Professional Documents
Culture Documents
MATERI 1
PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)
KESEHATAN REPRODUKSI PADA SITUASI DARURAT
BENCANA
I. DESKRIPSI SINGKAT
Materi ini membahas tentang definisi PPAM, pentingnya PPAM
Kesehatan Reproduksi (Kespro), komponen-komponen dalam PPAM
dan cara mengakses alat bantu dan sumber daya untuk mendukung
mengimplementasikan PPAM Kespro pada situasi darurat bencana.
III.POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan membahas mengenai :
1. Definisi PPAM Kespro pada situasi darurat bencana.
2. Pentingnya PPAM Kespro pada situasi darurat bencana.
3. Komponen-komponen dalam PPAM Kespro pada situasi darurat
bencana.
4. Cara mengakses alat bantu dan sumber daya PPAM Kespro pada
situasi darurat bencana.
V. URAIAN MATERI
1. Definisi Kondisi Darurat dan Kesehatan Reproduksi
a. Kondisi Darurat adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi
masyarakat yang menyebabkan kerugian manusia, material,
maupun lingkungan secara luas, untuk mengatasi dengan
menggunakan sumber daya sendiri melebihi kemampuan
masyarakat yang terkena dampak (UNDRO/United Nations
Disaster Relief Organization atau Badan PBB yang bergerak di
bidang pemulihan bencana). Fase akut emergency ditandai
dengan adanya angka kematian kasar yang melebihi
1/10,000/hari. Angka Kematian Kasar adalah angka kematian
yang disebabkan oleh sebab apapun, misalnya jumlah
pengungsi 200,000 orang, masih dikatakan fase akut bila
angka kematian lebih dari 20 orang per hari. Pada situasi stabil
bervariasi antara 0,2 0,3 per 10.000/hari. Saat tanggap
darurat (menurut SK Menkes no 145/2007) adalah keadaan
mengancam nyawa individu atau lelompok masyarakat luas
PENGURUS PUSAT (PP)
IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
3
MODUL PELATIHAN PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)
2. Definisi PPAM
Dalam situasi fase akut emergency adalah kacau dan anda tidak
bisa menyediakan semua komponen kesehatan seksual dan
reproduksi. Anda harus membatasi intervensi pada kegiatan
kesehatan seksual dan reproduksi yang penting untuk
menyelamatkan nyawa. Pelayanan kesehatan seksual dan
reproduksi minimum harus merupakan bagian pelayanan
kesehatan dasar pada awal keadaan darurat, kemudian
didefinisikan menjadi PPAM.
akses terhadap air bersih sebanyak minimal 15 liter per orang per
hari untuk memenuhi kebutuhan makan, minum dan sanitasi. Satu
toilet dipergunakan untuk maksimal 20 orang di pengungsian dll.
Kondisi toilet:
a. Foto Kiri atas: foto toilet darurat untuk pengungsi korban banjir
bandang di Wassior. Meski darurat, toilet sudah terpisah antara
laki-laki dan perempuan
b. Foto kiri bawah: foto toilet di barak pengungsian letusan
gunung Merapi. Toilet sudah diberi tanda laki perempuan tapi
masih bercampur dan tidak terpisah
c. Foto kanan: Toilet darurat di Manokwari, tidak terpisah laki dan
perempuan, tidak ada penerangan, tidak bisa ditutup rapat dan
dikunci.
d. Foto kanan bawah: toilet di barak pengungsian Aceh
a. Foto kiri atas: ibu yang melahirkan di mobil saat proses evakuasi
letusan gunung merapi
b. Foto kiri bawah: foto ibu yang melahirkan tepat di saat terjadi gempa
kuat di Padang tahun 2009, bayinya diberi nama Gempawati
c. Foto kanan atas: bayi kembar yang terpaksa tidur di lantai beralas
tikar di puskesmas saat terjadi gempa Padang tahun 2009
d. Salah 1 bidan di Aceh yang melahirkan di pengungsian setelah
terjadi gempa dan tsunami di Aceh
Foto kiri dan kanan atas: foto tenda kesehatan reproduksi di Aceh Besar
Foto kanan bawah: foto ibu yang memeriksakan kehamilannya di pos
kesehatan di camp pengungsian di Manokwari
4. Tujuan PPAM
a. Mengidentifikasi koordinator kesehatan reproduksi
b. Mencegah dan menangani konsekuensi kekerasan seksual
c. Mengurangi penularan IMS/HIV
d. Mencegah peningkatan kesakitan dan kematian maternal serta
neonatal
e. Merencanakan layanan Kesehatan Reproduksi komprehensif
terintegrasi pada layanan kesehatan primer, sesegera mungkin
Foto kiri dan kanan atas: foto tenda kesehatan reproduksi di Aceh
Besar
Foto kanan bawah: foto ibu yang memeriksakan kehamilannya di
pos kesehatan di camp pengungsian di Manokwari
Blok 1
Terdiri dari 6 kit, untuk fasilitas layanan kesehatan dasar
(10,000 penduduk/3 bulan)
Blok 2
Terdiri dari 5 kit, untuk fasilitas kesehatan dasar dan RS
rujukan (30,000 penduduk/3 bulan)
Blok 3
UNFPA juga sudah menyusun kit-kit hygiene dengan target populasi khusus
seperti: ibu hamil, ibu baru melahirkan, ibu menyusui dan bayi baru lahir. Isi dari
kit-kit tersebut bisa ditunjukkan ke peserta. Bisa disesuaikan dengan kondisi daerah
bencana, misalnya: Saat di Aceh, ditambahkan jilbab/kerudung untuk perempuan
supaya bisa beraktifitas di luar tenda, dan ditambahkan juga sajadah untuk sholat
karena Aceh adalah daerah yang menerapkan syareat islam dan menyediakan
hygiene kit khusus untuk laki-laki. Di Yogya, sesuai permintaan ditambahkan
minyak gosok/balsem karena banyak pengungsi yang usianya lanjut