You are on page 1of 26

Asuhan Keperawatan Ali Amran

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

INTRA NATAL
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya serta nikmat yang tidak terhingga seperti nikmat iman dan islam, nikmat sehat
walafiat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul asuhan keperawatan pada
klien intranatal

Nov
9

ISK ( infeksi saluran Kemih )


A. Definisi
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih. ( Agus Tossy , ardaya,suwanto 2001). Infeksi saluran
kemih adalah infeksi yang terjadi disepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, akibat
poliferasi satu mikroorganisme(corwin J. Hal 718) Infeksi saluran kemih (ISK) atau urinarius
tractus infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih
(enggram,barbara 1998). Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun
perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan
tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria. Infeksi traktus urinarius
merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita.
Namun demikian, panjang uretradan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan
adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius.
B. Etiologi
Organisme penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering ditemukan adalah eschericia coli.
E. Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih adalah golongan proteus, klebsiela,pseudomonas,eterokokus
dan stphylococus . bisa juga karena jamur dan virus ataupun karena infeksi ginjal, prostat
hipertropi (urin sisa), prevalensi penyebab isk pada usia lanjut antara lain:
- Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang
kurang efektif
- Mobilitas menurun
- Nutrisi yang sering kurang baik
- Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
- Adanya hambatan pada aliran urin
- Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
C. Klasifikasi
Jenis infeksi saluran kemih antara lain:
1. Kandung kemih (sistitis)
2. Uretra (uretritis)
3. Prostat (prostatitis)
4. Ginjal (pielonefritis)
Infeksi saluran kemih pada usia lanjut dibedakan menjadi:
1. Isk uncomplicated (simple)
Isk sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tidak baik, anatomic maupun
funsional normal. Isk ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
mengenai mukosa superfisial kandung kemih
2. Isk complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman
penyebab serig resisten tehadap beberapa antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan
shock. Isk ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni
kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal : GGA maupun GGK
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease.
D. Patofisologi
E. Manifestasi klinik
1. Tanda dan gejala isk pada bagian bawah adalah :
a. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
b. Spasme pada area kandung kemih
c. Hematuria
d. Nyeri punggung dapat terjadi
2. Tanda dan gejala isk bagian atas adalah
a. Demam
b. Menggigil
c. Nyeri punggung dan pinggang
d. Malaise
e. Pusing
f. Mual muntah
F. Komplikasi
1. Pembentukan abses ginjal atau perirenal
2. Dapat terjadi gagal ginjal setelah infeksi berulang jika kedua ginjal terkena
G. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien isk dapat menggunakan pendekatan bersifat
menyeluruh yaitu :
a. Data biologis meliputi
1. Identitas klien
2. Identitas penanggung
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat infeksi saluran kemih
2. Riwayat penah menderita batu ginjal
3. Riwayat penyakit DM dan jantung
Data dasar pengkajian pasien
1. Aktivitas /istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise
Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus
2. Sirkulasi
Tanda : hipotensi/hipertensi, nadi lemah/halus,hipotensi orttostatik, pucat, nadi kuat
3. Eliminasi
Tanda : perubahan warna urin contoh kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria
( biasanya 12-21hari ) poliuria ( 2-60 /hari )
Gejala : perubahan pola berkemih biasanya : peningkatan frekuensi, poliuria ( kegagalan dini )
penurunan frekuensi/ oliguria ( fase akhir ), disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi, abdomen
kembung, konstipasi atau diare.
4. Makanan / cairan
Tanda : perubahan turgor kulit / kelembaban, edema (umum bagian bawah )
Gejala : peningkatan berat bada (edema ), penurunan berat badan (dehidrasi )mual, muntah,
anoreksia, nyeri ulu hati, penggunaan diuretik.
5. Neuro sensori
Tanda : gangguan status mental, contoh : penurunan lapang perhatian, penurunan tingkat
kesadaran
Gejala : sakit kepala, pandangan kabur, kram otot
6. Nyeri / kenyamanan
Tanda : perilaku berhati-hati/ distraksi, gelisah
Gejala : nyeri tubuh / sakit kepala
7. Pernafasan
Tanda : takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi, kedalaman ( pernafasan kusmaul ), batuk
produktif dengan sputum kental
Gejala : nafas pendek
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Urinalisis
a. Leukosuria atau piuria
Merupakan salah satu petunjuk penting adanya isk. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5
leukosit/ lapang pandang besar (LPB), sedimen air kemih
b. Hematuria
hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/ LPB sedimen air kemih. Hematuria disebabkan
oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis
b. Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni
Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per mililiter urin dari urin tampung, aliran tengah atau dari
specimen dalam kateter dianggap sebagai kriteria utama badanya infeksi
5. Metode test
a. Test dipstick multistrip untuk wbc ( test estroseleukosit )dan nitrit (test griess untuk pengurangan
nitrat ). Tes esterase positif, maka pasien mengalami piuna.tes pengurangan nitrat, griess positif
jika terdapat bakteri yang mengurangi nitraturin normal menjadi nitrit
b. Test penyakit menular seksual (pms)
Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (MIS: klamidia trakomatis, neisseria
gonorrhoeae, herpes simplex)
c. Test-test tambahan :
Urogram intravena(iv), pielografi(IVP), sistografi dan ulrtasonografi juga dapat digunakan atau
dilakukan untuk menentukan apakan infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya
batu, masa renal atau abses, hodronerasis atau hiperplasia prostate, urogram IV atau evaluasi
ultasonik, sistoskopi dan prosedururodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebeb
kambuhnya resisten infeksi.
I. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri badan inflamasi dan infeksi kandung kemih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang
atau hilang
Kriteria hasil:
a. Melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol
b. Tampak releks, mampu tidur atau istirahat
c. Menunjukkan perilaku mengontrol nyeri
Intervensi :
Mandiri
1. Berikan tindakan nyaman, seperti pijatan didaerah perut
R/ : meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot
2. Berikan perawatan perineal
R/ : untuk mencegah kontaminasi uretra
3. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan
R/ : relaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri
4. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri
R/ : membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri
5. Pantau perubahan warna, pola berkemih, masukan dan haluaran setiap 8jam dan pantau hasil
urinalisis ulang
R/ : untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
6. Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
R/ : untuk membantu klien dalam berkemih
Kolaborasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 22 Februari 2012
Tanggal Masuk : 22 Februari 2012
Ruang : Syifa
Nomor Register : 1066805
Diagnosa Medis : febris,gastritis akut, suspec kandung kemih
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. R
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 40 tahun
Status Perkawinan : menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Bahasa : bahasa indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : blok R RT 013/001 pondok gede
Sumber biaya : pribadi
Sumber informasi : Klien

2. Resume
Ny. R 40 tahun dibawa ke ruang UGD pada tanggal 22 februari 2012 jam 00.39 dengan keluahan
utama panas 1minggu, perdarahan spontan (-) mual (-) muntah (-) nyeri ulu hati (+), sakit saat
menelan, BAB dan BAK normal, KU: lemah, kesadaran: composmentis, hasil observasi TTV:
TD=90/60, SH=38,5, N-100x/mnt, RR=22x/mnt, mata: ca -/-, s1 -/-, thorax: c/p s1 s2 reg, rhonki
-/-,whizing -/-, abdomen: supel NU(+), WT(+), epigastrium H/L ttm, ekstremitas hangat,
penciuman: normal, cara masuk dengan kursi roda, pemeriksaan penunjang: laboratorium hasil
LAB tanggal 22 februari 2012: diabetes: GDS= 149, fungsi ginjal: ureum= 29, kreatinin= 1,24,
fungsi hati: SGOT=21, SGPT=10, hematologi: HB=11,2, leukosit=7700, thrombosit=331.000,
HT=35%, serologi/imunologi: widal: S. Typhi O(-), S. Typhy H(-), S. Parathypi A-O(-), S.
Parathypi B-O(-), S. Parathypi C-O(-), S. Parathypi A-H (-), S. Parathypi B-H(-), S. Parathypi C-
H(-), urinalisa: warna: kuning, kejernihan: keruh, PH=6,5, BJ: 1,025, albumin: positif 1,
urobilinogen: 0,2, bilirubin(-), keton (-), darah samar positif 1, nitrit(-), sedimen: eritrosit 4-5,
leukosit: 20-25, epitel (+), kristal (-), silinder(-), bakteri positif 2, tindakan/ therapi yang
dilakukan di UG: infus RL: 20tts/mnt, injeksi cefatoxil 2x1gr, ranitidin 2x1amp, ondacentron
3x4J, PCT 3x500, unspcy 3x1, rencana tindak lanjut dirawat di ruang Syifa pada tanggal 22
februari 2012, pukul 01:00. Dengan diagnosa febris, ISK+gastritis akut, masalah keperawatan
yang muncul: nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih, gangguan pola eliminasi
berhubungan dengan infeksi saluran kemih, infeksi berhubungan dengan adanya bakteri pada
saluran kemih. Evaluasi: S: klien mengatakan lemas, neyri tekan pada perut bagian bawah, O:
KU:lemas, infus RL 20tts/mnt, A: masalah belum teratasi, P: intervensi dilanjutkan
3. Riwayat keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang.
1) Keluhan utama : nyeri ulu hati, panas, nyeri perut bagian bawah
b. Riwayat kesehatan masa lalu.
1) Riwayat penyakit sebelumnya: riwayat hipertensi dan muntaber
2) Riwayat alergi : tidak ada
3) Riwayat pemakaina obat : tidak ada
c. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor resiko:
Tidak ada
d. Riwayat psikososial dan spiritual
1) Orang terdekat dengan klien : anak klien
2) Masalah yang mempengaruhi klien : anak tidak ada yang ngurus
3) Mekanisme koping terhadap stress : tidur
4) Persepsi klien terhadap pemyakitnya : ingin cepat sembuh agar dapat bekerja kembali
5) System nilai kepercayaan : berdoa, sholat dan mengaji
6) Kondisi lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini :
baik
7) Pola kebiasaan
Hal Yang Dikaji Pola Kebiasaan
Sebelum sakit / Di Rumah Sakit
selelum di RS
1. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan 2 3
b. Nafsu makan tidak Tidak baik
Alasan mual Mual
c. Porsi makan yang dihabiskan
d. Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
e. Makanan yang membuat alergi gorengan gorengan
f. Makanan pantangan gorengan gorengan
g. Makanan diet Makanan lunak
h. Pengunaan obat sebelum makan promag Tidak ada
i. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada

2. Pola eliminasi
a. B.A.K
1) Frekuensi 1 kali 2 kali
2) Warna Kuning jernih Kuning keruh
3) Keluhan Nyeri tekan perut bagian Nyeri tekan peut bagian
4) Penggunaan alat bantu kiri kiri
b. B.A.B Tidak ada tidak ada
1) Frekuensi
2) Waktu 1 tidak ada
3) Warna Pagi tidak ada
4) Konsistensi Coklat tidak ada
5) Keluhan keras tidak ada
6) Penggunaan laxative Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada

3. Pola Personal Hygiene


a. Mandi
1) Frekuensi 2 Tidak ada
2) Waktu Pagi dan sore Tidak ada
b. Oaral Hygiene
1) Frekuensi 2 Tidak ada
2) Waktu Pagi dan sebelum Tidak ada
tidur
c. Cuci rambut
1) Frekuensi Tidak ada
2x/hari
4. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur siang -
-
b. Lama tidur malam -
6-8 jam

5. Pola aktifitas dan latihan -


-
a. Waktu bekerja -
-
b. Olahraga -
-
c. Jenis olahraga -
-
d. Frekuensi -
Tidak ada
e. Keluhan dalam aktifitas

6. Kebiasaan yang mempengaruhi


-
kesehatan -
-
a. Merokok -
-
1) Frekuensi -
-
2) Jumlah -
-
3) Lama pemakaian Tidak
-
b. Minuman keras/NABZA
-
1) Frekuensi
-
2) Jumlah
3) Lama pemakaian

4. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Berat badan : 40 kg (sebelum sakit:) 42kg
2) Tinggi badan : 145 cm
3) Keadaan umum : ringan
4) Pembesaran kelenjar getah bening : tidak
b. System penglihatan
1) Posisi mata : simetris
2) Kelopak mata : normal
3) Pergerakan bola mata : normal
4) Konjungtiva : merah muda
5) Kornea : normal
6) Sclera : anikterik
7) Pupil : isokor
8) Otot-otot mata :tidak ada kelainan
9) Fungsi penglihatan : kabur
10) Tanda-tanda radang :tidak ada
11) Pemakaian kaca mata : tidak
12) Pemakaian lensa kontak : tidak
13) Reaksi terhadap cahaya : normal

c. System pendengaran
1) Daun telinga : normal
2) Karakteristik serumen : tidak ada
3) Kondisi telinga tengah : normal
4) Cairan pada telinga : tidak ada
5) Perasaan penuh di telinga : tidak
6) Titinus : tidak ada
7) Fungsi pendengaran : normal
8) Gangguan keseimbangan : tidak ada
9) Pemakaian alat bantu : tidak ada

d. System wicara : normal

e. System pernafasan
1) Jalan nafas : ada sumbatan
2) Pernafasan :-
3) Penggunaan otot bantu : tidak
4) Frekuensi : 22 x/menit
5) Irama : teratur
6) Jenis pernafasan : spontan
7) Kedalaman : dalam
8) Batuk : Ya
9) Sputum : Ya
10) Konsistensi : Kental
11) Terdapat darah : tidak
12) Palpasi dada : tidak ada nyeri
13) Perkusi dada : redup
14) Suara nafas : Vesikuler
15) Penggunaan alat bantu nafas: tidak
f. System kardiovaskular
1) Sirkulasi perifer
a. Nadi : 68 x/ menit
b. Tekanan darah : 110/70 mmHg
c. Distensi vena jugularis : tidak
d. Temperature kulit : hangat
e. Warna kulit : pucat
f. Pengisian kapiler : < 3 detik
g. Edema : tidak ada
2) Sirkulasi jantung
a) Kecepatan denyut apical: 88 x/menit
b) Irama : teratur
c) Kelaianan bunyi jantung: tidak ada
d) Sakit dada : tidak

g. System hematologi
1) Pucat : Ya
2) Perdarahan : tidak

h. Sisitem saraf pusat


1) Keluhan sakit kepala : tidak
2) Tingkat kesadaran : compos mentis
3) GCS : E: 4 M: 6 V: 5
4) Tanda-tanda PTIK : tidak ada
5) Pemeriksaan reflex : positf

i. System pencernaan
1) Gigi : terdapat caries
2) Penggunaan gigi palsu : tidak
3) Stomatitis : tidak
4) Lidah kotor : Ya
5) Salifa : normal
6) Muntah : tidak
7) Nyeri daerah perut : Ya
8) Skala nyeri :6
9) Lokasi : kiri bawah
10) Bising usus : 6x/mnt
11) Hepar :-
12) Abdomen : lembek

j. System endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Nafas bau keton : tidak
k. System urogenital
Balance cairan: 1720 intake: 2800 output: 1080
Perubahan pola kemih : retensi
Warna bak : kuning jernih
Distensi kandung kemih : Ya
Keluhan sakit pinggang : tidak ada

l. System integumen
Turgor kulit : elastis
Temperature kulit : dingin
Warna kulit : pucat
Keadaan kulit : baik
Kelainan kulit : tidak ada
Kondisi kulit daerah pemasangan infuse: baik tidak ada plebitis
Keadaan rambut : tekstur baik, dan bersih

m. System musculoskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : tidak ada
Sakit pada tulang, sendi, kulit : tidak ada
Fraktur : tidak ada
Kelainan bentu tulang sendi : tidak ada
Kelainan bentuk tulang belakang : tidak
Keadaan tonus otot : baik

Kekuatan otot : 5555 5555


5555 5555
5. Data Tambahan (pemahama tentang penyakit)
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
6. Data Penunjang
Hasil Lab tanggal 22 Februari 2012
Diabetes:
GDS= 149
Fungsi ginjal:
ureum= 29 ( N: 20-40mg/dl)
kreatinin= 1,24 (N: 0,5-1,5mg/dl)
Fungsi hati:
SGOT=21 (N: L: <23 P: <31)
SGPT=10 (N: L: <42 P: <32)
Hematologi:
HB=11,2 thrombosit=331.000
leukosit=7700 HT=35%
Serologi/imunologi:
Widal:
S. Typhi O(-)
S. Typhy H(-)
S. Parathypi A-O(-)
S. Parathypi B-O(-)
S. Parathypi C-O(-)
S. Parathypi A-H (-)
S. Parathypi B-H(-)
S. Parathypi C-H(-)
Urinalisa:
warna: kuning
kejernihan: keruh
PH=6,5
BJ: 1,025
albumin: positif 1, urobilinogen: 0,2(N: 0,2-1)
bilirubin(-), keton (-), darah samar positif 1, nitrit(-)
Sedimen: eritrosit 4-5(N:0-2 Lpb)
leukosit: 20-25 (N: 0-5 Lpb),
epitel (+), kristal (-), silinder(-), bakteri positif 2
7. Penatalaksanaan
Diet makanan lunak
Rl: 20 tts/mnt
Cefotaxim 2x1(infeksi)
Ondancentron 3x4(antiemetik)
PCT 3x500(penurun panas)
Ulsft 3x2
Urispes 3x1(anti ulserasi)
Ranitidin (mengurangi nyeri)

DATA FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif

1. Klien mengatakan nyeri Ku : sedang


TTV :
2. Klien mengatakan bak tidak lancar TD : 100/70
N : 68 x/m
3. Klien mengatakan sakit pada saat RR : 16 x/m
menelan S : 34,9 c
Terpasang infus RL 20 tetes/menit
4. Klien mengatakan batuk Gigi ompong
Hasil LAB tgl 22 februari 2012
5. Klien mengatakan badan panas saat ~ urinalisa
sebelum masuk rumah sakit.
Warna : kuning
Ph : 6,5
6. Klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya. Albumin : + 1
Bilirubin (-)
7. Klien mengatakan nyeri pada saat
perut bawah bagian kiri di tekan.

8. Klien mengatakan hanya bak 1x dalam


sehari.

9. Klien mengatakan hanya


menghabiskan makan porsi.

Darah samar (+1)


Kejernihan : keruh
BJ : 1,025
Urobilinogen : 0,2
Keton (-)
Nitrit (-)
Sedimen :
~ Entrosit (4-5) ~ leukosit : 20-25
~ epitel (+) ~ Kristal (-)
~ slinder (-) ~ bakteri (+2)

BB : 40kg
TB : 145cm
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
.
1. DS : klien mengtakan nyeri tekan di nyeri Inflamasi / infeksi saluran
bagian kiri perut bawah kemih

DO : klien tampak meringis kesakitan


~ KU : sedang
~ terpasang RL 20tts/m

2. DS : klien mengatakan hanya BAK Perubahan Infeksi saluran kemih


1x dalam sehari pola eliminasi
DO :
~ ku : sedang
~ terpasang RL 20tts/m
~ BAK = 480cc
~ Balance cairan
o Intake
~ makan = 3 x 100 = 300cc
~ minum = 500cc
~ infuse = 4 kolf = 2000cc
---------------+
2800cc
o Output : 1080

3. DS : - infeksi Bakteri pada saluran


kemih
DO :
TTV = ~ TD : 100/70
~ N : 68x/m
~ RR : 16x/m
~ S : 34,9

Hasil Lab tgl 22 Februari 2012


Darah samar (+1)
leukosit : 20-25
bakteri (+2)

4. DS : klien mengatakan tidak tahu Kurangnya Defisit volume tentang


tentang penyakitnya. pengetahuan penyakitnya

DO : klien tampak bingung ketika di


Tanya tentang penyakitnya.

5. DS : klien mengatakan nyeri di uluh Nyeri uluh hati Peningkatan asam


hatinya lambung

DO :
~ skala nyeri 6
~ ku : sedang
~ terpasang RL 20tts/m

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan ( P & E ) Tanggal Tanggal Nama
. Ditemukan Teratasi Jelas
1. ~ nyeri b/d inflamasi dan infeksi 22 Februari
kandung kemih, 2012
~ nyer uluh hati b/d peningkatan asam
lambung

2. ~ gangguan perubahan pola eliminasi 22 Februari


urine b/d infeksi saluran kemih 2012

3. ~ infeksi b/d adanya bakteri pada 22 Februari


saluran kemih, 2012

4. ~ kurangnya pengetahuan b/d 24 februari


kurangnya informasi tentang proses 2012
penyakit.

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tg No Diagnosa Tujuan dan Kritea Rencana Rasional Paraf
l. . keperawatan Hasil Tindakan &
( PES ) nam
a
jelas

22 1. nyeri b/d Setelah di lakukan


1. berikan
1.
Fe inflamasi dan tindakan tindakan meningka
bu infeksi kandung keperawatan nyaman tkan
ari kemih, selama 3x24 jam seperti relaksasi
20 diharapkan nyeri pijatan di menurunk
12 DS : klien berkurang daerah perut an
mengtakan nyeri 2. berikan tegangan
tekan di bagian Kh : perawatan otot
kiri perut bawah ~Klien tampak perineal 2. untuk
relaks 3. alihkan mencega
DO : klien ~melaporkan nyeri perhatian h
tampak sedikit hilang dengan pada hal kontamin
meringis spasme terkontrol yang asi uretra
~ ku : sedang ~menunjukkan menyenangk3. relaksasi,
~ skala nyeri 6 perilaku an menghind
mengontrol nyeri.4. catat lokasi, ari terlalu
lamanya merasaka
intesitas nyeri n nyeri
skala (1-10) 4.
5. anjurkan mengeval
minum uasi
banyak 2-3 tempat
liter jika tidak obstruksi
ada kontra dan
indikasi penyebab
6. pantau
nyeri
perubahan 5. untuk
warna, polamembant
kemih, u klien
masukkan dalam
dan berkemih
keluarkan 6. untuk
setian 8 jam
mengiden
dan pantau tifikasi
hasil urinalisa
indikasi
ulang kemajuan
atau
kolaborasi penyimpa
1. berikan obat ngan dari
analgetik hasil yang
sesuai di
dengan harapkan
program
terapi
ranitidin

analgetik
memblok
lintasan
nyeri
2. gangguan Setelah dilakukan
1. bantu klien ke1. untuk
perubahan pola tindakan kamar kecil, memudah
eliminasi urine keperawatan memakai kan klien
b/d infeksiselama 3x24 jam pispot / urinal di dalam
saluran kemih. diharapkan klien2. bantu klien berkemih
dapat mendapatkan2. supaya
DS : klien mempertahankan posisi klien tidak
mengatakan pola eliminasi berkemih sukar
hanya BAK 1x secara edukasi yang nyaman untuk
dalam sehari 3. anjurkan berkemih
KH : untuk 3. untuk
DO : ~klien dapat berkemih mencega
1. ku : sedang berkemih setiap 3 setiap 2-3 h
2. terpasang RL jam jam terjadinya
20tts/m ~klien tidak
4. ukur dan penumpu
3. BAK = 480cc kesulitan pada catat urin kkan
saat berkemih setiap kali urine
~klien dapat bak berkemih dalam
dengan berkemih5. palpasi
4. untuk
kandung mengetah
kemih tiap 4 ui adanya
jam perubaha
n warna
Kolaborasi dan untuk
1. awasi mengetah
pemeriksaan ui
lab : input/outp
elektrolit, ut
bun, kreatinin5. untuk
2. lakukan mengetah
tindakan ui adanya
untuk distensi
memelihara kandung
asam urin: kemih
tingkatan
masukkan
sari buah beri
dan berikan 1.
obat-obatan pengawa
untuk san
meningkatka terhadap
n asam urine. di fungsi
ginjal
2. asam urin
menghala
ngi
timbulnya
kuman.
3. infeksi b/d Setelah di lakukan
1. anjurkan
1. untuk
adanya bakteri tindakan pasien untuk mencega
pada saluran keperawatan mengosongk h adanya
kemih, selama 3x24 jam an kandung distendi
diharapkan pasien kemih secara kandung
DS : - memperlihatkan komplit setiap kemih
tidak adanya kali berkemih2. untuk
DO : tanda-tanda 2. berikan menjaga
TTV = ~ TD : infeksi. perawatan kebersiha
100/70 perineal, n dan
~N : KH : pertahankan menghind
68x/m ~tanda tanda agar tetp ari bakteri
~ RR : dalam batas bersih dan yang
16x/m normal kering membuat
~S : ~nilai kultur urine
3. monitor infeksi
34,9 negative pemeriksaan uretra
~urine berwarna ulang urine 3.
Hasil Lab tgl.. bening dan tidak kultur dan mengetah
Darah samar bau sensivitas ui
(+1) untuk seberapa
leukosit : 20-25 menentukan jauh efek
bakteri (+2) respon terapi pengobat
4. anjurkan an
pasien untuk 4. untuk
minum 2-3 mencega
liter jika tidak h statis
ada kontra urine
indikasi 5. ttv
5. kaji tubuh menanda
pasien setiap kan
4 jam dan adanya
lapor jika perubaha
suhu d atas n di
38,50c dalam
tubuh
4. kurangnya Setelah dilakukan1. berikan waktu1.
pengetahuan b/d tindakan kepada mengetah
kurangnya keperawatan pasien untuk ui
informasi (penkes) selama menanyakan sejumlah
tentang proses 1x20 menit di apa yang mana
penyakit. harapkan klien tidak ketidakta
mengerti tentang diketahui huan n
DS : klien penyakitnya tentang pasien
mengatakan penyakitnya tentang
tidak tahu KH : 2. kaji ulang penyakitn
tentang ~mengatakan proses ya
penyakitnya. mengerti tentang penyakit dan
kondisi harapan yang
DO : klien ~tindakan akan datang
tampak bingung perawatan diri
3. berikan
2. memberi
ketika di Tanya preventif informasi pengetah
tentang ~klien tenang tentang: uan dasar
penyakitnya. sumber dimana
infeksi, pasien
tindakan dapat
untuk membuat
mencegah pilihan
penyebaran. berdasark
Jelaskan an
pemberian informasi
antibiotik, 3.
pemeriksaan pengetah
diagnosis, uan yang
tujuan, di dapat
perawatan menguran
sesudah gi
pemeriksaan ansietas
4. anjurkan dan
pasien untuk membant
menggunaka u
n obat yang mengemb
diberikan, angkan
minum kepatuha
sebanyaknya n klien
kurang lebih terhadap
8 gelas/hari rencana
terapetik
4. pasien
sering
menghent
ikan obat
mereka,
jika tanda
tanda
penyakit
mereda,
cairan
menolong
membala
s ginjal
5. nyer uluh hati Setelah dilakukan 1. berikan1.
b/d peningkatan tindakan tindakan memberik
asam lambung keperawatan kenyamanan amn rasa
selama 2x24 jam minsal, posisi nyaman
DS : klien diharapkan nyeri relaks
mengatakan ulu hati berkurang
2. alihkan pada
nyeri di uluh atau hilang pasien dari klien
hatinya rasa nyeri
KH :
DO : ~menyatakan 2. dengan
~ skala nyeri 6 nyeri hilang melakuka
~ ku : sedang ~ttv dalam n aktivitas
~ terpasang RL keadaan normal pasien
20tts/m 3. kaji tingkat dapat
nyeri yang di melupaka
alami klien n
perhatian
4. tingkatkan dari rasa
telah baring, nyeri
bantulah
kebutuhan 3. untuk
perawatan mengetah
yang penting ui
beberapa
Kolaborasi berat
1. pemberian nyeri
obat yang di
analgetik alami
2. ranitidin 4.
menurunk
an
gerakan
yang
dapat
meningka
tkan nyeri

1.
menguran
gi nyeri

2. untuk
menguran
gi nyeri
uluh hati.

D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN ( CATATAN KEPERAWATAN )


Tgl/ No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf dan
Waktu DK. Nama Jelas
22 1 Mengobservasi dan mengukur tanda tanda vital klien
Febru
ari S : klien mengatakan nyeri ulu hati dan klien mengatakan
2012 nyeri perut bagian kiri bawah bila di tekan
O : nyeri ulu hati berskala 6
~TD : 100/70mmhg S: 34,9 RR: 16x/mnt N: 68x/mnt

1 Memberi obat ranitidine 3cc lewat intravena

S : klien mengatakan agak sakit ketika obat di masukkan

O : ~ ranitidine sudah masuk ke cairan infuse sebanyak


3cc, klien tampak meringis
~terpasang infuse RL 20tts/m

23 1,2, Mengobservasi, mengukur tanda tanda vital klien,


Febru 4 member penkes kepada klien
ari
2012 S : ~ klien mengatakan sudah tidak nyeri
~ klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
~ klien mengatakan hanya 1 BAK dalam sehari
~ klien mengatkan pernah sakit muntaber

O : ~ TD : 140/90mmhg N : 84x/mnt S : 35,7 0c RR :


24x/mnt
~ klien tampak mendengarkan penkes yang diberikan
oleh mahasiswa

24 1,2 Mengganti cairan infus klien


Febru
ari S : klien mengatakan infusnya (kolf) habis
2012
O : tinggal sedikit RL di kolf

1,2 Mengobservasi dan mengukur tanda tanda vital

S : klien mengatakan sudah jauh mendingan

O : TD : 120/70mmhg S : 35,3c N : 60x/mnt RR :


58x/mnt

E. EVALUASI
No. Hari/t Evaluasi Hasil ( SOAP ) Paraf dan
DK gl/ja Nama
m Jelas
1,2 24 S : ~ klien mengatakan nyeri ulu hati
Febru ~ klien mengatakan lemas
ari ~ klien mengatakan nyeri perut bagian kiri bawah bila di
2012 tekan

O : ~nyeri ulu hati berskala 6


~TD : 100/70 S: 34,9 RR: 16x/m N: 68x/m
~ infuse Rl 20tts/m

A : masalah belum teratasi

P : intervensi di lanjutkan

1,2, 24 S : ~ klien mengatakan sudah tidak nyeri


4 Febru ~ klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
ari ~ klien mengatakan hanya 1 BAK dalam sehari
2012
O : ~ TD : 140/90 N : 84x/m S : 35,70c RR : 24x/m
~ klien tampak mendengarkan penkes yang diberikan
oleh mahasiswa

A : masalah teratasi

P : intervensi di hentikan

1,2, 21 S : klien mengatakan sudah tdk nyeri dan jauh mendingan,


3,4 Febru badan sudah enak
ari
2012 O : TD : 120/70 S : 35,3 N : 60 RR : 58x/m

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

Pasien sudah pulang kemarin sore atas izin dokter

Diposkan 9th November 2012 oleh ali amran


1

Lihat komentar
1.

Ace Maxs8 Mei 2015 23.04

sangat membantu sekali...

http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-payudara/

Balas

CKR ( Cidera Kepala Ringan )


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trauma kepala atau cedera kepala merupakan kasus yang sangat sering terjadi dalam kehidupan
kita sehari-hari.
Perdarahan Saluran Cerna
BAB I

PENDAHULUAN

Pertolongan penderita gawat darurat dapat terjadi dimana saja baik di dalam

rumah sakit maupun di luar rumah sakit, dalam penanganannya melibatkan tenaga

medis maupun non medis termasuk masyarakat awam.


ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MILLITUS
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan sistem endokrin merupakan suatu gangguan sistem tubuh yang melibatkan banyak
aspek. Hal ini disebabkan sistem endokrin dipertimbangkan sebagai salah satu sistem tubuh yang
kompleks.

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like