Professional Documents
Culture Documents
Hukum bacaan alif-lam (AL) terbagi 2 (dua), yaitu : AL-QOMARIYYAH dan AL-SYAMSIYYAH.
1. AL-QOMARIYYAH, adalah bila setelah alif-lam (AL) terdapat salah satu dari huruf-huruf
qamariyyah, maka "AL" tersebut dibaca secara jelas/terang bunyinya (Izh-har Qamariyyah).
Adapun huruf-huruf Qamariyyah ada 14 yang terangkum dalam kalimat :
Al-flu Al-awwalu
Al-qur'nu Al-birru
Al-kitbu Al-jannatu
Al-mulku Al-hamdu
Al-wahyu Al-kholqu
Al-Hidayatu Al-'ilmu
Al-yaumu Al-ghsyiyatu
Alif-lam Qamariyyah bila berada di permulaan kalimat (ayat), maka dibaca jelas "AL"-nya
sebagaimana contoh di atas. Namun apabila Alif-lam Qamariyyah berada di tengah kalimat maka
hamzah washolnya tidak dibaca, yang dibaca hanya lamnya saja. (Alif tidak pernah menerima
baris, selalu dalam keadaan mati).
Contoh :
Al-qur'nul karmu
Al-malikul haqqul mubnu
2. AL-SYAMSIYYAH, adalah bila setelah alif-lam (AL) terdapat salah satu dari huruf-huruf
syamsiyyah, maka "AL" tersebut tidak dibaca tetapi langsung dipadukan dengan huruf
syamsiyyah setelahnya, biasanya huruf setelah "AL" Syamsiyyah diberi tanda tasydidi/syaddah.
Hukum bacaannya disebut IDGHOM SYAMSIYYAH. Adapun huruf-huruf Qamariyyah ada 14 yang
menjadi awal setiap kata dalam kalimat berikut :
Contoh-contoh bacaan AL - Syamsiyyah :
Asy-syamsu At-taubatu
Ash-shomadu Ats-tsulutsu
Adl-dluh Ad-duny
Ath-thriqu Adz-dzikru
Azh-zhlimu Ar-rohmnu
Al-laylu Az-znatu
An-ni'matu As-sam-u
Alif-lam Syamsiyyah baik berada di permulaan kata/ayat atau dalam rangkaian beberapa kata,
lamnya tidak dibaca, tetapi dipadukan dengan huruf-huruf syamsiyyah di depannya (yang
bertanda tasydid).
Contoh :
An-nafsa bin nafsi
Keterangan :
= dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat aa
= dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat ii
= dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat uu
= dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat oo
hal ini akan dibahas lebih rinci pada pembahasan tentang MAD
Nun mati adalah nun yang bertanda sukun dan baris dua (tanwin)
Setip nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah (kecuali alif), maka cara
membacanya ada 4 (empat) macam, yaitu :
1. Izh-har
2. Idghom
3. Ikhfa
4. Iqlab
Jika mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah kecuali alif, maka cara membacanya ada tiga
macam, yaitu :
1. IDGHOM MUTAMATSILAIN
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim, maka membacanya dengan memadukan kedua
huruf tersebut dengan suara dengung (ghunnah) selama satu alif atau dua harokat.
Contoh :
2. IHKFA SYAFAWI
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba, maka membacanya dengan menyamarkan suara mim
dan dengan suara dengung (ghunnah) selama satu alif atau dua harokat.
Contoh :
3. IZH-HAR SYAFAWI
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf-huruf selain mim dan ba, maka membacanya harus
dengan jelas.
Contoh :
HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID
Adapum mim dam nun bertasydid itu dibaca dengan berdengung di hidung selama satu - satu
setengah alif atau dua - tiga harokat. Hukum bacaan ini disebut WAJIBUL GHUNNAH / TAJIBUL
GHUNNAH.
Contoh :
HUKUM MAD
Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu :
Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :
1. Mad Ashli / mad thobi'i
Mad Ashli / mad thobi'I terjadi apabila :
- huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
- huruf berbaris kasroh bertemu dengan wawu mati
- huruf berbaris dhommah bertemu dengan ya mati
Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.
contoh :
2. Mad far'i
Adapun jenis mad far'i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :
5) Mad 'Iwad
Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan
dibaca waqof.
Panjangnya 2 harokat (1 alif).
Contoh :
TANDA-TANDA WAQAF
Waqaf artinya berhenti, yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-Qur'an baik di akhir ayat atau di
pertengahan ayat.
Adapun tanda-tanda waqaf antara lain :
QOLQOLAH
Qolqolah yaitu suatu hukum bacaan di mana suara dari huruf yang mati/sukun terdengar kembali atau
muncul suara rangkap.
Huruf Qolqolah ada 5, yaitu :
2. Qolqolah kubro
Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris hidup (fathah, kasroh, dhommah) di akhir kata kemudian
dimatikan karena diwaqofkan.
Contoh :