You are on page 1of 8

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata kuliah keperawatan gerontik dengan membahas Makalah mengenai Asuhan
Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Pernafasan . Ini kami tulis berdasarkan
hasil pencarian kami dari beberapa sumber. Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan
pengetahuan dan informasi dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan
gangguan sistem pernafasan.
Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat
kami harapkan.
Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Pekanbaru, 7 november 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................1
Daftar Isi...............................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II Tinjauan Teori
A. Disfungsi kardiovaskuler ......................................................................................5
B. Perubahan sirkulasi saat lahir ...............................................................................5
C. Perubahan hemodinamik ......................................................................................6
D. Klasifikasi defek ...................................................................................................7
E. Definisi .................................................................................................................7
F. Etiologi..................................................................................................................8
G. Manifestasi klinis .................................................................................................8
H. Patofisiologi...........................................................................................................10
I. embriologi dan Morfologi ....................................................................................12
J. Hemodinamik........................................................................................................13
K. Roentgenografi .....................................................................................................13
L. Elektrokardiografi ................................................................................................13
M. Ekokardiografi .....................................................................................................13
N. Kateterasi dan angiografi ......................................................................................14
O. Anomaly kardioaskuler yang menyertai ...............................................................14
P. Pengobatan ...........................................................................................................15
Q. Woc .......................................................................................................................19
BAB III Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian.............................................................................................................20
B. Diagnosa................................................................................................................21
C. Intervensi...............................................................................................................21
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan...........................................................................................................24
B. Saran......................................................................................................................24
Daftar Pustaka.....................................................................................................................25
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)


Merupakan semua penyakit pernapasan yang di karakteristikkan oleh obstruksi
kronis pada aliran udara (asma, bronchitis kronis, dan emfisema). Penyebab utamanya
seperti inflamasi jalan napas, perlengketan mukosa, penyempitan lumen jalan napas, atau
kerusakan jalan napas.
Diagnosa keperawatankan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Berhubungan dengan
Infeksi
Trauma
Kerusakan septual/kognitif
Bronkospasme
Penigkatan produksi secret, sekresi tertahan, tebal, sekresi tebal.
Penurunan energy/kelemahan
Ditandai dengan :
Sianosis, dispnea, demam, takipnea
Pernyataan kesulitan bernapas
Perubahan kedalaman atau kecepatan pernapasan, penggunaan otot aksesori.
Bunyi napas abnormal, mengi, ronkhi, krekels
Batuk menetap dengan atau tanpa prosuksi sputum
Tujuan dan kritera hasil
Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan bunyi napas bersih
Menunjukan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas, batuk, efektif
dan mengeluarkan secret
Tindakan keperawatan ( intervensi )
a. Mandiri
Observasi pernapasan, auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas
abnormal (mengi, ronkhi, dan krekels).
Kaji frekuensi pernapasan, catat rasio inspirasi dan ekspirasi
Kaji derajat dispnea, misalnya keluhan sesak, gelisah,ansietas, distress
pernapasan, dan penggunaan otot bantu napas.
Beri posisi yang nyaman misalnya, meninggikan kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidurbantu untuk mengambil posisi batuk
yang nyaman dan ajarkan teknik batuk efektif
Lakukan vibrasi pada daerah yang sesuai selama ekshalasi
Minimalkan polusi lingkungan (debu, asap, dan bulu bantal)
Bantu latihan napas abdomen atau mulut
Observasi karakteristik batuk missal batuk menetap, dangkal, bantu
tindakan memperbaiki keefektifan batuk
Tingkatkan masukan cairan sesuai toleransi jantung untuk mencegah
dehidrasi
Anjurkan masukkan cairan sebagai pengganti makanan
b. Kolaborasi
Beri obat sesuai indikasi misalnya bronkodilator, agonis, epinefrin,
albuterol, terbutalin dan isoetarin
Beri obat golongan xantin untuk menurunkan edema mukosa dan
kelemahan spasme otot polos misalnya aminofilin, axtrifilin, teofilin.
Beri kortikosteroit untuk mencegah reaksi alergi
Beri antimicrobial untuk mengontrol infeksi pernapasan atau pneumonia
Beri analgesic untuk mengatasi nyeri
Beri humidifikasi tambahan untuk menurunkan kekentalan secret
Bantu pengobatan pernapasan dengan drainase postural dan perkusi untuk
membuang banyaknya secret
2. Kerusakan pertukaran gas
Berhubungan dengan
Perubahan aliran darah
Perubahan kapasitas angkut oksigen oleh darah
Perubahan suplai oksigen
Kerusakan membrane alveo-kapiler
Ditandai dengan
Dispnea
Somnolen, mudah terangsang, bingung, gelisah
Ketidakmampuan mengeluarkan secret
Nilai GDA abnormal (hipoksia dan hiperkapnia)
Perubahan tanda vital
Penurunan toleransi terhadap aktivitas
Tujuabn dan criteria hasil
Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat serta bebas
gejala distress pernapasan
Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan/situasi
Berkurang atau tidak adanya gangguan status mental dan istirahat
Tindakan keperawatan (Intervensi)
a. Mandiri
Kaji rgekuensi pernapasan
Kaji kedalaman pernapasan
Catat adanya penggunaan otot bantu pernapasan
Tinggikan kepala tempat tidur dan bantu pasien untuk memilih posisi yang
mudah untuk bernapas
Kaji secara rutin kulit dan warna membrane mukosa
Dorong mengeluarkan sputum
Auskultasi bunyi napas
Awasi tingkat kesadaran
Evaluasi tingkat toleransi aktivitas, berikan lingkungan yang tenang untuk
pasien
Awasi tanda vital dan irama jantung
b. Kolaborasi
Awasi AGD dan nadi oksimetri
Berikan terapi oksigen yangsesuai dengan hasil AGD dan toleransi klien
Berikan penekan syaraf pusat dengan hati-hati
Bantu intubasi atau pertahankan ventilasi mekanik
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan
Ketidak mampuan untukmmenelan atau mencerna makanan dan menyerap
makanan karena factor biologis atau psikologis
Dispnea
Kelemahanefeksamping obat
Produksi sputum
Anoreksia, mual dan muntah
Ditandai dengan
Kelemahan otot menelan atau mengunyah
Penurunan berat badan
Kehilangan massa otot, tonus otot buruk
Kelemahan
Mengeluh gangguan sensasi pengecapan
Keengganan untuk makan, kurang tertarik pada makanan
Criteria hasil
Menunjukkan kenaikan berat badan
Mengkonsumsi diet tinggi kalor yang seimbang
Menunjukkan prilaku atau perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan
mempertahankan berat yang tepat
Tindakan keperawatn (Intervensi)
a. Mandiri
Kaji kebiasaan diet, masukan makanan
Aukultasi bunyi usus
Berikan perawatan oral sering, buang secret, berikan wadah sekali pakai
dan tisu
Ajarkan dan awasi penggunaan makanan sehari-hari
Dorong periode istirahat semalam, serta satu jam sebelum dan sesudah
makan.
Berikan makan porsi kecil tapi sering
Hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat
Hindari makanan yang sangat panas atau dingin
Timbang berat badan sesuai indikasi
Bantu keluarga merencanakan makanan tinggi kalori dan protein
b. Kolaborasi
Konsultasi ahli gizi untuk memberikan makanan yang mudah dicerna,
seimbang, tinggi kalori dan protein
Kaji pemeriksaan laboratorium
Berikan oksigen tambahan selama makan sesuaik indikasi
4. Risiko tinggi infeksi
Berhubung dengan
Kurangnya pengetahuan untukmenghindar dari lingkungan pathogen
Tidak adekuatnya pertahanan utama
Tidak adekuatnya imunitas
Proses penyakit kronis
Malnutrisi
Criteria hasil
Menyatakan pemahaman penyebab atau factor resiko
Tidak mengalami infeksi
Mengidentivikasi intervensi untuk mencegah atau menurunkan resiko infeksi
Menunjukkan teknik perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan
yang aman
Intervensi tindakan
Observasi suhu
Auskultasi paru secara ketat
Anjurkan pasien melapor bila sakit tenggorokan
Observasi warna, karakter, bau sputum
Tunjukkan dan bantu tentang pembuangan tisu dan sputum
Awasi pengunjung, berikan masker sesuai indikasi
Dorong keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat
Kolaborasi dengan ahli labor tentang specimen sputum
Berikan antimicrobial sesuai kebutuhan
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, pengobatan
Berhubungan dengan
Kurang informasi/tidak mengenal sumber informasi
Salah mengerti tentang informasi
Kurang mengingat/keterbatasan kognitif
Ditandai dengan
Pernyataan tentang informasi
Pernyataan masalah/kesalahan konsep
Tidak akurat mengikuti intruksi
Terjadinya komplikasi yang dapat dicegah
Criteria hasil
Menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan tindakan
Mengidentivikasi hubungan tanda/gejala yang ada dari proses penyakit dan
menghubungkan dengan factor penyebab
Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobtan
Tindakan keperawatan (intervensi)
a. Mandiri
Jelaskan tentang proses penyakit
Intrksikan pasien untuk latihan napas, batuk efektif, dan latihan kondisi
umum
Diskusikan tentang obat-obat pernapasan
Tunjukan teknik penggunaan dosis inhaler
Hindari agen adaptif antiansietas kecuali diresepkan
Tekankan pentingnya kebersihan oral dan gigi
Diskusikan untuk menghindari orang yang terinfeksi pernapasan
Diskusikan factor yang dapat meningkatkan keparahan kondisi penyakit
Kaji efek bahaya rokok dan anjurkan pasien berenti merokok jika pasien
adaalah seorang perokok
Berikan anjuran untuk pembatasan aktivitas dengan periode istirahat untuk
mencegah kelemahan dan menyimpan energy
Diskusikan pentingnya mengikuti perawatan medis, foto rongen dan
pemeriksaan kultur sputum
Rujuk untuk evaluasi perawatan dirumah

BAB IV
PENUTUP

You might also like