You are on page 1of 3

LAPORAN OBSERVASI STUDI KEBANTENAN

Adat Menjamu Tamu Pada Masyarakat Banten

Disusun Oleh :

Faizah Noor (6661130405)

Layliyah (6661130283)

Fardan Kamil (6661130381)

Annisa Devi S (6661130384)

Kelas III A

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA FAKULTAS


ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN AJARAN 2014

LAPORAN OBSERVASI
Adat Menjamu Tamu Pada Masyarakat Banten kami melakukan observasi di dua tempat.
Tempat yang pertama yaitu di Serpong, Kp. Cilenggang 2 Rt. 09/03 Kecamatan Serpong Kota
Tangerang Selatan dan tempat yang kedua yaitu di Kp. Bubulak Rt. 02/03 Kelurahan Mekar
Bakti Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang.

Tempat yang pertama yaitu di Serpong, Kp. Cilenggang 2 Rt. 09/03 Kecamatan Serpong
Kota Tangerang Selatan di Keluarga Ibu Hj. Siti Maryaman dan di tempat yang kedua yaitu di
Kp. Bubulak Rt. 02/03 Kelurahan Mekar Bakti Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang yaitu
di Keluarga Ibu Darawati.

Adat menjamu tamu pada kedua keluarga ini sangat sama, yaitu mereka sangat senang
bila ada tamu yang berkunjung kerumah keluarga mereka dan sangat menghormati setiap tamu
yang berkunjung ke keluarga mereka. Mereka menganggap bahwa dengan ada tamu yang
berkunjung maupun keluarga, teman ataupun tamu yang datang dengan keperluan lain akan
membawa rezeki karena menyambung tali silaturahmi dengan mereka.

Bila tamu mereka sudah memberitahu kepada keluarga tersebut bahwa akan berkunjung
yang sudah ditepatkan waktunya sudah pasti mereka akan menyediakan minuman dan makanan
untuk tamu mereka sebelum tamu tersebut sampai ke rumah mereka. Jika tamu datang tanpa
memberitahu terlebih dahulu atau mendadak, mereka tetap akan menyediakan minuman ala
kadarnya, walaupun hanya segelas air putih. Pantang bagi mereka apabila ada tamu yang datang
tetapi tidak diberikan minuman karena sudah tradisi yang diajarkan oleh orang tua atau leluhur
kedua keluarga tersebut. Tentu saja mereka menyambut tamu-tamu yang berkunjung ke rumah
mereka dengan senyuman, dan menanyakan dengan baik apa maksud dan tujuan untuk apa tamu
tersebut berkunjung ke keluarga mereka.

Ibu Hj. Siti Maryamah dan Ibu Darawati juga mengajarkan kepada anak-anak mereka
sopan-santun, yaitu bila yang datang ke rumah mereka dengan keperluan yang penting seperti
urusan kantor ataupun rt atau rw yang datang, anak-anak mereka tidak akan ikut campur, karena
kedua ibu tersebut menganggap bahwa bila anak-anak ikut campur dengan urusan orang tua
dianggap tidak sopan. Tetapi bila yang datang sanak keluarga lainnya ataupun orang yang sudah
dekat, anak-anak mereka ikut menyambut dengan riang dan ikut berbincang hangat dengan tamu
tersebut.
Ibu Hj. Maryamah dan Ibu Darawati juga mengajarkan kepada anak-anak mereka dalam
keluarga, bahwa harus sopan terhadap semua tamu yang datang, dengan tidak diperintah lagi oleh
kedua ibu tersebut anak-anak mereka harus menanyakan dengan baik kepada tamu, bahwa tamu
tersebut ingin teh, kopi atau hanya air mineral biasa saja. Dan juga bila orang tua tidak dirumah
dan ada tamu yang datang, mereka harus menyambut dengan baik, dan menanyakan ada
keperluan apa, bila tamu tersebut ada keperluan dengan orang tua anak mengabarkan kepada
orang tua bahwa ada yang mencari, atau meminta kepada tamu tersebut untuk datang kembali
setelah orang tua sudah berada dirumah. Orang tua yaitu Ibu Hj. Siti Maryamah dan Ibu
Darawati, jika anak-anak mereka berlaku sopan terhadap tamu yang datang atau kepada orang
yang lebih tua, mereka menganggap bahwa akan ada citra yang baik dari orang terhadap mereka
bahwa mereka berhasil mendidik anak-anak mereka untuk berlaku sopan-santun kepada orang
lain.

Ketika tamu yang berkunjung ingin pulang, maka mereka tetap mempersilahkan dengan
baik, dan bila tamu pulang jauh tidak lupa mereka mengingatkan tamu untuk berhati-hati. Jika
tamu belum keluar pagar rumah atau belum jauh dari rumah, tuan rumah tidak akan menutup
pintu rumah karena perbuatan tersebut tidak sopan dan terkesan tidak menyukai atas kedatangan
tamu tersebut.

You might also like