Professional Documents
Culture Documents
S DENGAN
ARJAWINANGUN-CIREBON
TAHUN 2010
Disusun Oleh :
MAIDANUTTOYAROH
NIM :4501.0308.A.217
CIREBON
2010
LEMBAR PENGESAHAN
ARJAWINANGUN-CIREBON
2010
Mengesahkan
STIKes Cirebon
Mengetahui
STIKes Cirebon
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
dukungan dari semua pihak naik secara langsung maupun tidak langsung, penulis
menucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Akhirnya penulis semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
2.1.1 Pengertian
2.1.3 Patafisiologi
2.2.1 Pengkajian
Kolaborasi
2.2.6 Pelaksanaan
2.2.7 Evaluasi
BAB I
PENDAHULUAN
2002 : 123).
menjelang persalian tetapi sejak hamil harus rajin memeriksakan diri sejak dirinya
merasa hamil, baik perawatan fisik maupun perawatan mental agar kondisi ibu
dan janin terkontrol dengan baik dan apabila ada gejala yang memerlukan
penanganan khusus dapat segera terdeteksi secara dini (Prawiraharjo, 1999 : 665).
untuk itu asuhan pada masa nifas minggu pertama sampai minggu keempat harus
benar-benar sesuai dengan asuhan yang ada, karena dengan asuhan yang salah dan
intervensi yang salah dapat membawa akibat fatal pada ibu nifas
memerlukan kondisi yang optimal dari alat kandung wanita. Maka sangat
diperlukan kesiapan fisik dan mental sebelum persalianan (Mochtar, 1998 : 11).
Persaliana merupakan suatu proses alami yang dialami setiap wanita yang
Berdasarkan data yang ada di BPS Bd. Hj. Iim Rokhimah Arjawinangun-
Cirebon dari jumlah ibu yang melahirkan pada periode 07 Mei 26 Juni 2010
sebanyak 11 ibu melahirkan dengan semua ibu melahirkan secara normal dan 1
orang dengan KPD dari data tersebut penulis tertarik untuk memberikan asuhan
1.2 Tujuan
2010.
Arjawinangun Cirebon.
Cirebon.
kasus.
1.3.2 Wawancara
1.3.4 Observasi
metode penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI : Terdiri dari konsep medis dan asuhan
menggunakan Varney.
kebidanan, perencanaan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Konsep Medis
2.1.1 Pengertian
2.1.1.1 Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
2.1.1.3 Masa puerperium atau masa nifas di mulai setelah partus selesai
2.1.3 Potofisiologi
Persalianan
Masa Nifas
Involusi Laktasi
lochea
Pembentukan ASI
Pengeluaran ASI
Kehamilam
Rubra Sanguinoleta Serosa Alba
Keterangan :
Kehamilan setelah aterm akan terjadi proses persalian, setelah proses
penting di dalam fase ini yaitu Involusi dan Laktasi, dibawah ini
adalah penjelasanya :
kemudian 500 gram, 2 minggu post partum 375 gram dan akhir
oleh :
menjadi 4 yaitu :
kuning.
banyak leukosit.
b. Laktasi
hypofisis hilang.
laktasi, refleks yang terjadi pada Ibu yaitu prolaktin dan let down.
isapan bayi.
1. Refleksi Prolaktin
susu.
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga
Sebab-sebab involusi :
a. Autolysis
b. Aktifiatas otot
diperlukan lagi.
kontraksi dan retraksi yang cukup lama aliran darah berkurang saat
pertumbuhan janin.
Tabel 2.1
bekas plasma
Plasenta lahir 900 gram Sepusat 12,5 cm Lembut, lunak
Akhir mg 1 450 gram pst- 7,5 mg 2 cm
simpisis
Akhir mg 2 200 gram Tidak teraba 5 cm 1 cm
Akhir mg 6 60 gram Sebesar 2 2,5 cm Membelah
mg
kehamilan
e. Regenerasi endometrium
tertutup stroma dan epitel dalam satu minggu atau sepuluh hari dan
akibat persalinan
terjadi berlebihan pada malam hari pada hari ke 2-3 persalinan sebagai
mekanisme untuk mengurangi tahan cairan pada kehamilan. Konstraksi
kehamilan.
a. Hormon Plasenta
b. Hormon Pituitary
Untuk wanita post partum yang menyusui dan tidak menyusui akan
mmHg untuk sistol dan 10 mmHg untuk distol. Kemudian pasca salin
kembali normal
- Nadi, 60 80 kali/menit.
Pada kehamilan terdapat aliran darah dari ibu ke janin melalui plasenta
dan setelah plasenta lahir, aliran darah ini akan terhenti, sehingga volume
ibu. Hal ini diatasi oleh jantung dengan proses homokensentrasi sampai
partum.
tugas keibuan.
periode ini.
mencintainya lagi. Hal ini normal disebabkan ibu yang baik dan
tubuh wanita selama kehamilan serta perubahan cara kehidupannya
bisa turun dari tempat tidur dan melakukan aktifitas seperti biasa.
b. Mempercepat involusi
2.1.6.2 Kebersihan
Perawatan pada ibu post partum antara lain memberitahukan pada ibu dan
2.4.1 Pengkajian
lain.
Umur : Untuk mengetahui faktor resiko, usia
tahun
Kebangsaan : Untuk mengetahui ras dan perbedaan resus
memberikan asuhan
Pekerjaan : Pekerjaan ibu yang berat bisa mengakibatkan
a. Tanggal / Jam
pelayanan
b. Keluhan
d. Riwayat Persalinan
dilakukan epistosomi.
e. Perdarahan
1998 : 122)
f. Proses Persalinan
BAYI
b. Tanda-tanda Vital
c. Kepala/Rambut : bersih
ada.
atau tidak.
e. Pengeluaran lochea
Untuk mengetahui warna, jumlah, bau, konsistensi lochea
pada ada kelainan atau tidak. Pada ibu nifas yang normal
konsistensi encer.
f. Perineum
bisa juga terdapat ada bekas jahitan bisa juga tidak ada.
g. Kandung kemih
102)
a. Darah : Pemeriksaan Hb
b. Golongan Darah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
Diagnosa : P...... A ..... hari .... Post Partum dengan KU Ibu baik atau tidak
baik
Dasar :
Anamnesa : Jumlah kelahiran, pernah abortus atau tidak, masa
setelah melahirkan
lanjut.
Pada langkah ini dilakukan tindakan segara oleh Bidan atau Dokter untuk
sesuai dengan kondisi klien. Biasanya pada nifas normal tidak dilakukan
2. Pendidikan kesehatan
3. Konseling
4. Kolaborasi diperlukan
6. Tindak lanjut.
berlanjut
bagaimana mencegah
atonia uteri.
hipotermi
perdarahan di bawah
perdarahan abnormal
istirahat.
Memastikan ibu menyusui
memperlihatkan tanda-tanda
penyakit
sehari-hari.
4 2 mg setelah persalinan Sama seperti di atas (6 hari
setelah persalinan)
5 6 mg setelah persalinan Menanyakan pada ibu tentang
alami
Memberikan konseling KB
secara dini
2.4.6 Pelaksanaan
3. Konseling
6. Tindak lanjut.
n
1 3 jam setelah persalinan Mengukur tekanan darah
uterus
berlanjut
bagaiamana mencegah
atonia uteri
hipotermi
perdarahan dibawah
perdarahan abnormal
istirahat
Memastikan ibu menyusui
memperlihatkan tanda-tanda
penyakit.
sehari-hari.
4 2 mg setelah persalinan Sama seperti di atas (6 hari
setelah persalinan)
5 6 mg setelah persalinan Menanyakan pada ibu
bayi alami
Memberikan konseling KB
secara dini.
2.4.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
Iochea rubra
Lochea Rubra
Lochea sangunolenta
TINJAUAN KASUS
3.1.1 Identitas
Arjawinangun Arjawinangun
3.1.2 Anamnesia
2. Riwayat menstruasi :
Riwayat menstruasi
Siklus : 30 hari
Penyakit kehamilan
Pola istirahat
Personal hygene
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, dan gosok gigi setiap hari,
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan fisik
Pernapasan : 78 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37 C
Mata
Sklera : putih
Leher
Kelenjar tyorod : tidak ada pembesaran
Dada
Bentuk : Simetris
Payudara
Areola : hiperpigemntasi
Uterus
Kontraksi : baik
Konsistensi : keras
Pengeluaran Lochea
Warna : khas
Konsistensi : encer
Pemeriksaan Laboratorium
HB : tidak dilakukan
3.3 Assesment
P4A0 2 jam post partum normal dengan keadaan ibu baik, diagnosa dan
3.4 Planning
terhadap infeksi, selalu segar, bersiap, siap untuk diminum dan hemat
memberikan ASI.
atau ASI yang keluar pada daerah puting setiap kali selesai menyusui
8. Memberitahu Ibu untuk makan yang banyak dan bergizi seperti lauk pauk
dan sayur-sayuran, agar produksi ASI tetap banyak Ibu mengerti dan
PEMBAHASAN
Ny. S dengan post partum normal, maka untuk mempermudah bahasan ini, penulis
4.1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. S dengan post partum
TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong, ekstermitas tidak ada tanda
Menurut teori pada ibu nifas normal Ku baik, TD 110/120 sistol dan 70
kemih kosong. Dari data yang penulis dapat pada kasus Ny. S di BPS Hj.
Pada 2 jam post partum normal KU baik, TD, nadi, suhum pernapasan
dalam batas normal, kandung kemih kosong, TFU 2 jari bawah pusat,
perdarahan sedikit.
Menurut teori dan lapangan, maka diagnosa yang ditegakkan oleh penulis :
Dalam konsep asuhan diagnosa potensial yang akan terhadi pada ibu post
partum normal adalah tidak ada. Pada kasus yang ditemukan di lapangan
Menurut teori pada nifas normal tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter
Pada kasus yang ditemukan di lahan parkteknya tepatnya di BPS Hj. Iim
Menurut teori pada tahap perencanaan pada post partum normal diberikan
terapi tablet tambah darah dan antiobiotik, menganjurkan ibu untuk banyak
Pada kasus Ny. S dengan post partum normal di BPS Hj. Iim Rokhima, SST
4.6. Pelaksanaan
pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, menganjurkan pada ibu
ASI. Sedangkan pada kasus yang ditemukan di lahan praktek sesuai dengan
konsep asuhan, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
asuhan.
4.7. Evaluasi
PENUTUP
partum normal, penulis dapat melakukan perbandingan antara teori dan praktek di
lapangan.
Kesimpulan
Dari hasil pengkajian Ny. S dengan post partum normal dan keluarganya
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Post partum
kalau ditangani dengan baik akan berjalan dengan normal, sehingga tidak
melakukan sesuai teori yang diberikan dalam asuhan kebidanan pada nifas
normal.
pada saat setelah 1 hari, klien dan keluarga akhirnya dapat memahami
bahwa perawatan saat kehamilan, bersalin, dan masa nifas sangat penting
Saran
di lapangan.
Bagi Ny. S
Saifudin, Abdul Ban. 2002. Buku Mochar, Rustam, 1998. Panduan Praktis
YPB-SP.