You are on page 1of 6

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI

MISE A LA MASSE UNTUK PENDUGAAN URAT BIJIH


HIDROTERMAL

Arfinsa Ainurzana
111.150.081
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta
Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta
arfinsa.ainurzana@gmail.com

INTISARI

Metode Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan dalam
kegiatan eksplorasi bawah permukaan dengan memanfaatkan sifat kelistrikan pada
batuan, baik dengan memanfaatkan sifat kelistrikan alami yang dimiliki batuan di bumi
(metode pasif) atau dengan menginjeksikan arus listrik kedalam bumi (metode aktif).
Dengan memamnfaatkan sifat tahanan jenis batuan (resistivitas), maka muncul
konfigurasi Mise A La Masse. Pada pengukuran Mise A La Masse letak elektroda C1
dipasang pada batuan yang konduktor dan C2 diletakkan diluar daerah yang sudah tidak
dipengaruhi oleh efek potensial dari batuan yang konduktor. Data hasil pengukuran ini
diolah menggunakan ms.excel untuk mencari nilai resistivitas semu. Hasil yang
didapatkan yaitu berupa permodelan peta resistivitas yang dibuat dengan software Surfer.
Dimana peta penyebaran lateral menunjukkan nilai resistivitas dari lokasi yang diteliti.
Dari peta tersebut didapatkan bahwa lokasi telitian memiliki resistivitas beragam dari 50
m hingga 106 m, dengan penyebaran nilai resistivitas yang tertentu. Nilai resistivitas
tinggi didapat mengarah ke arah utara dan barat, sedangkan nilai resistivitas rendah
didapat mengarah ke arah timur serta baratdaya. Arah timur serta baratdaya yang
memiliki nilai resistivitas rendah diduga merupakan zona mineralisasi yang kuat dengan
dijumpai kandungan mineral-mineral sulfida yang cukup dominan. Maka dapat
diinterpretasikan bahwa penyebaran zona mineralisasi yang memiliki prospektifitas tinggi
berada pada arah dominan yaitu N 90 0 E serta N 2400 E. Karena menunjukkan pola
memanjang mineralisasi diperkirakan berwujud urat dan merupakan tipe epitermal yang
terbentuk pada proses hidrotermal suhu rendah, dimana akan didominasi oleh urat kuarsa
yang terisi oleh mineral-mineral yang bernilai ekonomis, yaitu emas.

Kata kunci: Geolistrik, Konfigurasi Mise A La Masse, Resistivitas, Epitermal,


Mineralisasi.

1. PENDAHULUAN bagaimana sifat-sifat dan kondisi di


Geofisika adalah ilmu yang bawah permukaan bumi baik itu secara
mempelajari mengenai bumi vertikal maupun horisontal.
menggunakan kaidah atau prinsip- Dibawah permukaan bumi
prinsip fisika. Penelitian geofisika tersusun atas berbagai macam variasi
bertujuan untuk mengetahui kondisi di batuan. Pada setiap batuan hakekatnya
bawah permukaan bumi melibatkan memiliki respon-respon kelistrikan
pengukuran di atas permukaan bumi dari tersendiri.
parameter-parameter fisika yang dimiliki Maka dari sifat batuan ini muncullah
oleh batuan di dalam bumi. Dari suatu metode geofisika yang digunakan
pengukuran ini dapat ditafsirkan dalam kegiatan eksplorasi bawah

1
permukaan dengan memanfaatkan sifat bagaimana cara mendeteksinya di
kelistrikan pada batuan, baik dengan permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi
memanfaatkan sifat kelistrikan alami pengukuran potensial, pengukuran arus
yang dimiliki batuan di bumi (metode baik secara alamiah maupun akibat
pasif) atau dengan menginjeksikan arus injeksi arus ke dalam bumi.Injeksi arus
listrik kedalam bumi (metode aktif), listrik ini menggunakan 2 buah
metode ini yaitu Metode Geolistrik. Elektroda Arus A dan B yang
Dengan memanfaatkan sifat ditancapkan ke dalam tanah dengan
hambatan arus listrik pada suatu batuan jarak tertentu. Semakin panjang jarak
dengan variasi penyebaran yang secara elektroda AB akan menyebabkan aliran
lateral, maka muncul Metode Mise A La arus listrik bisa menembus lapisan
Masse. Pada metode ini merekam nilai batuan lebih dalam.
dari resistivitas batuan yang didapatkan
dari hasil pengukuran beda potensial
dengan menggunakan dua buah
elektroda potensial yang nantinya dapat
digunakan untuk mengetahui hasil
penyebaran secara lateral dari nilai
resistivitas batuan di bawah permukaan. Gambar 1.1 Cara kerja metode geolistrik
Pada metode Mise A La Masse
terdapat konfigurasi yang mempunyai Metode Geolistrik Tahanan Jenis
rangkaian elektroda dengan susunan C1 Metode Geolistrik resistivitas
yang diletakkan langsung pada batuan dilakukan dengan cara menginjeksikan
yang konduktor (batuan target yang arus listrik ke permukaan bumi yang
tersingkap di permukaan) , dan elektroda kemudian diukur beda potensial diantara
C2 yang diletakkan diluar area yang dua buah elektrode potensial. Pada
sudah tidak terpengaruh oleh efek keadaan tertentu, pengukuran bawah
potensial. Susunan elektroda ini permukaan dengan arus yang tetap akan
merupakan Konfigurasi Mise A La diperoleh suatu variasi beda tegangan
Masse. Proses akuisisi dengan yang berakibat akan terdapat variasi
konfigurasi Mise A La Masse dilakukan resistansi yang akan membawa suatu
dengan model pembentangan lintasan informasi tentang struktur dan material
yang memutar dengan pusat pengukuran yang dilewatinya. Prinsip ini sama
di elektroda arus C1, sehingga akan halnya dengan menganggap bahwa
didapatkan hasil berupa peta berbentuk material bumi memiliki sifat resistif atau
radial. seperti perilaku resistor, dimana
Kegunaan pengukuran dengan material-materialnya memiliki
konfigurasi Mise A La Masse ini kemampuan yang berbeda dalam
digunakan untuk mengetahui menghantarkan arus listrik.
kemenerusan persebaran mineral atau Ilustrasi garis ekipotensial yang
suatu bahan galian yang tidak diketahui terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan
kemenerusannya seperti pada endapan pada dua titik arus yang berlawanan di
mineral sulfida (emas), pemetaan permukaan bumi dapat dilihat pada
pencemaraan limbah yang mengalir gambar.
dibawah permukaan serta digunakan
untuk estimasi persebaran panas yang
berada dalam sistem geotermal.

2. DASAR TEORI
Metode Geolistrik
Metode geolistrik merupakan salah Gambar 2.1. Pola Aliran Arus Dan Bidang
satu metode geofisika yang mempelajari Ekuipotensial
sifat aliran listrik di dalam bumi dan

2
Metode Mise A La Masse Pada acara praktikum kelas metode
Prinsip metode Mise Ala Masse yaitu geolistrik Mise A La Masse dengan
salah satu elektroda arus C1 dipasang menggunakan konfigurasi Mise A La
langsung menyentuh batuan yang Masse kali ini bertempat di ruang
bersifat konduktor atau singkapan Teknik Geofisika kelas NAS D. 3.6
batuan yang mengandung mineral. Bisa Kampus 1 UPN Veteran Yogyakarta.
juga melalui lubang bor untuk kontak Praktikum ini dilakukan pada hari
langsung dengan batuan konduktor Selasa, tanggal 7 Maret 2017 dan
tersebut. Sedangkan elektroda C2 berlangsung dari pukul 11.00 13.00
terletak di luar daerah pengukuran atau WIB. Data sintetik yang dipakai yaitu
daerah yang sudah tidak terpengaruh data dari semua lintasan yang
dengan adanya efek potensial yang digabungkan menjadi satu untuk
ditimbulkan oleh bahan konduktor dilakukan pembuatan peta
tersebut. Jika area survey dalam orde 1 x resistivitasnya. Pada acara praktikum
1 km2, maka elektroda C2 dipasang kira- Mise A La Masse ini dilakukan
kira 2,5 kmsampai 3 km dari titik C1. pengolahan data menggunakan
Alasan posisi elektroda C2 di letakkan software ms.excel dan Surfer.
jauh dari elektroda C1 untuk
mengurangi kesalahan yang disebabkan Mulai
oleh pengaruh medan kutub ganda.

Data sintetik

Perhitungan Excel SP Pengolahan Data I,


VspA, Vms, VspB dan K

Gambar 2.2 Konfigurasi Mise A-La Masse Vsp, Vk, dan Resistivitas

Kemudian elektroda P1 ditanam pada


daerah konduktor, yaitu di daerah dekat Surfer
dengan C1. Sedangkan elektroda P2
Peta Resistivity
berpindah sesuai dengan jarak yang
diinginkan. Elektroda P1 berfungsi
untuk menghitung nilai potensial yang
tetap, sedangakan elektroda P2 Interpretasi
digunakan untuk mengukur nilai
potensial daerah pengukuran secara
berpindah-pindah. Kesimpulan
Adapun susunan elektroda pada saat
pengambilan data di lapangan yaitu :
Selesai
C1 P1 (P2)1 (P2)2 (P2)n
Gambar 3.1. Diagram Alir
..........
Diagram diatas merupakan diagram
alir yang menunjukkan urutan
Gambar 2.3 Konfigurasi Elektroda pengolahan data di lapangan. Sehingga
Metode Mise A-La Masse urutan langkah-langkah dalam akuisisi
data ini yaitu:
3. METODOLOGI PENELITIAN

3
1. Dari data sintetik terdapat data dengan format .dat, lalu pilih
nilai C1, C2, P1, P2, I, VspA, grid data pada file .dat, dan
Vms, VspB, Vsp, Vk. pilih new contour map, maka
2. Lalu mencari nilai K, Rho, dan dihasilkan peta resistivitas
koordinat X Y dengan Metode Mise A La Masse.
menggunakan nilai I dan Vk 5. Dari hasil peta itu dilakukan
yang dimasukkan ke dalam pembahasan dan interpretasi
rumus matematis pada berdasarkan pola penyebaran
Microsoft Excel sampai semua nilai resistivitas daerah
lintasan pengukuran. pengukuran dengan dikontrol
3. Lalu gabungkan data koordinat data geologi daerah penelitian.
X Y dan nilai Rho dari semua 6. Terakhir dapat dilakukan
lintasan. penarikan kesimpulan dari hasil
4. Dilakukan pembuatan peta pembahasan dan interpretasi
resistivitas Mise A La Masse dari semua proses yang telah
2D dengan copy data X Y dan dilakukan.
Rho ke worksheet lalu save

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4. Peta Resistivitas

Gambar di atas adalah gambar peta Mise A La Masse yang dibuat


resistivitas 2 dimensi yang menggunakan software Surfer.
menggambarkan penyebaran variasi Tampak pada peta resistivitas diatas
nilai resistivitas dari hasil pengukuran bentuk batas pola penyebaran nilai
Metode geolistrik dengan konfigurasi resistivitasnya berbentuk radial, karena
bentukan ini disebabkan dari hasil

4
pengukuran pada elektroda C1 yang mempunyai kemampuan yang baik
menjadi titik pusat pengukuran. Tampak dalam menghantarkan arus listrik yang
juga pola penyebaran nilai resistivitas mengalirinya. Sehingga keberadaan
yang didominasi oleh nilai yang relatif zona pengkayaan dari urat bijih ini
sedang yaitu antara 70 m 82 m berada pada penyebaran nilai resistivitas
ditunjukkan dengan warna hijau, dan yang relatif rendah, yang penyebarannya
tampak juga penyebaran dengan nilai memanjang relatif kearah timur sebagian
resistivitas yang relatif tinggi dengan sampai arah tenggara dengan arah
kisaran nilai yaitu sebesar 86 m 106 azimuth yaitu N 900 E hingga N 1500 E.
m ditunjukkan dengan warna oranye dan juga kearah Baratdaya dengan
sampai merah, serta tampak tampak juga azimuth N 2400 E Diduga pada jalur urat
penyebaran nilai resistivitas yang relatif ini memiliki kandungan mineral-mineral
rendah dengan kisaran nilai yaitu yang bernilai ekonomis dan
sebesar 50 m 68 m, ditunjukkan menguntungkan, contohnya yaitu emas,
dengan warna biru. perak, tembaga, dan seng.
Penyebaran nilai resistivitas tinggi Sedangkan pada penyebaran nilai
ini memiliki pola penyebaran yang resistivitas tinggi, diduga merupakan
memanjang dari pusat ke arah Utara dan pola penyebaran rekahan yang tidak
dari pusat ke arah barat. Sedangkan mengalami konsentrasi pengkayaan dari
penyebaran nilai resistivitas rendah ini proses hidrotermal suhu rendah. Maka
memiliki pola penyebaran yang pada jalur ini diduga hanya sabagai urat
memanjang dari pusat ke arah Timur dan kuarsa yang kosong tanpa adanya
menyebar dari pusat ke arah Baratdaya. keberadaan mineral-mineral bijih.
Dari kenampakan pola penyebaran
nilai resistivitas tersebut dapat 5. KESIMPULAN
diinterpretasikan sebagai suatu anomali Sehingga dari semua proses
di bawah permukaan. Bila dikaitkan pengolahan dan pembahasan dari
dengan kondisi geologi dari target yang data sintetik, maka dapat ditarik
dicari yaitu jalur urat bijih sebagai
kesimpulan:
akibat pengkayaan hidrotermal suhu
1. Metode Mise A-La Masse ini
rendah. Maka dengan kenampakan dari
sangat cocok untuk mencari
peta, didapatkan pola penyebaran
persebaran secara lateral dari
dengan nilai resistivitas yang rendah dan
jalur urat bijih dengan
tinggi ini tampak membentuk suatu pola
menggunakan respon resistivitas
yang saling tegak lurus. Artinya bahwa
di bawah permukaan.
pola yang saling tegak lurus ini
2. Arah konsentrasi urat bijih
merupakan rekahan akibat adanya gaya
Epitermal yaitu berada pada
kompresi dan regangan sehingga
rekahan ini menjadi terbuka (Tensional arah azimuth N 900 E hingga N
Joint), dan terisi oleh mineral-mineral 1500 E dan azimuth N 2400 E
yang terkonsentrasi akibat adanya dengan nilai resistivitas yang
pengkayaan dari proses hidrotermal relatif rendah dengan kisaran
disekitarnya. dari 50 m 68 m (warna
Dengan indikasi adanya biru)
pengkayaan mineral pada jalur rekahan
tersebut, maka dapat dikaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
hasil data penyebaran nilai resistivitas Laboratorium Geofisika Eksplorasi.
pada peta. Diduga zona rekahan yang Buku Panduan Praktikum
terkonsentrasi akan mineral-mineral Geolistrik, Laboratorium Geofisika
bijih berada pada nilai resistivitas yang Eksplorasi, Jurusan Teknik
rendah, hal ini dikarenakan mineral bijih Geofisika, Fakultas Teknologi
mempunyai kandungan yang kaya akan Mineral, Universitas Pembangunan
sulfida. Dimana mineral sulfida ini

5
Nasional Veteran Yogyakarta. Resistivitas Pada Batuan.
2017.
Looke , M.H., 2000. Tabel Nilai

You might also like