You are on page 1of 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR TERKUNCI

TANGGGAL : 1 JUNI 2016

OLEH :

AJI KRISNA ANDRIANSAH 13050874026

TEKNIK SISTEM TENAGA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2016
A. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh arus ketika rotor di kunci atau di hubung
singkatkan pada motor induksi 3 fasa.

B. Rumusan masalah

Apa yang dimaksud dengan motor induksi 3 fasa?


Apa pengaruh arus ketika rotor motor terkunci?

c. Teori singkat
a. Pengertian Motor induksi 3 fasa dan prinsip kerjanya

Motor AC asikron 3 fasa banyak digunakan pada mesin-mesin penggerak di Industri


karena daya keluaran mesin mesin tersebut lebih besar dari 1. Adapun kelebihan dan
kekurangan motor induksi bila dibandingkan dengan jenis motor lainnya, adalah :

Kelebihan Motor Induksi


Mempunyai konstruksi yang sederhana.
Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan jenis motor
yanglainnya.
Menghasilkan putaran yang konstan.
Mudah perawatannya.
Untuk pengasutan tidak memerlukan motor lain sebagai penggerak mula.
Tidak membutuhkan sikat-sikat, sehingga rugi gesekan bisa dikurangi.
Kekurangan Motor Induksi
Putarannya sulit diatur.
Arus asut yang cukup tinggi, berkisar antara 5 s/d 6 kali arus nominal

Prinsip kerja
Bila pada ke-3 fasa belitan stator diberikan tegangan 3-fasa seimbang maka
pada inti stator akan terjadi medan putar, yang berputar sesuai dengan kecepatan
sinkron.

120 f
Ns
p
Ns : kecepatan putaran sinkron
F : frekuensi tegangan stator
p : jumlah kutub motor

Fluksi yang berputar di sepanjang inti stator itu akan memotong batang-
batang konduktor rotor, sehingga terimbas suatu tegangan imbas di rotor. Karena
batang rotor terhubung singkat maka akan mengalir arus rotor pada batang-batang
rotor tersebut, yang merupakan gaya putar rotor. Motor berputar dengan kopel putar
sebesar gaya tersebut kali jari-jari (jarak batang konduktor - as).

Gambar 1. Medan Putar Pada Motor 3 Fasa

Jumlah putaran stator motor Asinkron dapat dihitung dengan rumus :

60 f
ns
p

n = Jumlah putaran / menit


f = Frekuensi
p = Jumlah pasang kutub

Bila salah satu fasa masukan terputus, jadi motor hanya mendapat masukan 2-
fasa maka tak akan terjadi medan putar sehingga kopel motor tidak terbangkitkan dan
motor gagal start. Pada kondisi motor tanpa beban maka putaran motor mendekati Ns.

Ns N
S
Ns
Slip =
Slip akan selalu ada pada operasi motor asinkron.

Pada beban mekanis motor makin besar, S akan makin besar pula. Saat itu
kopel motor akan mengimbangi kopel beban. Beban yang besar akan menarik arus
motor yang besar pula sehingga kopel motor = kopel beban dan terjadi pada putaran
kerja sistem motor-beban.

Bagian- bagian Motor

Gambar 6. Bagian bagian motor 3 Fase.


Karakteristik Motor

Gambar 7. Operasi motor asinkron. a) Karakteristik T-N motor dan beban

b) Diagram kerja motor

Pada gambar tersebut terlihat bahwa keseimbangan putaran terjadi pada n = N di


mana pada saat itu kopel beban = kopel putar motor.

Daya mekanis keluar motor saat itu :

TL N
PO
5250

Po [Hp] ; 1 lb = 0,45 kg

TL (ft - lb) ; 1 ft = 0,33 m

N (Rpm)

Bila saat itu motor mendapat tegangan catu 3-fasa V dan arus jala-jala I dengan faktor
kerja = cos maka daya masuk motor

Pin 3 V I cos

PO

Pin
sehingga efisiensi motor =
Kembali ke Gambar 2:

Pada saat start, motor mendapat momen/ kopel percepatan sebesar :

Ta TS TSB

Ta : Kopel percepatan motor saat start

TS : Kopel start motor

TSB : Kopel lawan dari beban saat start

Dari hubungan (6) itu terlihat bahwa kecepatan start motor adalah tergantung pada
tegangan masuknya. Untuk motor yang sama,

T k V 2

Selanjutnya diagram pada Gambar 3 memperlihatkan karakteristik motor asinkron


dalam melayani beban.

Pada beban yang lebih besar, waktu start motor akan lebih panjang, arus kerja motor
lebih tinggi dan putaran kerja motor lebih rendah. Sementara itu oleh besarnya arus
motor, temperatur kerja motor akan lebih tinggi pula. Batas pembebanan motor
ditentukan oleh batas kenaikan temperatur yang terjadi yang masih dapat ditolerir
oleh isolasi belian motor. Tiap jenis isolasi beliatan motor mempunyai batas
temperatur kerja maksimum sendiri-sendiri yang tak boleh terlewati. Bila terlewati
maka isolasi belitan tersebut akan rusak hingga terjadi hubung singkat yang kemudian
membakar isolasi belitan motor.
Gambar 8. Diagram perjalanan waktu dari arus dan putaran motor untuk dua macam pembebanan

1. Alat dan Bahan

a. Alat yang dibutuhkan


Alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen atau observasi bagian-bagian
penting generator dan fungsinya ditunjukkan Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Alat yang Dibutuhkan


No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah
1. Amper meter 0-5 A DC Buah 1
2. AVO meter Merek SANWA SP Buah 1
10D
3. Volt meter DC 0-300 V Buah 1
4. Motor Induksi 3 Merk HANSA Buah 1
fasa Type 40678
Teg. Input 110V DC
Arus 9,5 A
Kecepatan 1450
rpm
5. Tacho meter 0-3000 rpm Buah 1
6. Obeng +/- Buah 1
7. Kunci pas 6-12 mm Set 1

b. Bahan
Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan observasi bagian-bagian penting generator
dan fungsinya ditunjukkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Bahan yang Dibutuhkan


No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
1. Kabel NYM 1,5 mm2 Buah 10
penghubung
2. Sekring 50A Buah 3
3. AVR Buah 1

D. Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang dilakukan untuk menentukan bagian-bagian penting Motor
Induksi 3 fasa dan fungsinya sebagai berikut:
a. Memahami pengertian motor induksi 3 fasa melalui diskusi kelompok.
b. Memahami prinsip kerja motor induksi 3 fasa melalui diskusi kelompok.
c. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
d. Memilih generator yang telah disediakan di bengkel.
e. Mengamati bentuk dari bagian-bagian penting motor induksi 3 fasa.
f. Mengidentifikasi bagian-bagian penting dari motor induksi 3 fasa dan fungsinya.
g. Menentukan bagian-bagian penting dan fungsi motor induksi 3 fasa.
h. Mengambil foto sebagai dokumentasi.
i. Mencatat hasil eksperimen yang sudah dilakukan.
j. Memelihara alat dan bahan serta mengembalikan pada tempatnya.
k. Membuat laporan sementara dan laporan lengkap untuk dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya.

E. Hasil Eksperimen
Hasil eksperimen yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Arus hubung
Tegangan Skala Tang
singkat
(Volt) ampere
(Ampere)
220 2,7 A 61

F. Analisis Data
Pada eksperiman yang telah dilakukan pada beban nol tegangan yang dihasilkan motor
sebesar 220 volt, arusnya sebesar 0 ampere. Dan ketika rotor motor terkunci menghasilkan
tegangan sebesar 220 V, Arus hubung singkat menjadi 2,7 A.

G. Kesimpulan
Pengaruh arus hubung singkat pada Motor induksi 3 fasa yakni ketika rotor terkunci
maka menghasilkan arus sebesar 2,7A pada skala 61 di tang ampere, rotor terdiri dari poros,
jangkar (inti rotor), lilitan jangkar, komutator, dan kipas pendingin. Rotor motor satu phasa
sama dengan rotor motor induksi berbentuk batang-batang kawat yang ujung-ujungnya
dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai. Kondisi bagian-bagian penting
motor sebagian tidak ada dan sebagian ada tetapi rusak sehingga perlu dilengkapi yang tidak
ada dan sebagian yang rusak diperbaiki atau diganti baru.

Saran
Agar pelaksanaan praktikum berikutnya hasilnya lebih optimal, maka kerjasama dalam
kelompok lebih ditingkatkan kualitasnya. Peran masing-masing mahasiswa harus jelas,
sehingga lebih optimal hasilnya dan tidak ada yang menggantungkan pada teman saja. Selain
itu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada exsperiment sheet harus lebih cermat
dan teliti agar dapat mempermudah dalam melakukan eksperimen untuk menyelesaikan
masalah.

H. Referensi

Joko, 2014. Lembar Exsperiment Sheet Mahasiswa Mesin-Mesin Listrik


(LES). Jurusan Teknik Elektro FT Unesa Surabaya, Surabaya.
Masdoeki R., 1994. Mesin DC. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

You might also like