You are on page 1of 1

ABSTRAK

Kegiatan pengaturan penyelesaian masalah fisik kota merupakan bagian tak terpisahkan dari
sebuah rencana perkembangan suatau kota. Hal ini di perlukan untuk meningkatkan kualitas
kota, baik secara ekonomi maupun estetis. Kawasan di wilayah studi adalah kawasan
perkantoran, perindustrian dan perdagangan. Pengadaan penyediaan suatu fasilitas sarana dan
prasarana dengan kondisi yang tidak terpelihara dengan baik, seperti trotoar bagi pengguna
pejalan kaki dan penghijauan, dapat menyebabkan fungsi dan kualitas suatu kawasan
menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka di perlukan upaya perbaikan kualitas
kawasan agar dapat mempertahankan ciri khas yang akan dimilikinya dan mampu
memberikan vitalitas baru pada kawasan. Kenyamanan pejalan kaki seharusnya ditunjang
dengan sarana dan prasarana yang layak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kenyamanan pejalan kaki terhadap trotoar di
Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor. Sasaran penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi kondisi
eksisting dan volume pejalan kaki di sepanjang Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor; (2)
Mengidentifikasi persepsi para pengguna trotoar dan terhadap kenyamanan trotoar sepanjang
ruas Jalan Pajajaran Kota Bogor. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode
pengumpulan yaitu studi literatur, survey instansi, observasi dan penarikan kesimpulan
dilakukan perbadingan hasil pengamatan dengan persepsi responden. Selain itu digunakan
pula metode perhitungan tingkat kenyamanan pejalan kaki terhadap trotoar di lihat dari 6
variabel yaitu sirkulasi, ukuran dan bentuk, keamanan,kebisingan, kebersihan dan keindahan.
Metode analisis deskriftif di dapat dari hasil survei lapangan dan foto selain itu dengan
memakai peraturan pemerintah sebagai acuan standarisasi metode analisa kebijakan yang
dilakukan Kepmen Bina Marga no 032/T BM 1999 dan menggunakan Standar tingkat
pelayanan LOS (level of service) menurut Highway Capacity Manual (HCM 2000).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). volume pejalan kaki zona 1 pada hari libur (1459)
dan hari kerja (1081), zona 2 pada hari libur (2847) dan hari kerja (2128) sedangkan zona 3
pada hari libur (3170) dan hari kerja (4129) berdasarkan Standar Tingkat pelayanan (level of
service) HCM 2000, pada zona 1 diperoleh rata-rata 1.65 (hari libur) pejalan/meter/menit
dan 1.9 (hari kerja), zona 2 diperoleh rata-rata 3.96 (hari libur) dan 2.32 (hari kerja)
sedangkan pada zona 3 diperoleh rata-rata 3.34 (hari libur) dan 5.56 (hari kerja) maka ke-3
zona tersebut masih termasuk dalam tipe LOS A yang berarti tersedianya area yang cukup
untuk bebas memilih kecepatan berjalan, sirkulasi antar pejalan kaki lancar sehingga konflik
hampir tidak mungkin terjadi. (2). Dari hasil analisis deskriptif dengan metode pengambilan
kriteria yang sering muncul (Nilai Modus) terhadap persepsi responden mengenai tingkat
kenyamanan pejalan kaki di tiga zona dapat disimpulkan bahwa zona I responden
mengatakan kurang nyaman, pada zona 2 responden mengatakan kurang nyaman dan pada
zona III responden mengatakan kurang nyaman sehingga hasil pengamatan saling
mendukung dengan pendapat responden.

Kata kunci: trotoar, kenyamanan pejalan kaki

You might also like