1. Unsur Ibu : ibu kandung membunuh anaknya sendiri
Harus dibuktikan bahwa perempuan tersangka merupakan ibu yang melahirkan bayi tersebut. Pemeriksaan terkait dari pelaku : a. Tanda-tanda hamil/melahirkan : perdarahan dari vagina (lokia), striae gravidarum, areola mammae berwarna hitam gelap b. Pemeriksaan penunjang : tes beta-hCG positif, golongan darah identik dengan bayi, tes DNA, golongan darah ibu sama dengan golongan darah dari ari-ari c. Pada ari-ari yang terpisah dari ibu : golongan darah tersangka ibu sama dengan golongan darah dari ari-ari d. Pada ari-ari yang melekat pada ibu : golongan darah tali pusat sama dengan golongan darah bayi 2. Unsur Waktu : pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian Pada saat atau beberapa saat setelah melahirkan : a. Ujung potongan tali pusat b. Lemak bayi c. Pakaian bayi 3. Unsur Psikis : takut ketahuan bahwa ia melahirkan Motif yang mendasari : a. Fatal maltreatment (chronic abuse or neglect with inflicted but unintended death) 5% b. Altruistic murder (believing its in the childs best interest) 54% c. Unwanted child 2% d. Revenge (against partner or spouse or perpetrator) 6% e. Acute psychotic murder 33% Postpartum Depression (PPD) terjadi pada 10-20% ibu. Dari 40% memiliki pikiran dari infanticidal. 26 pemikiran% infanticidal selama episode kolik. Faktor risiko : riwayat keluarga depresi, peristiwa kehidupan yang penuh stres, dukungan emosional yang buruk, kurang tidur, dan ciri-ciri kepribadian tertentu. (Pardjaman, 2001)
(Pardjaman. 2001. Infanticide. Dalam: Catatan Kuliah Ilmu Kedokteran Forensik.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Bandar Lampung. Hal: 153 62)