Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Dr.Ir. Lilik Eko Widodo, MS
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan / atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 2.000 Km2. (SWS)
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan,
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami,
yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (DAS)
Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan
pelepasan air tanah berlangsung. (CAT)
inventarisasi;
perencanaan pendayagunaan;
konservasi;
peruntukan pemanfaatan;
perizinan;
pembinaan dan pengendalian;
pengawasan.
Batas tanpa aliran merupakan batas CAT, padamana tidak terjadi aliran
airtanah atau alirannya tidak berarti dibanding dengan aliran dalam akuifer
utama
1. Batas tanpa aliran eksternal (external zero-flow boundary), yaitu
batas yang merupakan kontak / persinggungan antara akuifer dan
bukan akuifer (akuiklud / akuifug) pada arah lateral / mendatar.
2. Batas tanpa aliran internal (internal zero-flow boundary), yaitu batas
yang merupakan kontak antara akuifer dan bukan akuifer pada
arah vertikal / tegak (sumbu z). Batas tersebut merupakan batas
vertikal bagian bawah cekungan air tanah.
3. Batas pemisah air tanah (groundwater divide), yaitu batas pada
arah lateral yang memisahkan dua aliran air tanah dengan arah
berlawanan.
Batas muka air permukaan merupakan batas CAT, pada batas tersebut
diketahui tekanan hidrauliknya. Batas tersebut dapat bersifat tetap atau
berubah terhadap waktu. Batas muka air permukaan dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Batas muka air permukaan eksternal (external head-controlled
boundary), yaitu batas muka air permukaan yang bersifat tetap, misalnya
muka air laut dan muka air danau. Batas tersebut ditetapkan sebagai
batas lateral cekungan air tanah jika akuifer utama pada cekungan itu
bersifat tak tertekan. Jika akuifer utama berupa akuifer tertekan, batas
cekungan itu berada di daerah lepas pantai.
2. Batas muka air permukaan internal (internal head-controlled boundary),
yaitu batas muka air permukaan yang berubah terhadap waktu, misalnya
sungai dan kanal, yang ditetapkan sebagai batas cekungan air tanah
pada arah vertikal.
DAS dan CAT - LEW 16
Rincian Batas Horisontal CAT
untuk Batas Aliran Airtanah
Sumber: PLG (2001)
Batas aliran air tanah atau batas imbuhan air tanah (recharge boundary)
merupakan batas CAT, pada batas tersebut volume air tanah per satuan
waktu yang masuk ke dalam cekungan tersebut berasal dari lapisan
batuan yang tidak diketahui tekanan hidraulik dan atau keterusannya.
Batas aliran air tanah ditetapkan sebagai batas CAT arah lateral.
Berdasarkan arah alirannya, batas aliran air tanah dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Batas aliran air tanah masuk (inflow boundary), yaitu batas CAT dengan
arah aliran menuju kedalam cekungan tersebut.
2. Batas aliran air tanah ke luar (outflow boundary), yaitu batas CAT
dengan arah aliran menuju keluar cekungan tersebut.
Batas muka air tanah bebas merupakan batas CAT, pada batas tersebut
diketahui tekanan hidrauliknya yakni sebesar tekanan udara luar. Muka
air tanah bebas, atau disebut muka preatik.
Batas tanpa aliran internal ditentukan berdasarkan peta geologi dan peta
hidrogeologi skala lebih besar atau sama dengan 1:250.000, hasil
analisis pendugaan geofisika, dan penampang litologi dari hasil kegiatan
pengeboran, untuk memperoleh informasi tentang sebaran dan dimensi
akuifer dan bukan akuifer secara vertikal.
peta geologi dan peta hidrogeologi skala lebih besar atau sama
dengan 1:250.000, hasil analisis pendugaan geofisika, dan
penampang litologi dari hasil kegiatan pengeboran, untuk
memperoleh informasi tentang ketebalan akuifer di bawah kanal
atau sungai dan ketebalan maksimum akuifer utama yang berada
di kedua sisi kanal atau sungai;
peta topografi skala lebih besar atau sama dengan 1:250.000, untuk
memperoleh informasi lokasi dan sebaran kanal dan sungai;
hasil analisis data pengukuran atau rekaman kedudukan muka air
kanal dan muka air sungai, untuk memperoleh informasi tentang
kedudukan muka air kanal dan muka air sungai.
DAS dan CAT - LEW 20
Rincian Batas Vertikal CAT
untuk Batas Muka Airtanah Bebas
Sumber: PLG (2001)
Batas muka air tanah bebas ditentukan berdasarkan peta muka air tanah
bebas skala lebih besar atau sama dengan 1:250.000, untuk
memperoleh informasi tentang kedudukan muka air tanah.
Daerah Lepasan
(-)
(+)
DAS Permukaan U
berbasis Topografi 20 m
menghasilkan luas :
129,5 km2
DAS topografi
berbasis kondisi
Hidrogeologi
menghasilkan luas:
58,06 km2 DAS bawah permukaan
Kali Bribin
Air Baku
Kebutuhan air baku semakin meningkat sedangkan
ketersediaan sumber air tetap, ada kecenderungan
pengambilan air tanah dalam makin intensif
Sumber: Bappeda Jabar (2007) menyebabkan, muka air tanah turun dan land
subsidence. Daerah yang berpotensi kekurangan air
baku adalah Bandung dan sekitarnya, Bekasi, dan
Karawang (Pantura).
Konservasi
Kerusakan kawasan hulu dan perubahan fungsi
lahan memperparah kondisi kawasan konservasi.
Masalah Lain
Permasalahan lain yaitu : perubahan tataguna
lahan, erosi/sedimentasi, polusi air, kekeringan,
minimnya sistem tata air, serta ketidakterpaduan
Banjir penanganan, .
Masih terdapat daerah-daerah yang rawan banjir
(daerah Citarum Hulu dan Pantura).