You are on page 1of 46

PORTOFOLIO

KEANEKARAGAMAN HEWAN

Portofolio
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan
yang dibimbing oleh Ibu Dra. Hj. Sri Endah Indriwati, M. Pd

Oleh:
S1 PendidikanBiologi/ Offering A 2015
Lelly Luckitasari (150341600339)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Desember 2016
Ucapan Terima Kasih

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Sri Endah
Indriwati, M.Pd, selaku dosen pembimbing Keanekaragaman
Hewan...

Dosen Model (Pak Umar, Mbak Winda, Mbak Naja, Mbak Ary,
Mbak Listya, Mbak Widya, dan Mas Fadli), yang telah membantu
saya dalam memahami materi mata kuliah Keanekaragaman
Hewan...

Kakak Asisten Dosen (Mbak Ayuk dan Mbak Anggun), yang telah
setia mendampingi dan membantu adik-adiknya dalam mata
kuliah Keanekaragaman Hewan...

Portofolio ini Saya Persembahkan untuk Orang-orang yang Telah


Mendukung Saya Selama Ini...
Ibu saya, Nafiatur Rohmah, yang tak henti-hentinya membantu,
mendukung, dan menyemangati saya...
Bapak saya, Imam Turmudi, yang selalu mendukung saya dalam
melakukan hal positif apapun...
Adik saya, Gifan Galang Dinata, sebagai penyemangat saya
untuk menyelesaikan portofolio ini...
Trapelor dan teman-teman Offering A, yang telah memberikan
waktunya untuk menangis, tertawa, marah, dan tersenyum
bersama...
Kelompok Dendogram Mamalia, yang selalu berusaha kompak
dalam kondisi apapun...
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia-
Nya semata, Penulis dapat menyelesaikan Portofolio Keanekaragaman
Hewan.Portofolio ini diselesaikan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keanekaragaman Hewan.

Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah


membantu menyelesaikan Portofolio ini. Penulis sampaikan terima kasih kepada.
1. Dra. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
2. Dosen Model dan Asisten Dosen yang telah membantu dalam
pembelajaran
3. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang telah memberi motivasi demi
terselesaikannya Portofolio ini
4. Teman-teman mahasiswa Offering A angkatan 2015

Penulis menyadari bahwa Portofolio ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk
dijadikan masukan dalam penyempurnaan Portofolio ini.

Semoga Portofolio ini bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 13Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................
Ucapan Terima Kasih ....................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................
Pendahuluan ..................................................................................................
Entry Tugas....................................................................................................
I. Kegiatan Pendahuluan
a. Jurnal ...........................................................................................
b. Refleksi ........................................................................................
II. Avertebrata dan Chordata Rendah
Porifera ..........................................................................................................
a. Lsporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Refleksi
Coelenterata ...................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Power Point
e. Kunci Dikotom
f. Resume
g. Refleksi
Platyhelminthes dan Nemathelminthes .........................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Power Point
e. Kunci Dikotom
f. Refleksi

Annelida ........................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Mind Map
e. Kunci Dikotom
f. Refleksi
Mollusca ........................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. PPT
e. Kunci Dikotom
f. Lembar Responsi Sistem Fisiologi
g. Resume
h. Test
i. Laporan Praktikum
j. Refleksi
Arthropoda .....................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. PPT
e. Kunci Dikotom
f. Laporan Proyek Insektarium
g. Foto Insektarium
h. Test
i. Refleksi
Echinodermata ...............................................................................................
a. Hewan Peliharaan
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. PPT
e. Kunci Dikotom
f. Refleksi
Hemichordata dan Urochordata .....................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Mind Map
e. Kunci Dikotom
f. Refleksi
Cephalochordata dan Agnatha........................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Kunci Dikotom
e. Refleksi
III. Vertebrata
Pisces..............................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Dendogram
e. Refleksi
Amphibi..........................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Mind Map
e. Lembar Responsi
f. Dendogram
g. Test
h. Refleksi
Reptilia ..........................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. Poster
e. Dendogram
f. Test
g. Refleksi
Aves ...............................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Lembar Responsi
d. Jurnal Belajar
e. PPT
f. Dendogram
g. Refleksi
Mammalia ......................................................................................................
a. Laporan Referensi
b. LKM
c. Jurnal Belajar
d. PPT
e. Persen Ordo
f. Dendogram
g. Refleksi
Refleksi Akhir ................................................................................................
Lampiran Dokumentasi .................................................................................
Lembar Penilaian............................................................................................
Riwayat Hidup (Bibliografi) Penyusun Portofolio ........................................
PENDAHULUAN

Mata kuliah Keanekaragaman Hewan merupakan mata kuliah yang wajib


diambil oleh Mahasiswa Biologi semester 3. Kredit untuk mata kuliah
Keanekaragaman Hewan yaitu 4 sks dengan 6 jam belajar (3 jam untuk praktikum
dan 3 jam untuk teori).Keanekaragaman hewan merupakan variasi dari bentuk,
morfologi, anatomi, warna, jumlah, maupun sifat lainnya dari hewan yang ada di
Bumi ini. Mata kuliah Keanekaragaman ini bertujuan untuk memberi wawasan
mengenai keanekaragaman hewan yang merupakan bagian dari ekosistem,
mempelajari konsep-konsep klasifikasi berdasarkan ciri-cirinya, dan membuat
sistem klasifikasi hewan berdasarkan pengamatan di lingkungan.Tujuan
pembelajaran secara umum tersebut dapat dijabarkan tujuan pembelajaran khusus
mengenai Keanekaragaman Hewan, yang diantaranya adalah menjelaskan peranan
dari hewan dari berbagai spesies, meramalkan suatu kejadian yang berdampak
pada lingkungan berdasarkan punah tidaknya hewan, serta mengambil pelajaran
pendidikan nilai (nilai praktis, sosial-politik, religi, dan pendidikan.
Hewan yang menguntungkan maupun merugikan dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan ilmu Biologi, beberapa hewan
dapat mengatasi masalah lingkungan dan ekonomi. Banyak hewan yang
digunakan untuk meningkatkan produksi pangan, sandang, bahan indusstri,
angkutan, dan bahan hiasan. Oleh karena itu, rasa syukur harus selalu dipanjatkan
kepada Allah SWT atas semua makhluk yang diciptakan. Peran manusia sebagai
khalifah di bumi dapat diintegrasikan untuk melakukan konservasi perilaku
maupun konservasi lingkungan.
Pada mata kuliah Keanekaragaman Hewan mempelajari Avertebrata dan
Vertebrata. Pada Avertebrata terdiri dari filum Porifera, Coelentarata,
Platyhelminthes, Nemathelmintes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan
Echinodermata. Vertebrata terdiri dari Hemikordata, Urokordata, kelas Reptil,
kelas Reptila, kelas Reptil, kelas Aves, dan kelas Mamalia.
ENTRY TUGAS
Berikut ini merupakan daftar tugas yang terdapat pada portofolio ini:
Laporan Referensi buah
Lembar Kerja Mahasiswa buah
Jurnal Belajar buah
Laporan Proyek buah
Laporan Praktikum buah
Kunci Dikotom buah
Dendogram buah
PPT buah
Poster buah
Mind Map buah
Tugas Lain
1. Resume buah
2. Hewan Peliharaan
buah
3. Persen Ordo
buah
Refleksi Diri buah
Refleksi RPS
Kegiatan perkuliahan minggu ini adalah membahas masalah RPS
Keanekaragaman Hewan. Pertama masuk kelas, dibuka dengan perkenalan dosen
mata kuliah Keanekaragaman Hewan, Ibu Sri Endah Indriwati. Beliau
memberikan pengantar mengenai apa saja yang harus dipelajari pada mata kuliah
ini. Ibu Endah juga bercerita mengenai pengalaman beliau berkunjung ke
Amerika dan berbagai negara lainnya. Selain itu, beliau juga merupakan Acessor
BAN-PT di berbagai Universitas yang ada di Indonesia.
Uniknya, untuk mata kuliah Keanekaragaman Hewan pada semester ini
tidak secara langsung diajar oleh Ibu Endah, melainkan ada dosen model yaitu
kakak-kakak S2 yang pada saat ini sedang melaksanakan KPL di bawah payung
penelitian Ibu Endah. Payung penelitian Ibu Endah ini memiliki 7 anggota.
Ketujuh orang tersebut nanti secara bergantian akan melakukan praktik mengajar
seperti selayaknya seorang dosen. Pada saat itu, Mbak maupun Mas yang hadir
hanya 3 orang. Saya mengira hanya itu saja yang nantinya akan melakukan
praktik mengajar. Ternyata, yang 4 orang tidak ikut dan sedang berhalangan hadir.
Perkenalan sudah, kemudian dilanjutkan dengan tugas-tugas yang akan
dikerjakan pada semester ini. Bu Endah mewajibkan membuat jurnal setiap
minggu, laporan referensi, kunci identifikasi, beserta dendogram untuk Vertebrata.
Bila ada masalah dengan tugas, diharap menghubungi kakak asisten dosen. Sesi
selanjutnya adalah penjelasan masalah RPS, mencakup SKS beserta JS, dosen
pengampu pada mata kuliah ini, unsur pencapaian lulusan yang meliputi ranah
sikap, ranah keterampilah umum, ranah keterampilan khusus, beserta ranah
pengetahuan, dan juga yang terakhir yaitu capaian pembelajaran mata kuliah.
Ibu Endah kemudian menerangkan jadwal perkuliahan Keanekaragaman
Hewan, dimana ada 32 kali pertemuan dalam 16 minggu. Satu materi diselesaikan
dalam 2 pertemuan selama satu minggu. Dosen model akan mengajar bergiliran
selama satu semester. Setiap selesai materi pertama, langsung tes sehingga tidak
ada tes di akhir. Mendengar itu saja, saya sudah merasakan betapa beratnya mata
kuliah ini. Kesan pertama bagi saya tugasnya akan banyak. Akan tetapi, di balik
itu semua saya yakin bahwa selama satu semester saya akan bisa mengerjakannya
karena tugas dicicil setiap minggu.
Refleksi Porifera
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Porifera. Dosen
model yang mengajar yaitu Bapak Umar Kadafi. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan presentasi. Kesan
pada pertemuan pertama sangat menegangkan bagi saya karena pembelajaran
sesungguhnya baru dimulai. Pelajaran dibuka oleh Bapak Umar dengan video
Porifera dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai filum Polifera yang
harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4
mempresentasikan tentang habitat dan peranan Porifera. Saya sangat nervous
karena ini baru pertama kali presentasi pada mata kuliah ini. Senangnya, pada
akhirnya saya beserta teman-teman mendapat uang Rp. 100.000,- yang dibagi 4.
Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi paham tentang
dasar pembagian kelas Porifera menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi,
habitat beserta peranan.
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan dosen model, maka diproleh
rangkuman mengenai filum Porifera. Bentuk tubuh porifera menyerupai vas
bunga atau piala dan melekat pada dasar perairan. Tubuhnya diploblastik dengan
lapisan epidermis yang tersusun atas sel-sel yang memiliki bentuk pipih, disebut
dengan pinakosit. Pada epidermis yang terdapat porus/lubang kecil yang disebut
dengan ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel).
Pembagian kelas porifera terbagi atas Calcarea yang spikulanya terbuat dari bahan
kalsium karbonat, kelas Hexatinellida yang sponsnya seperti kaca karena tersusun
dari silika, dan kelas Demospongiae yang spikulanya terbuat dari pelbagai bahan,
misalnya silika dan kalsium karbonat.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Porifera atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.
Refleksi Coelenterata
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Coelenterata.
Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Winda. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan presentasi. Kesan
pada pertemuan pertama dengan Mbak Winda sangat menyenangkan. Pelajaran
dibuka oleh Mbak Winda dengan video spesies filum Coelenterata dan dilanjutkan
dengan pembagian LKM mengenai filum Coelenterata yang harus dijawab oleh
mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4 mempresentasikan tentang
sistem saraf. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi
paham tentang dasar pembagian kelas Coelenterata menurut ciri morfologi,
anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Filum Coelenterata merupakan hewan yang memiliki tubuh sangat
sederhana dan tiadak bertulang belakang (invertebrata). Coelenterata lebih dikenal
dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunani dari kata
cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang
memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar
mulut. Contoh Coelenterata (hewan berongga) adalah ubur-ubur (Aurelia aurita),
hydra, dan anemon laut.Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan dosen model,
saya mengerti perbedaan kelas dalam filum Coelenterata, Kelas Hydrozoa:
ditemukan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa jarang
ditemukan. Contohnya Hydra dan Obelia, Kelas Scyphozoa: bentuk dominannya
medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur,
Kelas Anthozoa: Anthozoa hidup sebagai polip soliter
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Coelenterata atau
membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media
realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari
media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.
Refleksi Platyhelminthes dan Nemathelminthes
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Platyhelminthes
dan Nemathelminthes. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Naja. Pertemuan
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari
Rabu dilakukan praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan
presentasi. Kesan pada pertemuan pertama dengan Mbak Naja sangat
menyenangkan dan lucu. Pelajaran dibuka oleh Mbak Naja dengan video spesies
filum Platyhelminthes dan Nemathelminthes dan dilanjutkan dengan pembagian
LKM mengenai filum Platyhelminthes dan Nemathelminthes yang harus dijawab
oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4 mempresentasikan
tentang sistem ekskresi. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya
menjadi paham tentang dasar pembagian kelas Platyhelminthes dan
Nemathelminthes menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat
beserta peranan.
Pada Platyhelminthes, saraf terlihat tangga tali, terdapat bintik mata, ada
organ mencengkeram dan penghisap,tubuh tertutup oleh lapisan epidermis bersilia
pada Platyhelminthes yang non parasit, tubuh tertutup oleh kutikula pada
Platyhelminthesyang parasit . Pada Nemathelminthes,saraf terlihatseperti cicin
sirkumfaringeal, tubuh tertutup kutikula,epidermisnya tipis membentuk empat tali
longitudinal, terdapat ruangan yang disebut pseudosol.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Platyhelminthes dan
Nemathelminthes atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya.
Bagi saya belajar media realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan,
maka bisa mencari media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.
Refleksi Platyhelminthes dan Nemathelminthes
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Platyhelminthes
dan Nemathelminthes. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Naja. Pertemuan
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari
Rabu dilakukan praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan
presentasi. Kesan pada pertemuan pertama dengan Mbak Naja sangat
menyenangkan dan lucu. Pelajaran dibuka oleh Mbak Naja dengan video spesies
filum Platyhelminthes dan Nemathelminthes dan dilanjutkan dengan pembagian
LKM mengenai filum Platyhelminthes dan Nemathelminthes yang harus dijawab
oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4 mempresentasikan
tentang sistem ekskresi. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya
menjadi paham tentang dasar pembagian kelas Platyhelminthes dan
Nemathelminthes menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat
beserta peranan.
Pada Platyhelminthes, saraf terlihat tangga tali, terdapat bintik mata, ada
organ mencengkeram dan penghisap,tubuh tertutup oleh lapisan epidermis bersilia
pada Platyhelminthes yang non parasit, tubuh tertutup oleh kutikula pada
Platyhelminthesyang parasit . Pada Nemathelminthes,saraf terlihatseperti cicin
sirkumfaringeal, tubuh tertutup kutikula,epidermisnya tipis membentuk empat tali
longitudinal, terdapat ruangan yang disebut pseudosol.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Platyhelminthes dan
Nemathelminthes atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya.
Bagi saya belajar media realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan,
maka bisa mencari media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.
Refleksi Annelida
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Annelida.
Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Ary. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan presentasi. Kesan
pada pertemuan pertama dengan Mbak Ary sangat menyenangkan dan lucu.
Pelajaran dibuka oleh Mbak Ary dengan video spesies filum Annelida dan
dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai filum Annelida yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4
mempresentasikan tentang sistem reproduksi. Setelah diberi pemahaman serta
membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian kelas Annelida
menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Filum Annelida dibagi berdasarkan setae. Pada kelas Polychaeta memiliki
setae banyak, terdapat parapodia, tidak memiliki alat penghisap, tidak terdapat
kliteum. Pada kelas Olygochaeta memiliki setae sedikit, tidak terdapat parapodia,
tidak memiliki alat penghisap, memiliki kliteum. Pada kelas Hirudinea tidak
memiliki setae, tidak memiliki parapodia, ada alat penghisap, terdapat kliteum.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Annelida atau
membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media
realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari
media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.
Refleksi Mollusca
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Mollusca.
Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Listya. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan presentasi. Kesan
pada pertemuan pertama dengan Mbak Listya sangat menyenangkan dan lucu.
Pelajaran dibuka oleh Mbak Listya dengan video spesies filum Mollusca dan
dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai filum Mollusca yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4
mempresentasikan tentang sistem fisiologi. Setelah diberi pemahaman serta
membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian kelas Mollusca
menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Kelas Aplacophora : tidak bercangkang, kepala tidak berkembang, tidak ada
tentakel. Kelas Monoplacophora : bercangkang tunggal, kepala tidak berkembang,
ada tentakel. Kelas Polyplacophora : bercangkang banyak,kepala tidak
berkembang, terdapat tentakel. Kelas Scaphoda : cakang bentuk tabung silinder,
terdapat tentakel, kepala tidak berkembang. Kelas Gastrophoda : cangkang
tunggal berpilin, terdapat tentakel (2 sensoris,2mata), kepala berkembang, kaki
memanjang. Kelas Pelecyphoda: cangkang setangkup, kaki kapak, tidak terdapat
tentakel, kepala tidak berkembang. Kelas Cephalopoda: cangkang bening
memanjang di dalam tubuh,tedapat tentakel 8lengan oral dan 2 tentakel panjang,
kepala berkembang.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Mollusca atau
membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media
realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari
media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Arthropoda
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Arthropoda.
Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Widya. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum pembuatan insektarium, sedangkan pada pertemuan hari Kamis
dilakukan presentasi. Kesan pada pertemuan pertama dengan Mbak Widya sangat
menyenangkan dan lucu. Pelajaran dibuka oleh Mbak Widya dengan video spesies
filum Arthropoda dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai filum
Arthropoda yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta
kelompok 4 mempresentasikan tentang sistem fisiologi. Setelah diberi
pemahaman serta membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian
kelas Arthropoda menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta
peranan.
Subfilum Trilobita : tidak ditemukan dan tidak diamati. Subfilum
Chelicerata:Kelas Pycnogonoidea ( tidak ditemukan dan diamati ), Kelas
Merostomata : tubuh dibedakan atas sefalothorak dan abdomen, pada sefalotorak
terdapat mata majemuk dan sepasang ocelli, abdomen terdapat apendiks
berpasangan membawa insang dan telson. Kelas Arachnida: 4 pasang kaki,
abdomen lunak, tidak memiliki antena. Kelas Tardigrada: tidak ditemukan dan
diamati. Kelas Pentastomoidea : tidak ditemukan dan diamati. Subfilum
Onychophora : tidak ditemukan dan diamati. Subfilum Mandibulata: Kelas
Chilopoda : memiliki satu pasang kaki tiap segmen, memiliki satu pasang antena.
Kelas Diplopoda : memiliki dua pasang kaki tiap segmen, memiliki satu pasang
antena. Kelas Crustasea :memiliki dua pasang antena, memiliki pasangan kaki
renang dan kaki berjalan, ada yang memiliki sepasang capit. Kelas Insekta : tubuh
terbagi atas kepala thorak abdomen, memiliki 3 pasanga kaki, memiliki antena
sepasang. Kelas Symphila : tidak ditemukan dan diamati. Kelas Paraupoda : tidak
ditemukan dan diamati
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Arthropoda atau
membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya.
Refleksi Echinodermata
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Echinodermata.
Dosen model yang mengajar yaitu Mas Fadli. Pertemuan dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu dilakukan
praktikum membahas hewan peliharaan, karena tidak mungkin kita ke pantai
mencari filum Echinodermata, sedangkan pada pertemuan hari Kamis dilakukan
presentasi kelompok kelas hewan peliharaan yang sama. Kesan pada pertemuan
pertama dengan Mas Fadli agak kikuk, karena metodenya beda dengan dosen
model yang lain. Pelajaran dibuka oleh Mas Fadli dengan video spesies filum
Echinodermata dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai filum
Echinodermata yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya
beserta kelompok hewan peliharaan yang sama mempresentasikan tentang sistem
fisiologi. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi paham
tentang dasar pembagian kelas Echinodermata menurut ciri morfologi, anatomi,
sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Kelas Crinoidea : memiliki tubuh radial simetri, bentuk tubuh seperti bunga,
memiliki calix. Kelas Holothuroidea : memiliki tubuh radial simetri, bentuk
silindris, memiliki tentakel pada ujung mulutnya, tubuh tersusun atas kalsium
karbonat, mulut disalah satu ujung dan anus di ujung lain.Kelas Echinoidea :
memiliki tubuh radial simetri, bentuk bulat / oval / mangkuk / jantung, tubuh
tersusun atas kalsium karbonat. Kelas Asteroidea : memiliki tubuh radial simetri,
bentuk pentagonal / bintang, permukaan oral dan aboral jelas dan mulut ada di
sentral permukaan oral dan anus di permukaan aboral.Kelas ophiuroidea :
memiliki tubuh radial simetri, bentuk diskus sentral bersegi 5 atau bulat,
permukaan oral dan aboral jelas, lengan lima yang ramping, berduri dan ada yang
tidak berduri, tidak punya anus, tubuh tersusun atas kalsium karbonat.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Echinodermata atau
membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media
realia memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari
media lain yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Hemichordata dan Urochordata


Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Hemichordata
dan Subfilum Urochordata. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Winda.
Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada
pertemuan hari Rabu membahas mengenai Hemichordata, sedangkan pada
pertemuan hari Kamis membahas Subfilum Urochordata. Kesan pada pertemuan
kedua dengan Mbak Windasudah biasa. Pelajaran dibuka oleh Mbak Winda
dengan video joget PPAP setelah itu dilanjutkan video spesies filum
Hemichordata dan Subfilum Urochordata. dan dilanjutkan dengan pembagian
LKM mengenai filum Hemichordata dan Subfilum Urochordata yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok acakan dari
Mbak Winda mempresentasikan tentang sistem fisiologi. Setelah diberi
pemahaman serta membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian
Hemichordata dan Subfilum Urochordata menurut ciri morfologi, anatomi, sistem
fisiologi, habitat beserta peranan.
Hemichordata adalah filum anggota hewan bertulang belakang.Tubuh
bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk membuat lubang pada lumpur
atau pasir. Di dasar probosis terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti
krah baju. Badan (trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan terdapat celah
insang. Tubuh lunak, berbentuk silindris menyerupai cacing.
Contoh: Balanoglossus,Cephalodiscus.
Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong
tubuh dalam). Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas
Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni. Sebagian besar dari tubuh yang
diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang
berfungsi sebagai saringan untuk makanan. Pada subfilum ini terdapat 3 kelas
yaitu: 1. Ascidiacea 2. Thaliacea 3. Appendicularia
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Hemichordata dan
Subfilum Urochordata atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian
saya.
Refleksi Hemichordata dan Urochordata
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai filum Hemichordata
dan Subfilum Urochordata. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Winda.
Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada
pertemuan hari Rabu membahas mengenai Hemichordata, sedangkan pada
pertemuan hari Kamis membahas Subfilum Urochordata. Kesan pada pertemuan
kedua dengan Mbak Winda sudah biasa. Pelajaran dibuka oleh Mbak Winda
dengan video joget PPAP setelah itu dilanjutkan video spesies filum
Hemichordata dan Subfilum Urochordata. dan dilanjutkan dengan pembagian
LKM mengenai filum Hemichordata dan Subfilum Urochordata yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok acakan dari
Mbak Winda mempresentasikan tentang sistem fisiologi. Setelah diberi
pemahaman serta membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian
Hemichordata dan Subfilum Urochordata menurut ciri morfologi, anatomi, sistem
fisiologi, habitat beserta peranan.
Hemichordata adalah filum anggota hewan bertulang belakang.Tubuh
bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk membuat lubang pada lumpur
atau pasir. Di dasar probosis terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti
krah baju. Badan (trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan terdapat celah
insang. Tubuh lunak, berbentuk silindris menyerupai cacing.
Contoh: Balanoglossus,Cephalodiscus.
Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong
tubuh dalam). Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas
Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni. Sebagian besar dari tubuh yang
diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang
berfungsi sebagai saringan untuk makanan. Pada subfilum ini terdapat 3 kelas
yaitu: 1. Ascidiacea 2. Thaliacea 3. Appendicularia
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai filum Hemichordata dan
Subfilum Urochordata atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian
saya.
Refleksi Cephalochordata dan Agnatha
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Subfilum
Sefalokordata dan Agnatha. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Ary.
Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada
pertemuan hari Rabu membahas Subfilum Cephalochordata, sedangkan pada
pertemuan hari Kamis membahas Agnatha. Kesan pada pertemuan kedua dengan
Mbak Ary sudah terbiasa. Pelajaran dibuka oleh Mbak Ary dengan video spesies
Subfilum Sefalokordata dan Agnatha dan dilanjutkan dengan pembagian LKM
mengenai Subfilum Sefalokordata dan Agnatha yang harus dijawab oleh
mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4 mempresentasikan tentang
sistem fisiologi. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi
paham tentang dasar pembagian Subfilum Sefalokordata dan Agnatha menurut
ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Cephalochordata (dari bahasa Yunani: "kepala" and "chord")
adalah subfilum dari anggota hewan bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Chordata, Acraniata.Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih
memanjang, transparan. Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang
bagus. Sistem sirkulasi tanpa jantung. Aliran darah dibagian ventral mengalir ke
depan, sedangkan di sisi dorsal mengalir ke belakang. Biasanya hidup terkubur di
bawah pasir perairan dangkal. Contohnya Branchiostoma sp. (Amphioxus).
Agnatha ("hewan tidak berahang") atau Cyclostomata ("hewan bermulut
lingkar") adalah salah satu superkelas dari Craniata (hewan bertengkorak).
Walaupun hidup di air, agnatha tidak dapat dikatakan sebagai ikan secara biologi
karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan,dan rangka tubuhnya tersusun
dari tulang rawan. Ke dalam agnatha termasuk semua lamprey (Petromyzodonti)
dan remang (Myxini).
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Subfilum Sefalokordata dan
Agnatha atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya.

Refleksi Cephalochordata dan Agnatha


Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Subfilum
Sefalokordata dan Agnatha. Dosen model yang mengajar yaitu Mbak Ary.
Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada
pertemuan hari Rabu membahas Subfilum Cephalochordata, sedangkan pada
pertemuan hari Kamis membahas Agnatha. Kesan pada pertemuan kedua dengan
Mbak Ary sudah terbiasa. Pelajaran dibuka oleh Mbak Ary dengan video spesies
Subfilum Sefalokordata dan Agnatha dan dilanjutkan dengan pembagian LKM
mengenai Subfilum Sefalokordata dan Agnatha yang harus dijawab oleh
mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 4 mempresentasikan tentang
sistem fisiologi. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi
paham tentang dasar pembagian Subfilum Sefalokordata dan Agnatha menurut
ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Cephalochordata (dari bahasa Yunani: "kepala" and "chord")
adalah subfilum dari anggota hewan bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Chordata, Acraniata.Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih
memanjang, transparan. Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang
bagus. Sistem sirkulasi tanpa jantung. Aliran darah dibagian ventral mengalir ke
depan, sedangkan di sisi dorsal mengalir ke belakang. Biasanya hidup terkubur di
bawah pasir perairan dangkal. Contohnya Branchiostoma sp. (Amphioxus).
Agnatha ("hewan tidak berahang") atau Cyclostomata ("hewan bermulut
lingkar") adalah salah satu superkelas dari Craniata (hewan bertengkorak).
Walaupun hidup di air, agnatha tidak dapat dikatakan sebagai ikan secara biologi
karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan,dan rangka tubuhnya tersusun
dari tulang rawan. Ke dalam agnatha termasuk semua lamprey (Petromyzodonti)
dan remang (Myxini).
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Subfilum Sefalokordata dan
Agnatha atau membawa hewannya langsung dari hasil pencarian saya.

Refleksi Pisces
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Pisces. Dosen model
yang mengajar yaitu Mbak Naja. Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada
hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu melakukan praktikum dengan
membawa ikan, sedangkan pada pertemuan hari Kamis presentasi. Kesan pada
pertemuan kedua dengan Mbak Naja sudah terbiasa. Pelajaran dibuka oleh Mbak
Naja dengan video spesies Pisces dan dilanjutkan dengan pembagian LKM
mengenai Pisces yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya
beserta kelompok 2 yaitu kelompok dendogram untuk kelas Mamalia
mempresentasikan tentang sistem fisiologi. Setelah diberi pemahaman serta
membaca literatur saya menjadi paham tentang dasar pembagian Pisces menurut
ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan.
Pisces merupakan salah satu kelas dalam pengklasifikasian hewan yang
hidup di dalam air. Kelas Pisces yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut antara
lain: hewan yang tinggal dan tumbuh di dalam air, bernapas menggunakan alat
pernapasan berupa insang, perkembangbiakan secara seksual atau ovipar, alat
geraknya berupa sirip, memiliki peredaran darah yang tertutup, dan memiliki sisik
pada tubuhnya yang berguna sebagai rangka luar dari tubuhnya.Pisces dibagi
menjadi 4 kelas, yaitu kelas Elasmobranchii, kelas Holocephali, kelas Dipnoi, dan
kelas Teleostomi
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Pisces atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Amphibi
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Amphibi. Dosen
model yang mengajar yaitu Mbak Listya. Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali,
yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu melakukan praktikum
dengan membawa katak maupun kodok, sedangkan pada pertemuan hari Kamis
presentasi. Kesan pada pertemuan kedua dengan Mbak Listya sudah terbiasa.
Pelajaran dibuka oleh Mbak Listya dengan video menari seperti Pinguin beserta
video spesies Amphibi dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai
Amphibi yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta
kelompok 2 yaitu kelompok dendogram untuk kelas Mamalia menjadi kelompok
pembanding. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur saya menjadi
paham tentang dasar pembagian Amphibi menurut ciri morfologi, anatomi, sistem
fisiologi, habitat beserta peranan.
Amfibi adalah hewan yang secara taksonomi dikelompokkan dalam kelas
Amphibia. Secara singkat amfibi atau amfibia bisa diberikan pengertian sebagai
hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm), dan
berkaki empat (tetrapoda) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan daratan. Kata
Amphibia sendiri berasal bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti rangkap dan
bios yang berarti kehidupan. Umumnya seekor amfibi bertelur dan
menempatkan telurnya di dalam air atau di tempat yang memiliki tingkat
kelembapan yang tinggi. Setelah menetas dan menjadi larva (berudu) amfibi
hidup di air atau tempat basah dan bernafas dengan menggunakan insang. Setelah
beberapa waktu, berudu mengalami metamorfosis (berubah bentuk) menjadi
hewan dewasa yang hidup di daratan (tempat lebih kering) dan bernafas
menggunakan paru-paru.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Amphibi atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Reptil
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Reptil. Dosen model
yang mengajar yaitu Mbak Widya. Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu
pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu melakukan praktikum
dengan membawa Reptil, sedangkan pada pertemuan hari Kamis presentasi.
Kesan pada pertemuan kedua dengan Mbak Widya sudah terbiasa. Pelajaran
dibuka oleh Mbak Widya dengan menyanyi tentang Reptil beserta video spesies
Reptil dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai Reptil yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 2 yaitu
kelompok dendogram untuk kelas Mamalia memberi dukungan untuk teman
kami yang maju ke depan. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur,
saya menjadi paham tentang dasar pembagian Reptil menurut ciri morfologi,
anatomi, sistem fisiologi, habitat beserta peranan. Selain itu, ada tugas proyek
yaitu membuat poster tentang klasifikasi Reptil.
Reptil merupakan organism vertebrata (bertulang belakang) yang melata
dan sebagian berkaki empat, memiliki sisik yang menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan bersifat poikiloterm (berdarah dingin). sekujur tubuh Reptile
terdapat sisik yang menutupi seluruh tubuh yang memiliki fungsi untuk
melindungi diri dari kekeringan. Selain memiliki sisik di sekujur tubuhnya, Reptil
juga memiliki kaki-kaki yang pendek disertai ekor yang panjang. Pada setiap
kakinya terdapat kuku jari yang tajam yang fungsinya sebagai perlindungan dan
pertahanan diri. Pada bangsa ular, tidak terdapat kaki dan cakar sehingga untuk
alat geraknya ular mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Reptil atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Aves
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Aves. Dosen model
yang mengajar yaitu Bapak Umar. Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu
pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu melakukan praktikum
dengan membawa Aves, sedangkan pada pertemuan hari Kamis presentasi. Kesan
pada pertemuan kedua dengan Bapak Umar sangat antusias, karena kelompok
terbaik akan mendapatkan uang. Pelajaran dibuka oleh Bapak Umar dengan video
spesies Aves dan dilanjutkan dengan pembagian LKM mengenai Aves yang harus
dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua saya beserta kelompok 2 yaitu
kelompok dendogram untuk kelas Mamalia melakukan presentasi mengenai
sistem sirkulasi dan ekskresi. Pada akhir pelajaran, kelompok 2 menang dan
mendapat uang Rp. 50.000,- untuk satu anak beserta buku dari Bapak Umar.
Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur, saya menjadi paham tentang
dasar pembagian Aves menurut ciri morfologi, anatomi, sistem fisiologi, habitat
beserta peranan. Selain itu, ada tugas proyek yaitu membuat poster tentang
klasifikasi Aves.
Tubuh Aves pada umumnya terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor.
Tubuhnya di tutupi oleh bulu, lengan depan mengalami modifikasi sebagai sayap
umumnya yang digunakan untuk terbang. Alat gerak belakan di gunakan untuk
berjalan, bertenggere atau berenang, dan umumnya dilengkapi dengan 4 jari.
Mulut aves meluas sebagai paruh dan tidak bergigi. Burung mempunyai berbagai
bentuk paruh berdasarkan makanannya, begitu pula dengan berbagai macam kaki
yang juga menyesuaikan dengan habitatnya.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Aves atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Mamalia
Pada pembelajaran minggu ini membahas mengenai Mamalia. Dosen
model yang mengajar yaitu Mas Fadli. Pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali,
yaitu pada hari Rabu dan Kamis. Pada pertemuan hari Rabu melakukan praktikum
dengan membawa Mamalia, sedangkan pada pertemuan hari Kamis presentasi.
Kesan pada pertemuan kedua dengan Mas Fadlisudah biasa. Pelajaran dibuka oleh
Mas Fadli dengan video spesies Mamalia dan dilanjutkan dengan pembagian
LKM mengenai Mamalia yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertemuan kedua
saya beserta kelompok 2 yaitu kelompok dendogram untuk kelas Mamalia
melakukan presentasi mengenai habitat dan peranan yang diwakili oleh Dita
Perdana. Setelah diberi pemahaman serta membaca literatur, saya menjadi paham
tentang dasar pembagian Mamalia menurut ciri morfologi, anatomi, sistem
fisiologi, habitat beserta peranan. Selain itu, minggu depannya kelompok 2
mempresentasikan dendogram Mamalia.
Mammalia adalah kelas Vertebrata (bertulang belakang) yang memiliki
kelenjar susu yang digunakan untuk menyusui anaknya. Mammalia berasal dari
bahasa latin yaitu mammae berarti susu. Mammalia meliputi hewan-hewan yang
memiliki kelenjar susu pada betinanya, sedangkan jantan memiliki kelenjar susu
tetapi mengalami reduksi (menyusut). Sel telur pada mammalia hanya memiliki
kuning telur yang sedikit, sehingga perkembangan embrio itu berlangsung dalam
rahim induknya.
Jika nanti saya menjadi seorang guru, saya ingin mengajak siswa saya ke
habitat hewan amatan tersebut. Apabila memang tidak bisa dilakukan, maka saya
akan memberikan tampilan sebuah video mengenai Mamalia atau membawa
hewannya langsung dari hasil pencarian saya. Bagi saya belajar media realia
memang perlu, tetapi jika tidak mungkin dilakukan, maka bisa mencari media lain
yang dapat membuat siswa menjadi paham.

Refleksi Akhir
Pada matakuliah Keanekaragaman Hewan ini, saya belajar sangat banyak
sekali mengenai khazanah zoologi baik yang vertebrata dan avertebrata dengan
ciri morfologi, anatomi, fisiologi, habitat serta peranan. Saya juga belajar banyak
tentang bagaimana model pembelajaran yang dapat diterapkan kepada para siswa
untuk pembelajaran Biologi ketika saya menjadi seorang guru nanti. Saya
mendapat pengalaman berharga mengenai bagaimana cara membuat kunci
identifikasi yang baik dan benar serta cara membuat dendogram. Belum tentu
Dosen lain seperti Ibu Endah menyuruh Mahasiswanya membuat kunci dikotom
beserta dendogram. Pengalaman yang sangat berharga, ketika kesalahan dalam
membuat kunci dikotom maupun dendogram dapat diperbaiki.
Kerja sama dalam tim merupakan harga mati di setiap kelompok. Saya
sangat senang selama satu semester mendapat kelompok yang sangat cocok
dengan karakter saya. Saya sangat senang ketika saya berada di kelompok 2 untuk
pembuatan dendogram Mamalia. Anaknya sangat baik sehingga kami merasa
seperti satu keluarga. Untuk dosen model, juga sudah baik dalam proses mengajar.
Intinya memang kita semua sama-sama belajar mejadi orang yang lebih baik.
Pelaksanaan KKL untuk pengamatan sangat menyenangkan dimana saya
bergabung dalam kelompok Aves. Pada saat di Secret Zoo, kelompok kami hanya
menemukan 19 spesies. Sisa waktu di Secret Zoo kami gunakan untuk main. Saya
sangat senang karena mendapat pengalaman baru. Sampai jumpa di semester
selanjutnya.

LAMPIRAN DOKUMENTASI
KKL Offering A di Secret Zoo Foto bersama Mbak Naja

Fosil Dinosaurus Beruang Kutub

Mencari Hewan Insektarium Hewan Hasil Tangkapan

Pengamatan Burung Hasil Poster Reptil


RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap penulis, yaitu Lelly Luckitasari biasa


dipanggil Lelly, lahir di Blitar, tanggal 25 Januari 1997 dari
pasangan Bapak Imam Turmudi dan Ibu Nafiatur Rohmah.
Disamping itu Penulis memiliki seorang adik laki-laki
bernama Gifan Galang Dinata yang saat ini masih duduk di kelas 1 SD. Penulis
berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Alamat rumah Penulis di Dusun
Wadang RT 004 RW 009 Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten
Blitar.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 2002 lulus dari TK
Dharma Wanita I Gandekan, kemudian melanjutkan ke SDNegeriGandekan IV
dan lulus tahun 2009. Selanjutnya di SLTP Negeri 1Srengat dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2015 lulus dari SMA Negeri I Srengat dengan mengambil
jurusan IPA dan sekarang melanjutkan ke Universitas Negeri Malang Program S1
Jurusan Biologi, dengan prodi S1 Pendidikan Biologi.
Hobi Penulis membaca buku dan belanja. Buku merupakan sumber ilmu,
sedangkan belanja merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk menyenangkan
pikiran beserta jiwa. Riwayat organisasi hampir tak punya, karena penulis tipikal
seorang yang tidak suka berorganisasi. Semoga portofolio ini bermanfaat untuk
semua kalangan.

.
PLATYHELMINTHES
NEMATHELMINTHES
ANNELIDA
MOLLUSCA
ARTHROPODA
ECHINODERMATA
HEMICHORDATA
UROCHORDATA
CEPHALOCHORDATA
AGNATHA
PISCES
AMPHIBI
REPTIL
AVES
MAMALIA

You might also like