You are on page 1of 4

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi membuat perubahan yang begitu besar dalam
kehidupan manusia di berbagai bidang dan memberikan dampak yang begitu
besar dalam membantu pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi di bidang
elektronik seperti komputer sangatlah maju dan pesat. Pemakaian komputer,
laptop dan media elektronik lainnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam pekerjaan, namun juga digunakan untuk kebutuhan lain seperti
hiburan. Penggunaan komputer akan meningkat seiring perkembangan dan
kebutuhan memperoleh informasi. Penggunaan komputer ini sendiri mempunyai
dampak yang positif dan negatif. Bekerja yang berlama lama di depan komputer
secara tidak sadar dapat menimbulkan masalah kesehatan baik secara fisik
maupun mental pada operatornya (Zhaojia et.al., 2007). Meningkatnya
penggunaan komputer saat ini telah menimbulkan beberapa keluhan yang
berhubungan dengan kesehatan terutama kesehatan mata. sekitar 70% pengguna
komputer melaporkan mengalami gangguan penglihatan setelah memakai
komputer (Bhlem (2007), dalam Raymond (2012)). Ketidaknyamanan yang
dialami pada mata akibat penggunaan komputer dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti faktor lingkungan, faktor individual dan lamanya penggunaan komputer
tersebut (Azkadina, 2012).
Biro pencatatan statistik di Amerika melaporkan bahwa lebih dari 75 juta
pekerja menggunakan komputer setiap harinya. Di Amerika sendiri tercatat bahwa
sebanyak 143 juta orang bekerja menggunakan komputer setiap hari dan 88%
pekerja mengeluhkan adanya ketegangan pada mata. The National Institute of
Occupational Safety and Healh (NIOSH) melaporkan bahwa hampir 88%
pengguna komputer akan mengalami gejala Computer Vision Syndrome
setidaknya beberapa kali dalam semasa hidupnya. Hal yang sama juga dilaporkan
dari studi yang dilakukan di Jaipur city, Rajastan,India pada orang yang bekerja
di perusahaan software. Sampel terdiri dari 60 orang laki laki berusia 25 -35
2

tahun dan menggunakan komputer dalam jangka 1 tahun terakhir. Hasil penelitian
menunjukan bahwa 90% dari responden mengeluhkan adanya nyeri di sekitar
regio mata dan kepala. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai hubungan
penggunaan komputer dengan munculnya gangguan gangguan kesehatan (Johny,
2010).
Menurut American Optometric Association , Computer Vision Syndrome
atau sering juga disebut Digital Eye Strain merupakan kumpulan gejala pada mata
yang disebabkan karena penggunaan komputer dalam jangka waktu yang cukup
lama. Gejala dari Computer Vision Syndrome terbagi menjadi 4 kategori yaitu
astenopia (mata lelah ,mata tegang, mata kering dan nyeri kepala), gejala visual
(mata kabur,penglihatan ganda, presbiopia, dan sulit memfokuskan mata), gejala
yang berhubungan dengan permukaan okuler (mata berair, mata iritasi), gejala
ekstraokuler (nyeri bahu, nyeri leher, dan nyeri punggung). Seseorang yang
menggunakan komputer lebih dari dua jam setiap harinya akan lebih mudah untuk
menderita Computer Vision Syndrome ( Affandi E, 2005; Bhanderi J, 2008 dalam
Kusumawaty et al. ) . Menurut studi lainnya penggunaan komputer lebih dari tiga
jam dalam sehari dapat menyebabkan munculnya gejala Computer Vision
Syndrome, sakit punggung, dan juga psychosocial stress (Bali et al. 2007,
Chakrabarti 2007, Rathore et al. 2010). Berdasarkan American Optometric
Association, gejala gejala yang dialami pemakai komputer hanya bersifat
sementara dan akan menghilang setelah pemakaian komputer dihentikan, Namun
pada beberapa orang gejala ini dapat berkelanjutan, dan terjadi penglihatan yang
kabur pada jarak jauh.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University Of Alabama at
Birmingham (UAB) School of Optometry , ditemukan bahwa terdapat penurunan
produktivitas kerja pada pengguna komputer yang memiliki gangguan visus.
Pengguna komputer dengan gangguan visus mungkin tidak menyadari munculnya
gejala-gejala, namun apabila gangguan refraksi tersebut tidak diperbaiki akan
menurunkan produktivitas kerja hingga 20%.
Penelitian yang berhubungan dengan Computer Vision Syndrome belum
banyak dilakukan di Indonesia, oleh karena hal tersebut maka peneliti tertarik
3

untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Lama Penggunaan Komputer


dengan terjadinya Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Ilmu Komputer
Universitas Sumatera Utara.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan pada penelitian ini
adalah :
1. Apakah terdapat hubungan antara lamanya penggunaan komputer dengan
terjadinya Computer Vision Syndrome?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan antara lamanya penggunaan komputer dengan
terjadinya Computer Vision Syndrome
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui gejala gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa
Ilmu Komputer
2. Mengetahui gejala Computer Vision Syndrome yang dominan muncul
setelah pemakaian komputer
3. Mengetahui pengaruh penurunan gejala Computer Vision Syndrome, bila
pemakaian komputer diselingi istirahat

1.4. Manfaat Penelitian


1. Hasil penelitian dapat memberi informasi mengenai Computer Vision
Syndrome bagi seluruh masyarakat pengguna komputer.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian mengenai
Computer Vision Syndrome lainnya.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi ilmu bagi penulis dan masyarakat umum
lainnya.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi.
4

5. Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi para pengguna komputer


sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian Computer Vision
Syndrome

You might also like