Professional Documents
Culture Documents
MEDAN
2013
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
DEFINISI,FREKUENSI,ETIOLOGI......................................................................................2
GAMBARAN KLINIS........................................................................................................... 3
DIFFERENTIAL DIAGNOSA...............................................................................................7
PENATALAKSANAAN........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
Pendahuluan
Komputer adalah salah satu penemuan yang paling mengangumkan di abad ke-20. Namun
pengguna komputer menghadapi masalah baru di tempat kerja dan sistem sekolah. Dengan
waktu bekerja yang lama di depan monitor komputer, gejala sistemik dan kelainan pada mata
dapat terjadi.1,2
Menurut United States Bureau of Labor Statistics, komputer digunakan di United States, oleh
100 juta orang dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Menurut National Center pada Education
Statistics, 95% dari sekolah-sekolah dan 62% dari semua kelas di United States mempunyai
komputer sejak tahun 1999.2 Pada penelitian, keluhan penglihatan dilaporkan 75% pada
pengguna komputer yang bekerja 6-9 jam di depan layar komputer dan 50% pada pekerja
lainnya.1
Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai computer vision syndrome. Gejala yang
timbul pada gangguan ini seperti nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, dan mata lelah.1-5
Gangguan ini dapat mengakibatkan kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan
kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna.3
Riwayat dan pemeriksaan dapat menyatakan korelasi antara pengguna komputer dan keluhan
atau kelainan pada mata. Terapi terbaik yaitu dengan pendekatan multi-directional termasuk
modifikasi pada pekerja ergonomik, koreksi kacamata, cahaya, faktor-faktor lingkungan dan
jam istirahat dari video screen. Selanjutnya kita lebih mengerti tentang sindroma ini, kita
harus lebih lanjut melindungi kesehatan mata kita dan dengan demikian dapat mencegah
kejadian ini pada abad ke- 21.1-5
Computer vision syndrome (CVS) adalah gejala-gejala kelainan pada mata yang terjadi di
antara para pengguna komputer. Gejala pada mata berkaitan dengan sindroma termasuk
penurunan penglihatan, mata lelah, rasa terbakar, perih, dan silau.1-5
Frekuensi
Keluhan mata pada para pengguna komputer mempunyai persentase yang besar, ini diketahui
dari pemeriksaan mata. Menurut Thompson, prevalensi gejala okular pada pengguna
komputer, sebagian mengalami computer vision syndrome, rata-rata 25-93%.1,4,5
Hales dan kawan-kawan melaporkan bahwa kira-kira 22% dari pengguna komputer
mempunyai masalah seperti masalah pada leher, masalah bahu, dan atau carpal tunnel
syndrome 2,6
Etiologi
Penyebab computer vision syndrome (CVS) adalah multi faktor. Beberapa pendapat
menyebutkan pengguna komputer ini sebagai sindroma. Faktor-faktor yang merupakan
penyebab antara lain lingkungan, personal atau kombinasi dari keduanya. 2
Faktor lingkungan
Para pengguna komputer melihat monitor pada sudut pandang tertentu. Terdapat banyak
variasi sudut pada penempatan posisi kerja dan meja komputer. Selain itu, cahaya dan
sumber pencahayaan di tempat kerja jarang diperhatikan. 2,3,7
Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan CVS yang berhubungan dengan
kelelahan karena penglihatan. Pengguna komputer yang telah mengalami presbiopia pada
usia pertengahan dan tua, presbiopianya akan bertambah parah saat melihat dekat dan jarak
tertentu, hal ini membutuhkan jarak kerja yang bervariasi pada para pengguna komputer.2
Bekerja dalam waktu lama melihat monitor komputer menjadi faktor resiko yang bisa juga
menyebabkan pengguna komputer mempunyai keluhan pada mata. Seorang akuntan atau
sekretaris bisa duduk sedikitnya 6 jam setiap harinya di depan komputer. Seorang desainer
atau programer mungkin tidak cukup 6-8 jam untuk menyelesaikan pekerjaan bahkan sehari
penuh atau sampai malam hari. Demikian juga seorang anak yang sedang asyik dengan game-
nya. Selain itu, pasien dengan dry eye mempunyai gejala eksaserbasi pada saat menggunakan
komputer.2,3,8
Faktor kombinasi
Pengguna komputer dengan presbiopia atau dry eye (faktor personal) dan pengguna komputer
dengan posisi leher ekstensi ( faktor lingkungan ) dapat mempunyai gejala dari sindroma ini.
Gambaran Klinis
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh komputer secara garis besar dibagi menjadi 3
bagian yaitu gangguan pada bagian mata dan kepala, gangguan pada lengan dan tangan, serta
gangguan pada leher, pundak dan punggung. Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai
computer vision syndrome.3,6
Gejala yang timbul pada gangguan ini seperti nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, mata
lelah, rasa terbakar, dan mata terasa perih. Gangguan ini dapat mengakibatkan kemampuan
fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna. 1-10
Keluhan yang selalu dirasakan para pengguna komputer adalah dry eye, rasa terbakar,
berpasir, atau mata terasa berat. Mata yang digunakan bisa berair sebagai usaha untuk
mengembalikan keseimbangan kimia dan sebagai lubrikasi serta membasahi kembali
permukaan mata. Dry eye dapat menyebabkan mata lelah, sebagaimana digambarkan oleh
pengguna komputer yang mengalami penurunan jumlah berkedip dan paparan permukaan
mata yang berlangsung lama menyebabkan mata kering. Suatu pendapat menyatakan rata-rata
kedipan berkurang lebih lanjut pada tempat yang gelap, yang menimbulkan kesulitan untuk
membaca dan mempercepat timbulnya dry eye sehingga mata menjadi lelah. Adapun faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi permukaan mata menjadi kering adalah 1,2,4,5,8
1. Faktor lingkungan
Kornea sangat sensitif terhadap lingkungan dengan udara kering, ventilasi, debu,
kontaminasi bangunan, dan lain-lain
2. Berkurangnya jumlah kedipan
Gangguan yang terjadi pada lengan dan telapak tangan dapat dirasakan mulai dari
pergelangan tangan (karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan), nyeri siku,
sampai terjadi cidera yang lebih serius seperti carpal tunnel syndrome, yaitu terjepitnya
syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di sekujur tangan. Cedera ini harus
segera diatasi sebelum terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus
dilakukan. Kelompok gangguan lainnya berupa nyeri pada bagian leher, pundak, punggung,
dan pinggang. Nyeri di bagian ini sering pula mengakibatkan gangguan nyeri di bagian paha
dan betis.2,3
Untuk dua kelompok yang terakhir, biasanya disebabkan oleh gerakan berulang pada satu
bagian tubuh tertentu dan posisi duduk yang lama dan menetap atau dikenal dengan istilah
RSI (repetitive strain injury). Posisi kita dalam bekerja, posisi meja kerja, perangkat kerja
seperti monitor, mouse, dan keyboard sangat berpengaruh akan timbulnya RSI ini. 3
Panyebab patifisiologi kelainan non okular seperti sakit kepala, sakit bahu, leher dan
punggung dapat disebabkan oleh mekanisme permukaan okular, mekanisme akomodasi dan
mekanisme ekstraokular. 1
Pemeriksaan Klinis
3. Pemeriksaan Laboratorium
Evaluasi hormonal, seperti thyroid profile dan sex hormon kadang diperlukan 2
4. Imaging studies
X-ray film pada leher bisa diperlukan untuk mengevaluasi cervical vertebral
curvature pada pasien dengan keluhan sakit leher. Konsultasi orthopedic atau MRI
Scans pada pergelangan tangan untuk mengevaluasi kemungkinan carpal tunnel
syndrome untuk evaluasi diagnostik secara lengkap.2,6
Diffrensial Diagnosa :
Panatalaksanaan
Pemeriksaan awal dan koordinasi evaluasi multisistem pada pasien dengan computer vision
syndrome (CVS). Kesadaran terhadap penemuan kelainan okular dan sistemik adalah penting
untuk penatalaksanaan pada pasien-pasien dengan sindroma ini.2
Tanpa ada keraguan, terapi CVS memerlukan pendekatan dari berbagai arah karena adanya
keluhan yang bervariasi di antara pengguna komputer. Setelah pasien sembuh penting
memperhatikan terapi okular sebagaimana pentingnya mengatur tempat kerja yang digunakan
dan kebiasaan pada pendekatan ergo-ophthalmologic.1,3,7
a. Pencahayaan
Pencahayaan yang lengkap dalam area kerja memungkinkan pengguna komputer
memanfaatkan kenyamanan penglihatan dan pelaksanaan kerja. Lingkungan yang
ideal dengan keadaan terang yang stabil diseluruh penjuru lapangan pandang
pengguna komputer. Cahaya dari jendela yang berlebihan sebaiknya di tutup
dengan tirai, menutup jendela, atau mewarnai jendela dengan warna lembut. Jika
ada suatu tempat khusus yang terang pada lapang pandangan yang tidak dapat
dihindari, maka kita dapat mengubah arah tempat kerja pada posisi yang lebih
menguntungkan yang dapat memberikan rasa nyaman. 1,3,7
Jenis pencahayaan juga penting. Suatu penelitian fokus pada kemampuan
penglihatan dalam bekerja dengan sumber pencahayaan yang berbeda. Setelah
membandingkan cahaya alami, lampu pijar, lampu sodium, dan lampu mercuri,
dan ditemui bahwa lampu sodium adalah yang paling adekuat untuk kemampuan
fungsional yang tinggi dari analisa penglihatan.1
Cahaya yang digunakan bola lampu pijar adalah lebih cerah, lebih nyaman pada
mata dan menyebabkan sedikit silau dan mata terasa lelah. Cahaya kerja biasanya
terlalu terang, hal ini penting memperhatikan posisi cahaya tidak langsung masuk
ke dalam mata atau di atas screen komputer yang dapat menyebabkan silau. 1,3
b. Posisi komputer
Pembedahan
Pembedahan diindikasikan untuk pasien-pasien dengan sindroma dry eye dan juga pada
pasien dengan CVS. Punctal plug insertion dapat bermanfaat pada beberapa pasien2
Konsultasi
Sejak beberapa faktor ergonomik menunjukkan adanya CVS, konsultasi ahli diperlukan pada
tempat kerja, termasuk evaluasi wilayah tempat kerja 2
Orthopedic dan atau evaluasi terapi fisikal adalah sangat penting dalam mendiagnosis dan
memberikan penatalaksanaan pada cervical myositis dan carpal tunnel syndrome pada
pasienpasien dengan sindroma ini.2,6