Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Blok Traumatologi dan kegawatdaruratan medik adalah blok ke duapuluh pada
semester VI dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi
pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based
Learning (PBL).
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang
memaparkan tentang Ronald, seorang laki-laki, 26 tahun diantar temannya ke IGD karena
tampak gelisah sejak 2 jam sebelum masuk RS. Tiga jam sebelum masuk RS, Ronald
menelan 2 tablet pil ekstasi. Setelah itu, Ronald tampak gelisah, sesak napas, bicara
melantur, kadang-kadang menjerit disertai sakit kepala.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
2012).
2) Setelah itu, Ronald tampak gelisah, sesak napas, bicara melantur, kadang-kadang
menjerit dsertai sakit kepala.
a) Mengapa Ronald tampak gelisah, sesak napas, bicara melantur, kadang-
kadang menjerit, dan sakit kepala?
b) Apa hubungan keluhan tambahan dengan menelan pil ekstasi?
c) Bagaimana mekanisme dari keluhan tambahan?
4
3) Tiga jam sebelum masuk RS, Ronald menelan 2 tablet pil ekstasi.
a) Apa hubungan menelan 2 tablet pil ekstasi dengan tampak gelisah?
b) Apa kegunaan amfetamin?
c) Bagaimana dosis terapi dan indikasi penggunaan amfetamin?
d) Apa efek samping penggunaan pil ekstasi?
e) Bagaimana struktur kimia amfetamin?
f) Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik amfetamin?
g) Apa saja jenis zat adiktif?
h) Apa dampak penggunaan pil ekstasi melebihi normal (overdosis)?
i) Bagaimana bentuk sediaan amfetamin?
4) Primary survey:
a) Breathing : pernapasan 24x/menit, suara napas kiri vesikuler, ronkhi tidak B
ada, wheezing tidak ada. a
Circulation : Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 100x/menit g
Disability : membuka mata dengan spontan, bisa menggerakan ekstremitas
a
sesuai perintah, bila ditanya jawaban melantur, pupil isokor,
i
refleks cahaya (+)
m
ana interpretasi primary survey?
b) Bagaimana mekanisme abnormal hasil primary survey?
c) Bagaimana tatalaksana pada primary survey?
5) Secondary survey
Thorax
c. Inspeksi : Gerak nafas simetris, frekuensi nafas 24x/menit
d. Auskultasi : Suara jantung jelas dan reguler, HR: 100x/menit, suara
paru vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada.
Ekstremitas: : Refleks fisiologis meningkat
a) Bagaimana interpretasi secondary survey?
b) Bagaimana mekanisme abnormal secondary survey?
c) Apa jenis-jenis refleks fisiologis?
d) Bagaimana cara pemeriksaan refleks fisiologis?
5
6) Bila semua gejala dihubungkan, maka:
a) Apa diagnosis banding pada kasus?
b) Apa pemeriksaan tambahan yang diperlukan pada kasus?
c) Apa diagnosis pasti pada kasus?
d) Bagaimana tatalaksana secara komprehensif pada kasus?
e) Bagaimana bila kasus tidak ditatalaksana secara komprehensif?
f) Bagaimana prognosis pada kasus?
g) Bagaimana Kompetensi Dokter Umum pada kasus?
2.3.4 Hipotesis
Ronald, laki-laki, 26 tahun mengalami intoksikasi amfetamin yang bekerja pada
neurotransmitter dopaminadrenergik sehingga tampak gelisah, tampak gelisah, sesak
napas, bicara melantur, kadang-kadang menjerit disertai sakit kepala.
Drug abuse
Intoksikasi amfetamin
Gangguan neurotransmitter
dopaminadrenergik