You are on page 1of 1

BAB III

KESIMPULAN

Asma adalah penyakit dengan banyak variasi (heterogen), biasanya


ditandai dengan peradangan kronik saluran napas. Asma memiliki dua tanda khas
yang merupakan kriteria diagnosis asma yaitu riwayat gejala pernapasan seperti
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk yang bervariasi dari waktu ke
waktu dan intensitasnya dan keterbatasan variabel aliran udara ekspirasi,
setidaknya sekali selama proses diagnosis ketika FEV1 rendah. Rasio FEV1 /
FVC adalah biasanya lebih dari 0,75-0,80 pada orang dewasa, dan lebih dari 0,90
pada anak-anak. Semakin besar variasi, atau kelebihan variasi terlihat, semakin
tegak diagnosis asma.
Pengobatan asma dicapai untuk mendapatkan asma yang terkontrol
dimana asma dikatakan terkontrol bila gejala minimal (sebaiknya tidak ada),
termasuk gejala malam , tidak ada keterbatasan aktiviti termasuk exercise ,
kebutuhan bronkodilator (agonis 2 kerja singkat) minimal (idealnya tidak
diperlukan) , variasi harian APE kurang dari 20% , Nilai APE normal atau
mnndekati normal, efek samping obat minimal (tidak ada) , tidak ada kunjungan
ke unit darurat gawat
Pengobatan asma ada 5 langkah berdasarkan pedoman GINA 2017.
dimana langkah-langkah rersebut tegantung dari beratnya asma. Sebelum
menaikkan dan menurunkan pengobatan asma kita harus menilai status pasien dan
fungsi paru, menyesuaikan dosis untuk pasien apakah menurunkan atau
menaikkan dosis dan kontrol teratur serta lihat respon pengobatan dengan menilai
tes fungsi paru pada 2-4 minggu pengobatan untuk melanjutkan terapi atau
menurunkan dosis sampai ke dosis terendah. Pengobatan alternatif lainnya
walaupun belum maksimal efek menurunkan eksaserbasi dan mengontrol gejala
yaitu: imunoterapi alergen, vaksinasi, termoplasti bronkial, dan pemverian
Vitamin D.

19

You might also like