Asma adalah penyakit dengan banyak variasi (heterogen), biasanya
ditandai dengan peradangan kronik saluran napas. Asma memiliki dua tanda khas yang merupakan kriteria diagnosis asma yaitu riwayat gejala pernapasan seperti mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk yang bervariasi dari waktu ke waktu dan intensitasnya dan keterbatasan variabel aliran udara ekspirasi, setidaknya sekali selama proses diagnosis ketika FEV1 rendah. Rasio FEV1 / FVC adalah biasanya lebih dari 0,75-0,80 pada orang dewasa, dan lebih dari 0,90 pada anak-anak. Semakin besar variasi, atau kelebihan variasi terlihat, semakin tegak diagnosis asma. Pengobatan asma dicapai untuk mendapatkan asma yang terkontrol dimana asma dikatakan terkontrol bila gejala minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala malam , tidak ada keterbatasan aktiviti termasuk exercise , kebutuhan bronkodilator (agonis 2 kerja singkat) minimal (idealnya tidak diperlukan) , variasi harian APE kurang dari 20% , Nilai APE normal atau mnndekati normal, efek samping obat minimal (tidak ada) , tidak ada kunjungan ke unit darurat gawat Pengobatan asma ada 5 langkah berdasarkan pedoman GINA 2017. dimana langkah-langkah rersebut tegantung dari beratnya asma. Sebelum menaikkan dan menurunkan pengobatan asma kita harus menilai status pasien dan fungsi paru, menyesuaikan dosis untuk pasien apakah menurunkan atau menaikkan dosis dan kontrol teratur serta lihat respon pengobatan dengan menilai tes fungsi paru pada 2-4 minggu pengobatan untuk melanjutkan terapi atau menurunkan dosis sampai ke dosis terendah. Pengobatan alternatif lainnya walaupun belum maksimal efek menurunkan eksaserbasi dan mengontrol gejala yaitu: imunoterapi alergen, vaksinasi, termoplasti bronkial, dan pemverian Vitamin D.