You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

DI PANTI WREDA USIA TRISNO MUKTI TUREN


I. DATA DEMOGRAFI

A. Daftar Anggota Panti Wreda Usia Trisno Mukti Turen

No Nama
1 Opa Apun
2 Opa Agung
3 Opa Andi
4 Opa Yohanes
5 Opa Riyanto
6 Opa Joni
7 Opa Mulyadi
8 Opa Hadi
9 Opa Soni
10 Opa Jayusman
11 Opa Julian
12 Opa Sutrisno
13 Opa Paul
14 Opa Subianto
15 Opa Bambang
16 Opa Sutikno
17 Opa Jono
18 Opa Siahaan
19 Oma Elsa
20 Oma Tumingsih
21 Oma Diyah
22 Oma Nonik
23 Oma Pun
24 Oma Ratna
25 Oma Tina
26 Oma Ida
27 Oma Widya
28 Oma Sumi
29 Oma Yayuk
30 Oma Ciklan
31 Oma Kas
32 Oma Ratmi
33 Oma In
34 Oma Sustini
35 Oma Yuyun
36 Opa Wim
37 Opa Candra
38 Oma Riama
B. Data Ekonomi
Sumber pendapatan panti 1. Departemen Sosial
2. Keluarga Pasien
3. Donatur
Pengeluaran rata-rata perbulan - >Rp. 3.000.000

C. Lingkungan Fisik

1. Perumahan
Status Kepemilikan Milik sendiri
Jenis Bangunan Permanen
Lantai Tegel
Jendela di setiap kamar Ada
Kebersihan panti Cukup
Ventilasi tiap kamar >10% dari luas lantai
Pencahayaan kamar tiap siang Terang
hari
Jarak kamar dengan kamar lain Dekat
Halaman di sekitar panti Ada, di depan/di samping
Pemanfaatan Lahan Taman

2. Sumber Air
Sumber air untuk masak dan PAM
minum
Sumber air mandi/mencuci PAM & Sumur
Jarak sumber air dengan septic >10m
tank
Tempat penampungan air Bak
sementara
Kondisi tempat penampungan Tertutup
air
Kondisi air Tidak berasa/berwarna
Jentik dalam air Ada

3. Pembuangan Sampah
Membuang sampah Di ambil petugas kebersihan
Penampungan sampah Ada
sementara
Keadaan penampungan sampah Terbuka
Jarak dengan panti <5m

4. Pembuangan Limbah
Kebiasaan BAB & BAK Jamban/WC
Kondisi kamar mandi Bersih
Jenis jamban Leherangsa
Pembuangan air limbah Got
Kondisi pembuangan limbah Lancar
D. Distribusi Frekuensi karakteristik Umum kelompok lansia di PWU
E.
F. G. Karakteristik umum H. Ju I. Pros
No mla enta
h se
J. K. Jenis kelamin L. O.
1 - Laki-laki M. 20 P. 53%
- Perempuan N. 18 Q. 47%
R. S. Pendidikan T. Y.
2 - SD U. 10 Z. 26%
- SMP V. 7 AA.18%
- SMA W. 17 AB.45%
- Perguruan Tinggi X. 4 AC. 1
1%
AD. AE.Agama AF. AK.
3 - Konghuchu AG. 1 AL. 3%
- Katolik AH. 9 AM. 2
- Protestan AI. 22 3%
- Islam AJ. 6 AN. 5
8%
AO. 1
6%
AP. AQ. Usia AR. AW.
4 - Middle age AS.2 AX.5%
- Elderly AT. 20 AY. 53%
- Old AU. 1 AZ.42%
- Very Old 6 BA.0%
AV. -
BB.
BC. Keadaan fisik
BD.
BE. BF. Keadaan fisik BG. Jumlah BH. Prosentas
No e
BI. BJ. Sehat BK. 15 BL. 39,47%
1
BM. BN. Sakit BO. 23 BP. 60,52%
2
BQ.
BR. Distribusi frekuensi penyakit yang diderita lansia
BS.
BT. BU. Penyakit yang di BV. Jumlah BW. Prosentas
No derita e
BX. BY. COB BZ. 1 CA. 2,6%
1
CB. CC. Osteoporosis CD. 2 CE. 5,2%
2
CF. CG. CVA CH. 9 CI. 23,68%
3
CJ. CK. Hipertensi CL. 4 CM. 10,52%
4
CN. CO. Jantung CP. 1 CQ. 2,6%
5
CR. CS. DM CT. 4 CU. 10,52%
6
CV. CW. Fraktur CX. 2 CY. 5,2%
7
CZ.
DA. Distribusi frekuensi keluhan utama
DB.
DC. DD. Keluhan DE. Ju DF.Prosent
No mlah ase
DG. DH. Gangguan DI. 18 DJ. 23,6%
1 nyaman nyeri
DK. DL.Gangguan Istirahat DM. 15 DN. 19,7
2 Tidur %
DO. DP.Hambatan mobiltas DQ. 20 DR. 26,3
3 fisik %
DS. DT.Demensia DU. 12 DV.15,7%
4
DW. DX. Resiko Jatuh DY.4 DZ.5,2%
5
EA. EB.Gangguan Fungsi EC. 1 ED. 1,3
6 pendengaran %
EE. EF. Defisit perawatan diri EG. 4 EH. 5,2
7 %
EI. EJ. Ansietas EK.2 EL. 2,6%
8
EM.
EN. Distribusi frekuensi kondisi kesehatan umum
EO.
EP. EQ. Kondisi ER. Ju ES.Prosent
No Kesehatan umum mlah ase
ET. EU. Sarana EV. FB.
1 kesehatan terdekat EW. 9 FC.23,7%
- Rumah sakit lansia FD.2,6%
- Puskesmas EX.1 FE.0%
- Balai pengobatan lansia FF. 73,7%
- Bidan atau perawat EY.0
lansia
EZ.28
lansia
FA.
FG.
FI. FK. FU.
FH.FJ. Kebiasaan anggota panti FL. FV.
2 untuk minta tolong bila sakit FM. FW.
- Rumah sakit FN.4 FX.10,5%
- Puskesmas lansia FY. 0%
- Dokter FO. 0 FZ. 0%
- Bidan/perawat lansia GA. 86,8
- Dukun FP. 0 %
- Tidak pernah lansia GB. 0%
FQ. 33 GC. 2,6
lansia %
FR.0
lansia
FS.1
lansia
FT.
GD.
GE. Kebiasaan anggota panti GF. GM.
3 sebelum ke pelayanan GG. GN.
kesehatan GH. 14 GO. 36,8
- Beli obat bebas lansia %
- Jamu GI. 1 GP.2,6%
- Lain-lain (dari panti) lansia GQ. 52,6
- Lain-lain (dari dokter) GJ.20 %
lansia GR. 7,9
GK. 3 %
lansia
GL.
GS.GT. Sumber pendanaan GU. HA.
4 kesehatan panti GV.22 HB. 57,9
- Tabungan lansia %
- Dana kesehatan GW. 4 HC. 10,5
- ASKES/ASTEK lansia %
- JPS/JAMKESMAS GX. 9 HD. 23,7
lansia %
GY.3 HE. 7,9
lansia %
GZ.
HF.
HG. Distribusi frekuensi psikososial
HH.
HI. HJ. Psikososial HK. Ju HL.Prosen
No mlah tase
HM.HN. Hubungan dengan orang HO. HU.
1 lain di dalam panti HP. HV.
- Tidak kenal HQ. 3 HW. 7,8
- Sebatas kenal HR. 14 %
- Mampu berinteraksi HS. 21 HX. 36,
- Mampu kerjasama HT.0 8%
HY.55,2%
HZ.0%
IA. IB. Hubungan dengan orang IC. IJ.
2 lain di luar panti ID. IK.
- Tidak kenal IE. 3 IL. 8%
- Sebatas kenal IF. 16 IM. 42%
- Mampu berinteraksi IG. 19 IN. 50%
- Mampu bekerjasama IH. 0 IO. 0
II.
IP. IQ. Kebiasaan berinteraksi IR. IX.
3 dengan lansia lain IS. IY.
- Selalu IT. 4 IZ. 10,5%
- Sering IU. 9 JA. 23,7%
- Jarang IV. 19 JB. 50%
- Tidak pernah IW. 6 JC. 15,8%
JD.JE. Stabilitas emosi JF. JK.
4 - Labil JG.12 JL. 31,5%
- Stabil JH. 22 JM.57,8%
- Iritabel JI. 0 JN. 0%
- Datar JJ. 4 JO.10,5%
JP. JQ.Motivasi penghuni JR. JU.
5 panti JS. 17 JV. 44,7%
- Kemauan sendiri JT. 21 JW. 55,
- Terpaksa 3%
JX. KA. KD. KK.
KB. KE. KL.
JY. KC. Frekuensi KF. KM.
kunjungan keluarga KG. 25 KN. 65,
JZ. - 1kali/ bulan KH. 0 78%
6 - 2kali/ bulan KI. 11 KO. 0%
- 3kali/ bulan KJ. 2 KP.28,9%
- Tidak pernah KQ. 5,2
6%
KR.
KS. Distribusi data aktivitas (Indeks Barthel)
KT.
KU. KV.Tingkat kemandirian KW. Ju KX.Prosen
No aktivitas (Indeks mlah tase
Barthel)
KY. KZ.Ketergantungan Total LA. 7 LB. 18,4%
1
LC. LD.Ketergantungan LE. 18 LF. 47,3%
2 Sebagian
LG. LH.Mandiri LI. 13 LJ. 34,2%
3
LK.
LL. Penggunaan waktu senggang pasien
LM.
LN. LO. Penggunaan waktu LP. Jumlah LQ. Prosentas
No e
LR. LS. Berkebun LT. 0 LU. 0%
1
LV. LW. Senam LX. 16 LY. 39,47%
2
LZ. MA. Jalan-jalan MB. 10 MC. 26,31%
3
MD. ME. Lain-lain MF. 12 MG. 31,57%
4
MH.
MI. Keadaan nutrisi pasien
MJ.
MK. ML. Keadaan Nutrisi MM. Jumlah MN. Prosentas
No e
MO. MP. Baik MQ. 28 MR. 73,68%
1
MS. MT. Cukup MU. 9 MV. 29,68%
2
MW. MX. Kurang MY. 1 MZ. 2,63%
3
NA.
NB. Kualitas makan pasien
NC.
ND. NE. Kualitas makan NF. Jumlah NG. Prosentas
No e
NH. NI. Baik NJ. 31 NK. 81,57%
1
NL. NM. Cukup NN. 6 NO. 15,3%
2
NP. NQ. Kurang NR. 1 NS. 2,6%
3
NT.
NU.
NV.
NW.
NX.
NY. IMT pasien
NZ.
OA. OB. IMT OC. Jumlah OD. Prosentas
No e
OE. OF. Lebih OG. 7 OH. 18,4%
1
OI. OJ. Normal OK. 30 OL. 78,94%
2
OM. ON. Kurang OO. 1 OP. 2,63%
3
OQ.
OR. ANALISA DATA
OS.
OT. OU. Tangg OV. Data OW. Dx
No al Keperawatan
OX.
OY. 2 PD. Hambatan
1 Januari 2017 OZ. DS : 26,3% klien di Panti Wreda Mobilitas Fisik
Usia Tresno Mukti Turen mengalami
masalah hambatan mobilitas fisik,
13,15% klien mengatakan pernah
mengalami stroke, 5,2% klien
mengatakan pernah mengalami
fraktur, 5,2% klien mengatakan pernah
mengalami osteoporosis dan 2,6%
klien mengatakan pernah mengalami
COB.
PA.
PB. DO : 21% klien yang mengalami
hambatan mobilitas fisik disebabkan
oleh bedrest, 16% disebabkan oleh
alat bantu jalan kursi roda, 10%
disebabkan oleh alat bantu jalan
tripod, 8% disebabkan oleh alat bantu
jalan walker dan 3% disebabkan oleh
alat bantu jalan kruk
PC.
PE.
PF. 2 PK. Gangguan
Januari 2017 PG. DS : 23,6% klien di Panti Wreda Nyaman Nyeri
Usia Tresno Mukti Turen mengalami
masalah gangguan nyaman nyeri,
13,15% klien mengatakan pernah
mengalami stroke, 5,2% klien
mengatakan pernah mengalami
fraktur, 5,2% klien mengatakan pernah
mengalami osteoporosis dan 2,6%
klien mengatakan pernah mengalami
COB.
PH.
PI. DO : 13 lansia nyeri pada sendi,
4 lansia nyeri pada kepala dan 1
lansia nyeri pada luka post COB
dengan 4 lansia dengan skala nyeri 6,
2 lansia dengan skala nyeri 5, 7 lansia
dengan skala nyeri 4, 3 lansia dengan
skala nyeri 3 dan 1 lansia dengan
skala nyeri 2

PJ.
PL.
PM. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PN.
PO. PP. Tanggal PQ. Diagnosa Keperawatan PR.
No TTD
PS. PT. 2 PU. Hambatan Mobilitas Fisik PV.
1 Januari 2017
PW. PX. 2 PY. Gangguan Nyaman Nyeri PZ.
2 Januari 2017
QA.
QB.
QC. INTERVENSI KEPERAWATAN
QD.
QE. QF. QG. Tujuan QH. Intervensi QI. Rasional
No Dx
QJ. QK. QL. Setelah 1. Monitor vital sign 1. Mengetahui
1 I dilakukan tindakan sebelum/ tekanan
keperawatan sesudah latihan jantung,
selama 4 x 8 jam dan lihat respon pernafasan dan
diharapkan dapat pasien saat nadi pasien
memenuhi ADL latihan QZ.
sesuai QM. RA.
kemampuan 2. Bantu klien 2. Mengetahui
dengan kriteria untuk tingkat
hasil: menggunakan keseimbangan
1. Klien mampu tongkat saat pasien
melakukan berjalan dan RB.
ROM aktif cegah terhadap RC.
2. Klien mampu cedera RD.
melakukan ADL QN. RE.
secara mandiri 3. Ajarkan pasien 3. Mengurangi
tentang teknik kekakuan sendi
ROM aktif yang
QO. menyebabkan
QP. hambatan
QQ. mobilitas pada
QR. pasien.
QS. RF.
4. Kaji kemampuan 4. Mengetahui
pasien dalam tingkat
mobilisasi mobilisasi
QT. pasien
QU. RG.
5. Latih pasien 5. Mengetahui
dalam tingkat
pemenuhan kemampuan
kebutuhan ADL pasien dalam
secara mandiri melakukan
sesuai ADL
kemampuan RH.
QV. RI.
6. Dampingi dan 6. Mengurangi
bantu pasien adanya resiko
saat mobilisasi jatuh pasien
dan bantu RJ.
penuhi RK.
kebutuhan ADL RL.
pasien RM.
QW. RN.
7. Berikan alat 7. Mengurangi
bantu jika klien hambatan
memerlukan mobilitas
QX. pasien
QY. RO.
8. Ajarkan pasien 8. Mengurangi
bagaimana resiko
merubah posisi decubitus pada
dan berikan pasien bedrest.
bantuan jika di
perlukan
RP. RR. RT. RV. SE.
RQ. RS. RU. Setelah RW. Pain SF.
2 II dilakukan tindakan management 1. Mengetahui
keperawatan 1. Lakukan pengkajian tingkat nyeri
selama 4 x 8 jam nyeri secara pasien
diharapkan nyeri komprehensif SG.
berkurang dari termasuk lokasi, SH.
skala 0-10 dengan karakteristik SI.
kriteria hasil: ,durasi,frekuensi, SJ.
1. Pasien kualitas dan faktor SK.
mampu presipitasi SL.
mengontrol RX. 2. Mengetahui
nyeri (tahu 2. Observasi tanda- tekanan
penyebab, tanda vital jantung pasien
mencari RY. SM.
bantuan) RZ. 3. Mengetahui
2. Pasien 3. Observasi reaksi respon nyeri
mampun non-verbal dari pasien
melakukan ketidak nyamanan SN.
teknik non SA. 4. Mengetahui
farmakologu 4. Gunakan teknik riwayat nyeri
(distraksi komunikasi pasien
dan terapeutik untuk SO.
relaksasi) mengetahui SP.
pengalaman nyeri SQ.
pasien SR.
SB. 5. Memahami
5. Edukasi pasien tentang nyeri
tentang faktor SS.
penyebab nyeri, ST.
frekuensi , skala, SU.
tempat dan waktu SV.
nyeri SW.
SC. 6. Mengurangi
6. Ajarkan teknik non tingkat nyeri
farmakologi seperti pasien
distraksi dan SX.
relaksasi SY.
SD. 7. Menentukan
7. Kolaborasi dalam terapi yang
pemberian tepat untuk
analgesik pasien.
SZ. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TA.
TD.
TC.
TB. Tgl/
No TE. Implementasi TF.Evaluasi
Ja
Dx
m
TG. TH. TW. UM. UO.
1 TI. 27- 1. BHSP : Memperkenalkan diri, UP. S : 26,3% klien yang
1 1 menjelaskan maksud dan tujuan mengalami hambatan
2- 2. Memonitor tanda-tanda vital pasien mobilitas fisik di Panti Wreda
TJ. 2 3. Berkomunikasi dengan pasien untuk Usia Tresno Mukti sebanyak 8
0 mengetahui pengalaman nyeri pasien : orang mengatakan pegal-
TK. 1 Lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, pegal, 9 orang mengatakan
1 6 kualitas dan faktor penyebab sebagian anggota tubuh sulit
TX. 4. Mengajarkan pasien teknik ROM aktif untuk digerakkan dan 3 orang
TL. 08.00 5. Mengkaji keluhan pasien lainnya mengatakan kakinya
2 TY. 6. Mengajarkan pasien merubah posisi : kaku.
TM. TZ. Merubah posisi dari duduk ke berdiri UQ. O : 1. Kekuatan otot di Panti
TN. 09.00 7. Membantu pasien untuk menggunakan Wreda Usia Tresno Mukti rata-rata
TO. UA. tongkat saat berjalan dan cegah 2-5, 8 orang dengan kekuatan otot
TP. 09.15 terhadap cedera UR. US.
1 UB. 8. Mengajarkan pasien teknik 5 5
TQ. nonfarmakologi : Teknik relaksasi (nafas UT. UU.
1 UC. dalam) dan teknik distraksi 5 5
(mendengarkan music) UV. 9 orang dengan kekuatan
TR. UD. UN. otot
1 UW. UX.
TS. UE. 3 4
TT. 10.00 UY. UZ.
1 UF. 3 4
TU. 10.30 VA. 3 orang dengan kekuatan
TV. UG. otot
2 13.00 VB. VC.
UH. 4 4
VD. VE.
UI. 1 4 4
5. VF. 2. a. 7 orang mengalami
0 ketergantungan total dalam
0 beraktivitas dengan nilai indeks
UJ. barthel rata-rata 60.
VG. b. 18 orang
UK. mengalami ketergantungan
15.30 sebagian dalam beraktivitas
UL. dengan nilai indeks barthel rata-
rata 65-110.
VH. c. 13 orang mandiri
dalam beraktivitas dengan nilai
indeks barthel rata-rata 130.
VI. A : Masalah belum teratasi
VJ.P : Lanjutkan intervensi
VK.
VL. S : 23,6% klien yang
mengalami nyeri di Panti
Wreda Usia Tresno Mukti
Turen, sebanyak 4 lansia
mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, 2 lansia
mengatakan nyeri seperti
tertekan, 8 lansia mengatakan
nyeri seperti kram, 3 lansia
mengatakan nyeri seperti
perih, dan 1 lansia
mengatakan nyeri seperti
terpukul.
VM. O : a. 1. 13 lansia nyeri
pada sendi
2. 4 lansia nyeri pada kepala
3. 1 lansia nyeri pada luka post
COB
b. 1. 4 lansia dengan skala nyeri 6
VN. 2. 2 lansia dengan skala
nyeri 5
VO. 3. 7 lansia dengan skala
nyeri 4
VP. 4. 3 lansia dengan skala
nyeri 3
VQ. 5. 1 lansia dengan skala
nyeri 2
VR. A : Masalah belum teratasi
VS. P : Lanjutkan intervensi 2-
8
VT.
VU. VV. WJ. WY. XA.
2 VW. 28- 1. Mengkaji keluhan pasien XB. S : 26,3% klien yang
1 1 2. Mengajarkan pasien teknik ROM aktif mengalami hambatan
2- 3. Mengobservasi reaksi nonverbal dari mobilitas fisik di Panti Wreda
VX. 2 ketidak nyamanan pasien Usia Tresno Mukti sebanyak 8
1 0 4. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien orang mengatakan pegal-
VY. 1 5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi pegal, 9 orang mengatakan
2 6 dalam mengurangi nyeri : Teknik sebagian anggota tubuh sulit
VZ. WK. Relaksasi (nafas dalam) dan Teknik untuk digerakkan dan 3 orang
WA. 08.00 Distraksi (mendengarkan music) lainnya mengatakan kakinya
1 WL. 6. Mengedukasi pasien tentang faktor kaku.
08.30 penyebab nyeri, frekuensi, skala, XC.O : 1. Kekuatan otot di Panti Wreda
WB. WM. tempat dan waktu nyeri Usia Tresno Mukti rata-rata 2-5, 8
2 10.00 7. Melatih pasien dalam pemenuhan orang dengan kekuatan otot
WC. WN. kebutuhan ADL secara mandiri sesuai XD. XE.
WD. kemampuan pasien : Melatih makan 5 5
WE. WO. secara mandiri XF. XG.
WF. 10.15 WZ. 5 5
2 WP. XH. 9 orang dengan kekuatan
WG. 10.30 otot
WH. WQ. XI. XJ.
1 3 4
WI. WR. XK. XL.
3 4
WS. XM. 3 orang dengan kekuatan
otot
WT. XN. XO.
11.30 4 4
WU. XP. XQ.
4 4
WV. XR. 2. a. 7 orang mengalami
15.00 ketergantungan total dalam
WW. beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 60.
WX. XS. b. 18 orang mengalami
ketergantungan sebagian dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 65-110.
XT. c. 13 orang mandiri dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 130.
XU. A : Masalah belum teratasi
XV. P : Lanjutkan intervensi
XW.
XX. S : 23,6% klien yang
mengalami nyeri di Panti
Wreda Usia Tresno Mukti
Turen, sebanyak 4 lansia
mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, 2 lansia
mengatakan nyeri seperti
tertekan, 8 lansia mengatakan
nyeri seperti kram, 3 lansia
mengatakan nyeri seperti
perih, dan 1 lansia
mengatakan nyeri seperti
terpukul.
XY.O : a. 1. 13 lansia nyeri pada
sendi
2. 4 lansia nyeri pada kepala
3. 1 lansia nyeri pada luka post
COB
b. 1. 4 lansia dengan skala nyeri 6
XZ. 2. 2 lansia dengan skala
nyeri 5
YA. 3. 7 lansia dengan skala
nyeri 4
YB. 4. 3 lansia dengan skala
nyeri 3
YC. 5. 1 lansia dengan skala
nyeri 2
YD. A : Masalah belum teratasi
YE. P : Lanjutkan intervensi 2-
8
YF.
YG. YH. YT.2 ZF. ZH.
3 YI. 9- 1. Mengkaji keluhan yang dirasakan ZI. S : 26,3% klien yang
1 1 pasien mengalami hambatan
2- 2. Mengukur TTV pasien mobilitas fisik di Panti Wreda
YJ. 2 3. Membantu klien untuk merubah posisi Usia Tresno Mukti sebanyak 8
1 0 dari posisi berbaring ke posisi semi orang mengatakan pegal-
1 fowler atau mirirng kanan/kiri pegal, 9 orang mengatakan
YK. 6 4. Mengajarkan pasien untuk sebagian anggota tubuh sulit
1 YU. melaksanakan ROM pasif untuk digerakkan dan 3 orang
YL. 08.00 5. Membantu pasien untuk melakukan lainnya mengatakan kakinya
YM. YV. teknik relaksasi (kompres hangan) dan kaku.
YN. 08.30 distraksi (menonton tv) untuk ZJ. O : 1. Kekuatan otot di Panti Wreda
1 YW. mengurangi rasa nyeri Usia Tresno Mukti rata-rata 2-5, 8
YO. 09.00 6. Melatih pasien dalam pemenuhan orang dengan kekuatan otot
YP. YX. kebutuhan ADL secara mandiri sesuai ZK. ZL.
2 kemampuan pasien: Melatih makan 5 5
YQ. YY. secara mandiri ZM. ZN.
YR. YZ. ZG. 5 5
YS. 09.45 ZO. 9 orang dengan kekuatan
1 ZA. otot
ZP. ZQ.
ZB. 3 4
10.00 ZR. ZS.
ZC. 3 4
ZT. 3 orang dengan kekuatan
ZD. otot
ZU. ZV.
ZE. 4 4
10.30 ZW. ZX.
4 4
ZY. 2. a. 7 orang mengalami
ketergantungan total dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 60.
ZZ. b. 18 orang mengalami
ketergantungan sebagian dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 65-110.
AAA. c. 13 orang mandiri dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 130.
AAB. A : Masalah belum teratasi
AAC. P : Lanjutkan intervensi
AAD.
AAE. S : 23,6% klien yang
mengalami nyeri di Panti
Wreda Usia Tresno Mukti
Turen, sebanyak 4 lansia
mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, 2 lansia
mengatakan nyeri seperti
tertekan, 8 lansia mengatakan
nyeri seperti kram, 3 lansia
mengatakan nyeri seperti
perih, dan 1 lansia
mengatakan nyeri seperti
terpukul.
AAF. O : a. 1. 13 lansia nyeri
pada sendi
2. 4 lansia nyeri pada kepala
3. 1 lansia nyeri pada luka post
COB
b. 1. 4 lansia dengan skala nyeri 5
AAG. 2. 2 lansia dengan skala
nyeri 4
AAH. 3. 7 lansia dengan skala
nyeri 3
AAI. 4. 3 lansia dengan skala
nyeri 2
AAJ. 5. 1 lansia dengan skala
nyeri 1
AAK. A : Masalah belum teratasi
AAL. P : Lanjutkan intervensi 2-
8
AAM. AAN. ABG. ABZ. ACB.
4 2 30- 1. Mengkaji keluhan nyeri yang dirasakan ACC. S : 26,3% klien yang
AAO. 1 klien (kualitas nyeri, tempat nyeri, skala mengalami hambatan
AAP. 2- nyeri dan kapan nyeri itu timbul) mobilitas fisik di Panti Wreda
AAQ. 2 2. Mengukur TTV Usia Tresno Mukti sebanyak 8
1 0 3. Mengajarkan teknik ROM aktif orang mengatakan pegal-
1 4. Mengajarkan klien untuk berpindah dari pegal, 9 orang mengatakan
AAR. 6 tempat tidur ke alat bantu jalan sebagian anggota tubuh sulit
ABH.
1 07.00 5. Memberikan posisi yang nyaman untuk untuk digerakkan dan 3 orang
ABI.
AAS. klien( dari posisi berbaring ke posisi lainnya mengatakan kakinya
ABJ.
1 semi fowler atau miring kanan/kiri) kaku.
ABK.
AAT. 09.00 6. Mengajarkan teknik relaksasi (nafas ACD. O : 1. Kekuatan otot di Panti
ABL.
AAU. 10.00 dalam) ketika nyeri timbul dan teknik Wreda Usia Tresno Mukti rata-rata
ABM.
1 11.00 distraksi megalihkan perhatian 2-5, 8 orang dengan kekuatan otot
ABN.
AAV. (berbincang-bincang dengan orang lain) ACE. ACF.
ABO.
AAW. 12.00 7. Memberikan lingkungan yang nyaman 5 5
ABP.
AAX. untuk klien( menjaga lingkungan tetap ACG. ACH.
ABQ.
2 tenang, rapi dan bersih) 5 5
ABR.
AAY. 12.30 8. Memberikan terapi analgesic untuk ACI. 9 orang dengan kekuatan
ABS.
AAZ. mengurangi nyeri otot
ABT.
ABA. Asam mefenamat ACJ. ACK.
ABU.
ABB. ACA. 3 4
ABV.
2 13.00 ACL. ACM.
ABW.
ABC. 3 4
ABX.
ABD. ACN. 3 orang dengan kekuatan
ABE. ABY. otot
2 14.00 ACO. ACP.
ABF. 4 4
ACQ. ACR.
4 4
ACS. 2. a. 7 orang mengalami
ketergantungan total dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 60.
ACT. b. 18 orang mengalami
ketergantungan sebagian dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 65-110.
ACU. c. 13 orang mandiri dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 130.
ACV. A : Masalah belum teratasi
ACW. P : Lanjutkan intervensi
ACX.
ACY. S : 23,6% klien yang
mengalami nyeri di Panti
Wreda Usia Tresno Mukti
Turen, sebanyak 4 lansia
mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, 2 lansia
mengatakan nyeri seperti
tertekan, 8 lansia mengatakan
nyeri seperti kram, 3 lansia
mengatakan nyeri seperti
perih, dan 1 lansia
mengatakan nyeri seperti
terpukul.
ACZ. O : a. 1. 13 lansia nyeri
pada sendi
2. 4 lansia nyeri pada kepala
3. 1 lansia nyeri pada luka post
COB
b. 1. 4 lansia dengan skala nyeri 4
ADA. 2. 2 lansia dengan skala
nyeri 3
ADB. 3. 7 lansia dengan skala
nyeri 2
ADC. 4. 4 lansia dengan skala
nyeri 1
ADD. A : Masalah belum teratasi
ADE. P : Lanjutkan intervensi 2-
8
ADF.
ADG. ADU.
ADH. 31/12 AEH. AEI.
5 ADI.
/2016 1. Mengkaji tingkat nyeri klien (skala nyeri) AEJ. S : 26,3% klien yang
ADV.
2 07.00 2. Mengukur TTV mengalami hambatan
ADW.
ADJ. 09.00 3. Mengajarkan teknik relaksasi (kompres mobilitas fisik di Panti Wreda
ADX.
1 10.00 hangat) ketika nyeri timbul dan teknik Usia Tresno Mukti sebanyak 8
ADY. distraksi (mendengarkan music) orang mengatakan pegal-
ADZ.
ADK. 4. Mengajarkan teknik ROM aktif pegal, 9 orang mengatakan
AEA.
2 11.00 5. Melatih klien dalam pemenuhan ADL sebagian anggota tubuh sulit
AEB.
ADL. 12.00 sesuai kemampuan untuk digerakkan dan 3 orang
AEC.
ADM. 6. Membantu klien untuk mengubah posisi lainnya mengatakan kakinya
AED.
ADN. 12.30 dari berbaring ke semi fowler kaku.
AEE.
1 7. Memberikan terapi analgesic untuk AEK. O : 1. Kekuatan otot di Panti
AEF.
ADO. 13.00 mengurangi nyeri Wreda Usia Tresno Mukti rata-rata
1 AEG. Asam mefenamat 3x 1 kp 2-5, 8 orang dengan kekuatan otot
ADP. AEL. AEM.
ADQ. 5 5
1 AEN. AEO.
ADR. 5 5
ADS. AEP. 9 orang dengan kekuatan
2 otot
ADT. AEQ. AER.
3 4
AES. AET.
3 4
AEU. 3 orang dengan kekuatan
otot
AEV. AEW.
4 4
AEX. AEY.
4 4
AEZ.2. a. 7 orang mengalami
ketergantungan total dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 60.
AFA. b. 18 orang mengalami
ketergantungan sebagian dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 65-110.
AFB. c. 13 orang mandiri dalam
beraktivitas dengan nilai indeks
barthel rata-rata 130.
AFC. A : Masalah belum teratasi
AFD. P : Lanjutkan intervensi
AFE.
AFF. S : 23,6% klien yang
mengalami nyeri di Panti
Wreda Usia Tresno Mukti
Turen, sebanyak 4 lansia
mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, 2 lansia
mengatakan nyeri seperti
tertekan, 8 lansia mengatakan
nyeri seperti kram, 3 lansia
mengatakan nyeri seperti
perih, dan 1 lansia
mengatakan nyeri seperti
terpukul.
AFG. O : a. 1. 13 lansia nyeri
pada sendi
2. 4 lansia nyeri pada kepala
3. 1 lansia nyeri pada luka post
COB
b. 1. 4 lansia dengan skala nyeri 4
AFH. 2. 2 lansia dengan skala
nyeri 3
AFI. 3. 7 lansia dengan skala
nyeri 2
AFJ. 4. 4 lansia dengan skala
nyeri 1
AFK. A : Masalah belum teratasi
AFL. P : Lanjutkan intervensi 2-
8
AFM.
AFN.

You might also like