You are on page 1of 7

A.

Ideologi
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani idios dan logos. idios mengandung arti
mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan,
pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-
pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan sebagai berikut.

1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia

2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa.

3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar dari
suatu konsep

5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.

6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik dari musuh-musuhnya

7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang mempunyai ide berupa
konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia.
Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk menjabarkan ide
dan jalan keluarnya, metode mempertahankannya dan metode menyebarkannya ke seluruh
dunia.

berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia

2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya

3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu negara

4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah

5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari suatu bangsa serta
dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa.

Ideologi merupakan gambaran dari hal -hal berikut.

a. sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri


b. Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau
golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai kehidupan bersama secara lebih baik
dan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

c. Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan


perkembangan masyarakat

B. Sifat- Sifat Ideologi:

1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka dapat juga diartikan sebagai ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi
terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dari perkembangan zaman dan dinamika
yang sifatnya internal. Ideologi terbuka bersumber dari penjelasan umum 1945 yang berbunyi
"... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu
hanya memuat aturan-aturan, pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan
pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya,
mengubahnya dan mencabutnya".

Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

Cita-cita hidup dalam masyarakat

Merupakan hasil dari musyawarah dan konsensus rakyatnya

Nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari diri masyarakat

Ideologi terbuka bersifat dinamis dan reformasi

2. Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup dapat diartikan sebagai ideologi yang dimutlakkan. Ideologi tertutup
merupakan. Kebenaran dari ideologi tertutup tidak dipermasalahkan dalam nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral yang lain. Ideologi tertutup memiliki sifat yang dogmatis dan apriori.
Arti dogmatis adalah mempercayai terhadap suatu keadaan tanpa daya yang valid. Sedangkan
arti apriori adalah berprasangka terlebih dahulu terhadap suatu keadaan. Ideologi tertutup
memakai pemaksaan dalam pemberlakuan yang dipatuhi setiap masyarakat yang kordinir
oleh masyarakat elit atau kelompok masyarakat. hal ini berarti bersifat otoriter yang
dijalankan dengan totaliter.

Ciri-Ciri Ideologi Tertutup

Bukan cita-cita yang hidup dalam diri masyarakat

Tidak bersifat nilai atau cita-cita


Kepercayaan dan kesetiaan yang sifatnya kaku

Terdiri dari tuntutan konkret dan operasional secara mutlak

C. Macam-macam ideologi

1 Ideologi Liberalis
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan
yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif
bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan
terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar
bagi tumbuhnya kapitalisme.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar
individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan
manapun.

2. Ideologi Komunis
Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham sama rata sama rasa dan
telah diyakini kebenarannya. Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan
individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa (kolektif). Komunisme
merupakan hasil perkembangan dari sosialisme.

Ciri-ciri Ideologi Komunisme

Sifatnya ateis, yaitu tidak mengimani adanya Tuhan. Menganggap Tuhan tidak ada,
kalau dia berpikir bahwa Tuhan tidak ada. Tetapi ketika berpikir Tuhan itu ada, maka
keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang tidak
mengijinkan seseorang menguasai alat-alat produksi.

Komunisme mengajarkan teori pertentangan (perjuangan) kelas.


Doktrin komunis salah satunya yaitu the permanent / continuous revolution (revolusi
terus-menerus). Revolusi menyebar ke seluruh dunia, maka komunisme disebut go
internasional.

Komunis mempunyai progam terwujudnya masyarakat yang makmur, tanpa kelas,


dan semua orang itu sama. Tetapi untuk mewujudkannya, ada fase diktator proletariat
yang mempunyai tugas membersihkan kelas lawan komunisme. Terutama tuan tanah
yang bertentangan dengan demokrasi.

Komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Sehingga bisa
dibilang Negara komunis tidak ada partai oposisi atau komunisme itu pada dasarnya
tidak menghormati HAM.

Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan.

3. Ideologi Sosialisme
Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai
kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang,
dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.
Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan
kompetitif harus dihilangkan.

Ciri-Ciri Ideologi Sosialisme

Berikut ini beberapa ciri-ciri ideologi sosialisme:

Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara.

Tidak ada kelas kaya dan miskin, atau pun kelas majikan dan buruh, sebab semua
sama.

Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas


dengan hak-hak yang sama.

Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.

Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.

Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan


luwes secara bertahap.

Sosialisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan

Paham ini mempunyai pemikiran ekonomi negara centeris, yaitu untuk mengatasi
kesenjangan.
Pemikiran politik sosialisme adalah bahwa negara sangat diperlukan untuk membina
dan mengkoordinasikan kebersamaan.

Pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran yang berdasarkan


ajaran agama bahwa manusia harus saling tolong menolong.

4. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-
hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila memiliki kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan
senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan
manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan
nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.

Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.


a. Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.
b. Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat.
c. Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan


persatuan.

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk mencapai tujuannya.

3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa


Indonesia

4. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk
mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.

5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan
negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia

Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain


Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain dalam beberapa
aspek, yaitu:

Politik Hukum
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.

Sosialisme > Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan, Masyarakat sama


dengan negara.

Komunisme > Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk melanggengkan
komunis.

Liberalisme > Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam politik
mementingkan individu.

Ekonomi
Pancasila > Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat.

Sosialisme > Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.

Komunisme > Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara, Monopoli
Negara.

Liberalisme > Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme, Monopolisme,


Persaingan bebas.

Agama
Pancasila > Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sosialisme > Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, Diutamakan


kebersamaan.

Komunisme > Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.

Liberalisme > Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama/atheis).

Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat


Pancasila > Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S
(selaras, serasi, dan seimbang).

Sosialisme > Masyarakat lebih penting daripada individu.

Komunisme > Individu tidak penting Masyrakat tidak penting, Kolektivitas yang dibentuk
negara lebih penting.

Liberalisme > Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat diabdikan bagi
individu.
Ciri Khas
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.

Sosialisme > Kebersamaan, Akomodasi.

Komunisme > Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.

Liberalisme > Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak dogmatis.

You might also like