You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari tahun-ketahun penggunaan asam fosfat dalam dunia industry semakin
banyak. Berbagai proses telah banyak yang digukan. Guna memahami proses
pembuatan dan keadaan dalam pembuatan Asam Fosfat maka kami membuat
makalah ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat mempermudah untuk
mempelajari dn memahami proses-proses termasuk bahan dalam pembuatan Asam
Fosfat. 85% asam fosfat digunakan untuk bahan baku pada beberapa industri dan
sisanya adalah penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu proses
pembuatan asam fosfat harus terus dikembangkan agar mendapat hasil yang
maksimal dengan energy dan efisiensi sangat minim.

1.2 Tujuan
Mengetahui bahan baku dalam pembuatan asam fosfat
Mengetahui proses dalam pembuatan asam fosfat
Mengetahui manfaat asam fosfat

BAB II
ISI

2.1 Batuan Fosfat

Batuan fosfat adalah batuan yang terbentuk secara alami, tersusun dari mineral
apatit. Batuan fosfat tidak dapat sepenuhnya disebut mineral, karena tidak memiliki
komposisi kimia yang pasti. Batuan fosfat merupakan substansi sekunder yang
terbentuk akibat akumulasi dari sisa-sisa organik seperti tulang dan
penggantian kapur, kalsit, dll, dengan larutan fosfat untuk membentuk campuran
kalsium fosfat. Warna dalam apatit sering disebabkan oleh adanya unsur tanah
langka atau dengan penyinaran alam.
Fariasi batuan fosfat yang paling sering di temukan :

a. Fluorapatite : Ca10(PO4)6(F)2 setara dengan


CaF2.3Ca3(PO4)2

b. Francotile : Ca10(PO4)6x(CO3)x(F,OH)2+x

Sifat mineralogi yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan,
hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 dalam skala Mohs. Fosfat
komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan
sebagian kecil
wavellite, (fosfat aluminium hidros) (Evan,2000).

2.2 Asam Sulfat


Rumus molekul : H2SO4

Berat molekul : 98,08 g/mol

Penampilan : cairan bening, tak berwarna, berbau pekat

Densitas : 1,84 g/cm3, cair

Kelarutan dalam air : tercampur penuh

Keasaman (pKa) : 3

Viskositas : 26,7 cP (20 C) Sifat Kimia

Reaksi dengan air

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu menambahkan


asam ke air daripada air kedalam asam. Air sendiri memiliki massa jenis yang lebih
rendah dibandingkan dengan asam sulfat dan akan cenderung mengapung
diatasnya, sehingga apabila air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, ia akan dapat
mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi yaitu pembentukan ion
hydronium.

2.3 Spesifikasi Produk Asam Fosfat


Gambar 2.3.1 Asam Fosfat

Tabel 2.3.1 Sifat fisik asam fosfat

Trihydroxidooxidophosphorus
Nama IUPAC
Rumus Molekul H3PO4
Berat Molekul 98 gr/mol
Wujud Padatan putih atau tidak berwarna
1,885 g/mL (cairan)
Berat Jenis
Anhidrat 0
2,030 g/mL (Kristal pada 25C )
0 0
42,35 C (108,23 F; 315,5 K)
Titik Leleh
0 0
158 C (316 F, 431 K)
Titik Didih
0
392,2 g/100 g (-16,3 C)

0
Kelarutan dalam Air 369,4 g/100 mL (0,5 C)

Kelarutan Larut dalam etanol


1 = 2,148

Keasaman (pKa) 2 = 7,198


2,4-9,4 cP (85% aq.solven)
Viskositas
(Anonim, 2014)

2.4 Kegunaan Asam Fosfat

Penggunaan asam fosfat diantara lain :

- 85 % digunakan menjadi bahan utama pembuatan pupuk. Merupakan perantara


antara biji fosfat dan produk akhir seperti ammonium fosfat, tripel superfosfat,
campuran pupuk cair, dan beberapa tipe nitrat fosfat. Asam fosfat juga
digunakan dalam hidroponik pH solusi untuk menurunkan pH larutan hara.
Sedangkan jenis-jenis asam dapat digunakan, fosfor merupakan nutrisi yang
digunakan oleh tanaman, terutama selama berbunga, sehingga asam fosfat
terutama diinginkan. Hidroponik Umum turun pH larutan cair mengandung
asam fosfat di samping asam sitrat dan amonium bisulfat dengan buffer untuk
mempertahankan pH stabil dalam reservoir nutrisi.
- 5 % bahan detergen dan pengolahan air sebagai aneka natrium fosfat karena
dapat membuat emulsi atau mendispersi zat padat serta meningkatkan sifat
sifat detergen dan bahan aktif permukaan.
- 5 % sebagai bahan makanan. Dalam industri makanan, Asam Fosfat Food
Grade digunakan untuk mengasamkan makanan dan minuman seperti Cola.
Berbagai garam dari asam fosfat seperti monocalcium fosfat digunakan sebagai
agen ragi
- 5 % lain-lain . (a) Asam phospat digunakan sebagai pembersih dengan
konstruksi perdagangan untuk menghilangkan kandungan mineral, noda semen,
dan noda air keras. Hal ini juga digunakan sebagai chelant di beberapa
pembersih rumah tangga
bertujuan tugas pembersih semacam itu.

(Weingarten, 2009) (Austin, 1984)

2.5 Proses pembuatan


Diagram Balok Proses Pembuatan Asam Fosfat

Gambar 2.5.1 Diagram Balok Proses Pembuatan Asam Fosfat


Uraian Singkat

Batuan fosfat diumpankan dalam bentuk bongkahan kedalam sistem


penghancur yaitu ball mill setelah memiiki ukuran 8 mesh batuan fosfat diumpankan
ke dalam digester bersamaan dengan pengumpanan asam sulfat. Dalam digester
terjadi pengadukan dan pencampuran antara kedua material tersebut. Dilakukan
pendinginan dengan vacuum cooler sehingga produk asam fosfat yang telah
didinginkan tersebut dapat dilakukan filtrasi pada Filter 1. Pada filter 1 akan didapat
asam fosfat murni dan pengotor-pengotor lain akan lolos terfiltrasi ke tahap
berikutnya. Tahap berikutnya dilakukan penambahan Silica slurry. Silica merupakan
bahan baku yang penting sekaligus bertindak sebagai asam dan fluks ( zat dalam
sebuah reaksi yang berfungsi untuk menyerap zat pengotor dalam reaksi ). Dari fluor
yang terdapat di dalam batuan fosfat, kira-kira 20% terkonversi menjadi SiF 4 dan
menguap. Reaksi berlangsung cepat, ketika penambahan Silica Slurry yang berasal
dari AlF Plant dilakukan filtrasi kembali pada Filter II sehingga didapatkan produk
samping yaitu Gypsum Dihydrate.
Diagram Alir Proses Produksi Asam Phospat dengan Asam Kuat

(H2SO4 Leaching)

Gambar 25.2. Diagram Alir Proses Produksi Asam Phospat dengan Asam Kuat
(H2SO4 Leaching)

Reaksi Kimia Yang Terjadi

Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O 2H3PO4 +


3(CaSO4.2H2O)
Reaksi Samping :

CaF2 + H2SO4 + 2H2O 2 HF + CaSO4 . 2H2O


6HF + SiO2 H2SiF6 + 2H2O
Uraian Proses

Batuan fosfat dipecah hingga ukuran 65% - 200 mesh, dimasukkan ke dalam
reactor pengaduk dan ditambahkan H2SO4 93 98% dengan suhu pemanasan dari
75 80 C, setelah itu didinginkan dengan udara. Kemudian dialirkan ke
travelling pan filter untuk proses penyaringan dan dicuci dengan air panas. Air
cucian yang mengandung gypsum dikirim ke gypsum plant atau ditampung
sebagai slurry, diolah dan dibuang ke lagoon. Air cucian yang mengandung asam
fosfat encer di travelling pan filter, direcycle ke reactor. Gas dari reactor
dibersihkan di fume scrubber sehingga bisa dibuang, larutan yang tidak terbentuk
sempurna ditampung sebagai slurry. Hasil dari travelling pan filter dipisahkan
dalam reactor dan terbentuk produk 40% H 3PO4, dan hasil samping berupa sludge
direcycle kembali ke travelling pan filter. Untuk mendapatkan hasil H 3PO4 yang
cukup murni, larutan dari travelling pan filter dimasukkan ke dalam evaporator
untuk menguapkan air dengan bantuan steam sehingga dihasilkan H3PO4 75%.
H3PO4 40% dicampur dengan H3PO4 75% dan ditambahkan H2SO4 93 98%
dan dinetralkan dengan NH3 pada tangki berpengaduk. Pengadukan bertingkat
terjadi dari tangki 1, ke tangki 2, dan ke tangki 3. Dari tangki 1 ada yang langsung
ke tangki 3, gas dari tangki 1, 2, dan 3 dialirkan ke fume dust scrubber untuk
dibersihkan dan bisa dibuang. Dari tangki 3 dialirkan ke rotary granulator yang
ditambah potassium kristal untuk membentuk butiran. Butiran dikeringkan di
Rotary Dryer dengan bantuan udara panas pada suhu 150 C. Udara dan debu
keluar pada suhu 80 C, dialirkan ke fume dust scrubber, dibersihkan dan dibuang
ke vent gas. Butiran yang kering menuju double deck screen ( tempat pengayakan
), diayak. Produk yang halus digunakan sebagai bahan dasar pupuk kimia, untuk
dikarungi dan dikapalkan. Sedangkan produk yang kasar dipecah lagi dan diayak
sesuai dengan produk yang diinginkan

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat. Diakses pada
tanggal 16 Desember 2014

Anonim. 2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Phosphoric_acid. Diakses pada


tanggal 16 Desember 2014

Austin, George T. 1984. Industri Proses Kimia. Jakarta ; Erlangga

Evan, Ave Nieuwenhuyse. 2000. Production of Phosporic Acid. Belgium ;


European Fertilizer Manufacturers Association (EFMA)

Weingarten, Hemi. 2009. http://blog.fooducate.com/author/hemi/. Diakses


pada tanggal 16 Desember 2014

Jannah, Fitriyatun Nur. 2014. MAKALAH PEMBUATAN PUPUK ZA.


https://www.scribd.com/doc/220425875/Makalah-Pembuatan-Pupuk-ZA [11
Oktober 2016]

Kesuma, Sapta Hadi. 2016. Pross Produksi Amoniak dan Gas Alam.
https://www.academia.edu/9667271/Proses_Pembuatan_Amonia. [11 Oktober
2016]

Sapoetri, 2015. Asam Phospat. https://www.scribd.com/doc/202475175/Asam-


Phospat-PIK. [11 Oktober 2016]

Wirawan, Adhitomo. 2013. Process Flow Diagram.


http://www.slideshare.net/adhitomowirawan/process-flow-diagram-pg. [ 8 Oktober
2016 ]

You might also like