You are on page 1of 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar
uang (kas) perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut
jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar
tersebut. Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan
operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas


(pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas :
operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus
masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk
semua kegiatan usaha.

Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows)
merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan,
misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas
yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham,
penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah
pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan
pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan
menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut
Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi
kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.

Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan
investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan
informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat
utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode,
serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan
dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).

2.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi
tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash
basis) selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan


dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang
berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor
dan pihak lainnya untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih


masa depan.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,
kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan
eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan
serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun
non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu
periode tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para
pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor
maupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

2.3 BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS


A. Metode Lansung

Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode
langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua
metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi
arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih
lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.

Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional
ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan
laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut
ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan
metode tidak langsung.

PT. SURAYA MANDIRI, Tbk


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :

Kas yang diterima dari pelanggan


951.000,-

Dikurangi :

Kas untuk membeli persediaan 555.200,-

Kas untuk membayar biaya operasi 259.800,-


Kas untuk membayar biaya bunga 14.000,-

Kas untuk membayar pajak 29.000,-

858.000,-

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi


93.000,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-

Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)

(82.000,-)

Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi

Aliran kas dari kegiatan keuangan :

Kas yang diterima dari penjualan saham


160.000,-

Dikurangi :

Kas untuk membayar dividen 23.000,-

Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,-

148.000,-

Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan


12.000,-

Kenaikan kas
23.000,-

Saldo kas pada awal tahun


26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun
49.000,-

Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan
operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus
kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis
kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.

Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan
operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya,
melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah
menjadi net cashflows dari operasi.

B. Metode Tidak Lansung

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa
depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba
bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian
hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama


periode berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam
laba/rugi konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan.
PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :

Laba bersih menurut laporan laba rugi


90.500,-

Ditambah :

Biaya depresiasi 18.000,-

Penurunan persediaan kantor 8.000,-

Kenaikan hutang jangka pendek 16.800,-

Kenaikan hutang biaya 1.200,-

44.000,-

Dikurangi :

Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000,-

Kenaikan piutang usaha 9.000,-

Penurunan hutang pajak 1.500,-

Laba penjualan aktiva tetap 30.000,-

41.500,-

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi


93.000,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-


Kas keluar untuk membeli peralatan
(157.000,-)

(82.000,-)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi

Aliran kas dari kegiatan keuangan :

Kas yang diterima dari penjualan saham


160.000,-

Dikurangi :

Kas untuk membayar dividen 23.000,-

Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,

148.000,-

Aliran kas masuk neto dari kegiatan


keuangan 12.000,-

Kenaikan kas
23.000,-

Saldo kas pada awal tahun


26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun
49.000,-

2.4 PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS


A. Klasifikasi Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan


operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa
lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah :

1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang


dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari
penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok
dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan
mencangkup (a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b)
perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka
panjang.
3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas
pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor
dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari
pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian
dari investasinya.
2.5 PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri
dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :

1. Menentukan perubahan dalam kas.

2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi

3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.

4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

1. A. Fotmat Arus Kas

Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali,
disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk
dan arus keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara
terpisah, yaitu dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir
dari berbagai arus masuk

dan arus keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan
terpisah dari arus kas masuk atas penjualan properti. Demikian juga, arus
kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas
keluar atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu
periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam
neraca komparatif

You might also like