Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Adalah tumor jinak (neoplasma) pada sistem syaraf pusat dimana sel
yang predominan
diturunkan dari astrosit yang tidak bisa mati. Ada 2 kelas tumor
astrocytic, yaitu: zona infiltrasi
B. Patofisiologi
D. Penatalaksanan
2. Prosedur operasi
- mengeluarkan tumor
menyembuhkan.
3. Aktivitas
berulang
F. Daftar Pustaka
Closkey JC & Bulechek. 1996. Nursing Intervention Classification. 2nd
ed. Mosby Year Book
DOCUMENT INFO
Astrositoma
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
Astrositoma adalah neoplasma yang berasal dari salah satu sel-sel penyokong di
otak yaitu sel-sel astrosit.
Astrositoma
merupakan tumor susunan saraf pusat yang paling sering dijumpai. Pada orang
dewasa tumbuh di hcmisfer serebri. Pada anak-anak dan dewasa muda di
serebelum, dan pada umumnya kistik.
3.2. Insidensi
Astrositoma terjadi pada semua usia, tersering antara 40-60 tahun. Perbandingan
kejadian astrositoma antara pria dan wanita adalah 2 : 1. Tumor otak ini merupakan tipe
tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak maupun pada orang-orang yang
berumur antara 20 sampai 40 tahun. Walaupun berkembang lambat, namun bukan merupakan
tumor jinak karena kualitas dan lokasinya yang bersifat invasif didalam ruang tulang
calvarium. Astrositoma anaplastik dapat ditemukan pada pasien berumur antara 30 sampai 50
tahun dengan jumlah yang meningkat dan glioblastoma multiforme, bentuk astrositoma yang
paling ganas, diderita oleh pasien yang kebanyakan berumur 50 tahun keatas namun dapat
menyerang segala umur.
3.3. Etiologi
Penyebab Astrositoma hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,
walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang
perlu ditinjau, yaitu :
1.
Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali
pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-
anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat
dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor
familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti
yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada
neoplasma.
2.
Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
3.
Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya
suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya
suatu radiasi.
4.
Substansi-substansi Karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini
telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik
seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan
yang dilakukan pada hewan.
3.4. Klasifikasi
Astrositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurut World Health
Organization dibagi didalam beberapa tipe dan grade:
Tumbuh lambat dan jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. Tumor ini biasa terjadi pada
anak-anak dan dewasa muda. Mereka dapat disembuhkan secara tuntas dan memuaskan.
Namun demikian, apabila mereka menyerang pada tempat yang sukar dijangkau, masih dapat
mengancam hidup.
Tumbuh lambat, namun menyebar ke jaringan sekitarnya. Beberapa dapat berlanjut ke tahap
berikutnya. Kebanyakan terjadi pada dewasa muda.
Sering disebut sebagai astrositoma maligna. Tumbuh dengan cepat dan menyebar ke jaringan
sekitarnya. Sel-sel tumornya terlihat berbeda dibanding dengan sel-sel yang normal. Rata-rata
pasien yang menderita tumor jenis ini berumur 41 tahun.
4. Gliobastoma multiforme (Grade IV)
Tumbuh dan menyebar secara agresif. Sel-selnya sangat berbeda dari yang normal.
Menyerang pada orang dewasa berumur antara 45 sampai 70 tahun.
Tumor ini merupakan salah satu tumor otak primer dengan prognosis yang sangat buruk.
Grade I dan II juga dikenal sebagai Astrositoma berdifrensiasi baik (Well differentiated
astrocytomas).
Gejala-gejala yang umumnya terjadi pada tumor astrositoma ialah hasil daripada peningkatan
tekanan intracranium. Gejala-gejala tersebut antara lain sakit kepala, muntah, dan perubahan
status mental. Gejala lainnya, seperti mengantuk, letargi, penurunan konsentrasi, perubahan
kepribadian, kelainan konduksi dan kemampuan mental yang melemah terlihat pada awal-
awal timbulnya gejala. Biasanya terdapat pada satu dari empat penderita tumor otak maligna.
Pada anak kecil, peningkatan intra cranium yang disebabkan oleh tumor astrositoma bisa
memperbesar ukuran kepala. Perubahan-perubahan (seperti pembengkakkan) dapat
diobservasi di bagian belakang retina mata, dimana terdapat bintik buta, yang disebabkan
oleh terjepitnya Nn.Optici. Biasanya tidak terdapat perubahan pada temperatur, tekanan
darah, nadi atau frequensi pernafasan kecuali sesaat sebelum meninggal dunia. Kejang-kejang
juga dapat ditemukan pada astrositoma diferensiasi baik.
Walaupun spektrum dari gejala-gejala sama pada semua jenis tumor glia namun frekuensi
dari gejala-gejala yang berbeda bervariasi tergantung dari apakah lesinya grade rendah atau
tinggi. Sebagai contoh, glioma grade rendah dimulai dengan kejang-kejang terdapat pada
sekitar 80% dari pasien dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki kelainan pada
pemeriksaan neurologis; sekitar 25% pasien-pasien dengan glioblastoma mengalami kejang-
kejang tetapi yang paling banyak memiliki gejala-gejala sensoris atau motoris terlateralisasi
yang jelas terlihat.
Gejala-gejala daripada tumor astrositoma juga memiliki variasi yang tergantung pada bagian
mana dari otak yang terkena. Terkadang tipe dari kejang-kejangnya dapat membantu untuk
menentukkan lokasi mana tumor tersebut berada.
2. Astrositoma Anaplastik :
3. Glioblastoma Multiforme:
MRI Scan dengan penampakan tumor pada potongan axial dan sagital ialah metode
pilihan pada kasus-kasus curiga astrositoma. MRI memberikan garis batas tumor
lebih akurat dibandingkan dengan CT Scan, dan MRI Scan yang teratur dapat
dilakukan sebagai follow up pasca penatalaksanaan. Dengan CT Scan, Astrositoma
biasanya terlihat sebagai daerah dengan peningkatan densitas dan menunjukkan
peningkatan setelah penginfusan dari bahan kontras. Pergeseran struktur-struktur
garis tengah dan penipisan daripada dinding ventrikel lateralis di sisi tumor dapat
terlihat.
3.7.Diagnosis Diferensial
Tanda khas glioma berupa lesi yang bentuknya ireguler, berdensitas heterogen
denganenhancement cincin yang tebalnya bervariasi biasanya dapat dibedakan dari
suatu meningioma yang bentuknya lebih reguler dan densitasnya lebih homogen
(pada pemeriksaan dengan media kontras).
Bila lesinya tunggal, tidak selalu dapat dibedakan antara glioma dari metastasis,
limfoma atau sarkoma.Pada beberapa kasus, pola CT dari infark serebri dapat
menyerupai suatu glioma. Bila di ferensiasinya tidak dapat dibuat pada CT polos,
ulangan CT dapat dilakukan 7- 10 hari kemudian.
Hal-hal penting dalam diagnosis diferensial suatu infark adalah : bentuknya reguler
dibatasi vaskuler, efek masa kurang dibanding dengan glioma. Pada umumnya
menyebabkan gyral enhancement dan jarang menunjukkan enhancement noduler
atau cincin tipis di bagian perifernya.
3.8. Penatalaksanaan.
Tumor pilositik hemisfer harus dieksisi sebisa mungkin, karena hampir seratus persen pasien
dapat bertahan hidup sepuluh tahun setelah dioperasi. Garis tengah astrositoma harus dieksisi
sebisa mungkin, tetapi tumor-tumor yang anaplasia cenderung untuk menyebar didalam
neuraxis, dan direkomendasikan penatalaksanaan lanjutan berupa radiasi lokal sampai radiasi
craniospinal ditambah dengan kemoterapi.
Operasi:
Radioterapi:
Kemoterapi:
Dari penelitian yang dilakukan para ahli, 20% dari pasien yang memakai
kemoterapi nitrosourea terlihat memiliki angka ketahanan hidup yang lebih
panjang. Namun banyak dokter sekarang ini memakai temozolomide.
Temozolomide ialah obat yang bersifat alkylating agent, diberikan per oral.
Secara empiris sangat baik pengaruhnya untuk perawatan pasien yang
menderita glioma ganas yang kambuh kembali dan telah menjadi standard
pengobatan untuk kasus-kasus seperti itu.
3.9. Prognosis
Pasien dengan Astrositoma grade rendah dapat bertahan hidup sampai lima tahun.
Rentang kemampuan untuk bertahan hidup bervariasi, dimana beberapa pasien
hanya dapat bertahan selama satu tahun, tetapi ada yang sanggup untuk bertahan
hidup hingga sepuluh tahun ke depan. Sebagian besar pasien meninggal karena
tumor yang telah berkembang ke grade yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Japardi, I. 2002. Gambaran CT-scan pada Tumor Otak Benigna. Medan : Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.http://www.USU-digitallibrary.com
American Brain Tumor Association. 2007. Low Grade Astrocytoma. Illinois :
American Brain Tumor Association.
Rowland, Lewis P. 2005. Merritt's Neurology, 11th Edition. Lippincott Williams &
Wilkins. Hal: 394-405.
Ropper, Allan H. 2005. Adam and Victor Principles of Neurology eigth edition.
McGraw-Hill.546-590.
MacDonald T,2006.Astrocytoma.Available From http//www.eMedicine.com/ ped/
topic154.htm
Gilroy J.2000.Basic Neurology.3rd ed.New York : McGraw-Hill.
Kleihues P, Cavanee WK editor.2000. World Health Organization.Classification of
tumours. Pathology and genetics-tumours of the nervous system. Lyon: IARC Press.
Rich JN.Malignant Neural Tumors.In: Johnson RT,Griffin JW,McArthur JC,Current
Theraphy in Neurologic Disease. 6th ed.London