Professional Documents
Culture Documents
na
X
ma
na = nomor atom (jumlah proton)(jumlah elektron)m a = m a s s a a t o m
( j u m l a h n u k l e o n ) nukleon = jumlah proton dan neutron* i s o t o n =
a t o m y a n g s a m a j u m l a h n e u t r o n * i s o b a r =
a t o m y a n g s a m a j u m l a h n o m o r m a s a * i s o t o p =
a t o m y a n g s a m a j u m l a h p r o t o n KONSEP DEFEK
MASABerkurangnya masa inti atom karena diubah menjadi energi ikat intim = ( pm
p
+ nm
n
)-m
inti
m = defek massa p = jumlah protonm
p
= massa protonn = jumlah neutronm
n
= massa neutronm
inti
= massa intiENERGI IKAT INTI
4
)Contoh :
92
U
238
90
Th
234
+
2
4
- Pemancaran sinar betha
-1
0
atau
-1
e
0
Contoh :
6
N
14
7
N
14
+
-1
0
- Pemancaran sinar gamma
0
0
Contoh:
28
Ni
61
28
Ni
61
+
0
0
DERET RADIOAKTIF- D e r e t T h o r i u m ( 4 n )
90
Th
232
menjadi
82
Pb
208
-Deret Neptunium (4n+1)
93
Np
237
menjadi
83
Bi
209
-Deret Uranium (4n + 2)
92
U
238
menjadi
82
Pb
208
-Deret aktinium (4n + 3)
92
U
235
menjadi
82
Pb
207
WAKTU PAROWaktu Paro(T 1/2) adalah waktu yang diperlukan untuk peluruhan sehingga
jumlahinti setelah peluruhan tinggal setengahnya.T1/2 =
693,0
dengan lamda (
=
konstanta peluruhan) N = N
o
(
21
)
n
dengan n=
2/1
Tt
t = waktu peluruhan N = Jumlah radioaktif setelah peluruhan N
0
= jumlah radioaktif mula-mulaAKTIVITAS RADIOAKTIFAktivitas radioaktif adalah laju
perubahan inti radioaktif , dengan
dN A
=
, dengn A = aktivitas radioaktif
to
eAA
=
, dengan A = aktivitas setelah waktu peluruhanA
o
= aktivitas mula-mula
RADIOAKTIVITAS
RINGKASAN
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi
menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang
memancarkan radiasi,
disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif
(radionuklida) ditentukan
oleh konstanta peluruhan (), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik,
dan waktu paro
(t). Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida.
Berdasarkan
sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan
radioaktivitas buatan.
Radioaktivitas buatan banyak digunakan di berbagai bidang.
URAIAN
1. Definisi radioaktivitas
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan
inti atom yang takstabil
disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat
radioaktif.
Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom
yang lain, atau
berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel
menamakan radiasi
dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi
uranium dengan
menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik
piezo (lempengan
kristal yang biasanya digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah),
dan Marie Curie
berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan
jumlah kadar
uranium yang dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping
itu, Marie Curie juga
menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh
suhu atau tekanan,
dan radiasi uranium dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa
bisa dikendalikan.
Marie Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan menemukan bahwa
campuran
senyawa thorium juga memancarkan radiasi yang sama dengan campuran
senyawa uranium,
dan sifat pemancaran radiasi seperti ini diberi nama radioaktivitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan
bismut. Unsur baru
ini dinamakan polonium diambil dari nama negara asal Marie Curie, yaitu
Polandia. Setelah
itu H. Becquerel dan Marie Curie melanjutkan penelitiannya dengan
menganalisis pitch blend
(bijih uranium). Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat
unsur yang
radioaktivitasnya lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun
yang sama mereka
mengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan
barium. Unsur baru ini
dinamakan radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan radiasi.
Detail dari
penemuan ini dapat dilihat pada pokok bahasan tentang Penemuan
Radioaktivitas Alam.
2. Waktu Paro
Waktu paro (t) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu radionuklida
untuk meluruh
sehingga jumlahnya tinggal setengahnya. Radiasi radionuklida
mempunyai sifat yang khas
(unik) untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu
radionuklida sulit untuk
ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, kebolehjadian
peluruhannya dapat
diperkirakan. Waktu paro bersifat khas terhadap setiap jenis inti.
Laju pancaran radiasi dalam satuan waktu disebut konstanta peluruhan
() dan secara
matematik hubungan antara dan t dinyatakan dengan
= 0,693/ t
3. Radioaktivitas alam dan buatan
Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas
alam, dan
radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam
radioaktivitas alam,
ada yang berasal dari alam dan dari radiasi kosmik. Radioaktivitas buatan
dipancarkan oleh
radioisotop yang sengaja dibuat manusia, dan berbagai jenis radionuklida
dibuat sesuai
dengan penggunaannya.
4. Radioaktivitas alam
4.1 Radioaktivitas primordial
Pada litosfer, banyak terdapat inti radioaktif yang sudah ada bersamaan
dengan terjadinya
bumi, yang tersebar secara luas yang disebut radionuklida alam.
Radionuklida alam banyak
terkandung dalam berbagai macam materi dalam lingkungan, misalnya
dalam air, tumbuhan,
kayu, bebatuan, dan bahan bangunan.
Radionuklida primordial dapat ditemukan juga di dalam tubuh mausia.
Terutama radioisotop
yang terkandung dalam kalium alam. Uraian lengkap mengenai
radioaktivitas alam dijelaskan
pada pokok bahasan "inti radioaktif alam (08-01-01-02)".
4.2 Radioaktivitas yang berasal dari radiasi kosmik
Pada saat radiasi kosmik masuk ke dalam atmosfer bumi, terjadi interaksi
dengan inti atom
yang ada di udara menghasilkan berbagai macam radionuklida. Yang
paling banyak
dihasilkan adalah H-3 dan C-14.
Kecepatan peluruhan dan kecepatan pembentukan radionuklida
seimbang, sehingga secara
teoritis jumlahnya di alam adalah tetap. Berdasarkan fenomena tersebut,
maka dengan
mengukur kelimpahan C-14 yang ada dalam suatu benda, dapat
ditentukan umur dari benda
tersebut dan metode penentuan umur ini dinamakan penanggalan karbon
(Carbon Dating).
5. Radioaktivitas Buatan
5.1. Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga
nuklir
Energi yang dihasilkan oleh proses peluruhan dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik
tenaga nuklir. Dalam instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, faktor
keselamatan radiasi
menjadi prioritas yang utama, dan dengan berkembangnya teknologi
pembangkit listrik
tenaga nuklir, maka tingkat keselamatan radiasinya pun semakin tinggi.
5.2. Radioaktivitas akibat percobaan senjata nuklir
Radioaktivitas yang berasal dari jatuhan radioaktif akibat percobaan
senjata nuklir disebut fall
out. Tingkat radioaktivitas dari fall out yang paling tinggi terjadi pada
tahun 1963 dan setelah
itu jumlahnya terus menurun. Hal itu disebabkan pada tahun 1962
Amerika dan Rusia
mengakhiri percobaan senjata nuklir di udara.
5.3. Radioaktivitas dalam kedokteran
Radioaktivitas yang berasal dari radioisotop dalam bidang kedokteran
digunakan misalnya
untuk diagnosis, terapi, dan sterilisasi alat kedokteran. Uraian lengkap
dari penggunaan
radioaktivitas di bidang kedokteran dapat dibaca pada pokok bahasan
penggunaan radiasi
dalam bidang kedokteran.
5.4. Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi
Penggunaan radiasi dalam bidang pengukuran (gauging), analisis struktur
materi,
pengembangan bahan-bahan baru, dan sebagai sumber energi dibahas
dalam pokok
bahasan penggunaan radiasi dalam rekayasa teknologi.
5.5. Radioaktivitas dalam bidang pertanian
Penggunaannya dalam bioteknologi, pembasmian serangga atau
penyimpanan bahan
pangan, dan teknologi pelestarian lingkungan dibahas dalam pokok
bahasan penggunaan
radiasi dalam produksi pertanian, kehutanan dan laut.
Sumber : www.batan.go.id
Pencemaran radioaktif atau sinar Alpha, Beta dan Gamma sangat berbahaya.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia
yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan
atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah
putih yang jumlahnya berkurang
Pemerintah Rusia mengatakan bahwa apa yang terjadi di Jepang saat ini merupakan
ancaman sangat serius.
Quote:
11 Maret 2011 Jepang dilanda gempa dan tsunami dasyat dengan kekuatan 8,9 skala
Richter. Gempa dan tsunami ini selain menimbulkan kerusakan hebat pada negara Jepang,
ternyata juga menimbulkan kerusakan pada reaktor Nuklir di Perusahaan listrik Tokyo
Electric Power Corp. (Tepco).
Hari itu juga pemerintah Jepang mengeluarkan pengumuman Darurat Nuklir. Tak lama
setelah itu, pemerintah memberikan penjelasan, Ada kemungkinan materi radioaktif dari
reaktor bocor tetapi jumlahnya sedikit dan diperkirakan tertiup angin ke arah laut, kata
Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam jumpa pers, Jumat (11/3).
Tanggal 12 Maret 2011 Sebuah tayangan televisi yang disiarkan kantor berita lokal
memperlihatkan adanya asap yang keluar dari pembangkit milik perusahaan Tokyo Electric
Power Corp (Tepco). Televisi NHK melaporkan bagian luar gedung tempat reaktor nuklir
berada, meledak. Empat orang pekerjanya dilaporkan terluka.
Ledakan yang terdengar dari Tepco, berlokasi di 240 kilometer utara Jepang, pada pukul
06.30 pagi waktu setempat. Ledakan itu diduga berasal dari reaktor nomor 1 yang berada di
Fukushima Daiichi. Bahan atom merembes dari salah satu reaktor di Fukushima Daiichi
seperti yang juga terjadi di reaktor lainnya milik perusahaan listrik Electric Power Cor
(Tepco). Pembangkit listrik Fukushima Daini dan Fukushima Daiichi adalah dua fasilitas
listrik yang berlokasi di dua tempat berbeda di daerah timur laut Jepang. Setiap pembangkit
memiliki reaktor nuklir masing-masing.
Kedua pembangkit itu mengalami masalah setelah terguncang gempa berkekuatan 8,9 skala
Richter yang berlangsung pada pukul 14.46 Jumat kemarin. Tiga dari empat unit sistem
pendinginan di Fukushima Daini rusak. Temperatur air pendingin pada reaktor meningkat
di atas 100 derajat Celcius, sebagai tanda sistem pendinginnya tidak berfungsi.
Pemerintah Jepang belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait dengan ledakan ini
sampai artikel ini saya tuliskan.
Spekulasi lantas merebak. Ledakan reaktor nuklir ini tak pelak mengingatkan publik pada
kecelakaan Nuklir paling horor sepanjang sejarah, peristiwa Chernobyl - Ukraina, pada 26
April 1986.
Zat radio aktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktivitas jenis
lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel per kilogram atau
dua nanocurie per gram). Angka 70 kBq/kg (2 nCi/g) tersebut merupakan patokan dasar
untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umum-nya yang ditetapkan berdasarkan
ketentuan dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency).
Namun, masih terdapat beberapa zat yang walaupun mempunyai aktivitas jenis lebih
rendah daripada batas itu dapat dianggap sebagai zat radioaktif karena tidak mungkin
ditentukan batas yang sama bagi semua zat mengingat sifat masing-masing zat tersebut
berbeda.
Pengertian atau arti definisi pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta
bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang
tidak dapat digunakan lagi.
Korban yang terkena sindrom Akut radiasi (ARS) biasanya langsung tewas dalam jangka
waktu seminggu. Sementara itu korban juga berjatuhan sebagai akibat efek tak langsung
dari radiasi yang menyebabkan banyak kasus kanker tyroid. korban radiasi nuklir juga ada
yang mengidap penyakit leukimia, gangguan metabolisme, dan katarak. Sejumlah orang
juga mengaku mengalami masalah kesuburan dan masalah kehamilan, tetapi belum dapat
dipastikan apakah masalah itu merupakan efek radiasi.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha,
beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu
partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar
lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan
terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada manusia umumnya
menimbulkan ciri ciri langsung seperti berikut di bawah ini : meningkatnya denyut jantung
atau nadi, pusing, nafsu makan hilang, diade, deman atau suhu badan naik. Lebih lanjut ciri
ciri tersebut akan menyebabkan berat badan turun, kanker darah atau leukimia.
Kondisi di Jepang
Pemerintah mengungkapkan telah mengevakuasi 3000an penduduk dalam radius 3,2 KM.
tetapi kantor berita Kyodo menyebut 20.000 orang yang dievakuasi. Kini, penduduk dalam
radius 10 kilometer juga diminta mengevakuasi diri.
Kondisi kerusakan reaktor Nuklir di Jepang ini memaksa sejumlah negara harus turun
tangan untuk mengatasi masalah ini. Mengingat radioaktif ini bukan bahan yang gampang
hilang. Rotasi bumi, angin dan sebagainya berpotensi menyebarkan radioaktif ini ke seluruh
dunia. Tidak terkecuali Indonesia yang minim ilmu soal Nuklir.
Saya ingat dulu pada peristiwa Chernobyl yang di Uni Sovyet, tebaran radioaktifnya sampai
ke Canada. Anda bisa melihat ke Atlas sendiri betapa jauhnya jarak tersebut. Melintasi
samudra Fasifik. Posisi Jepang adalah kira kira setengah jarak Chernobyl ke Canada. Lalu
lihat kembali ke Atlas, posisi Jepang yang tsunaminya sampai ke Sulut dan Jayapura. Saya
kira cukup bijaksana kalau pemerintah memperhitungkan masalah ini. Tapi ya
kewaspadaan seperti ini tak jarang dituding lebay.
Sekalian bisa menjadi masukan penting untuk orang orang di Iran, India, Pakistan, Cina,
Amerika, Rusia dan lain lain yang suka main main dengan nuklir. Memang pengamanan
bisa dilakukan secara maksimal. Tapi ternyata gempa dan bencana alam lainnya bisa
mengakibatkan efek yang yah. Menurut legenda, Atlantis saja hilang...
Sumber: kompasiana
Berdasarkan penelusuran pustaka, efek dari radiasi nuklir yang bocor tergantung dari besar
kecilnya kebocoran yang terjadi. Dampak dari radiasi yang pasti dapat mengancam semua
mahluk hidup, termasuk manusia. Efek radiasi ini dapat berlangsung dalam masa yang lama
hingga 20 tahun setelah kejadian, bila berkaca pada bencana Chernobyl. Radiasi nuklir adalah
radiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh
puluh kilobecquerel per kilogram atau dua nanocurie per gram). Badan Tenaga Atom
Internasional (International Atomic Energy Agency) menetapkan patokan dasar untuk suatu
zat dapat disebut zat radioaktif adalah angka 70 kBq/kg (2 nCi/g).
Pencemaran zat radioaktif adalah salah satu jenis pencemaran lingkungan yang berbahaya
bagi semua makhluk hidup. Pencemaran jenis ini akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor
atom atau bom atom sehingga menimbulkan debu radioaktif. Segala bahan dan peralatan
yang telah terkena zat radioaktif yang tidak dapat digunakan lagi disebut limbah radioaktif.
Sementara debu radioaktif dapat menyebabkan kesakitan hingga kematian.
Bila melihat pada bencana Chernobyl Ukraina pada 26 April 1986, dilaporkan sekitar 4000
orang tewas akibat pencemaran zat radioaktif. Korban yang tewas adalah yang terkena
sindrom akut radiasi (ARS). Namun diperkirakan korban pencemaran zat radioaktif
Chernobyl berkisar antara 93 200 ribu jiwa. Bagi korban yang masih hidup bergulat dengan
berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. Salah satu penyakit yang paling banyak
dilaporkan adalah penyakit kanker, utamanya kanker tyroid. Angka resmi dari WHO adalah
9.000 orang mengalami kematian, dan sekitar 4.000 kasus kesakitan akibat kanker tiroid.
Ada beragam penyakit yang ditimbulkan akibat radiasi nuklir seperti penyakit leukimia,
katarak, pusing-pusing, gangguan metabolisme hingga gangguan kesuburan/gangguan
kehamilan. Terkait gangguan kesuburan/gangguan kehamilan belum terkonfirmasi dengan
pasti sebagai efek dari radiasi zat radioaktif. Gangguan kesehatan dari radiasi nuklir
menyebabkan daya tahan tubuh berkurang akibat berkurangnya sel darah putih sehingga
mudah terserang penyakit. Ragam penyakit tersebut adalah efek tak langsung dari radiasi
sebagai korban kesakitan.
Selain kanker tyroid, ancaman penyakit kanker tulang dapat mengancam korban akibat dari
pencemaran zat radioaktif kategori 90SR. Kategori 90SR adalah partikel-partikel neutron
yang dihasilkan zat radioaktif. Efek lain pada diri manusia yang terkena radiasi nuklir
menimbulkan ciri ciri langsung seperti pusing, diare, deman atau suhu badan naik, nafsu
makan hilang, dan denyut jantung atau nadi meningkat. Ciri-ciri diatas lambat laun
menyebabkan kanker darah/leukimia hingga menyebabkan berat badan turun. Sedangkan
pada makhluk hidup lainnya seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan akan terjadi mutasi gen
akibat pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup itu.
Mereka yang dievakuasi dari sekeliling pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang,
harus diperiksa terlebih dahulu terkait tingkat kontaminasi radiasi yang mereka alami
sebelum diperkenankan tinggal di kawasan penampungan.
Alasannya, mereka yang tidak berasal dari kawasan Fukushima khawatir bahwa material
radioaktif bisa tertinggal di pakaian, kulit, atau bahkan di dalam tubuh para korban, menguap
keluar dan meradiasi warga lainnya. Lalu, apakah mereka bisa menularkan radiasi?
Menurut Peter Caracappa, peneliti kesehatan dan pakar keamanan radiasi asal Renssealaer
Polytechnic Institute, jika seseorang terkontaminasi radiasi di bagian luar, seperti pada
pakaian atau kulit, langkah yang perlu dilakukan adalah menyingkirkan radiasi itu.
Mencuci pakaian dan kulit merupakan cara terbaik untuk mereka dan orang di
sekelilingnya, kata Caracappa, seperti dikutip dari Life Little Mysteries, 3 April 2011.
Setelah pakaian dan kulit seseorang dicuci, kemungkinan mereka akan menyebarkan radiasi
ke orang lain juga hilang. Selain itu, jika mereka telah menelan atau menghirup material
radioaktif ke dalam tubuhnya, tidak mungkin radiasi itu akan ditransfer ke orang lain,
ucapnya.
Menurut kalkulasi, untuk menyebarkan dosis radiasi sebesar 1 milisievert ke orang yang
berdiri dalam jarak 1 meter, seseorang perlu menyimpan 19 juta becquerel iodine radioaktif
dalam tubuhnya. Sebagai gambaran, saat cadangan air Tokyo yang terpapar radiasi iodine 131
mencapai titik terparah, seseorang perlu memasukkan 94 juta galon air itu ke dalam
tubuhnya. Ini merupakan jumlah yang tidak mungkin.
Lebih lanjut, paparan radiasi sebesar 1 milisievert juga tidak berbahaya. Ia akan
meningkatkan potensi terkena kanker sebesar 0,004 persen sepanjang hidupnya.
Kesimpulannya, menurut Caracappa, setelah pakaian dan kulit mereka yang terkena radiasi
dicuci dan disterilkan, mereka tidak lagi memberikan ancaman bagi orang lain di
sekelilingnya.
Keep Praying..
Random Posts
RADIOAKTIF
FISIKA adalah ilmu yang mempelajari tentang materi atau zat yang meliputi sifat fisis,
komposisi, perubahan, dan energi yang dihasilkan. Dalam ilmu FISIKA mempelajari
tentang Radioaktif. Radioaktif itu sendiri merupakan sifat suatu zat yang dapat
memancarkan radiasi karena kondisi zat yang tidak stabil. Makalah ini berisi tentang
dampak penggunaan Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-
hari, hampir selalu tubuh kita terkena radiasi baik dari bumi maupun dari angkasa.
Mungkin kita belum begitu tahu apa saja dampak akibat dari penggunaan radioaktif
ini. Dalam makalah ini kita akan membahasnya lebih jauh.
Sungguh merupakan suatu kebanggaan dari penulis apabila makalah ini dapat terpakai
sesuai fungsinya, dan pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas
didalamnya.
Segala kritikan dan saran yang membangun, sungguh sangat diharapkan demi
memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari. Selamat membaca!
BAB I. PENDAHULUAN
Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari
ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar,
dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi.
Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari
sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya
adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio.
Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan
konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif
sebagai sumber radiasi pengion.
Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan
pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya
electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat
mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai
adanya utamanya mengenai sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya, dan
bagaimana cara menghindarinya.
SUMBER RADIASI
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi
buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar
belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar
yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif
atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi
latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu
:
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan
matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan
berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti
Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi
radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini
bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila
posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung
pada letak geografisnya.
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.
Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak
terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret
Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret
Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan
Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar
kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari
satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak
bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya
Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar
di Iran.
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk
ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini
terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada
sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-
kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-
X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik
yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan
akselerator).
Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom.
Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator.
Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen
yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan
terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.
Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh melebihi 50
milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang diterima oleh masyarakat
pada umumnya tidak boleh lebih dari 5 milisievert per tahun.
Di Koran-koran dan televisi, kita sering melihat artikel-artikel atau tayangan yang
berkaitan dengan nuklir, apakah itu mengenai rencana pembangunan PLTN di Muria
atau mengenai kebocoran air radioaktif dari PLTN Jepang setelah diguncang gempa.
Sering diberitakan pula mengenai kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni Sovyet yang
menyebabkan kerusakan lingkungan, dan menyebabkan penyebaran zat radioaktif
kemana mana. Juga bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita mendengar kata
radiasi nuklir atau unsur-unsur radioaktif pada tayangan tersebut, yang terbayang
dalam benak kita adalah ledakan bom atom, orang yang terkena kanker dan bayangan-
bayangan mengerikan lainnya. Padahal, kalau kita membaca buku fisika atau kimia
mengenai radiasi nuklir dan partikel radioaktif (radionuklida), kita akan tahu bahwa
sebenarnya yang kita makan, kita hirup dan kita serap sehari-hari juga mengandung
hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau partikel radioaktif bukanlah semata-mata sesuatu
yang terpendam di bumi dan diambil orang untuk membuat bom atom atau untuk
mencemari lingkungan dengan air radioaktif, seperti yang banyak dipropagandakan.
BAB II PEMBAHASAN
Gejala keradioaktifan (radioaktifitas) pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
Henry Becquerel pada suatu garam uranium. Selanjutnya Pierre & Marry currie
menemukan zat-zat radioaktif lainnya yaitu polonium dan radium. Zat-zat radioaktif
adalah suatu zat yang aktif memancarkan radiasi baik berupa partikel maupun berupa
gekombang elektromagnetik.
Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara
lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk
padat, cair atau gas. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga
menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah
non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa
karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur
(sisa pembungkus, sisa makanan/bahanmakanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair
yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan
biologi. Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme,
tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum
dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis
mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya
limbah lain akanmengandung bahan-bahan organik dan anorganik, yang tingkat
kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD,
COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.
PENGGUNAAN RADIOISOTOP
Pada bab ini kita akan membahas dua penggunaan radioistop, yaitu sebagai perunut
(tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada
ikataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia yang sama dengan isotop
stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti
isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan
pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi
materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis: efek kimia,
maupun efek biologi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengunaan radioisotop kita
akan mengupas terlebih dahulu tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap
materi dan mahluk hidup.
Satuan Radiasi
Curie dan Bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni
jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan
dinyatakan dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.
1Bq = 1 dps
Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang setara
dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.
Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah
(dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation
absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan Gray (Gy). Satu Gray
adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
1 Gy = 1 J/kg
1 Rd = 10-3 J/g
1 Gy = 100 rd
3. Rem
Daya perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis tetapi juga
pada jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya daripada sinar
beta dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan dosis setelah
memperhitungkan pengaruh radiasi pada mahluk hidup (rem adalah singkatan dari
radiation equiwlen for man)
Radiasi menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui. Dampak yang
ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau pemutusan ikatan kimia.
Ionisasi: dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau
molekul zat yang dilalui sehinga terbentuk ion positip dan elektron terion.
Eksitasi: dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas dari atom atau
molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pemutusan
Ikatan Kimia: radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif rnempunyai energi yang dapat
mernutuskan ikatan-ikatan kimia.
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi
dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat
mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal
bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam
kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel
berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada
bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.
Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau
radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau
terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir
juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.
A. Bidang kedokteran
Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa)
berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131),
natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke
dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ
tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap
oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu
digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung
1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak.
Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-
24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan
peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma
yang dipancarkan isotop Natrium tsb.
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata,
tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-
kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu
dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk terapi kanker
kelenjar tiroid.
B. Bidang lndustri
Untuk mempelajari pengaruh oli dan afditif pada mesin selama mesin bekerja
digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain
dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.
C. Bidang Hidrologi.
D. Bidang Biologis
A. Bidang Kedokteran
1) Sterilisasi radiasi.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar
bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu
disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada
kemungkinan terkena bibit penyakit.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor
ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor
dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
B. Bidang pertanian.
2) Pemuliaan tanaman
3) Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan
lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.
Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga
tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.
C. Bidang Industri
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat
bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam
merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga
itu film akan lebih hitam,
2) Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi
dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas
radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur
penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3) Pengawetan hahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena
inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehingga dapat disimpan lebih lama.
DAMPAK RADIOAKTIF
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia
yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan
atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah
putih yang jumlahnya berkurang
1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau
2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah
tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif
kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan
radiasi pengion.
Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang
dan aktivitas rendah.
Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh
pendek.
Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan
untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan
tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.
Bagaimana cara mengelola limbah radioaktif ?
Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari masyarakat dan
lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia dan lingkungan.
Misalnya, limbah radioaktif yang tidak dikelola dengan baik meskipun telah disimpan
secara permanen di dalam tanah, radionuklidanya dapat terlepas ke air tanah dan
melalui jalur air tanah tersebut dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ tubuh
manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi organ
tubuh. Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan,
dalam jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada
kemungkinan pula bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika
manusia, sehingga keturunannya mengalami cacat.
Dasar hukum yang mengatur limbah radioaktif adalah Undang-Undang No. 10 tahun
1997 tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang
Pengelolaan Limbah Radioaktif.
Biaya limbah tersebut sangat bergantung pada jenis limbahnya. Terdapat perbedaan
biaya antara limbah radioaktif cair, padat terbakar, padat terkompaksi dan sebagainya.
Seluruh tarif tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan pemerintah No. 16 tahun 2001.
Sebagai contoh biaya pengolahan limbah radioaktif cair untuk aktivitas rendah dan
sedang adalah Rp. 7300,- perliter, sedangkan limbah sumber bekas jarum Ra-226 dari
rumah sakit sebesar Rp. 466.000,- perjarum.
Tarif tersebut secara periodik ditinjau dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan
teknologi serta perubahan ekonomi yang terjadi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa daerah disekitar limbah memilki
jumlah cacahan permenit yang lebih besar dibandingkan daerah bunker ataupun daerah
alam terbuka.ini menunjukan bahwa daerah disekitar limbah memiliki aktivitas
radioaktif yang cukup besar, daerah disekitar bunker memiliki jumlah cacahan
permenit yang sama dengan daerah alam terbuka. Pemantauan atau monitoring
terhadap nanturally occuring radioactive materials atau sering disebut dengan NORM
dapat dilakukan salah satunya dengan cara pengukuran konsentrasi partikulat
radioaktif diudara. Partikulat radioaktif adalah partikel-partikel radioaktif yang ada di
alam yang keberadaanya menyatu dengan udara, seperti debu radioaktif. Pengukuran
konsentrasi partikulat radioaktif diudara dapat diketahui dengan jalan melakukan
pencacahan terhadap suatu lokasi yang akan diukur konsentrasinya, pencacahan ini
bertujuan untuk mengetahui cacahan awal, waktu paro dan jenis dari suatu
radionuklida yang berada pada suatu sampel penelitian. Hasil penelitian dapat
diperoleh kesimpulan yaitu Partikel Radioaktif alam yang ditemukan dikawasan
BATAN Pasar jumat adalah Pb-214 dan Bi-214 yang merupakan deret Uranium yang
mempunyai waktu paro berumur pendek, Konsentrasi Partikulat Radioaktif Pb-214 dan
Bi-214 dilokasi limbah memiliki aktifitas yang tinggi dengan nilai KPR yang lebih
besar dibandingkan nilai KPR dilokasi yang bunker dan alam terbuka, dan perubahan
konsentrasi NORM dipengaruhi oleh aktifitas partikulat radioaktif alam yang
diakibatkan oleh TENORM yaitu adanya sumber radioaktif. Tingkat radiasi untuk
daerah limbah, bunker, dan alam terbuka tergolong rendah dengan demikian ketiga
daerah tersebut dinyatakan aman dari radiasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka
penelitian perlu dilakukan dilokasi yang memiliki aktifitas yang radioaktifnya besar
misalnya di industri kilang minyak, industri batu bara dan industri-industri lain yang
menghasilkan limbah radioaktif, bagi masyarakat diharapkan untuk lebih mengetahui
tingkat radiasi bagi kesehatan tubuh, dan bagi pemerintah hendaknya memberi
peringatan untuk daerah yang memiliki tingkat energi radiasi yang tinggi.
A. KESIMPULAN
Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor
ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop
memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
B. SARAN
1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai satu
fenomena yang menakutkan.
4. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan
kesejahteraan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
www.radioaktif.com
www.wikipedia.co.id
www.limbahradioaktif.com
radioaktif/bahaya%20radioaktif.htm
www.pencemaranlimbah.com
www.departemenkesehatan.com
Like this:
Like
Be the first to like this page.
Archives
September 2011
January 2010
December 2009
November 2009
Meta
Register
Log in
Follow
Enter your em
Sign me up
Powered by WordPress.com
Seni Budaya
Related Post For contoh kasus pencemaran radioaktif
This is some related post for contoh kasus pencemaran radioaktif search query.
powered by
Contoh Skripsiku
All
PDF Files
DOC Files
PPT Files
About 5,180 results (0.21 seconds)
Web
(8)
DOC Files
PPT Files
Ekonomi dan Teknologi Pencemaran Laut, Contoh pencemaran laut skala besar adalah
tumpahan min yak pembuangan limbah radioaktif ke Laut Irish dan berat mercury (Hg), dan
7 kasus pencemaran logam
Dampak Industri Terhadap Lingkungan dan Sosial, Dalam kasus ini sebenarnya lebih tepat
disebut industri besar. Sebagai contoh pada tahun 2004, bisnis jasa keuangan dari radioaktif
2. Di Amerika Serikat setiap
Tags
o asal usul
o berat
o ciri
o garam
o gaya gravitasi
o gravitasi bumi
o hewan
o ilmu kimia
o kamar
o kayu
o kimia
o lampu
o listrik
o perubahan kimia
o sifat kimia
o suhu
o tumbuh tumbuhan
o uap
Recent Posts
Tinjauan Teoritis Akuntansi Sosial dan Penerapannya di Indonesia
Copyright 2012 Contoh Skripsi All Rights Reserved | Design By Elegant Wordpress
Themes
Powered By Wordpress | Blogger | Google | Yahoo! | Bing