Professional Documents
Culture Documents
2.1 Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan
( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan ( 37 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
2.2 Etiologi
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal
,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara
lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron
2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan
a.Abortus
Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan
Umur hamil sebelum 28 minggu
Berat janin kurang dari 1000 gram
b.Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
Berat janin kurang dari 2.449 gram
c.Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
Berat janin diatas 2500 gram
d.Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur 42 minggu
Pada janin terdapat tanda postmaturitas
e.Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
2.4 Bentuk Persalinan
1. Persalinan Spontan : Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Bantuan : Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi dengan
forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.
3. Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban.
2.5 Penyebab Mulainya Persalinan
a. Perubahan Kadar Hormon
- Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)
- Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
- Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon ini akan
disupresi)
b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :
- Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan
mengadakan kontraksi
- Produksi dan pelepasan prostaglandin
- Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal
c. Tekanan Janin
- Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia akan menyebabkan:
Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
2.6 Tanda-Tanda Persalinan
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat perubahan tertentu atau
ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin
mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang seperti memperingan berat badan
bayi dan memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan lebih bertekan
pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Persalinan Palsu
Terjadi lightening
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk
pintu atas panggul yang disebabkan :
o Kontraksi Braxton hicks
o Ketegangan dinding perut
o Ketegangan ligamentum rotandum
o Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
o Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
o Dibagian bawah terasa sesak
o Terjadi kesulitan saat berjalan
o Sering miksi ( beser kencing )
Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan
sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan
kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat
menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
o Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o Datangnya tidak teratur
o Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
o Durasinya pendek
o Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang
menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban
baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam
waktu 24 jam.
2.7 Tahap-Tahap Persalinan
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu:
fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10
cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
2. Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung selama 2 jam
pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot
rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi.
Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan
diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan
kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum dilahirkan untuk dapat
dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan
sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting (karena ukurannya
paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi paling tidak sama seperti
kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya terkena
akibat yang merugikan.
2.9 Langkah- Langkah Pertolongan Persalinan Normal
1) Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm peritoneum tipis pada
primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral.
2) Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi
adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi.
3) Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru sedangkan
tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi.
4) Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari lender kepala
dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung.
5) Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk melahirtkan bahu
depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan
sisa badan bayi.
6) Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan
menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan.
7) Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan
sempurna
Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm
sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang masuk
ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan
kern ikterus
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya.
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan.
Kateterisasi kandung kemih
Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
2.10 Komplikasi Dalam Persalinan
- Persalinan lama
- Perdarahan pasca persalinan
- Malpresentasi dan malposisi
- Distosia bahu
- Distensi uterus
- Persalinan dengan parut uterus
- Gawat janin
- Prolapsus tali pusat
- Demam dalam persalinan
- Demam pasca persalinan
2.11 Penatalaksanaan
1. Kala I
Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal
2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Penanganan
O Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
O Jika ibu tsb tampak kesakitan,dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan posisi,sarankan
ia untuk berjalan , dll.
O Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
O Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-
hasil pemeriksaan
O Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air besar/.kecil.
O Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas angina/AC,Kipas biasa
dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
O Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minum
O Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan setelah selaput
ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
Warna cairan amnion
Dilatasi serviks
Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in partu belum dapat
ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat
perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan
in partu jika tidak terdapat perubahan maka diagnosanya adalah persalinan palsu.
Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam
Kemajuan Persalinan dalam Kala I
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :
Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi
Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan
Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase aktif
Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Kamajuan pada kondisi janin
Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180 denyut permenit ) curigai
adanya gawat janin
Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna digolongkan kedalam malposisi atau
malpresentasi
Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani penyebab tersebut.
Kemajuan pada kondisi Ibu
Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :
Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan. Pastikan hidrasi yang
cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.
Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan
Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera berikan dektrose I.V.
2.Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 6 cm.
Penanganan
o Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar
merasa nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu
o Menjaga kebersihan diri
o Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
o Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
o Mengatur posisi ibu
o Menjaga kandung kemih tetap kosong
o Memberikan cukup minum
Posisi saat meneran
o Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
o Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik nafas
o Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak mengalami bradikardi
( < 120 )
Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:
Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
Dimulainya fase pengeluaran
Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua
Tidak turunnya janin dijalan lahir
Gagalnya pengeluaran pada fase akhir
Kelahiran kepala Bayi
Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala bayi lahir
Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat
Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah
Periksa tali pusat:
Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui kepala bayi
Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara kedua klem
tersebut sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan
Lakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang
Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu
tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya
Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya
Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi
Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m ) tinggalkan bayi tsb bersama
ibunya
Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai resusitasi bayi
Klem dan potong tali pusat
Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.
Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala bayi terlindung dengan
baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
3.Kala III
Manajemen Aktif Kala III
Pemberian oksitosin dengan segera
Pengendalian tarikan tali pusat
Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta :
Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi
Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin
alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi tangan mendorong
korpus uteri dengan gerakan dorso kranial kearah belakang dan kearah kepala ibu.
Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam tegangan yang sama
dengan tangan ke uterus.
PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati
plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat
memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar menimbulkan kontraksi.
Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit berikan oksitosin 10
unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.
Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episotomi.
4.Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja
mengalami perubahan fisik yang luar biasa sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang
menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak
kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh
darah untuk menghentikan perdarahan .
Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan setiap 30 menit selama
jam II
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan ibu beristirahat
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah atau
pusing setelah persalinan.
Ajari ibu atau keluarga tentang :
Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Kala I :
1).Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,dilatasi/regangan, tegangan
emosional.
2).Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan cairan
3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
4).Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan pernapasan melalui mulut
5).Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan dengan akibat sekunder dari posisi maternal
6). Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang.
Kala II :
1.Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi, dialatasi/peregangan jaringan, kompresi
syaraf, pola kontraksi semakin intensif
2.Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan.
3. Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses persalinan .
4.Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan dengan hospitalisasi selama menunggu
persalinan.
5.Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi
hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
6.Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran disproporsi,
sefalopelvik ( CPD ).
Kala III :
1.Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan
3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari,
atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta.
4.Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
5.Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis situasi.
Kala IV :
1.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan, edema jaringan,
kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.
2.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan anggota keluarga.
3.Prilaku sehat yang berhubungan dengan peran perawatan bayi baru lahir, perilaku bayi baru lahir, peristiwa
fisiologis paca partum normal.
2. Hamil ini.
7. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji
8. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali
9. Masalah kehamilan yang lain :
1. Trimester I : mual ( + ),muntah ( + ),tekanan darah tinggi ( - ),oedema tungkai ( - )
2. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( - )
3. Trimester III : ( - )
10. Masalah Kehamilan Sekarang
Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek kontraksi belum teratur, lendir darah sudah keluar, air
ketuban ( - ).
9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama penggunaan alat kontrasepsi
: tak terkaji
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan ASI sampai usia 2 tahun dan disertai
PASI .
11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : ( - )
12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua serta keluargalainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )
RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )
Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3Oktober 2013, kontraksi belum teratur,lendir darah sudah
keluar, air ketuban ( - ). Selanjutnya pagi harinya tanggal 3Okt dari IGDober 2013 masuk di ruang VK jam
06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah ( + ) , air ketuban ( - ), lokasi ketidaknyamanan pinggang
menjalar ke perut dan terus meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 C,
pasien mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada oedema, dilakukan palpasi : Janin tunggal,
letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk panggul , Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3 kali dalam 10 menit lamanya 40
70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup kuat.
4. Pemeriksaan fisik:
Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 C , P = 20 x/m
Kepala/ Leher : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas operasi (-)
Mata : conjungtiva anemis (-),sclera (-)
Dada ( Jantung ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2 reguler.
Paru-paru : Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
Payudara : Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
Refleks : ( + /+ )
5. Pemeriksaan Dalam
DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini
memang direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji
LAPORAN PERSALINAN
1. Kala I
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober 2013 Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40 detik, kekuatan
Jam 09.00 sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147 X/mnt, lokasi
Jam 10.30 ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus
Jam 11.45 meningkat, pasien mengeluh nyeri , merintih dan tampak
kesakitan, kepala turun di H1 H2, Vital Sign : TD : 110/80
mmHg, N : 100 x/m, R : 24 x/m, SB : 36,5 C.
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40 detik.
Kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban ( - ), Vital sign : TD :
110/80 mmHg, N : 88 x/m, R : 24x/m, SB : 36,4C, DJJ : ( + ),
148 X/mnt, teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 100 mmHg,
kekuatan His : cukup kuat, pembukaan 8 cm, selaput ketuban
( +), DJJ ( + ), portio tipis , pembukaan 8cm, ketuban ( + ),
presentasi kepala, H 2, lender darah ( + ), air ketuban ( - ).
His ( + ) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40-45 detik,kekuatan
His : kuat, ibu tampak ingin mengejan , pembukaan lengkap,
selaput ketuban ( +), pecah sendiri, DJJ ( + ), pimpin
persalinan.
Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kenceng-kenceng, rasa tak nyaman pada pinggang, menjalar
keperut dan terus meningkat
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi
2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.
DS : Ibu mengatakan tidak mengerti adanya resiko infeksi
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.
2. Kala II
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober 2013 Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka, perineum
Jam 11.50 menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 3 menit, lamanya 45 -50
detik, kekuatan His ; Kuat, VT : Pembukaan lengkap, kepala
turun di H 3- H4 , presentasi kepala, urine ( - ) Ibu dipimpin
untuk mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL : 50 cm,
LK/LD : 30/ 30 cm, A/S : 8 9 , Bayi Normal , tidak ada cacat
bawaan.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : ( - )
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan prosesFisiologis selama Proses persalinan
3. Kala III
Tanggal Jam Hasil Observasi
31 Maret 2008 Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan secara spontan
lengkap, bentuk oval, insersi sentral, perdarahan 100 cc,selaput
ketuban utuh, Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 94 x/m.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan denganFisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2. DO : terdapat luka episiotomi
DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan denganTrauma jalan lahir (luka episiotomi)
4. Kala IV :
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta
2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi,
hypokrates , jakarta
4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta
5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit
kandungan dan keluarga berencana, EGC, Jakarta
6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi,
EGC , Jakarta
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan
Tanda tanda permulaan persalinan
~ lightening
~ terjadi his permulaan
Tahap tahap persalinan
Kala I (pembukaan)
Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah
yang terjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif
Kala II ( pengeluaran bayi )
His menjadi lebih kuat dan cepat kira dua sampai tiga menit sekali. His
mulai mengeluarkan anggota badan bayi .
Kala III ( pelapasan plasenta )
Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta .
Proses pelepasan plasenta :
~ Duncan
~ Schultz
~ postpartum , diharapkan pendarahan postpartum dapat di kurangi
terjadi serempak / kombinasi dari keduanya
Kala IV ( Observasi )
1 jam setelah plasenta lahir lengkap sekurang kurangnya 1 jam
Factor factor yang mempengaruhi proses persalinan
~ power ( kekuatan ibu )
~ passage ( jalan lahir )
~ passanger ( janin )
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta
2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi,
hypokrates , jakarta
4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta
5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit
kandungan dan keluarga berencana, EGC, Jakarta
6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi,
EGC , Jakarta