You are on page 1of 6

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran variabel yang diteliti


Mengacu pada uraian tinjauan pustaka sebelumnya,

maka dapat ditarik sebuah kesimpulan untuk dijadikan

panduan penulis dalam alur berfikir untuk menganalisis

antara penemuan data, fakta dilapangan (objek penulisan)

dengan kerangka teori yang telah ada yaitu komitmen kinerja

petugas kesehatan.
Kinerja atau performance merupakan gambaran

mengenai program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi.

Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau

sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar

keberhasilan tolak ukur keberhasilannya (Moeheriono,

2010).
Meyer, Allen dan koleganya mengembangkan konsep

komitmen organisasi berdasarkan pendekatan multidimensi

dengan memadukan pemikiran Becker, Porter dan Smith,

serta Weiner yaitu (Sutrisno, 2011).


a. Komitmen efektif yaitu keterlibatan emosional

seseorang pada organisasinya berupa perasaan cinta

pada organisasi. Effective Commitment berkaitan

dengan hubungan emosional anggota terhadap

organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan

30
keterlibatan anggota dengan kegiatan di organisasi.

Anggota organisasi dengan affective commitment yang

tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi

karena memang memiliki keinginan untuk itu.


b. Komitmen kontinyu (continuance commitment), yaitu:

persepsi seseorang atas biaya dan resiko dengan

meninggalkan organisasi saat ini. Artinya, terdapat dua

aspek pada komitmen kontinyu, yaitu: melibatkan

pengorbanan pribadi apabila meninggalkan organisasi

dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi orang

tersebut.
c. Komitmen normatif (normative commitment), yaitu:

sebuah dimensi moral yang didasarkan pada perasaan

wajib dan tanggung jawab pada organisasi yang

mempekerjakannya. Normative commitment

menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus

berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan

normative commitment yang tinggi akan terus menjadi

anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus

berada dalam organisasi tersebut.

B. Kerangka Konsep
Berdasarkan dasar pemikiran variabel yang diteliti, maka peneliti

merumuskan konsep penelitian sebagai berikut :

Komitmen Afektif
Penerapan Program K3
Komitmen Kontinyu

31
Komitmen Normatif

Keterangan :

: variabel dependen

: variabel independen

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif


1. Komitmen Karyawan
I. Komitmen Affektif
Komitmen efektif yang dimakasud dalam penelitian ini adalah

keterlibatan emosional seseorang dengan kegiatan pada

organisasinya yang berkaitan dengan hubungan secara

emosional individual terhadap organisasi tempatnya bekerja,

dan identifikasi dengan organisasi yang meliputi :


a) Loyalitas
b) Bangga terhadap organisasi tempat ia bekerja
c) Ikut andil dalam pengembangan organisasi
d) Menganggap organisasinya adalah yang terbaik
e) Terikat secara emosional pada organisasi tempat ia

bekerja.
Cara penentuan kriteria objektif
Berdasarkan pada skala Likert (Metode Penelitian

Administrasi Sugiyono, 2011), dimana item jawaban di

kuesioner digolongan dalam likma skor yaitu :


a. Sangat Setuju :5
b. Setuju :4
c. Kurang Setuju :3
d. Tidak Setuju :2
e. Sangat Tidak Setuju : 1
Skor Tertinggi ( x ) = jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 5 x 5 = 25
= 25/25 x 100% = 100%
Skor Terendah ( y) = jumlah pertanyaan x skor terendah
=5x1=5

32
= 5/25 x 100% = 20%
Range Standar =xy
= 100% - 20% = 80%
Kategori =2
Interval = R/K
= 80%/2= 40%
Range standar = 100% - 40% = 60%
Kriteria Objektif :
1. Baik : Jika presentase total jawaban responden memiliki

nilai 60%.
2. Kurang : jika presentase total jawaban responden memiliki nilai

< 60%.

2. Komitmen Kontinyu
Komitmen kontinyu (continuance commitment), yang dimaksud

pada penelitian adalah kesadaran seseorang terhadap

organisasinya akan mengalami kerugian materi (biaya) jikan

mereka meninggalkan organisasinya yaitu meliputi :


1) Merasa rugi/kehilangan apabila keluar dari organisasi tempat

ia bekerja
2) Menganggap bekerja pada organisasi tersebut merupakan

suatu kebutuhan
3) Tidak tertarik untuk melihat organisasi lain
4) Merasa berat untuk meninggalkan organisasi tempat ia

bekerja
5) Merasa bahwa bekerja pada organisasi tersebut merupakan

kesempatan/peluang yang terbaik.


Cara Penentuan Kriteria objektif :
Skor Tertinggi ( x ) = jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 5 x 5 = 25
= 25/25 x 100% = 100%
Skor Terendah ( y) = jumlah pertanyaan x skor terendah
=5x1=5
= 5/25 x 100% = 20%
Range Standar =xy
= 100% - 20% = 80%
Kategori =2

33
Interval = R/K
= 80%/2= 40%
Range standar = 100% - 40% = 60%
Kriteria Objektif :
a. Baik : jika presentase total jawaban responden memiliki nilai

60%.
b. Kurang : jika presentase total jawaban responden memiliki

nilai < 60%.


3. Komitmen Normatif
Komitmen normatif (normative commitment), yang dimaksud

pada penelitian adalah sebuah bentuk penasaran seseorang

terhadap organisasinya sebagai bentuk kewajiban dan tanggung

jawab mereka untuk tetap bertahan dalam organisasi yang

meliputi :
1) Tidak tertarik pada tawaran organisasi lain yang mungkin

lebih baik dari tempat ia bekerja


2) Mempunyai rasa kesetiaan pada organisasi tempat ia

bekerja
3) Berkeinginan untuk menghabiskan sisa karirnya pada

organisasi tempat ia bekerja


4) Tidak keluar masuk pekerjaan/menjadi satu dengan

organisasi, menjunjung nilai-nilai dan visi misi dari organisasi

tempat ia bekerja
5) Menganggap bahwa loyalitas itu adalah penting.

Cara Penentuan Kriteria objektif :


Skor Tertinggi ( x ) = jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 5 x 5 = 25

= 25/25 x 100% = 100%

Skor Terendah ( y) = jumlah pertanyaan x skor terendah


=5x1=5
= 5/25 x 100% = 20%

34
Range Standar =xy
= 100% - 20% = 80%
Kategori =2
Interval = R/K
= 80%/2= 40%
Range standar = 100% - 40% = 60%

Kriteria Objektif :
a. Baik : jika presentase total jawaban responden memiliki

nilai 60%.
b. Kurang : jika presentase total jawaban responden memiliki

nilai < 60%.


D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Nol (H0)
a. Tidak ada hubugan antara komitmen afektif terhadap

penerapan program K3 di PT. PLN Tragi Tello MakassarTahun

2016.
b. Tidak ada hubugan antara komitmen kontinyu penerapan

program K3 di PT. PLN Tragi Tello Makassar Tahun 2016.


c. Tidak ada hubugan antara komitmen normatif terhadap

penerapan program K3 di PT. PLN Tragi Tello Makassar Tahun

2016.
2. Hipotesis Alternatif (H1)
a. Tidak ada hubugan antara komitmen afektif terhadap

penerapan program K3 di PT. PLN Tragi Tello MakassarTahun

2016.
b. Tidak ada hubugan antara komitmen kontinyu penerapan

program K3 di PT. PLN Tragi Tello MakassarTahun 2016.


c. Tidak ada hubugan antara komitmen normatif terhadap

penerapan program K3 di PT. PLN Tragi Tello MakassarTahun

2016.

35

You might also like