You are on page 1of 3

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU NIFAS DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER


Rahmawati, Lailatul
Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan,
persalinan dan nifas. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun
2014, cakupan ibu nifas Kabupaten Jember menduduki peringkat ke-4 terendah sebesar
82,63%. Puskesmas di wilayah Kabupaten Jember yang memiliki cakupan ibu nifas rendah
pada tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah Puskesmas Jelbuk. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2013, pada tahun 2011 cakupan ibu nifas 86,59%, pada
tahun 2012 cakupan ibu nifas 83,86% dan pada tahun 2013 cakupan ibu nifas menurun yaitu
sebesar 72,74% dari target 97%. Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang
berhubungan dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk.variabel dalam
penelitian ini adalah faktor predisposisi: variabel umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
sikap dan kepercayaan; faktor enabling: ketersediaan pelayanan kesehatan, pelayanan petugas
dan aksesibilitas berdasarkan jarak ke pelayanan kesehatan dan kemudahan transportasi;
faktor reinforcing: peran bidan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bersifat analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk
Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 responden di wilayah kerja
Puskesmas Jelbuk. Data yang diperoleh dalam penelitian bersumber dari data primer dan data
sekunder dan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang telah dikumpulkan
selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan
sebesar 5% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur
dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,000) dan responden berumur < 20 dan > 35 tahun
berresiko 40,250 kali lebih besar untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas di bandingkan
dengan responden berumur 20 35 tahun. Ada hubungan antara pengetahuan dengan
kunjungan ibu nifas (p value = 0,029) dan responden berpengetahuan rendah beresiko untuk
tidak melakukan kunjungan ibu nifas 4,364 kali lebih besar dibandingkan responden
berpengetahuan tinggi. Ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu nifas (p value =
0,037) dan responden dengan sikap negatif merupakan faktor protektif untuk tidak melakukan
kunjungan ibu nifas. Ada hubungan antara akses kemudahan transportasi dengan kunjungan
ibu nifas (p value = 0,034) dan responden dengan transportasi sulit beresiko 4,865 kali untuk
tidak melakukan kunjungan ibu nifas dibandingkan responden dengan transportasi mudah,
ada hubungan antara peran bidan dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,037) dan
responden yang menilai peran bidan cukup beresiko 4,400 kali untuk tidak melakukan
kunjungan ibu nifas dibandingkan responden yang menilai peran bidan baik, ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,015) dan responden yang
menilai dukungan keluarga beresiko 5,100 kali untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas
dibandingkan responden yang menilai dukungan keluarga baik. Namun pendidikan,
pekerjaan, ketersediaan pelayanan kesehatan, petugas kesehatan, akses jarak tidak memiliki
hubungan dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk kabupaten Jember.
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pelaksanaan Standar
Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas oleh Bidan di Kota Bitung
Propinsi Sulawesi Utara

Lumy, Freike Sofie Nonce and Sudiro, Sudiro and Kartasurya, Martha Irene (2012) Analisis
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pelaksanaan Standar Pelayanan bagi Ibu dan
Bayi pada Masa Nifas oleh Bidan di Kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara. Masters thesis,
UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Abstract

Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat


Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan
Anak 2012 ABSTRAK Freike Sofie Nonce Lumy Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
terhadap Pelaksanaan Standar Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas oleh Bidan di
Kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara xiv + 136 halaman + 34 tabel + 4 gambar + 11 lampiran
Pelaksanaan standar pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas merupakan upaya untuk
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan nifas. Pelaksanaan standar pelayanan nifas di
Kota Bitung belum optimal dilihat dari menurunnya cakupan kunjungan nifas (KF 3) 66%
dibawah target nasional 90% dan terjadi kasus kematian ibu nifas. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan standar pelayanan
bagi ibu dan bayi pada masa nifas oleh bidan di Kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara. Jenis
penelitian adalah studi kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi adalah semua bidan di Kota Bitung berjumlah 82 orang, jumlah
sampel 46 orang dipilih dengan metode proporsional random sampling. Pengumpulan data
melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan pengamatan dengan lembar
observasi. Analisis yang digunakan rank spearman dan regression logistic. Hasil penelitian
menunjukkan mayoritas responden umur rerata 31,76 tahun; masa kerja rerata 9,35 tahun;
pendidikan D3 Kebidanan (87%) dan belum pelatihan standar pelayanan nifas (71,7%).
Pelaksanaan standar pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas masih kurang dalam hal
memberikan pelayanan melalui kunjungan nifas (KF3) di puskesmas/ rumah, pemeriksaan hb
pada hari ketiga bila ibu menderita anemia semasa hamil atau mengalami perdarahan berat
selama proses persalinan, Ada pola hubungan yang positif pengetahuan, kemampuan, sikap,
motivasi, peralatan berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan nifas. Faktor yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan standar pelayanan nifas adalah pengetahuan (p
value=0.019), kemampuan (p value=0.007) dan motivasi (p value=0.036). Kemampuan
paling kuat berpengaruh (Exp.B=12.102). Disarankan perlu mengadakan pelatihan standar
pelayanan nifas bagi bidan, mengalokasikan dana pelatihan serta pengadaan alat penunjang
(hb sahli), perlu meningkatkan motivasi bidan dalam pelaksanaan standar pelayanan nifas di
tempat tugas dan hendaknya memberikan informasi standar pelayanan nifas melalui
pertemuan rutin IBI setiap bulan. Kata Kunci : Standar Pelayanan Nifas, Bidan Kepustakaan :
49 (2001-2012
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN NIFAS DI
PUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN 2012

Ummi Trisnawati Bahiyatun, Sri Wahyuni S


buknunisigit@yahoocom
ABSTRAk

Pada tahun 2010 jumlah kematian ibu setelah melahirkan di Indonesia adalah 41%.
Kunjungan cakupan postpartum di puskesmas Jepon pada tahun 2011 adalah 72,53%. Regar-
ding untuk meningkatkan cakupan kunjungan nifas, ada beberapa hal yang telah dilakukan
seperti membangun kelas bersalin dan mendistribusikan KIA booklet gratis. Jenis Dalam
studi ini adalah pendekatan korelasi cross sectional. Sampel mengambil dari semua ibu pasca
melahirkan dari total populasi berdasarkan kriteria, 49 responden. Univariat dan bivariat
dengan chi-square telah berdasarkan analisis data. Analisis univariat menunjukkan bahwa
pendidikan responden sekolah dasar dan menengah adalah 57,1% sikap ibu yang positif
terhadap kunjungan postpartum adalah 55,1%, dukungan pasangan yang baik 59,2% dan
pasca lengkap partum kunjungan 59,2%. Bavariat hasil analisis hubungan antara pendidikan
ibu post partum dan kunjungan nifas adalah x 0,002 sig = 0.967, tidak menemukan
hubungan antara pendidikan ibu postpartum dan kunjungan postpartum. Hubungan antara ibu
nifas dan dukungan suami-istri itu x 5.324 sig = 0,021, berarti bahwa hubungan antara
dukungan pasangan dan kunjungan nifas.
Kata kunci: Visit, Postpartum

), ), ), civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang

You might also like