You are on page 1of 136

MODUL

1
ASUHAN KEBIDANAN PADA
NEONATUS, BAYI, BALITA
DAN ANAK PRASEKOLAH

DISUSUN OLEH:
ARVINELA KUSUMA NINGTYAS(2016.02.0001)
Kata
Pengant Gambar : Praktek Keperawatan
Kejiwaan

ar
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia- Nya sehingga
dapat menyelesaikan Modul Asuhan
Bayi baru lahir sebagai Pedoman
Praktik Kebidanan bagi mahasiswa
D IV Bidan pendidik.
Penyusunan pedoman Praktik
Kebidanan ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam
melaksanakan Praktek Kebidanan
sehingga dapat memberikan asuhan
kepada neonatus, bayi, balita dan
anak prasekolah. secara efektif dan
efisien. Melalui proses pembelajaran
praktek kebidanan ini diharapkan
juga dapat melatih mahasiswa
menjadi bidan yang handal, siap
pakai serta inovatif dengan bekal
pengetahuan dan kemampuan, yang
akhirnya mampu mengaplikasikan
serta mengembangkan kemampuan
di dunia
kerja.
Penyusun menyadari bahwa
pedoman Praktik Kebidanan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi
mahasiswa dalam proses belajar di
klinik.

Penyusun
Daftar Isi
.............................................................
.........

Daftar isi ii

Daftar Istilah iii

Kegiatan Belajar 1
Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus 4

Kegiatan Belajar 2
Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien

melalui orangtuanya atau keluarganya dan melakukan

pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. 16

Kegiatan Belajar 3
Perawatan Tali Pusat 30

Kegiatan Belajar 4
Cara Memandikan Bayi 33

Kegiatan Belajar 5
Imunisasi Dasar Bayi 39

Kegiatan Belajar 6
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah 55

Evaluasi Akhir 60

Daftar Gamba r 81
i
i
Modul praktek kebidanan pada noenatus,bayi,balita dan
anak pra sekolah
Modul Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan Anak Pra Sekolah

Daftar Istilah

ISTILAH KETERANGA
N
Istilah yang digunakan untuk menyebut bagian
Abdomen
dari tubuh yang berada di antara thorax atau dada
dan
Tidak pelvis
sesuai(perut.
dengan keadaan yg biasa;
Abnormal
mempunyai kelainan; tidak normal.
Proses penyerapan ke dalam organ tertentu.
Absorpsi secara khusus absorpsi adalah penyerapan zat
yang memasuki tubuh melalui mata, kulit, perut,
usus,
Sebuah atau paru-paru.
antigen yang bertanggung jawab untuk
memproduksi reaksi alergi dengan menginduksi
Allergen pembentukan IgE. Pada beberapa orang, sistem
kekebalan tubuh mengenali alergen sebagai
benda asing atau berbahaya sehingga
menimbulkan
Kantung-kantung reaksi alergi.
udara di paru-paru di mana
Alveoli
oksigen dan karbon dioksidadipertukarkan.
Anti Tetanus
Digunakan untuk mencegah dan mengobati
Serum
tetanus.
Zat yang dapat memicu respon imun yang
menyebabkan produksi antibodi sebagai bagian
Antigen dari pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
penyakit. Antigen mungkin zat asing dari
lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus,
atau serbuk sari. Antigen juga dapat terbentuk
dalam tubuh,
Pembukaan seperti
pada akhir toksin
rektumbakteri atau sel-sel
dari saluran
Anus
pencernaan di mana kotoran dibuang.
Pembuluh darah yang mengantarkan darah dari
bilik kanan jantung menuju paru-paru untuk
Arteri
pulmonalis pertukaran darah yang mengandung
karbondioksida menjadi darah mengandung
oksigen
Adalah gangguan mekanis yang menghalangi
Asfiksia
pernapasan sehingga terjadi kekurangan oksigen.
ASI Eksklusif Pemberian ASI saja selama 6 bulan pada bayi.
Terlalu banyak asam dalam cairan tubuh (darah
Asidosis
dan cairan tubuh lainnya).
Atrium Serambi jantung
Tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa
Babinsky refleks
bayi
tetapi abnormal setelah usia 12 sampai 18 bulan.
iii
ISTILAH KETERANGA
N yang dibuat dari baksil
Vaksin untuk tuberkulosis
BCG tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang
dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan
selama bertahun-tahun.
Bilirubin direk Bilirubin terkonjugasi dalam darah.
Penyakit sangat menular yang sering fatal yang
Cacar
disebabkan oleh poxvirus.
Penyakit virus sangat menular yang ditandai
Campak dengan ruam, demam, batuk, pilek dan
konjungtivitis. Infeksi campak dapat
Sclerosing menyebabkan
Penyakit merusakkomplikasi serius,
otak yang selalu termasuk
menyebabkan
Panencephal kematian. Anak-anak dan orang dewasa dapat
itis (SSPE), dilindungi dari campak melalui imunisasi.
Clostridium Bakteri penyebab penyakit tetanus
tetani
Cuping hidung Bagian hidung pada kiri dan kanan hidung.
Gangguan mental umum yang ditandai dengan
kesedihan,
kehilanganminatataukesenangan,perasaanbersal
ah,kesulitan berkonsentrasi, tidur terganggu,
Depresi
nafsu makan berubah dan energi rendah. Masalah
ini dapat menjadi kronis atau berulang dan
menyebabkan gangguan besar dalam
kemampuan seseorang untuk menjalankan
tanggung jawab sehari-hari. Pada kasus yang
Otot utama yang digunakan untuk respirasi, yang
Diafragma
terletak tepat di bawah dasar paru-paru.
Peningkatan frekuensi buang air besar
dibandingkan dengan normal, atau buang air
Diare
besar lebih encer dari biasanya. Penyebab
meliputi infeksi sistem pencernaan, obat-obatan
seperti antibiotik, malabsorpsi, dan sindrom iritasi
penyakitbakteriseriusmenularyangmenghasilkant
oksin(racun) dan peradangan di lapisan membran
Difteri
tenggorokan, hidung, trakea, dan jaringan
lainnya, yang bisa menyebabkan kematian. Difteri
disebabkan oleh Corynebacterium
Desinfeksi Tingkat Tinggi merupakandiphtheriae.
pemusnahan
mikroorganisme patogen yang tanpa tindakan
DTT khusus untuk mencegah kembalinya
mikroorganisme tersebut. Tindakan ini juga untuk
membunuh organisme-organisme patogen
Duktus (kecuali
Pembuluh spora
darahkuman ) yang dilakukanarteri
yang menghubungkan terhadap
arteriosu pulmonalis keaorta
s botalii
Ekskresi Pengeluaran limbah dari darah atau jaringan
i
Modul praktek kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

v
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra sekolah

ISTILAH KETERANGA
N
Ekspirasi Proses pengeluaran/penghembusan udara dari
paru-paru.
Ekstrauterin Luar rahim.
Garam yang terionisasi (terurai menjadi ion positif
dan negatif) dalam cairan tubuh. Elektrolit utama
Elektrolit
dalam tubuh termasuk natrium,
kalium,magnesium, kalsium, klorida, bikarbonat
dan fosfat awal dari pertumbuhan vertebrata
Tahapan
(hewan bertulang punggung). Pada manusia,
Embrio
embrio adalah organisme yang berkembang dari
waktu pembuahan sampai akhir minggu
Ensefalopat kedelapan kehamilan,
Komplikasi ikterus ketika
neonatorum nondisebut
fisiologis janin.
akibat efek toksis
i bilirubin bilirubin indirek terhadap susunan saraf pusat.
Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang melapisi
Epitel
permukaan tubuh internal (misalnya mulut) atau
eksternal yaitu
(demam) (misalnya kulit).
meningkatnya suhu tubuh yang
Febris
melewati batas normal yaitu lebih dari 38 C.
Nama yang diberikan untuk bayi yang belum lahir
Fetus
dari minggu kedelapan setelah pembuahan hingga
saat kelahiran.
Filtrasi Kemampuan menyaring darah dalam glomerulus.
glomerulus
Hiperplasia jaringan limfoid dalam stroma
Folikel konjungtiva di mata; terlihat terutama pada
infeksi adenovirus dan klamidia, serta dalam
reaksi
Sebuah toksik.
lubang antara atrium kanan dan kiri, hadir
Foramen ovale pada semua anak yang belum lahir, yang tetap
terbuka setelah kelahiran sampai waktu tertentu.
Hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan,
Gastrointestinal
terutama lambung dan usus.
Pewarisan sifat pada organisme maupun
Genetik
suborganisme (seperti virus dan prion).
Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-
Grasping refleks benda
yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar
berkembang
Pecahnya membrannormaleritrosit, sehingga hemoglobin
Hemolisis
bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma).
Hiperbilirubine Peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus.
mia
Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
Hipoglikemia
secara abnormal rendah.
Suatu keadaan patologis yang ditandai dengan
Hipoksia
berkurangnya kadar oksigen pada jaringan.

v
v
i
ISTILAH KETERANGA
N
Hipotermi Suhu tubuh bayi pada pengukuran aksila kurang dari
36,50C
Zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau
bagian tubuh dan dibawa dalam darah ke organ
atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari
Hormon
kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan
tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang
mencapaihomeostasis. Tergantung pada efeknya
masing-masing, hormon dapat mengubah
aktivitas fungsional,
Ikterus neonatorum adalah dan
keadaan kadang-kadang
ikterus yang
Ikterus terjadi pada bayi baru lahir dengan keadaan
neonatoru meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan
m ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva,mukosa
dan alat tubuhyangditemukandalam
Protein lainnya berwarna kuning cairan
dandarahyangdiproduksi oleh sel-sel dari sistem
Immunoglobuli kekebalan tubuh untuk mengumpulkan zat dalam
n tubuh yang dikenali sebagai antigen asing
(misalnya virus atau bakteri) untuk dihancurkan.
Juga dikenal
Suatu cara sebagai
untuk antibodi.
menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
Imunisasi
penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit
ringan
Penurunan kerentanan terhadap penyakit
tertentu. Imunitas diperoleh melalui paparan
bentuk ringan dari bakteri, virus, atau parasit,
Imunitas
yang mungkin sebagai hasil dari vaksinasi atau
paparan alami. Vaksin memperkenalkan agen
yang mati, lemah atau sedikit menular ke host
potensial, yang menguatkansistem
masuk dan berkembangnya agen infeksikekebalan
ke dalam
tubuh seseorang atau hewan. Pada infeksi yang
Infeksi manifes, orang yang terinfeksi tampak sakit
secara lahiriah. Pada infeksi yang non-manifes,
tidak ada gejala atau tanda lahiriah. Jadi, infeksi
jangan dirancukan dengan penyakit.
Inspirasi proses menghirup/memasukkan udara ke dalam
paru-paru.
Masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat
Intoksikasi
mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan
dapat
Kondisimenyebabkan kematian. bilirubin (ikterus)
di mana peningkatan
menyebabkankerusakan otak. Hal ini dapat
Kernikterus menyebabkan masalah pendengaran, visi dan gigi
dan kadang-kadang cacat intelektual permanen.
Deteksi dini dan manajemen ikterus dapat
mencegah kernikterus.
Modul Praktek Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan
Anak Pra Sekolah
Modul Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan Anak Pra Sekolah

ISTILAH KETERANGA
Bagian ujung dari saluranNpencernaan manusia,
Kolon
yang terdiri dari usus besar, rektum, dan anus.
Suatu keadaan di mana terjadi penurunan
Letargi
kesadaran dan pemusatan perhatian serta
kesiagaan
Limfoid Sel, jaringan dan organ yang mengandung
kumpulan limfosit.
Leukosit (sel darah putih) yang ditemukan dalam
darah dan jaringangetah bening. Tiga jenis utama
Limfosit dari limfosit adalah sel B atau limfosit B (yang
membuat antibodi), sel T atau Limfosit T (yang
membantu untuk membunuh seltumor dan
mengendalikan respon imun), dan sel-sel
pembunuh alami (yang menghancurkan sel yang
Matur Bayi yang lahir cukup bulan yakni usia kehamilan
37-42 minggu
Mikrovilus Penjuluran sitoplasma pada permukaan bebas
epitel vili.
Penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala
Molase
pada bayi baru lahir
Neonatal/neona Bayi baru lahir sampai usia 28 hari
tus
Neuromuskuler Saraf otot.
Masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
Nifas
memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu.
Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa yang mengisi 20% dari udara yang kita
Oksigen hirup (dan setidaknya setengah dari berat seluruh
kerak bumi yang padat). Oksigen bergabung
dengan sebagian besar unsur-unsur lain untuk
membentuk oksida.
Oral Mulut.

Otoregulasi Kapasitas jaringan untuk mengatur aliran


darahnya sendiri.
Organ kelenjar yang terletak di perut. Organ ini
membuat cairan pankreas, yang mengandung
Pancreas enzim yang membantu pencernaan dan
menghasilkan beberapa hormon, termasuk
insulin. Pankreas dikelilingi oleh lambung, usus,
dan organ
Periode lainnya.
dimulai saat usia kehamilan 28 minggu
Perinatal
hingga bayi lahir 7 hari.
vii
viii
ISTILAH KETERANGA
Dapat dilewati air dan N gas yang terlarut serta
Permeable selektif permeabel, artinya membran hanya dapat
dilalui molekul-molekul tertentu, misalnya
Plantar glukosa,
Refleks primitif pada bayi berupa gerakanionjari-jari
asa amino, gliserol dan berbagai
refleks atau mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap,
babinsky indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang
refleks di usia yang
Organ 4 bulan.
tumbuh di dalam rahim selama
Plasenta
kehamilan dan menghubungkan jalur pasokan
darah dari
Virus ibu dan
oportunis bayi.masuk ke tubuh dengan
yang
kontak fekal- oral, atau kontak orang ke orang.
Polio Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan, yang
ireversibel, dan dalam kasus yang lebih parah
kelumpuhan tersebut dapat menyebabkan
kematian oleh sesak napas.
Penyakit sangat menular yang disebabkan oleh
berbagai jenis virus polio. Menyebar melalui
Poliomielitis kotoran dan partikel udara, virus polio biasanya
hanya menyebabkan penyakit ringan. Namun,
beberapa manifestasi yang lebih serius dari
penyakit
Masuknya atauini termasuk
dimasukkannya meningitis, dapat
makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
Polusi
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau
Masa sesudah tidak dapat
persalinan dan berfungsi
kelahiranlagi
bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
Postnatal
memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu. sebelum
Masa lahir adalah periode awal
Prenatal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yakni ketika terjadi fertilisasi (ovum
dibuahi sperma) sampai sebelum bayi lahir.
Preparat Bahan yang disiapkan secara kimiawi.

Preputium Lekukan kulit yang melindungi gland penis (kepala


penis).
Proses di mana energi bergerak melalui media
Radiasi
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh
benda lain.
Residu Zat sisa.

Respirasi Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di


paru-paru.
Retensi Penyimpanan atau penahanan

Retraksi Gerakan menarik ke belakang.


Modul Praktek Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan
Anak Pra Sekolah
Modul Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan Anak Pra Sekolah

ISTILAH KETERANGA
N
Kemampuan bayi memalingkan kepalanya ke arah
benda yang menyentuhnya, dalam upaya
Rooting refleks
menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks
menghisap dan mencari menghilang setelah bayi
berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Sklera Bagian terluar mata yang melindungi, kuat dan
berwarna putih.
Keracunan darah yang disebabkan oleh kehadiran
Sepsis bakteri (bakteremia) dan organisme pernginfeksi
lainnya atau racun dalam darah (septikemia) atau
pada jaringan
Cairan bening lain dari
yang tubuh.
dipisahkan dari sel-sel darah
menggunakansentrifus. Serum berbeda dari
Serum plasma, bagian cairan dari darah yang normalnya
berisi sel darah merah, sel darah putih dan
trombosit. Serum juga tidak memilikifaktor
pembekuan karena diperoleh dari darah yang
telah
Warnadibiarkan
kulit danmenggumpal.
membran mukosa kebiruan atau
pucat karena kandungan oksigen yang rendah
Sianosis dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir
dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai
kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah
rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan
jantung dan di daerah
Pembentukan geografis
senyawa kimiayang
daritinggi.
unsur-unsur
Sintesis
atau senyawa prekursor.
Sirkulasi Aliran/peredaran darah
Tekanan tertinggi di mana tekanan darah naik oleh
Sistolik
kontraksi ventrikel.
Pemberian rangsangan yang dilakukan untuk
Stimulasi
memaksimalkan peran semua sistem tubuh
Istilah yang mengacu pada gabungan tekanan fisik,
mental, dan emosional pada seseorang. Perasaan
stres pada manusia adalah hasil interaksi antara diri
Stress dan lingkungan yang dianggap menekan atau
melebihi kapasitas adaptif dan mengancam
kesejahteraannya. Respon stres setiap orang
berbeda-beda, yang mencerminkan perbedaan
dalam kepribadian dan
Refleks menghisapterjadi kemampuan
ketika bayi yang fisik atau
baru lahir
secara otomatis menghisap benda yang
Sucking refleks ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap
memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh
makanan sebelum mereka mengasosiasikan
puting susu dengan makanan.
Sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat
Sutura
fibrosa
rapat
Refleksdan hanya
gerakan ditemukan
menelan pada tulang
benda-benda yang didekatkan
Swallowing refleks
ke
mulut, memungkinkan bayi memasukkan
ix
x
ISTILAH KETERANGA
N
Tanda vital Senyut nadi/detak jantung, respirasi dan suhu
tubuh.
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu
Termoregulasi dalam batas- batas sehat tertentu, bahkan ketika
suhu eksternal sangat berbeda.
Tetanus Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
neonatoru berusia 0-1 bulan).
m Proses untuk membangun kekebalan
Tetanus toxoid
sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi
Mekanisme efek tetanus.
beracun yang dihasilkan bahan
Toksik
kimia pada jaringan hidup atau organisme.
Adanya peningkatan kekuatan otot (tonus) pada
Tonic neck refleks
lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh
ke salah satu
Kontraksi ototsisi.
yang selalu dipertahankan
Tonus
keberadaannya oleh otot itu sendiri.
Saluran pencernaan makanan, mulai dari mulut
Traktus
sampai ke anus.
digestivus
Traktus Saluran kemih dan genital
urogenital
Penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis),
Tuberculosis
yang biasanya menginfeksi paru- paru.
Penyebaran orang-ke-orang melalui tetesan udara
yang disebabkan
Tabung oleh bersin
penyalur utama untukatau batuk.
pembuangan urin
Uretra
dari kandung kemih ke luar tubuh
Organ yang melindungi dan menjadi tempat janin
Uterus
selama kehamilan.
Bagian tubuh perempuan yang mengubungkan
Vagina rahim (uterus) danleher rahim ke luar tubuh.
Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi
dengan selaput
Produk yang lendir.
menghasilkan kekebalan sehingga
Vaksin
melindungi tubuh dari penyakit.
Pemberian zat yang menghasilkan
Vaksinasi
kekebalan sehingga
melindungi tubuh dari penyakit.
Ventilasi Pergerakan udara (gas) ke dalam dan keluar dari
paru-paru.
Lapisan putih krem yang berkembang pada kulit
bayi yang belum lahir pada sekitar 20 minggu
Verniks
usia kehamilan. Vernix diyakini sebagai pelembab
dan melindungi kulit bayi selama dalam rahim.
Struktur seperti jari-jari kecil yang melapisi
Vili permukaan dalam usus kecil. Struktur ini
membantu dalam penyerapan makanan yang
dicerna.
Virulen Mikroorganisme yang mampu menyebabkan
penyakit.
Modul Praktek Kebidanan Pada Neonatus,Bayi,Balita Dan Anak
Pra Sekolah
1

Pendahuluan
Sekarang kita akan mempelajari agar bayi yang dilahirkan dari
modul Praktik Asuhan Neonatus, Bayi, kehamilan yang sehat akan memiliki
Balita dan Anak Prasekolah; Setelah kesehatan yang optimal. Penelitian
mempelajari modul ini, Anda telah menunjukkan bahwa 50%
diharapkan dapat memberikan kematian bayi terjadi dalam periode
asuhan kepada neonatus yaitu dalam bulan
neonatus, bayi, balita dan anak pertama kehidupan. Kurang baiknya
prasekolah.
penanganan bayi baru lahir yang
Asuhan kebidanan neonatus harus
sehat juga akan mengakibatkan
dimulai sejak masa kehamilan, hal
kecacatan seumur hidup atau
ini dimaksudkan
bahkan kematian.

Periode neonatus
ialah
masa kehidupan
pertama
diluar rahim sampai

dengan usia 28
hari

Gambar : Perkembangan balita

Apakah anda tahu periode neonatus?

Periode neonatus ialah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai


dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

pematangan organ hampir pada semua sistem. Neonatus bukanlah


miniatur orang dewasa dan bukan miniatur anak, neonatus mengalami
masa perubahan dari kehidupan di dalam rahim yang serba tergantung
pada ibu, menjadi kehidupan di luar rahim
yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi selama 24-
72 jam pertama kehidupan khususnya pada sistim respirasi,
kardiovaskuler, termoregulasi dan metabolisme glukosa.
Untuk dapat memahami periode tersebut anda diharapkan dapat (1)
memahami adaptasi fisiologis pada masa neonatus, (2) mengkaji pengumpulan daftar
riwayat pasien melalui orangtuanya atau keluarganya, (3) melakukan pemeriksaan fisik
bayi baru lahir dan (4) menentukan rencana asuhan yang akan dilakukan. Untuk
bisa menguasai materi modul ini, lakukan langkah-langkah sebagai berikut

Petunjuk Belajar

Modul ini disusun sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya


secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika anda mau
mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-
langkah belajar sebagai berikut:
1. Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai
dalam mempelajari modul ini.
2. Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1
dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan
sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada
kegiatan berikutnya.
3. Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan
mempraktikan materi yang tertuang dalam modul ini.
4. Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap
KB. Jika ada materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta
untuk mempraktikkannya.
5. Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 90 menit.
6. Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk
mempelajari buku-buku lain, koran, majalah maupun artikel lain yang
membahas tentang asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita
dan anak prasekolah.
7. Untuk lebih memudahkan lagi memahami modul ini, amati bagaimana
bidan di RS/ di
komunitas melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.

2 8. Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan

tugas maupun
3

soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau


sedikitnya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan
untuk mempelajari KB berikutnya.
9. Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini.
Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut.
Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian
yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban
sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
10. Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-
temanmu, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi
dosen /fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11. Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda
kerjakan dengan benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah
Anda telah menguasai seluruh materi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Bila jawabannya Ya, maka hubungi dosen Pembina
Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian
Anda diperbolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha
kuasa agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat
berhasil dengan baik.

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Kegiatan
Belajar 1 Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat memahami


proses adaptasi

fisiologis yang dialami bayi baru lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin).

Pokok Materi

Materi yang harus anda pelajari adalah proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru
lahir

meliputi :

1. Sistim respirasi,
2. Sirkulasi,
3. Pencernaan,
4. Imunitas,
5. Perkemihan.
Uraian
Materi

A. PERIODE NEONATUS
Apa yang anda ketahui tentang masa neonatus, tuliskan jawaban anda
tentang masa neonatus pada kotak di bawah ini

Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang


cocokkan jawaban anda dengan uraian di bawah ini.

Periode neonatus merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia,


mempertahankan termoregulasi, pemberian ASI (air susu ibu), pencegahan
terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis
merupakan tugas pokok bidan pada masa ini. Kondisi neonatus pada minggu-
minggu pertama kehidupannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada
waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik selama masa kehamilan,
persalinan, segera setelah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
Perubahan yang terjadi pada masa neontus ini adalah:

1. PERUBAHAN SISTEM RESPIRASI,


Tahukah anda bagaimana mekanisme bernafas pertama pada bayi baru
lahir?

Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas


melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi
janin sebelum bayi lahir adalah plasenta.
Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan
permukaan cairan kental yang melapisinya. Diperlukan lebih dari 25

Gambar : Bayi dalam kandungan

mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh

tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk


pertama kalinya. Pernapasan bayi baru lahir yang pertama kali sangat
kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif sebesar 50
mmHg dalam ruang intrapleura.
Pada bayi baru lahir, kekuatan otototot pernapasan dan kemampuan
diafragma untuk bergerak, secara langsung mempengaruhi kekuatan
setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi baru lahir yang sehat mengatur
sendiri usaha bernapas sehingga mencapai keseimbangan yang tepat
antar-oksigen, karbon dioksida, dan kapasitas residu fungsional.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran
gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-
paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar
rahim.
Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40 kali permenit
dengan rentang
3060 kali permenit (pernapasan diafragma dan abdomen) apabila frekuensi
secara konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung,
suara dengkur

2. PERUBAHAN SISTEM SIRKULASI Setelah lahir, darah bayi baru

Bagaimana sirkulasi darah janin lahir harus melewati paru untuk

setelah dilakukan mengambil oksigen dan

penjepitan/pemotongan tali pusat? mengadakan sirkulasi melalui tubuh

Saat di dalam rahim, paru tidak guna mengantarkan oksigen ke

berfungsi sehingga jantung fetus jaringan.

tidak perlu memompa banyak darah Pada neonatus, reaksi pembuluh


darah
melalui paru. Pada waktu bayi lahir,
terjadi pelepasan plasenta secara
mendadak (saat tali pusat
dipotong/dijepit), hal ini
menyebabkan tekanan atrium
kanan menjadi rendah, tahanan
pembuluh darah sistemik naik dan
pada saat yang sama paru
mengembang, tahanan vaskular
paru menyebabkan penutupan
foramen ovale setelah beberapa
minggu, aliran darah di duktus
arteriosus bottali berbalik dari kiri
ke kanan. Kejadian ini disebut
sirkulasi transisi. Penutupan duktus
arteriosus secara fisiologis terjadi pada
umur bayi 10-25 jam yang di
sebabkan kontraksi otot polos pada
akhir arteri pulmonalis dan secara
anatomis pada usia 2-3 minggu.
masih sangat kurang sehingga
keadaan kehilangan darah,
dehidrasi,dan kelebihan volume Tekanan sistolik merupakan

juga sangat kurang untuk di indikator yang baik untuk menilai

toleransi. Manajemen cairan sirkulasi volume darah dan

pada neonatus harus dilakukan dipergunakan sebagai parameter

dengan cermat dan teliti. yang adekuat terhadap

Pada saat tali pusat


penggantian volume. Otoregulasi
aliran darah otak pada bayi baru
janin lahir tetap terpelihara normal pada
dipotong/dijepit,
menyebabkan tekanan sistemik antara 60-130 mmHg.
terjadinya sirkulasi Frekuensi nadi bayi rata-rata
transisi, yaitu proses
dimana aliran darah di 120x/menit dengan tekanan darah
duktus arteriosus bottali sekitar 80/60mmHg.
berbalik dari kiri ke
kanan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi
Kesehatan

atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam
setelah kelahiran.

3. PERUBAHAN SISTEM PENcERNAAN


Saat ini masyarakat kita masih menganut kebiasaan memberikan
makan segera pada bayi baru lahir. Sebenarnya apa yang harus
diketahui oleh seorang bidan dalam menghadapi kebiasaan ini?
Sebelum lahir, janin cukup lahir relatif belum matur dan sistem
bulan mempraktikkan perilaku otot yang menyusun organ tersebut
mengisap dan menelan. lebih tipis dan kurang efisien di
Pada saat lahir, reflek muntah dan bandingkan orang
batuk yang matur telah lenyap. dewasa sehingga gelombang
peristaltiknya

8
Kemampuan bayi baru lahir cukup
bulan untuk menelan dan mencerna
sumber makanan dari luar masih
terbatas. Sebagaian besar
keterbatasan tersebut
membutuhkan berbagai enzim dan
hormon pencernaan yang terdapat di
saluran cerna (mulai dari mulut
sampai dengan usus). Kemampuan
absorpsi karbohidrat pada bayi baru
lahir kurang efisien, sedangkan
absorpsi monosakarida (glukosa) telah
efisien. Regurgitasi pada bayi baru
lahir disebabkan oleh sfingter jantung,
sambungan esophagus bawah, dan
lambung yang belum sempurna.
Kapasitas lambung pada bayi baru
lahir cukup bulan sangat terbatas,
yakni kurang dari 30cc. Hal ini di
sebabkan karena usus bayi baru
sukar untuk diprediksi. Lipatan dan penutupan usus (permukaan
vili dinding usus belum berkembang epitel usus menjadi
9
tidak
sempurna. Sel epitel yang melapisi permeable terhadap antigen).
usus halus bayi baru lahir tidak Sebelum penutupan usus bayi akan
berganti dengan cepat sehingga rentan terhadap infeksi virus/bakteri
meningkatkan absorpsi yang paling dan juga terhadap stimulasi allergen
efektif. Awal pemberian makan oral melalui penyerapan molekul-
menstimulasi lapisan usus agar molekul besar oleh usus. Kolon bayi
matur dengan meningkatkan baru lahir kurang efisien dalam
pergantian sel yang cepat dan menyimpan cairan dari pada kolon
produksi enzim mikrovilus. Epitel sel orang dewasa sehingga bayi
yang tidak matur mempengaruhi cenderung mengalami kompilasi
usus untuk melindungi dirinya dari kehilangan cairan, misalnya
zat-zat yang sangat berbahaya. gangguan diare.
Pada awal kehidupan, bayi baru
lahir menghadapi proses
9

4. PERUBAHAN IMUNITAS Bila terjadi infeksi maka janin

Pernahkah anda mendengar mengadakan reaksi dengan

bahwa bayi baru lahir sangat plasmasitosis, penambahan

rentan terhadap penyakit? Hal ini


karena sistem imunitas bayi baru
lahir masih belum matang,
sehingga menyebabkan neonatus
rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi. Sistem imunitas yang
matang akan memberikan
kekebalan alami maupun yang di
dapat. Kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahanan tubuh yang
mencegah atau meminimalkan
infeksi.
Pada kehamilan 8 minggu telah
ditemukan limfosit, dengan tuanya
kehamilan maka limfosit juga
banyak di temukan dalam perifer
dan terdapat pula limfe. Sel sel
limfoid membentuk molekul
immunoglobulin gamma G yang
merupakan gabungan
immunoglobulin gamma A dan
gamma M.
Gamma G dibentuk paling
banyak setelah 2 bulan bayi
dilahirkan. Gamma G globulin
janin di dapat dari ibu melalui
plasenta.

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Modul Praktek kebidanan neonates,bayi,balita dan anak
pra sekolah

penambahan folikel limfoid dan dilahirkan setara dengan keadaan


sintesis gamma M flora normal dalam saluran
immunoglobulin. Gamma A pencernaan. Akan tetapi bayi
immunoglobulin telah dapat hanya dilindungi oleh Gamma G
dibentuk pada kehamilan 2 bulan immunoglobulin dari ibu dan
dan banyak ditemukan segera terbatas kadarnya juga kurangnya
setelah lahir, khususnya sekret Gamma A immunoglobulin yang
dari traktus digestifus, menyebabkan neonatus
respiratorus,kelenjar berkemungkinan besar rentan
ludah,pancreas dan traktus infeksi dan sepsis.
urogenital.
Gamma M immunoglobulin
meningkat segera setelah

Gamma M immunoglobulin
bayi dilahirkan
meningkat segera setelah bayi

5. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN


Tentunya anda tahu bahwa seorang bayi baru lahir harus berkemih
(BAK) dalam 24 jam pertama kelahirannya, hal ini dikarenakan
biasanya sejumlah kecil urine terdapat pada kandung kemih bayi saat
lahir. Berkemih sering terjadi selama periode ini. Berkemih 6-10x dengan
warna urine pucat menunjukan masukan cairan yang cukup.

10
Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15 sampai 60 ml per
kilogram/hari.

Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu, dimana


dalam kandung kemih telah ada air kemih yang diekskresi kedalam
air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemih kira-kira
45 cc dan produksi air kemih rata-rata 0,05 0,10 cc permenit.Ginjal
bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah meyebabkan retensi
cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat
menyebabkan kehilangan natrium dalam jumlah yang besar dan
ketidak seimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu
mengonsentrasikan urine yang baik yang tercermin dalam berat urine
(1,004) dan osmolitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal
ini lebih buruk pada bayi kurang bulan.
Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama
kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml, seharusnya tidak terdapat
protein atau darah dalam urine bayi baru lahir. Debris sel yang banyak dapat
mengidentifikasi adanya cedera atau iritasi di dalam sistem ginjal.

6. TERMOREGULASI

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka,

sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan-

perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan

rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam

lingkungan
Suhu normal pada neonatus
adalah 36,537,50C
ruang bersalin yang jauh lebih dingin.

Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit,


sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan
hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan
mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %.
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra

Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus


menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi
ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis
dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.
Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak
coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami
hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan
kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban
untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut
sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah suhu normal. Suhu
normal pada neonatus adalah 36,537,50C.

7. IKTERUS NEONATORUM FISIOLOGIS


Ikterus sendiri sebenarnya adalah perubahan warna kuning akibat
deposisi bilirubin berlebihan pada jaringan; misalkan yang tersering
terlihat adalah pada kulit dan konjungtiva mata. Sedangkan definisi ikterus
neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir
dengan keadaan meningginya kadar bilirubun di dalam jaringan
ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya
berwarna kuning. Ikterus juga disebut sebagai keadaan
hiperbilirubinemia (kadar bilirubin dalam darah lebih dari 12 mg/dl).
Keadaan hiperbilirubinemia merupakan salah satu kegawatan pada bayi
baru lahir (BBL) karena bilirubin bersifat toksik pada semua jaringan
terutama otak yang menyebabkan penyakit kernicterus (ensefalopati
bilirubin) yang pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembang
bayi.
Ikterus neonatorum fisiologis terjadi atau timbul pada hari ke-2 atau
ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6 dan akan menghilang
pada hari ke-7 atau ke-10. Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan
tidak lebih dari 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan
1
akan menghilang pada hari ke-14. Bayi tampak biasa, minum baik dan
berat badan naik biasa. Ikterus neonatorum patologis adalah keadaan
hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi yang ditandai
dengan Ikterus timbul
dalam 24 jam pertama kehidupan; serum bilirubin total lebih dari 12
mg/dl, peningkatan kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam,
konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg% pada bayi kurang bulan
(BBLR) dan 12,5 mg% pada bayi cukup bulan, ikterus yang disertai
proses hemolisis, bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl, atau kenaikan
bilirubin serum 1 mg/dl/jam atau lebih 5 mg/dl/hari, ikterus menetap
sesudah bayi berumur 10 hari (cukup bulan) dan lebih dari 14 hari
pada BBLR.

Sekarang anda sudah paham perubahan fisiologis yang terjadi pada seorang
bayi baru lahir. Di Indonesia, di sebagian wilayah terpencil persalinan masih
terjadi di rumah, oleh karena itu sebagai bidan anda harus melakukan
kunjungan rumah untuk memastikan bahwa kondisi ibu nifas dan bayi baru
lahirnya sehat. Adapun jadwal kunjungan rumah pada neonatus sesuai
dengan program pemerintah meliputi:

JADWAL KUNJUNGAN RUMAH PADA


NEONATUS
1. Kunjungan I usia bayi baru lahir 6-48 jam
(KN1)
2. Kunjungan II usia bayi baru lahir 3-7
hari (KN2)
3. Kunjungan III usia bayi baru lahir 8-28
hari (KN3)
13

Dalam melaksanakan asuhan seorang ibu bahkan ada ibu nifas


pada neonatus, bidan disamping yang mengalami depresi, padahal
melakukan pemeriksaan peran serta ibu dalam mengasuh
kesehatan bayi juga melakukan bayinya saat ini sangat besar,
konseling perawatan bayi kepada karena hubungan antara ibu dan
ibu. Asuhan tersebut meliputi bayi dimulai pada masa ini. Oleh
pelayanan kesehatan neonatal karena itu anda sebagai bidan
dasar (tindakan resusitasi, harus mampu memfasilitasi
pencegahan hipotermia, proses adaptasi tersebut. Selain
pemberian ASI dini dan eksklusif, itu pada masa transisi ini sering
pencegahan infeksi berupa timbul masalah kesakitan bahkan
perawatan mata, tali pusat, kulit kematian pada bayi baru lahir,
dan pemberian imunisasi); sehingga anda diharapkan
pemberian vitamin K; manajemen mampu melakukan deteksi dini
terpadu balita muda (MTBM); dan dan penanganan
penyuluhan perawatan neonatus awal kedaruratan.
di rumah mengunakan buku KIA.
Masa neonatus merupakan
merupakan
Masa neonatus
masa
transisi bagi bayi baru
masa transisi bagi bayi baru lahir,
lahir
seorang ibu nifas juga terkadang
belum mampu beradaptasi
terhadap peran yang berubah
menjadi
Rangkuman

Pada KB 1 ini Anda telah mempelajari proses adaptasi fisiologis yang dialami
bayi baru lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin), yang
meliputi: sistem respirasi, system sirkulasi, system pencernaan, system
imunitas, dan system perkemihan. Setelah Anda memahami seluruh materi
yang ada pada KB 1, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
pada lembar kertas tersendiri.
Evaluasi
Formatif

Untuk mengetahui pemahaman anda tentang adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir,
sekarang

jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir?
2. Apakah tujuan proses adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir?

3. Jelaskan adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir (minimal 3 sistem)!
Kegiatan Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien
melalui orangtuanya atau keluarganya dan
Belajar 2 melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.

Tujuan Pembelajaran Umum

Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien melalui orangtuanya atau


keluarganya dan

melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari modul praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
ini, anda diharapkan mampu :
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan riwayat persalinan serta
menganalisanya pada setiap kunjungan,
2. Melakukan pemeriksaan umum secara sistematis dan lengkap pada
kunjungan awal dan kunjungan ulang,
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir,
4. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat
termasuk kolaborasi/ rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat, dan
5. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat
termasuk kolaborasi/ rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat
Petunjuk Belajar

Materi yang harus anda pelajari pada KB ini adalah data-data yang
dikumpulkan bersamaan saat anda mengkaji ibu nifas yaitu identitas, riwayat
persalinan, faktor yang mempengaruhi bayi baru lahir (lingkungan, genetik,
sosial, perinatal, neonatal) dan perasaan ibu setelah melahirkan bayinya,
melakukan pemeriksaan fisik, membuat analisa , memberikan asuhan sesuai kebutuhan

, memberikan pendidikan kesehatan, melakukan deteksi dini komplikasi dan


menangani kondisi awal pada kedaruratan dan komplikasi bayi baru lahir..
Proses pembelajaran untuk memahami praktikum ini anda harus mengikuti
langkah langkah pembelajaran sebagai berikut ini :
1. Pahami dahulu berbagai kegiatan penting dari tahap awal sampai akhir
2. Lakukan kajian terhadap praktik yang biasa anda lakukan di tempat
kerja anda sebagai pengalaman
3. Pelajari terlebih dahulu modul mata kuliah asuhan bayi baru lahir.
4. Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada
kesungguhan anda dalam mengerjakan praktikum. Berlatihlah secara
mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat.
5. Jika menemukan kesulitan silakan menghubungi tutor atau instruktur
anda.
Uraian
Materi

Apa yang anda ketahui tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir,
tuliskan jawaban anda tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir pada

kotak di bawah ini

Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang


cocokkan jawaban anda dengan uraian di bawah ini.

A. DEFINISI
Pengkajian pada bayi baru lahir merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
bidan yang bertujuan untuk memastikan normalitas dan mendeteksi
adanya penyimpangan dari normal. Dengan melakukan pengkajian,
akan dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan
penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang
diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak
kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau
bayi tampak tidak sehat.
B. PRINSIP PEMERIKSAAN BAyI BARU LAHIR
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir diantaranya adalah :

1. Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan


2. Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan
3. Pastikan pencahayaan baik
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan
diperiksa (jika bayi telanjang
5. Pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali
dengan cepat
6. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.

Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada


bayi baru lahir tentang pengambilan riwayat dan pemeriksaan fisik. Data riwayat
dan pemeriksaan fisik diperlukan sebagai data dasar dalam menentukan
diagnosa/masalah yang akan anda tegakkan.
c. ALAT DAN BAHAN
1. Tempat / tas untuk menyimpan alat
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Bak instrumen kecil
5. Sarung tangan DTT/steril
6. Kapas DTT

7. Pita Ukur
8. Timbangan bayi
9. Alat tulis
Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah pengumpulan riwayat dan pemeriksaan fisik

bayi baru lahir.


DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIK BAyI BARU LAHIR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi
KOMPONEN PENILAIAN KASUS
RIWAyAT DARI IBU/STATUS IBU
1. Faktor Lingkungan meliputi :
Apakah keluarga tinggal di daerah yang
beresiko tinggi untuk terpapar polusi
atau infeksi atau radiasi ?
Dari manakah sumber air minum
keluarga? Bagaimana kebersihannya?
Bagaimana ventilasi di rumah yang
ditempati oleh keluarga?
2. Faktor genetik, meliputi :
Jumlah anggota keluarga
Riwayat penyakit genetic
3. Faktor sosial, meliputi :
Status tempat tinggal yang ditempati
keluarga
Anggota keluarga yang tinggal bersama
di dalam rumah tersebut
Dukungan keluarga
Status pernikahan
Yang akan merawat bayi
Pengambil keputusan
4. Faktor ibu dan perinatal, meliputi :
Riwayat ANC
Riwayat persalinan (jenis, komplikasi yg
berhubungan dengan keadaan bayi)
5. Faktor neonatal, meliputi data yang didapat ketika lahir
:
Pernapasan
Warna kulit
Jantung
Tonus otot\
PERSIAPAN
1. Pastikan peralatan untuk pemeriksaan
sudah lengkap dan diletakkan secara
ergonomis

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak

2. Lepaskan perhiasan di tangan dan


mencuci tangan dengan 7 langkah lalu
mengeringkan dengXXXXan handuk
pribadi
3. Pastikan lingkungan tempat pemeriksaan
tidak mengakibatkan hipotermia pada
bayi TANDA-TANDA VITAL
1. Periksa jumlah pernafasan (30-60 kali per menit)
2. Periksa jumlah detak jantung (120-160 kali per
menit)
3. Periksa suhu (36,5-37,5C)

Jika didapatkan tanda-tanda vital mengacu kedalam keadaan yang


tidak normal dan membutuhkan tindakan segera, tunda langkah
pemeriksaan fisik selanjutnya dan lakukan tindakan yang sesuai

KEADAAN UMUM

1. Ukuran keseluruhan

2. Kepala, badan, ekstremitas

3. Tonus otot, tingkat aktivitas

4. Warna kulit dan bibir

5. Tangis bayi

BADAN
1. Mengukur berat badan bayi, rentang
normal 2500- 4000 gr
2. Mengukur panjang badan bayi, rentang
normal 45-53 cm
KEPALA

1. Ubun-ubun

2. Sutura, molase

3. Penonjolan atau daerah yang mencekung

4. Ukur lingkar kepala

TELINGA
1. Periksa hubungan letak dengan mata
dan kepala
2. Apakah ada pengeluaran / discharge
MATA
1. Tanda-tanda infeksi

2. Sklera ikterik atau tidak

3. Perdarahan kornea

4. Konjungtiva

HIDUNG
1. Apakah bayi bernafas melalui hidung

2. Apakah ada pernafasan cuping hidung

3. Apakah ada pengeluaran / discharge

MULUT
1. Bibir dan langit-langit, apakah ada
sumbing / celah
2. Periksa adanya sumbing
3. Rooting rflex

4. Sucking rflex

5. Swallowing rflex

LEHER
1. Pembengkakan

2. Gumpalan

3. Pergerakan kepala bayi

4. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di


belakang leher
5. Tonic neck reflex

DADA
1. Bentuk dada

2. Putting

3. Bunyi nafas

4. Apakah bayi mengalami kesulitan


bernafas
5. Bunyi jantung

22
23

BAHU, LENGAN DAN TANGAN


1. Gerakan normal

2. Jumlah jari

3. Garis tangan
4. Grasping reflex

ABDOMEN
1. Bentuk

2. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat


menangis
3. Perdarahan tali pusat

4. Lembek (pada saat tidak menangis)

5. Tonjolan

PUNGGUNG
1. Pembengkakan atau ada cekungan atau
ada benjolan
KELAMIN LAKI-LAKI
1. Testis berada dalam skrotum

2. Adanya penonjolan / pembengkakan di


skrotum
3. Penis berlubang

4. Lubang penis terletak di ujung penis

KELAMIN PEREMPUAN
1. Vagina berlubang

2. Uretra berlubang

3. Labia mayora menutupi labia minora

ANUS
1. Lubang anus
Jika didapatkan bayi BAB, bersihkan feses
bayi dan pastikan bayi dalam keadaan
nyaman sebelum melanjutkan
pemeriksaan
TUNGKAI DAN KAKI
1. Gerakan

2. Bentuk
3. Jumlah jari
4. Babinsky reflex

5. Plantar reflex

KULIT

1. Verniks tidak perlu dibersihkan karena


menjaga kehangatan tubuh bayi

2. Warna kulit

3. Pembengkakan atau bercak-bercak hitam

4. Tanda lahir

SISTEM SARAF
1. Moro Reflex

PROSEDUR PAScA PEMERIKSAAN


1. Rapikan bayi

2. Bereskan alat pemeriksaan

3. Buang sampah sesuai dengan jenisnya

4. Dekontaminasi alat pemeriksaan yang


terkontaminasi
5. Cuci tangan dengan 7 langkah dan
keringkan dengan menggunakan handuk
pribadi
KONSELING

1. Jaga kehangatan bayi

2. Pemberian ASI

3. Perawatan tali pusat

4. Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya

TANDA-TANDA
BAHAyA
1. Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau
hisapan lemah
2. Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat >
60/menit
atau menggunakan
3. Letargi otot nafas
-bayi terus menerus tambahan
tidur tanpa
bangun untuk makan
4. Warna abnormal -kulit/bibir biru (sianosis)
atau bayi sangat kuning
5. Suhu -terlalu panas (febris) atau terlalu
dingin (hipotermia)
6. Tangis atau perilaku abnormal atau tidak
biasa
7. Gangguan gastrointestinal, misalnya
tidak bertinja selama 24 jam pertama
setelah lahir, muntah terus menerus,
muntah dan perut bengkak, tinja hijau
8. tua atau
Mata berdarah
- bengkak / lendir
atau mengeluarkan
cairan
DOKUMENTASI

1. Semua hasil pemeriksaan


didokumentasikan dalam bentuk SOAP

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN REFLEKS BAyI BARU
LAHIR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi
KOMPONEN PENILAIAN KASU
ROOTING REFLEX S

1. Sentuh pipi atau bibir bayi dengan


menggunakan jari telunjuk
2. Positif bila bayi menggerakkan
kepalanya terus- menerus untuk
mencari obyek yang menyentuh pipi
atau bibirnya hingga ia berhasil
menemukan obyek tersebut
SUcKING REFLEX
1. Diperiksa saat bayi sedang menyusu
2. Puting susu diletakkan diantara bibir
bayi dan disentuhkan di permukaan
3. langit-langitnya
Positif bila bayi secara langsung
menghisap puting dengan
menggunakan lidah dan langit-
langitnya untuk mengeluarkan ASI
4. Reflek ini akan berlanjut dengan swallowing
reflex
SWALLOWING
1. REFLEX
Diperiksa saat bayi sedang menyusu
2. Positif bila bayi dapat menelan
dengan baik ASI yang diminumnya
dan tidak terlihat ASI keluar kembali
melalui mulut bayiNEcK
TONIcK padaREFLEX
saat itu juga
(FENcING REFLEX)
1. Tempatkan bayi dalam posisi
terlentang
2. Arahkan bayi untuk menoleh ke satu
sisi
3. Positif bila saat kepala bayi menoleh
ke satu sisi, maka lengan dan tungkai
bayi yang berada di sisi tersebut
(sejajar dengan muka bayi) menjadi
ekstensi.
Sedangkan lengan dan tungkai bayi
yang berada di sisi berlawanan
(dibelakangi bayi) menjadi fleksi
Posisi bayi seperti pemain anggar
dalam keadaan siap (fencing)
GRASPING REFLEX
1. Letakkan sebuah benda ke telapak
tangan bayi
2. Positif bila jari-jari tangan bayi
menutup dan menggenggam tangan
tersebut
BABINSKy REFLEX
1. Gosok dengan lembut telapak kaki
bayi bagian pinggir yang sejajar
dengan jari manis dan kelingking
2. Positif bila jari-jari kaki bayi menyebar
dan jempol kaki ekstensi
PLANTAR REFLEX
1. Gosok dengan lembut telapak kaki
bayi
2. Positif bila jari-jari kaki bayi menekuk
secara rapat
MORO REFLEX
1. Pemeriksa mengeluarkan suara yang
keras (misalnya bertepuk tangan)
2. Positif bila kedua lengan terangkat dan
tangan seperti ingin mencengkeram
atau memeluk tubuh
Rangkuman

Pengkajian riwayat bayi baru lahir terdiri dari riwayat ibu atau status ibu
mengenai faktor lingkungan, genetik, sosial, faktor ibu dan perinatal,
faktor neonatal.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tanda-tanda vital, pemeriksaan
keadaan umum, antropometri, kepala, telinga, mata, hidung, mulut, leher,
dada, bahu, lengan, tangan, abdomen, punggung, kelamin, anus, tungkai dan kaki,
kulit dan refleks.
Tugas
Mandiri

1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda


2. Lakukan pengumpulan riwayat
3. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir

4. Catat temuan anda


Evaluasi
Formatif

Untuk mengetahui pemahaman anda tentang pengkajian riwayat bayi baru


lahir dan pemeriksaan

fisik, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat

1. Jelaskan hasil pemeriksaan fisik normal pada bayi baru lahir

2. Apakah tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir
Kegiatan
Belajar 3 Perawatan Tali Pusat

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 Anda diharapkan dapat melakukan:

1. Perawatan tali pusat bayi baru lahir,


2. Deteksi dini terhadap kelainan, dan
3. Rujukan tepat waktu

Uraian
Materi

Perawatan tali pusat adalah tetanus pada bayi baru lahir, agar tali
perbuatan merawat atau memelihara pusat tetap bersih, kuman
pada tali pusat bayi setelah tali pusat - kuman tidak masuk sehingga tidak
terjadi
dipotong atau sebelum puput (Paisal,
infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit
2008). Perawatan tali pusat adalah
pengobatan dan pengikatan tali pusat tetanus ini disebabkan oleh clostridium

yang menyebabkan pemisahan fisik tetani yaitu kuman

terakhir antara ibu bayi, kemudian tali


pusat dirawat dalam keadaan steril,
bersih, kering, puput dan terhindar
dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005)
Perawatan tali pusat dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya penyakit

3
yang mengeluarkan toksin (Racun), infeksi pada bayi baru lahir,
yang masuk melalui luka tali pusat, membiarkan tali pusat terkena
karena perawatan atau tindakan udara agar cepat kering dan lepas.
yang kurang bersih (Saifuddin,
2001). Menurut Paisal (2008), dimaksudkan
Perawatan tali pusat
untuk
perawatan tali pusat bertujuan
mencegah terjadinya
penyakit
untuk menjaga agar tali
tetap kering dan bersih, mencegah
pusat tetanus pada bayi

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi
Kesehatan

A. PELAKSANAAN PERAWATAN TALI PUSAT


Peralatan yang dibutuhkan :

1. Dua bagian air hangat DTT; satu untuk membasahi dan menyabuni,
dan yang lainnya untuk membilas
2. Waslap kering dan basah
3. Sabun bayi.
4. Kassa steril.
5. Satu set pakaian bayi

Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila
Anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar Anda mampu
melakukan asuhan secara proficient

DAFTAR TILIK
PERAWATAN TALI
PUSAT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

LANGKAH/TUGA KASUS
S
1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun

2. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan
betul-betul

3. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar


terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
4. Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat

5. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan
air bersih, dan keringkan betul-betul

6. Cuci tangan kembali setelah membersihkan tali pusat


Tugas
Mandiri

1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda


2. Lakukan pemeriksaan
3. Catat temuan anda

Evaluasi
Formatif
Jelaskan tahap perawatan tali pusat pada bayi baru lahir

32
33

Kegiatan
Belajar 4 cara Memandikan Bayi

Tujuan Pembelajaran

Anda sudah mempelajari topik perawatan tali pusat, selanjutnya saudara akan
mempelajari memandikan bayi.
Setelah kegiatan belajar 4 Anda diharapkan dapat:
1. Mandikan bayi baru lahir, dan
2. Mengajari ibu tentang cara memandikan bayinya yang baru lahir

Uraian
Materi
Tahukah Anda bagaimana cara memandikan bayi baru lahir? Sekarang
tuliskan jawaban Anda pada kotak berikut ini:

Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah


sekarang cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
A. MEMANDIKAN BAyI dan jika perlu bisa dibantu agar ibu
mendapatkan kepercayaan diri
sebelum pulang ke rumah.
Bagi orang tua yang belum
terbiasa dalam

Gambar : Memandikan
bayi

Sebaiknya memandikan bayi ditunda


sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran
bayi, jika kondisi bayi sudah stabil dan
tanda vital dalam batas normal.
Memandikan bayi dalam
beberapa jam pertama kehidupan
dapat mengarah pada kondisi
hipotermi dan sangat
membahayakan keselamatan bayi.
Bidan dapat mempraktekkan cara
memandikan bayi dengan
melibatkan ibu. Setelah mengamati
cara memandikan bayi, ibu harus
didorong untuk melakukan sendiri
memandikan bayinya, pekerjaan atau 24 27 derajat celcius untuk
ini mungkin dilakukan dengan bayi yang sedang dimandikan) dan
lambat sehingga kita perlu sentuhan lembut anda akan
menekankan pentingnya untuk membuatnya senang. Namun ada
menyiapkan segala perlengkapan beberapa bayi yang sangat
terlebih dahulu sebelum membuka ketakutan saat mandi (Robinson,
pakaian bayi, agar bayi tidak 2002,hlm.22)
sampai menggigil kedinginan
(farrer, 1999,hlm.184). Sebaiknya memandikan
bayi ditunda sedikitnya 6 jam
Mandi adalah waktu yang setelah kelahiran bayi,
memandikan bayi dalam
paling menyenangkan bagi bayi. beberapa jam pertama
kehidupan dapat mengarah
pada kondii hipotermi
Air suam kuku di ruangan yang dan dapat
hangat (lebih baik dengan suhu membayakan keselamatan


kamar 75 80 derajat Fahrenheit bayi
Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir tentang memandikan bayi. Bacalah daftar tilik ini
dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk- petunjuknya. Bila anda menemukan
kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan
asuhan secara proficient

B. ALAT DAN BAHAN


7. Kapas lembab di tempatnya
1. Handuk
8. Kapas kering di tempatnya
2. Sabun
9. Kapas pembersih bertangkai (Cotten
3. Bak mandi berisi air hangat bud)
2 buah
10. Baby oil
4. Kasa steril
11. Tempat pakaian kotor
5. Alas mandi
12. Perlengkapan pakaian bayi
6. Waslap 2

DAFTAR TILIK

MEMANDIKAN BAyI SETELAH 6 JAM


KELAHIRAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

LANGKAH/TUGA KASUS
S PERSIAPAN

1. Perhatikan suhu bayi dalam keadaan normal

2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air


3. Siapkan keperluan mandi seperti :
pakaian bersih
popok
alat perekat
sabun
handuk
selimut
LANGKAH/TUGA KASUS
4. S
Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
5. Siapkan air hangat, tapi tidak terlalu panas
dalam bak mandi
6. Lepaskan pakaian bayi

7. Bersihkan tinja dari daerah pantat sebelum


memandikan agar air mandi tetap segar
MEMANDIKA
1. Sanggalah kepala bayi sambilNmengusapkan
air ke muka , tali pusat dan tubuh bayi
2. Letakkan bayi pada selembar handuk
3. Sabun di sebelah bak mandi. (jangan memberi
sabun pada muka dan cuci mukanya dahulu
sampai bersih)
4. Jika bayi laki-laki, tarik kulup (preputium) ke
belakang dan cucilah lipatan-lipatan pada
penis
5. Bilaslah sabun dengan cepat, sambil
menyangga kepala, terutama punggung bayi.
Tidak perlu menghilangkan verniks, yaitu zat
berwarna putih dan lengket pada kulit bayi,
terutama pada lipatan-lipatan kulit. Verniks ini
berfungsi memberikan perlindungan dan akan
diserap oleh tubuh dalam waktu singkat
6. Keringkan betul-betul bayi dengan sebuah
handuk yang hangat dan kering
7. Tempatkan bayi pada alas dan popok yang
hangat dan kering (singkirkan handuk basah
ke pinggir)
MENGENAKAN
1. Kenakan popok dengan pas, tidak terlalu ketat
2. Jika menggunakan peniti, tusuklah jauh dari
perut untuk menghindari terbuka sendiri
3. Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di
bawah sisa tali pusat
4. Kenakan celana plastik jika terdapat ruam atau
gangguan kulit
5. Kenakan pakaian yang bersih dan kering
6. Bungkuslah dalam selimut yang bersih dan
Rangkuman

Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat


mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan
keselamatan bayi. Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan
lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyeka.
Tugas
Mandiri

1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda


2. Lakukan Praktik memandikan
3. Catat temuan anda

Evaluasi
Formatif
1. Jelaskan persiapan memandikan bayi baru lahir
2. Jelaskan cara memandikan bayi baru lahir
Kegiatan
Belajar 5 Imunisasi Dasar Bayi

Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang


memandikan bayi, bagaimana perasaannya?
Tentunya sudah banyak kasus yang anda tangani, dan hal ini membuat anda
semakin proficient
dalam memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya adalah
imunisasi dasar bayi.

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan KB 5 Anda diharapkan dapat melakukan:

1. Pemberian imunisasi pada bayi,


2. Konseling pasca pemberian imunisasi,
3. Penanganan awal kejadian ikutan pasca imunisasi, dan
4. Rujukan.

Uraian
U Materi
RAIAN MATERI
Kami yakin Anda tentu sering mendengar tentang Imunisasi, sekarang
tuliskan apa yang Anda ketahui tentang imunisasi pada kotak berikut ini:
Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah sekarang cocokkan jawaban
Anda dengan uraian berikut ini.

A. DEFINISI
Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit
ringan. (Depkes RI, 2005).
Kegiatan imunisasi di Indonesia di mulai di Pulau Jawa dengan vaksin
cacar pada tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi
penyakit cacar. Pada tahun 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar
oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan vaksinasi lainnya.
Pada tahun 1972 juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus
Neonatorum dengan memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada
wanita dewasa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga pada tahun
1975 vaksinasi TT sudah dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia.
(Depkes RI,2005).

B. TUJUAN IMUNISASI
Tujuan utama imunisasi atau vaksinasi adalah meningkatkan derajat
imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon
memori terhadap patogen tertentu atau toksin dengan menggunakan
preparat antigen non-virulen atau non-toksik.

C. JENIS IMUNISASI

Ada 2 jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

1. IMUNISASI AKTIF
Pada imunisasi aktif tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah
suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus
yang telah dilemahkan pada imunisasi polio atau imunisasi campak.

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Setelah rangsangan ini kadar zat anti dalam tubuh anak akan
meningkat, sehingga anak akan menjadi imun atau kebal.

4
4
2. IMUNISASI PASIF

Berlainan dengan imunisasi aktif, dalam hal ini imunisasi dilakukan dengan penyuntikan
sejumlah zat anti, seingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang disuntikan
tadi biasanya telah dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang
terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan. Contoh imunisasi pasif adalah
pemberian ATS (Anti Tetanus Serum) pada anak yang mendapat luka kecelakaan dan pada
bayi baru lahir.

D. JENIS VAkSIN

Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman
yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk
membuat antibodi.

Pada dasarnya vaksin dibuat dari

1. Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan,


2. Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan,
3. Bagian kuman tertentu atau komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus.

Adapun jenis vaksin yang diberikan pada imunisasi wajib Program


Pengembangan Imunisasi (PPI) adalah meliputi :
1. VAKSIN BcG (BAcILLUS cALMETTE GUERIN)
Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman
BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang telah dilemahkan. Pemberian
imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai
berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 2 bulan. Hasil yang
memuaskan terlihat apabila diberikan satu kali saja pada anak yang
berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji Mantoux
sebelum imunisasi BCG guna mengetahui apakah telah terjangkit
penyakit TBC.
2. VAKSIN DPT (DIFTERIA, PERTUSIS, TETANUS)
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

Manfaat pemberian imunisasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan


aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Difteria,
Pertusis, dan Tetanus. Vaksin Difteria terbuat
dari toksin kuman Difteri yang telah dilemahkan (toksoid). Biasanya
diolah dan dikemas bersama-sama dengan vaksin Tetanus dalam
bentuk vaksin DT, atau dengan vaksin Tetanus dan Pertusis dalam
bentuk vaksin DPT.
Vaksin Tetanus yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah toksoid
tetanus, yaitu toksin kuman Tetanus yang telah dilemahkan dan
kemudian dimurnikan. Vaksin terhadap penyakit Batuk Rejan terbuat
dari kuman Bordetella Pertusis yang telah dimatikan, selanjutnya
dikemas bersama dengan vaksin Difteria dan Tetanus (vaksin DPT,
vaksin Tripe). Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur
2 bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4
minggu. Untuk imunisasi masal tetap harus diberikan 3 kali karena
suntikan pertama tidak memberikan perlindungan apa-apa, dan baru
akan memberikan perlindungan terhadap serangan penyakit apabila
telah mendapat suntikan vaksin DPT sebanyak 3 kali.
Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 1,5 2 tahun atau kurang
lebih satu tahun setelah suntikan imunisasi dasar ketiga. Imunisasi ulang
berikutnya dilakukan pada usia 6 tahun atau saat di kelas 1 SD. Pada saat
kelas 6 diberikan lagi imunisasi ulang dengan vaksin DT (tanpa P), vaksin
pertusis tidak dianjurkan untuk anak yang berusia lebih dari 7 tahun
karena reaksi yang timbul dapat lebih hebat. Selain itu juga karena
perjalanan penyakit pertusis pada anak berumur lebih dari 5 tahun
tidak parah.
3. VAKSIN POLIOMIELITIS
Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomielitis. Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran yang masing-
masing mengandung virus Polio tipe I, II, dan III, yaitu 1) vaksin yang
mengandung virus Polio tipe I, II, dan III yang sudah dimatikan (vaksin
salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan, dan 2) vaksin yang

42
mengandung virus polio tipe I, II, dan III yang masih hidup tetapi
dilemahkan (vaksin Sabin).
Cara pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan. Di
Indonesia yang lazim diberikan ialah vaksin jenis Sabin karena cara
pemberiannya lebih mudah melalui mulut. Imunisasi dasar diberikan
sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, dan selanjutnya
setiap 4 6 minggu.

Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin


Hepatitis B, dan

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


43

DPT. Bayi-bayi yang sedang menetek ASI dapat diberikan seperti biasa
karena ASI tidak berpengaruh terhadap vaksin polio. Imunisasi
ulangan diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DPT.
4. VAKSIN cAMPAK (MORBILI)
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit
campak secara aktif. Vaksin campak mengandung virus campak hidup
yang telah dilemahkan. Vaksin campak yang beredar di Indonesia
dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam
kemasan kering dikombinasi dengan vaksin gondong atau bengok
(Mumps) dan Rubella (campak Jerman).
Bayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasif terhadap
penyakit campak dari ibunya ketika ia dalam kandungan. Makin lanjut
umur bayi, makin berkurang kekebalan pasif tersebut. Waktu berumur 6
bulan biasanya sebagian dari bayi itu tidak mempunyai kekebalan pasif lagi.
Dengan adanya kekebalan pasif ini sangatlah jarang seorang bayi
menderita campak pada umur kurang dari 6 bulan.

Menurut WHO (World Health Organization) (1973) imunisasi campak


cukup dilakukan dengan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan.
Lebih baik lagi setelah ia berumur lebih dari 1 tahun. Karena
kekebalan yang diperoleh berlangsung seumur hidup, maka tidak
diperlukan revaksinasi lagi.
Di Indonesia keadaannya berlainan. Kejadian campak masih tinggi dan
sering dijumpai bayi menderita penyakit campak ketika ia berumur antara 6
9 bulan, jadi pada saat sebelum ketentuan batas umur 9 bulan untuk
mendapat vaksinasi campak seperti yang dianjurkan WHO. Dengan
memperhatikan kejadian ini, sebenarnya imunisasi campak dapat
diberikan sebelum bayi berumur 9 bulan, misalnya pada umur antara 6 7
bulan ketika kekebalan pasif yang diperoleh dari ibu mulai menghilang.
Akan tetapi ia harus mendapat satu kali suntikan ulang setelah berumur
15 bulan.
5. VAKSIN HEPATITIS B
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit


Hepatitis

B. Penyakit ini dalam istilah sehari-hari lebih dikenal sebagai penyakit


Lever. Jenis ini barudikembangkan setelah diteliti bahwa virus
Hepatitis B mempunyai kaitan erat dengan
terjadinya penyakit Lever tadi.

Vaksin terbuat dari bagian virus Hepatitis B yang dinamakan HB S Ag,


yang dapat menimbulkan kekebalan tapi tidak menimbulkan penyakit.
HB S Ag ini dapat diperoleh dari serum manusia atau dengan cara
rekayasa genetik dengan bantuan sel ragi. Imunisasi aktif dilakukan
dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak
waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara
suntikan 2 dan 3, imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi
dasar.
Khusus bagi bayi yang lahir dari seorang ibu pengidap virus Hepatitis
B, harus dilakukan imunisasi pasif memakai imunoglobulin khusus anti
Hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah kelahiran.
Berikutnya bayi tersebut harus pula mendapat imunisasi aktif 24 jam
setelah lahir, dengan penyuntikan vaksin Hepatitis B dengan cara
pemberian yang sama seperti biasa yaitu Intra Muskuler. Imunisasi
Hepatitis B adalah pemberian kekebalan pada bayi yang mengandung
antigen Hepatitis B diberikan melalui suntikan Intra Muskuler.
Vaksin Hepatitis B diindikasikan untuk imunisasi aktif pada bayi yang
bertujuan melawan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
Vaksin Hepatitis B tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh
virus lain, seperti virus Hepatitis A dan C atau virus yang diketahui
dapat menginfeksi hati.
Berikut ini adalah jadwal imunisasi untuk bayi anda yang dapat anda
jadikan pedoman. Jadwal ini merupakan jadwal terbaru yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan RI.

Umur Jenis Imunisasi


0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak

Keterangan:

HB 0 = Hepatitis B yang
pertama HB 1 = Hepatitis
B yang kedua
HB 2 = Hepatitis B yang ketiga, dst

Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang imunisasi, sekarang


anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi dengan
kebutuhan imunisasi. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti
petunjuk-petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan
berlatihlah agar saudara mampu melakukan asuhan secara proficient
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI
BcG

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

LANGKAH / KASUS
NO TUGAS
1 2 3 4 5

1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi


Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/ tindakan yang akan dilakukan maka
ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
3. dan air mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan Lepaskan semua
perhiasan dari lengan dan tangan
Membuka ampul vaksin
4. Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa
5. Melilitkan plastik pada leher ampul dengan
erat
6. Mempertahankan ampul vaksin pada lehernya
dengan hati- hati keluar dari lilitan

7. Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut


vaksin BCG Gunakan semprit 5 cc yang
steril
8. Menggoyang-goyangkan ampul vaksin hingga
vaksin larut secara merata

9. Mengisi semprit dengan vaksin BCG


menggunakan semprit 0,1 cc
Mengeluarkan gelembung udara
10. Perhatikan agar vaksin tidak terlalu banyak
atau sedikit, ukur agar piston tepat pada skala
0,05 cc
11. Mengatur posisi bayi
Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan

12. Membersihkan lengan kiri bayi dengan


menggunakan kapas yang dibasahi air matang
Memegang lengan anak dengan tangan kiri
13. dan memegang semprit dengan tangan
kanan, lubang jarum semprit menghadap ke
atas
Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit
14. sedikit mungkin melukai kulit
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 lengan kanan
bagian atas, suntikan dilakukan secara intra
cutan
Meletakkan ibu jari tangan kiri di atas ujung
15. barrel. Memegang pangkal barrel antara jari
telunjuk dan jari tengah, lalu dorong piston
dengan ibu jari tangan kanan
16. Menyuntikkan 0,05 cc vaksin BCG

17. Mencabut jarum setelah vaksin habis

18. Merapikan kembali alat-alat yang telah


dipergunakan
19. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan
sabun di air mengalir lalu mengeringkannya
Menulis di buku catatan mengenai tindakan
20. yang telah dilakukan dan memberitahukan
hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi

Tugas
Mandiri
Minta teman anda untuk menilai praktik
anda Lakukan praktik pemberian
imunisasi
Catat temuan anda
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI
POLIO

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5

Menyiapkan alat-alat di dekat bayi


1.
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan
secara ergonomis
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/ tindakan yang akan dilakukan
maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir lalu
3. mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
Membuka tutup metal dan tutup karet pada flakon
4. vaksin
polio
Pastikan vaksin belum kadaluarsa
5. Memasang pipet plastik pada flakon

Mengatur posisi bayi, untuk lebih


6.
memudahkan bayi dapat sambil dipangku
oleh ibunya
Menekan kedua pipi bayi dengan
menggunakan kedua jari tangan kiri,
7.
sehingga bayi membuka mulutnya Lakukan
dengan lembut dan hati-hati, jangan sampai
melukai bayi
Tangan kanan memegang flakon vaksin
8.
polio, lali meneteskan 2 tetes vaksin ke
mulut bayi
9. Merapikan kembali alat-alat yang telah
dipergunakan
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
10
di air mengalir lalu mengeringkannya
.
Menulis di buku catatan mengenai tindakan
11 yang telah dilakukan dan memberitahukan
. hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi

Tugas
Mandiri
Minta teman anda untuk menilai praktik
anda Lakukan praktik pemberian
imunisasi
Catat temuan anda
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI
DPT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5

1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi


Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/ tindakan yang akan dilakukan
maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir lalu mengeringkannya
3.
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan Lepaskan semua
perhiasan dari lengan dan tangan
4. Membuka ampul vaksin
Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa
5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan
menggunakan
kapas basah sebagai tindakan desinfeksi
6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan
memasang jarum DPT ke dalam semprit
tersebut
Membuka tutup jarum dan menghisap udara
7. ke dalam semprit sebanyak 0,5 cc
Lakukan dengan hati-hati sewaktu
melakukannya, jaga agar tetap steril
8. Menusukkan jarum ke dalam karet penutup flakon
lalu masukkan udaranya ke dalam flakon

5
Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di
atas jarum, lalu menyedot 0,5 cc vaksin ke
9. dalam semprit Lakukan dengan benar dan hati-
hati, sewaktu mengisikan vaksin perhatikan
vaksin sudah tercampur dengan rata dan
tidak ada vaksin yang beku

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi
Kesehatan

Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak


10. luruskan ke atas untuk melihat apakah terdapat
gelembung udara, doronglah piston sehingga
gelembung udara keluar
Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku
11. oleh ibu atau dibaringkan dengan dipegangi
oleh ibu
Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan
12 Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc
pada paha sebelah luar dengan suntikan IM
13 Membereskan alat-alat yang telah
dipergunakan
Mencuci kedua tangan dengan menggunakan
14
sabun di air mengalir lalu mengeringkannya
Menulis di buku catatan mengenai tindakan
yang telah dilakukan dan memberitahukan
15
hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi

Tugas
Mandiri

Minta teman anda untuk menilai praktik


anda Lakukan praktik pemberian
imunisasi
Catat temuan anda
DAFTAR TILIK

MEMBERIKAN IMUNISASI HEPATITIS B UNIJEcT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5

Menyiapkan alat-alat di dekat bayi


1.
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/ tindakan yang akan dilakukan
maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir lalu
3.
mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan Lepaskan semua
Mempersiapkan posisi bayi
4. Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha bagian
luar secara IM

Mengambil uniject dari dalam termos


5. vaksin/lemari pendingin
Pastikan uniject tidak kadaluarsa

Membuka kantong alumunium/plastik dan


6.
mengeluarkan uniject

Memegang uniject pada leher dan tutup


7.
jarum dengan memegang keduanya di
antara jari telunjuk dan jempol
8. Mendorong tutup jarum ke arah lateral
dengan tekanan
52
53

Meneruskan mendorong sampai tidak ada


jarak antara tutup jarum dan leher
9.
Saat uniject diaktifkan akan terasa ada
hambatan dan rasa menembus lapisan

10. Membuka tutup jarum

Memegang uniject pada bagian leher dan


memasukkan jarum pada bayi
11. Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan
aspirasi. Sewaktu penyuntikan usahakan
anak berada dalam keadaan tenang

Memijat reservoir dengan kuat untuk


memasukkan vaksin, setelah reservoir
12.
kempis cabut uniject dari paha bayi dengan
cepat. Pastikan seluruh uniject masuk ke
tubuh bayi
Membuang uniject yang sudah tidak
13.
terpakai di tempat benda tajam

14. Membereskan alat-alat yang telah


dipergunakan
Mencuci kedua tangan dengan
15.
menggunakan sabun di air mengalir lalu
mengeringkannya
Menulis di buku catatan mengenai tindakan
16. yang telah dilakukan dan memberitahukan
hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi

Tugas
Mandiri

Minta teman anda untuk menilai praktik


anda Lakukan praktik pemberian
imunisasi
Catat temuan anda
Rangkuman

Imunisasi merupakan suatu tindakan memberikan perlindungan atau


kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Tujuan
pemberian imunisasi terutama untuk menurunkan angka kematian bayi
dan balita. Tujuan lain adalah agar bayi dan balita terhindar dari
serangan penyakit atau minimal menderita sakit ringan. Sesuai dengan
program pemerintah (Departemen Kesehatan) tentang Program
Pengembangan Imunisasi (PPI) maka anak diharuskan mendapat
perlindungan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu penyakit TBC
(dengan pemberian vaksin BCG), difteria, tetanus, batuk rejan,
poliomielitis, campak, dan Hepatitis B. Bentuk kekebalan ini diberikan
dalam 5 imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Polio, DPT,
Hepatitis B dan Campak.

Evaluasi
Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi?
2. Apakah tujuan pemberian imunisasi?
3. Jelaskan jenis pemberian imunisasi dasar pada bayi?
Kegiatan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi,
Belajar 6 Balita, dan Anak Prasekolah

Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang


imunisasi, bagaimana perasaannya? Tentunya sudah banyak kasus yang
anda tangani, dan hal ini membuat anda semakin proficient dalam
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya adalah
pemeriksaan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari KB 6 Anda diharapkan dapat:

1. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak


prasekolah,
2. Melakukan konseling stimulasi tumbuh kembang,
3. Mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak
prasekolah, dan
4. Melakukan rujukan.

Uraian
Materi

Anda tentu sering mendengar istilah tumbuh kembang pada anak,


sekarang tuliskan apa yang Anda ketahui tersebut pada kotak berikut ini:
A. TUMBUH kEMBANG
Supartini, Yupi: 2004). Perkembangan adalah
Istilah tumbuh kembang sebenarnya
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tubuh yang lebih komleks dalam
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm,meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan
(Soetjiningsih,1998).

B. PERTUMBUHAN & PERkEMBANGAN

Pertumbuhan adalah bertambah banyak

dan besarnya sel seluruh bagian tubuh

yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur;

sedangkan perkembangan adalah bertambah

sempurnanya fungsi dari alat tubuh. (Depkes

RI) Menurut Whaley dan Wong, perkembangan

manitik beratkan pada perubahan yang terjadi

secara bertahap dari tingkat yang paling rendah

ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks

melalui proses maturasi dan pembelajaran (


fungsi yang kompleks dalam pengaturan
pola yang teratur dan dapat diramalkan
neuromuskuler, berkembang dalam
sebagai hasil dari proses pematangan
mempergunakan tangan kanannya dan
( Soetjiningsih : 1998). Pengertian dari
berbentuk pula kepribadiannya (Hassan, 2007 :
kembang (berkembang) adalah proses
387
pematangan/ maturasi fungsi organ tubuh
termasuk berkembangnya kemampuan
Pertumbuhan adalah
bertambah banyak dan
mental intelegensi serta perilaku anak besarnya sel seluruh
bagian tubuh yang
(Mansjoer, 2000 : 580). Perkembangan adalah bersifat kuantitatif dan
dapat diukur;
suatu rangkaian peningkatan keterampilan dan sedangkan
perkembangan adalah
kapasitas untuk berfungsi (Suriadi, 2001 : 1). bertambah
sempurnanya
Perkembangan adalah digunakan untuk fungsi dari alat
menunjukkan bertambahnya ketrampilan dan tubuh
Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur

dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa. Berikut tahap tumbuh kembang:

1. TAHAP PRENATAL
a. Masa embrio : mulai konsepsi 8 minggu
b. Masa tengah fetus : 9 minggu 24 minggu
c. Masa fetus lanjut : 24 minggu lahir
2. TAHAP POSTNATAL
a. Masa neonatal : lahir 1 bulan
b. Masa bayi awal : 1 bulan 1 tahun
c. Masa bayi lanjut : 1 tahun 2 tahun
3. Masa anak 2-12 tahun
a. Masa prasekolah : 2 6 tahun
b. Masa sekolah : 6 12 tahun
4. Masa remaja (adolesen) : 10-18 tahun
a. Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun
b. Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun
c. Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun

Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang tumbuh


kembang, sekarang anda akan mempelajari praktik pemeriksaan
tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah. Bacalah daftar tilik
ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila anda
menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara
mampu melakukan asuhan secara proficient.

Pemeriksaan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan


menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN TUMBUH
KEMBANG

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala


sebagai berikut :
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau
0 :
kegiatan secara kompeten ketika dilakukan
evaluasi
1 :
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan
langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi

KASUS
NO LANGKAH /
TUGAS 1 2 3 4 5

PERSIAPAN

1. Mempersiapkan tempat test.

2. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

3. Mempersiapkan formulir DDST.

KONSELING

4. Menyapa orang tua/pengasuh dan anak


dengan ramah.
5. Menjelaskan kepada orang tua/pengasuh
tujuan dilakukan test perkembangan (test ini
bukan untuk mengetahui IQ anak).

6. Membuat komunikasi yang baik dengan anak.

PELAKSANAA
N
7. Menghitung umur anak dengan benar.

8. Menanyakan apakah anak lahir prematur


dan bila ya koreksi umur anak.

9, Menulis tanggal pemeriksaan di atas garis


umur.
10. Membuat garis umur dengan benar.
11. Melakukan tugas perkembangan untuk tiap
sector minimal 3 tugas sebelah kiri garis umur
dan bila lulus diteruskan sampai menembus
garis umur serta sebelah kanan sampai anak
gagal pada 3 tugas perkembangan. Bila anak
tidak mampu untuk melakukan salah satu uji
coba pada langkah 11, lakukan uji coba
tambahan ke sebelah kiri garis umur pada
sector yang sama sampai anak dapat lulus 3
12. Memberi skor penilaian dengan tepat

13. Selama penilaian orang tua/pengasuh


ditanyakan adanya perilaku yang khas pada
anak
14. Mengambil kesimpulan dengan benar

15. Menjelaskan hasil penilaian dan tindak lanjut.


Mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan

Tugas
Mandiri
Minta teman anda untuk menilai praktik
anda Lakukan praktik pemeriksaan
tumbuh kembang Catat temuan anda

Evaluasi
Formatif
Jelaskan yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Tugas
Mandiri

Buatlah dokumentasi asuhan praktik yang dicapai dengan menggunakan


pendekatan SOAP Laporan dibuat paling lambat 1 pekan setelah anda
mencapai kompetensi yang diharapkan
Evaluasi
Akhir

TEST AKHIR MODUL (Waktu 30 menit)

Pilihlah salah satu alternative jawaban yang paling Anda anggap benar pada
soal-soal dibawah ini
1. Ada beberapa faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama
bayi, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara
mekanis adalah
a. Perubahan suhu
b. Penimbunan CO2
c. Hipoksia pada akhir persalinan
d. Tekanan terhadap rongga dada
e. Tangisan bayi

2. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang


bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya
melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Manakah
pernyataan yang benar tentang lemak coklat :
a. Mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%
b. Timbunan lemak coklat hanya terdapat di punggung
c. Untuk membakar lemak coklat, bayi tidak menggunakan glukosa
d. Lemak coklat diproduksi ulang oleh bayi dengan adanya stress dingin
e. Lemak coklat terdapat lebih tebal pada bayi kurang bulan

3. Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu.


Manakah pernyataan yang benar tentang sistem metabolisme glukosa

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


a. Koreksi penurunan gula darah dapat melalui cadangan glikogen
b. Pada setiap BBL glukosa darah akan turun dalam waktu cepat ( 4-5 jam)
c. Keseimbangan glukosa sepenuhnya tercapai dalam 1-2 jam pertama
kelahiran

6
6
d. Bayi harus mulai mempertahankan kadar gukosa darahnya sendiri sejak
dalam kandungan
e. Bayi baru lahir secara fisiologis akan mengalami hipoglikemia

4. BBL sangat rentan terhadap infeksi, pemeliharaan alat yang


berkesinambungan sangat diperlukan, pastikan untuk melakukan
tindakan PI berikut ini
a. Pemberian injeksi vit K
b. Pemberian profilaksis salep pada mata
c. Pastikan klem, gunting, benang tali pusat telah di DTT/steril
d. Cuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
e. Pakaian bayi harus bersih

5. Rawat gabung adalah perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan
tidak dipisahkan,
akan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Dari aspek fisik ibu manfaatnya adalah

a. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya


b. Dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
c. Kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang dibutuhkan oleh
bayi
d. Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui
akan terjadi kontraksi rahim yang baik
e. Membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi

6. Tujuan Pengkajian fisik pada bayi baru lahir adalah

a. Mendeteksi keadaan lingkungan keluarga


b. Menjalin kedekatan antar anggota keluarga
c. Menjalin tali silaturahmi antara bidan dan keluarga
d. Mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga
e. Mendeteksi genetik yang diturunkan dari keluarga

7. Rambut halus pada tubuh BBL, terutama di punggung, dahi dan pipi
yang sering disebut dengan lanugo lebih terlihat pada ...
a. Bayi besar
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak

b. Bayi prematur
c. Bayi post term
d. Bayi cukup bulan
e. Bayi kecil masa kehamilan

8. Yang termasuk dalam tanda- tanda bahaya pada BBL adalah....


a. Menghisap lemah, malas menyusu, ngantuk
b. Tidak BAB dalam 24 jam setelah lahir
c. Pernafasan 60x/menit
d. Bayi belum BAK dalam 24 jam
e. Jawaban a dan c benar

9. Konseling apa sajakah yang harus diberikan kepada ibu dan keluarga
sebelum bayi pulang....
a. Tanda-tanda bahaya pada bayi.
b. Perawatan bayi sehari-hari.
c. Kunjungan ulang.
d. Jawaban a dan c benar
e. Semua jawaban benar

10. Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan
dan kakinya akan berektensi
pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi disebut dengan
refleks....

a. Startle
b. Tonik leher
c. Refleks moro
d. Neck righting
e. Refleks primitif

11. Apakah prinsip perawatan tali pusat bayi baru lahir


a. Dibalut dengan kassa steril

62
b. Bersih, kering dan terbuka
c. Kombinasi alcohol dan betadin
d. Bersihkan dengan betadin sebagai antiseptic

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


63

e. Steril
12. Infeksi yang sering terjadi pada tali pusat bayi baru lahir adalah
a. Jamur
b. Tetanus
c. Pus
d. Protozoa
e. Amuba

13. Penyebab infeksi tali pusat pada bayi baru lahir adalah
a. Clostridium tetani
b. Stafilokokus aureus
c. Gardnella
d. Candida albicans
e. Trichomonas

14. Kapan waktu yang tepat memandikan bayi baru lahir


a. 6 jam pertama
b. Setelah 6 jam
c. 24 jam pertama
d. 6-8 jam pertama
e. Setelah 24 jam

15. Yang penting diperhatikan saat awal memandikan bayi baru lahir adalah
a. anda vital
b. Dalam 6 jam pertama kelahiran
c. Memandikan pagi hari
d. Kulit bayi
e. Tersedianya perlengkapan bayi lengkap

16. Bayi B umur 3 hari, BBL 3100 gram, BB sekarang 3000 gram. Bayi
menetek kuat, tali pusat tidak ada tanda-tanda infeksi. Imunisasi yang
dibutuhkan adalah
a. BCG
b. HB 0
c. DPT
d. Polio
e. Campak

17. Bayi perempuan usia 3 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk


mendapatkan imunisasi. Bidan memberikan imunisasi DPT combo dan
polio 3. Setelah mendapat imunisasi, pada malam harinya bayi
mengalami demam (suhu 38,5oC).
Demam yang terjadi pada bayi tersebut merupakan efek samping dari ....
a. DPT
b. Polio
c. Polio dan DPT
d. Cara penyuntikan
e. Tempat penyuntikan

18. Teknik pemberian Imunisasi DPT diberikan secara...


a. Tetesan peroral
b. Injeksi subcutan
c. Injeksi intravena
d. Injeksi intracutan
e. Injeksi intramuskuler

19. Jadwal yang tepat untuk pemberian imunisasi berikutnya detelah


pemberian imunisasi DPT combo adalah .
a. 2 minggu
b. 4 minggu
c. 6 minggu
d. 8 minggu kemudian
e. Jika bayi tidak demam
20. Kekebalan yang didapat bayi setelah mendapat imunisasi adalah ...
a. Pasif
b. Kombinasi
c. Aktif alami
d. Aktif buatan
e. Pasif bawaan

21. Bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram
PB 48 cm RR 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 38 minggu.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Bayi tersebut termasuk dalam kategori
a. Matur
b. Dismatur
c. Prematur
d. Serotinus
e. Post matur

22. Asuhan yang harus diberikan pada matur adalah .


a. Dimandikan
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian antibiotik
d. Dirawat dalam inkubator
e. Rawat gabung dengan ibunya

23. Seorang perempuan baru saja melahirkan, bayi menangis kuat, warna
kulit merah, gerak aktif, BBL 2900 gram. Penatalaksanaan yang
dilakukan segera terhadap bayinya adalah ....
a. Memandikan
b. Mengeringkan
c. Menghisap lendir
d. Memotong tali pusat
e. Inisiasi menyusu dini
24. Bayi baru lahir normal dilakukan pemotongan tali pusat setelah .
a. 1 menit
b. 2 menit
c. 3 menit
d. 5 menit
e. 10 menit

25. Dosis imunisasi BCG yang diberikan untuk bayi adalah


a. 0,1 ml
b. 0,5 ml
c. 0,01 ml
d. 0,02 ml
e. 0,05 ml

26. Teknik pemberian Imunisasi BCG diberikan secara...

a. Tetesan peroral
b. Injeksi subcutan
c. Injeksi intravena
d. Injeksi intracutan
e. Injeksi intramuskuler

27. Bayi yang usianya sudah lebih dari 2 bulan namun belum mendapatkan
imunisasi BCG harus dilakukan
a. BCG test
b. Rontgen test
c. Mantoux test/PPD tes
d. Spuntum test
e. Kadar darah test
28. Pemberian ASI yang dianjurkan pada bayi baru lahir adalah
a. 30 menit sekali
b. 1 jam sekali
c. 3 jam sekali
d. On demand
e. Bila bayi terbangun

29. Setelah 30 menit lahir bayi dengan berat badan kecil masa kehamilan
mengalami penurunan
suhu sampai 36oC, maka asuhan yang diberikan adalah .

a. Berikan antibiotik
b. Berikan antipirektif
c. Lakukan rujukan segera
d. Lakukan metode kanguru
e. Berikan cairan infuse Dexstrose

30. Tujuan pemberian imunisasi BCG pada bayi adalah


a. Mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan
b. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
c. Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit difteri
d. Mendapat kankekebalan terhadap penyakit campak
e. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
Penutup

Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda telah
mempelajari bagaimana anda melakukan pengkajian hingga melakukan pemeriksaan
fisik. Selain itu anda juga sudah mampu melakukan memandikan bayi,
merawat tali pusat, memberikan imunisasi dan melakukan pemeriksaan
tumbuh kembang.
Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah
menguasai seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum
pelajari sekali lagi, terutama pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai.
Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah
ini untuk meminta tes akhir modul.
Selamat dan sukses selalu.
Daftar
Pustaka

Annible, Bisssinger, 2010. The Golden Hour . Advances in Neonatal Care Vol. 10, No. 5 pp.

221-223 diakses tanggal 20 Agustus 2013 tersedia dalam www.elsevierhealth.com

Asnah, Nur. Pemeriksaan Fisik bayi Baru Lahir diakses tanggal 20 Agustus 2013 tersedia dalam
www.ocw.usu.ac.id
Kementrian Kesehatan RI, 2010 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial diakses tanggal 20 Agustus 2013 tersedia dalam www.depkes.go.id
Pusdiknakes, Asuhan Kebidanan bayi baru lahir, 2003
Memandikan Bayi Baru Lahir diakses tanggal 20 Agustus 2013 tersedia
dalam www.ocw.usu. ac.id
Sharma, Ford, Calvert 2010. Adaptation for life: a review of neonatal
physiology.
Anaesthesia and intensive care medicine 12:3 diakses tanggal 20 Agustus
2013 tersedia dalam www.elsevierhealth.com
Sugianto, 2012 Imunisasi Bayi diakses tanggal 20 Agustus 2013 tersedia
dalam www.unimus. ac.id
KUNcI JAWABAN TES FORMATIF
KEGIATAN BELAJAR 1

1. Bayi baru lahir/ newborn/ neonatus adalah bayi yang dilahirkan sampai
dengan umur 28 hari Bayi baru lahir normal adalah bayi yg baru dilahirkan
pd kehamilan cukup bulan dengan berat badan bayi antara 2500 sd 4000

gram & tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya. Bayi baru lahir normal
harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke kehidupan
di luar rahim (ekstrauterin). Pemahaman terhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir
sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari
dalam uterus ke ekstrauterin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik, dan
termik yang menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi pada bayi baru
lahir normal. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus
mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi
per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan
melawan setiap penyakit /infeksi. Oleh karena itu seorang bidan harus mampu memahami
tentang adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam
memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan berkualitas.
2. Tujuan adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir adalah agar bayi dapat memenuhi
tugas perkembangannya dan mempertahankan eksistensi fisik ketika terpisah
dari ibunya. Adaptasi ini penting dilakukan karena masa bayi baru lahir
merupakan masa kritis karena tingginya angka kesakitan dan kematian
pada masa ini.
3. Berikut adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir :
a. Sistem Respirasi : Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari
pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru-paru. Pada saat bayi lahir, dinding alveoli

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang melapisinya
(surfaktan). Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk
melawan pengaruh tegangan permukaan tersebut dan untuk
membuka alveoli untuk pertama kalinya. Pernapasan bayi baru lahir
yang pertama kali sangat kuat, biasanya mampu

7
7
menimbulkan tekanan negatif sebesar 50 mmHg dalam ruang
intrapleura. Pada bayi baru lahir, kekuatan otototot pernapasan dan
kemampuan diafragma untuk bergerak, secara langsung
mempengaruhi kekuatan setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi baru lahir
yang sehat mengatur sendiri usaha bernapas sehingga mencapai
keseimbangan yang tepat antar-oksigen, karbon dioksida, dan
kapasitas residu fungsional. Peningkatan aliran darah paru-paru akan
memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
b. Sistem sirkulasi : Saat di dalam rahim, paru tidak berfungsi sehingga
jantung fetus tidak perlu memompa banyak darah melalui paru. Pada
waktu bayi lahir, terjadi pelepasan plasenta secara mendadak (saat
umbilical cord dipotong/dijepit), hal ini menyebabkan tekanan atrium
kanan menjadi rendah, tahanan pembuluh darah sistemik naik dan pada
saat yang sama paru mengembang, tahanan vaskular paru
menyebabkan penutupan foramen ovale setelah beberapa minggu,
aliran darah di duktus arteriosus botalii berbalik dari kiri ke kanan.
Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan duktus arteriosus secara
fisiologis terjadi pada umur bayi 10-25 jam yang di sebabkan kontraksi otot
polos pada akhir atreri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3
minggu.
c. Sistem pencernaan : Sebelum lahir, janin cukup bulan mempraktikkan
perilaku mengisap dan menelan. Pada saat lahir, reflek muntah dan
batuk yang matur telah lenyap. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan
untuk menelan dan mencerna sumber makanan dari luar masih
terbatas. Sebagian besar keterbatasan tersebut membutuhkan berbagai
enzim dan hormon pencernaan yang terdapat di saluran cerna (mulai
dari mulut sampai dengan usus). Kamampuan absorpsi karbohidrat pada bayi
baru lahir kurang efisien, sedangkan absorpsi monosakarida (glukosa) telah
efisien. Lipatan dan vili dinding usus belum berkembang sempurna. Sel
epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

cepat sehingga meningkatkan absorpsi yang paling efektif. Awal


pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan
meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produksi enzim mikrovilus.
Epitel sel yang tidak matur mempengaruhi usus untuk melindungi
dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya.
KUNcI JAWABAN TES FORMATIF
KEGIATAN BELAJAR 2

1. Berikut adalah penilaian normal pemeriksaan fisik bayi baru lahir :


a. Atropometri : Berat badan normal 2500-4000 gram; Panjang Badan
45-53 cm, lingkar kepala 32-34 cm
b. Tanda-tanda vital : suhu 36,5-37,50C; nafas 30-60 kali/menit; detak jantung 120-160 kali/
menit.

c. Kepala : Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan

tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan

bayi preterm, moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran

spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih

yang disebut moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa

hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan

ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar

dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang

terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini

diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang cekung

dapat tejadi akibat dehidrasi. Terkadang teraba fontanel ketiga antara

fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi

21. Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum,

sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak

.Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali,

mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya (Bennet & Brown, 1999)

d. Wajah : wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak


asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauterine.

72
e. Mata : Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata

bayi terbuka. Periksa jumlah, posisi atau letak mata. Periksa adanya
strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna Periksa
adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai
pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea. Katarak
kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus
tampak bulat. Periksa adanya trauma perdarahan konjungtiva atau
retina, Periksa adanya secret pada mata, konjungtivitis oleh

Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak


73

kuman gonokokus.

f. Hidung : Periksa adanya pernapasan cuping hidung, jika cuping


hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan
(Depkes.RI,2003 )
g. Mulut : Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris.
Ketidaksimetrisan bibir
menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan
mikrognatia. Periksa adanya bibir sumbing. Periksa keutuhan langit-
langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak.
h. Telinga : Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi
cukup bulan, tulang
rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna
dengan lengkungan yang jelas dibagia atas. Perhatikan letak daun
telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat

pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin). Perhatikan


adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan
abnormalitas ginjal.
i. Leher : Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya.
Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan
kemungkinan ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang
dapat menyebabkan kerusakan pada fleksus brakhialis. Lakukan perabaan untuk
mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran kelenjar
tyroid dan vena jugularis. Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian
belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21.
j. Bahu : Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya
terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia
bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur.
k. Tangan : Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara
meluruskan kedua lengan ke bawah. Kedua lengan harus bebas
bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan
neurologis atau fraktur. Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya
polidaktili atau sindaktili. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis
Modul asuhan kebidanan neonatus,bayi,balita dan anak pra
sekolah

tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormalitas


kromosom, seperti trisomi 21.
l. Dada : Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak
simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis
diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding
dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau
interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan. Pada bayi cukup
bulan, puting susu
sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris. Payudara dapat
tampak membesar tetapi kondisi ini normal.
m. Abdomen : harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan. Jika
perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika.
Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali
atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya
enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus
persisten (Lodermik, Jensen 2005)
n. Genitalia : Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa
posisi lubang
uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis. Periksa

adanya hipospadia dan epispadia. Skrortum harus dipalpasi untuk

memastikan jumlah testis ada dua. Pada bayi perempuan cukup bulan

labia mayora menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah dengan

lubang vagina. Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari

vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl

bleeding) (Lodermik, Jensen 2005)


o. Anus : Periksa adanya kelainan atresia ani. Mekonium secara umum
keluar pada 24 jam pertama.
p. Esktremitas bawah : Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa
panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan.
Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kurangnya gerakan
berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan
neurologis. Periksa adanya polidaktili atau sindaktili pada jari kaki.
q. Punggung : Periksa punggung dengan cara menelungkupkan bayi, cari
adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung
atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas
medula spinalis atau kolumna vertebra (Lodermik, Jensen 2005)
r. Kulit : Perhatikan kondisi kuli bayi. Periksa adanya ruam dan bercak
atau tanda lahir. Periksa adanya pembekakan. Perhatikan adanya
vernik kaseosa. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
terdapat pada bayi kurang bulan.
2. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir :
a. Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan lemah
b. Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/menit atau menggunakan otot nafas
tambahan

c. Letargi -bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan


d. Warna abnormal -kulit/bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning
e. Suhu -terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia)
f. Tangis atau perilaku abnormal atau tidak biasa
g. Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak bertinja selama 24 jam
pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut
bengkak, tinja hijau tua atau berdarah / lendir
h. Mata - bengkak atau mengeluarkan cairan

KUNcI JAWABAN TES FORMATIF


KEGIATAN BELAJAR 3

1. Tahapan Perawatan tali pusat bayi baru lahir


a. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
b. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan betul-
betul
c. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena
udara dan tutupi dengan kain bersih secara longar
d. Lipat popok di bawah sisa tali pusat
e. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air
bersih, dan keringkan betul-betul
f. Cuci tangan kembali setelah membersihkan tali pusat

KUNcI JAWABAN TES FORMATIF


KEGIATAN BELAJAR 4

1. Persiapan memandikan bayi baru lahir :


a. Perhatikan suhu bayi dalam keadaan normal
b. Cuci tangan anda dengan sabun dan air
c. Siapkan keperluan mandi seperti :
pakaian bersih
popok
alat perekat
sabun
handuk
selimut
d. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
e. Siapkan air hangat, tapi tidak terlalu panas dalam bak mandi
f. Lepaskan pakaian bayi
g. Bersihkan tinja dari daerah pantat sebelum memandikan agar air mandi
tetap segar
2. Cara memandikan bayi baru lahir :
a. Sangga kepala bayi sambil mengusapkan air ke muka , tali pusat dan tubuh
bayi
b. Letakkan bayi pada selembar handuk
c. Sabun di sebelah bak mandi. (jangan memberi sabun pada muka dan
cuci mukanya dahulu sampai bersih)
d. Jika bayi laki-laki, tarik kulup (preputium) ke belakang dan cuci lipatan-
lipatan pada penis
e. Bilas sabun dengan cepat, sambil menyangga kepala, terutama
punggung bayi. Tidak perlu menghilangkan verniks, yaitu zat
berwarna putih dan lengket pada kulit bayi, terutama pada lipatan-
lipatan kulit. Verniks ini berfungsi memberikan perlindungan dan akan
diserap oleh tubuh dalam waktu singkat
f. Keringkan betul-betul bayi dengan sebuah handuk yang hangat dan kering
g. Tempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan kering
(singkirkan handuk basah ke pinggir), segera kenakan pakaian dan
popok bayi kemudian bungkus bayi agar tetap hangat dan bila perlu
kenakan topi bayi.
KUNcI JAWABAN TES FORMATIF
KEGIATAN BELAJAR 5

1. Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
sakit ringan. (Depkes RI, 2005).
2. Tujuan pemberian imunisasi adalah meningkatkan derajat imunitas,
memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon memori
terhadap patogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat
antigen non-virulen atau non-toksin.
3. Jenis pemberian imunisasi dasar pada bayi adalah yaitu imunisasi aktif
dan imunisasi pasif. Pada imunisasi aktif tubuh anak akan membuat
sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh,
misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imunisasi polio
atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar zat anti dalam
tubuh anak akan meningkat, sehingga anak akan menjadi imun atau
kebal. Berlainan dengan imunisasi pasif, dalam hal ini imunisasi
dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, seingga kadarnya
dalam darah akan meningkat. Zat anti yang disuntikan biasanya telah
dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang
terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan. Contoh imunisasi
pasif adalah pemberian ATS (Anti Tetanus Serum) pada anak yang
mendapat luka kecelakaan dan pada bayi baru lahir.

KUNcI JAWABAN TES FORMATIF


KEGIATAN BELAJAR 6

1. Yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah


a. Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh
bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur;
sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya
fungsi dari alat tubuh. (Depkes RI) Menurut Whaley dan Wong,
perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi
dan kompleks
melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).

b. Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi


tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih :
1998). Pengertian dari kembang (berkembang) adalah proses
pematangan/ maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya
kemampuan mental intelegensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000 :
580). Perkembangan adalah suatu rangkaian peningkatan
keterampilan dan kapasitas untuk berfungsi (Suriadi, 2001 : 1).
Perkembangan adalah digunakan untuk menunjukkan bertambahnya
ketrampilan dan fungsi yang kompleks dalam pengaturan
neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan
kanannya dan berbentuk pula kepribadiannya (Hassan, 2007 : 387).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah


a. FAKTOR DALAM
Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa
Amerika, maka ia tidak memilki faktor herediter ras/bangsa
Indonesia atau sebaliknya
Keluarga: Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus
Umur : Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang
lebih cepat daripada laki-laki.. Tetapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat
Genetik : adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi
ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada
tumbuh kembang anak seperti kerdil.
Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down's dan sindroma
Turner's.
b. FAKTOR LUAR
Faktor prenatal
Gizi : Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir
kehamilan akan
mempengaruhipertumbuhan janin

Mekanis : Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital


seperti club foot
Toksi/zat kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan
kongenital.
Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin
seperti deformitas anggota gerak
Infeksi : Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH
dapat menyebabkan kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi
mental dam kelainan jantung.
Kelainan imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin
dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah
janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan kerusakan jaringan otak
Psikologi ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakukan
salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain
c. FAKTOR PERSALINAN
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan

keruskaan jaringan otak

d. FAKTOR PASCASALIN
Gizi : untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat
Penyakit kronis/kelainan kongenital : tuberkolosis, anemia, kelainan
jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani
Lingkukan fisis dan kimia : Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang
kurang baik, kurangnnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat
kimia tertentu mempunya dampak yang negatif terhadap pertumbuhan
anak.
e. PSIKOLOGIS
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertetkan,
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya
f. SOSIO-EKONOMI
Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.
g. LINGKUNGAN PENGASUHAN
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak
h. STIMULASI
Pertumbuhan memerlukan rangsang/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i. OBAT-OBATAN
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghamba
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan

KUNcI JAWABAN TES


AKHIR MODUL
NOMOR
SOAL
1. C 6. D 11. BJAWABAN
16. B 21. A 26. D
2. D 7. B 12. E 17. A 22. E 27. C
3. B 8. A 13. A 18. E 23. E 28. D
4. B 9. E 14. B 19. B 24. A 29. D
5. A 10. B 15. A 20. D 25. E 30. B

8
8
Daftar
Gambar

http://rscarolus.atoma.co.id/wp-
Cover content/
uploads/2011/12/DSC5477.jpg
https://workinprogressicpfpune.file
Perkembangan balita s. wordpress.com/2014/03/baby-
steps.jpg
http://www.utinpatti.it/wp-content/
Memandikan bayi uploads/2013/11/massaggio-
neonatale2. jpg
http://i.ytimg.com/vi/yN4ULAEv8h
Bayi dalam kandungan
o/ maxresdefault.jpg
hatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kese
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia

8
Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for
Health System Strengthening (AIPHSS) 2015

You might also like