Mengapa mengambil judul PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN
AMALIYAH/LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) AMALIYAH KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI?
berdasarkan hasil obsevasi awal yang saya melihat bahwa di panti
asuhan tersebut pembinanya dalam memberikan pend. karakter masih kurang, ini dapat dilihat dari masih adanya pelanggaran2 yang dilakukan anak2 panti tersebut.walaupu sebenarnya bukan salah seutuhnya pembina panti dalam membina tetapi juga dari tingkat kesadaran si anak panti itusendiri juga.
Karena pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh Anak2 yang
ada dipanti asuhan, mereka berada dipanti tersebut karena berbagai alasan, mereka membutuhkan sosok yang mampu mengelola mereka seperti orang tua dalam keluarga.
Karena belakangan ini marak terjadi pelanggaran2 tata tertib
maupun norma dsb/ yang dilakukan anak2 sebagai imbas dari kurangnya pendidikan karakrter pada anak.
Pend. Karakter mengalami degradasi. Berbagai permasalahan
yang terjadi pada anak2 generasi muda penerus bangsa saat ini sudah sangat mencerminkan hilangnya nilai-nilai karakter pada generasi muda saat ini. Misalnya saja anak2 sekarang mulai memanggil temannya dengan sebutan tidak pantas (mis. Anak bule)
2. Mengapa harus DI PANTI ASUHAN AMALIYAH/LEMBAGA
KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) AMALIYAH KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI yang dijadikan tempat penelitian? Berdasarkan observasi awal, pembinaan karakter yang dilakukan pihak pembina anak di panti asuhan tersebut dirasa masih kurang dan pend. Karakter di panti asuhan tsb. monoton hanya berkutat pada nilai pend. Karakter religius, jujur, dan disiplin saja, seharusnya pihak pembina juga harus membina siswa/siswi dengan nilai pend. Karakter kerja keras, kreatif misalnya dengan mengajarkan keterampilan sehingga memiliki skill sehingga mereka bisa mandiri dan bisa menghidupi dirinya sendiri nantinyaketika sudah berada dimasyarakat .
Saya ingin mengetahui sejauh mana peranan pembina PANTI
ASUHAN AMALIYAH/LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) AMALIYAH dalam mendidik karakter anak2 panti, karena pada umumnya di panti asuhan pembinaan karakter yang dilakukan pihak pembina anak di panti asuhan monoton hanya berkutat pada nilai pend. Karakter religius, jujur, dan disiplin saja, seharusnya pihak pembina juga harus membina siswa/siswi dengan nilai pend. Karakter kerja keras, kreatif misalnya dengan mengajarkan keterampilan sehingga memiliki skill sehingga mereka bisa mandiri dan bisa menghidupi dirinya sendiri nantinyaketika sudah berada dimasyarakat .
3. Kenapa informan anda hanya 10 orang dan responden anada hanya
hanya 14 orang?
Karena 10 orang informan dan 14 orang responden ini dianggap sudah
representatif untuk memberikan data untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini. Sesuai dengan pendapat Koetjaraningrat (1997:89) bahwa dalam penelitian kualitatif penentuan besarnya jumlah informan tidak ada ukuran yang mutlak, melainkan selalu didasarkan pada kebutuhan data dan perkembangan di lapangan, atau sudah mengalami kejenuhan data wawancara diakhiri.
4. Metode apa yang digunakan
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara deskriptif fenomena yang akan diteliti dengan menggunakan instrumen wawancara secara mendalam yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada informan. observasi yaitu pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas dalam panti asuhan tsb.
peranan panti asuhan bukan hanya menyantuni akan tetapi juga
berfungsi sebagai pengganti orang tua yang tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. Selain itu panti asuhan juga memberikan pelayanan dengan cara membantu dan membimbing mereka ke arah pengembangan pribadi yang wajar dan kemampuan ketrampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat. Umumnya anak-anak yang tinggal di panti asuhan adalah: 1. Anak yatim, piatu dan yatim piatu terlantar 2. Anak terlantar yang keluarganya mengalami perpecahan, sehingga tidak memungkinkan anak dapat berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosial 3. Anak terlantar yang keluarganya dalam waktu relatif lama tidak mampu melaksanakan fungsi dan peranan sosialnya secara wajar.
PANTI ASUHAN AMALIYAH/LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA)
AMALIYAH KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDAR Terdiri dari: a. 10 orang pembina putra b. 10 orang pembina putri c. 110 anak penghuni panti yang terdiri dari: 57 orang putra 53 orang putri.
Dokumen adalah surat tertulis/tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
keterangan/ catatan penting yang berisi informasi baik dari lembaga, atau organisasi maupun dari perorangan. Dokumentasi adalah pengumpulan data, pemilihan,prengolahan dan penyimpanan dokumen-dokumen yang berbentuk tulisan, gambar dll oleh peneliti dari sumber terpercaya yang menegetahui tentang narasumber.
Pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal
dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dari berbagai media cetak membahas mengenai narasumber yang akan diteliti