You are on page 1of 10

Organisasi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah suatu jenis industri yang memproduksi atau


mengolah suatu bahan dan menjadikannya suatu barang baru. Dalam proses
produksi ini biasanya menggunakan alat dan teknologi. Karena itulah banyak yang
berpendapat bila industri atau perusahaan jenis ini selalu dinamakan pabrikasi.
Maka dari itu bagan atau bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur
merupakan alur dari suatu proses produksi barang.

Bagian Struktur Organisasi Perusahaan Manufaktur

Biasannya struktur organisasi perusahaan manufaktur yang terpenting terdiri dari


beberapa bagian yang diantaranya adalah :

1. Kepala atau pimpinan

Ini adalah struktur organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini
merupakah pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional
atau berjalannya roda perusahaan.

2. Bagian penyediaan bahan

Sebelum melakukan proses produksi tentu harus disediakan bahan yang diperlukan.
Maka bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur inilah yang bertanggung
jawab terhadap tugas ini. Mulai dari bahan dasar atau pokok serta bahan tambahan
untuk melakukan produksi semua di bawah kendali bagian ini.

3. Bagian alat produksi

Ini juga merupakan bagian dari struktur organisasi perusahaan manufaktur yang
cukup penting peranannya. Tugasnya adalah menyediakan serta memelihara
keawetan alat atau mesin yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Dan
bukan hanya menyediakan, mereka yang masuk bagian ini juga punya tanggung
jawab bila ada alat produksi yang mengalami kerusakan atau gangguan.

4. Bagian keuangan

Bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur yang satu ini punya tanggung
jawab terhadap keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya tentu saja
adalah mengatur manajemen keuangan mulai dari belanja rutin untuk produksi dan
keperluan perusahaan yang lain.

5. Bagian produksi

Ini merupakan bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur yang sangat vital.
Karena hampir 80% kegiatan dari perusahaan manufaktur berfokus pada kegiatan
produksi. Untuk itulah bagian produksi ini biasanya juga masih terbagi lagi dalam
beberapa sub bagian. Misalnya :
Bagian pra produksi

Bertugas menyiapkan bahan yang dibutuhkan dan telah disediakan oleh bagian
penyediaan bahan.

Bagian produksi

Bagian ini tugasnya adalah melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan
menajdi barang jadi yang siap untuk digunakan.

Bagian kontrol kualitas

Tugas dari bagian ini adalah melakukan pengecekan apakah barang hasil produksi
mereka telah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan atau sesuai
dengan pemesanan dari konsumen.

Bagian paska produksi

Bagian ini biasanya juga masih terdiri dari sub bagian lagi. Misalnya bagian
pengepakan, penyimpanan dan lain lain.

6. Bagian personalia

Seperti pada perusahaan yang lain, bagian struktur organisasi perusahaan


manufaktur ini juga bertugas memanajemen atau mengatur para tenaga kerja.
Tugasnya adalah menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian yang dikuasai
atau dimiliki. Selain itu produktifitas tenaga kerja juga menjadi tanggung jawab dari
bagian ini.

7. Bagian penjualan

Meski tidak ikut dalam proses produksi, namun bagian dari struktur organisasi
perusahaan manufaktur ini juga punya pengaruh yang besar terhadap kemajuan
perusahaan. Karena dari bagian inilah hasil produksi perusahaan bisa dijual atau
dipasarkan.

Sejarah manufaktur

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata
manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah
proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan
produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut
dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk
dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti
perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan.
Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang
kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagai
berikut:

- Perancangan Produk - Pembelian - Pemasaran

- Mesin dan perkakas - Manufacturing - Penjualan

- Perancangan proses - Production control - Pengiriman

- Material - Support services - Customer service

Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu tentang teknik manufaktur. Sesuai
dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan
produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan
sistem produksinya (sistem manufaktur). Meskipun teknik manufaktur pada
berbagai perguruan tinggi memiliki ke-khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada
bagian yang sama pada jurusan-jurusan tersebut. Keilmuan teknik manufaktur
selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk manufaktur yang melibatkan
berbagai aktifitas dan sumberdaya seperti yang telah diuraikan di atas.

Jika dicermati, bidang ilmu teknik manufaktur sesungguhnya merupakan sinergi


(gabungan yang saling menguatkan) dari jurusan teknik mesin dan teknik industri.
Dari teknik mesin diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan
perancangan proses pembuatan, sedangkan dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu
yang terkait dengan pengelolaan sistem di industri manufaktur (industri yang
menghasilkan produk manufaktur). Dengan demikian akan ada beberapa
matakuliah yang bisa dijumpai terdapat pada ketiga jurusan tersebut (overlapping).

Karena sinergi tersebut, di beberapa perguruan tinggi yang belum memiliki teknik
manufaktur sebagai jurusan tersendiri, keilmuan teknik manufaktur biasanya
menjadi bagian dari jurusan teknik mesin atau teknik industri. Dengan demikian
banyak bidang ilmu di kedua jurusan tersebut yang juga dipelajari di jurusan teknik
manufaktur.

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, teknik manufaktur berhubungan dengan


produk-produk manufaktur. Yang dimaksud produk manufaktur di sini adalah
produk-produk yang pembuatannya melalui berbagai proses manufaktur. Sebagai
ilustrasi, mari kita perhatikan dan kita periksa beberapa obyek di sekitar kita: arloji,
kursi, stapler, pensil, kalkulator, telpon, panci dan pemegang lampu. Kita segera
akan menyadari bahwa semua obyek tersebut mempunyai bentuk yang berbeda.
Benda-benda tersebut tidak akan bisa kita jumpai ada di alam ini sebagaimana
seolah-olah tersedia begitu saja di ruangan kita. Benda-benda tersebut telah
ditransformasikan (diciptakan/dibuat) dari berbagai material dan dirakit hingga
menjadi benda-benda yang kita pergunakan sehari-hari.

Beberapa obyek terdiri dari satu komponen, seperti paku, baut, kawat, gantungan
baju. Namun demikian, kebanyakan obyek mesin pesawat terbang (ditemukan
tahun 1939), ballpoint (1938), panggangan roti (1926), mesin cuci (1910), AC
(1928), lemari es (1931), mesin fotocopy (1949), dan semua jenis mesin, serta
ribuan produk lainnya - dibangun dari perakitan sejumlah komponen yang terbuat
dari berbagai jenis material. Semua komponen tersebut dibuat melalui berbagai
proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di samping produk-produk akhir
tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibuat
dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin yang
dipakai untuk membuat berbagai macam produk. Misalnya mesin press untuk
membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat
komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian. Aspek yang sama
pentingnya adalah perbaikan dan perawatan (service and maintenance) mesin-
mesin tersebut selama umur hidupnya.

Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur

Sebagai contoh permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan produk


manufaktur, berikut ini diilustrasikan bagaimana permasalahan di dalam
perancangan dan pembuatan paper clip. Paper clip, benda yang sangat sederhana
yang kita jumpai sehari-hari, dikembangkan pertamakali oleh Johan Vaaler, seorang
warganegara Norwegia dan menerima hak paten pada tahun 1901.

Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi
berlangsung, langkah pertama adalah merancang paper clips tersebut. Pada proses
merancang produk tersebut, berbagai pertanyaan akan muncul, material jenis apa
yang akan dipilih untuk membuat produk tersebut? Apakah material logam atau non
logam seperti plastik? Jika dipilih logam, logam jenis apa? Jika dipilih material kawat,
berapakah diameternya? Apakah penampangnya harus berbentuk bundar atau ada
yang berbentuk lain? Jika kehalusan permukaan kawatnya penting, seberapa kasar
seharusnya? Bagaimana caranya membentuk paper clip dari kawat tersebut?
Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu? Jika
diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau dibeli untuk membuat
memproduksinya? Jika sebagai perusahaan mendapatkan order 100 buah clip atau
1 juta clip, apakah pendekatan manufakturnya akan berbeda?

Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip.
Termasuk di dalam proses perancangan adalah pertimbangan-pertimbangan seperti
jenis (style), penampilan fisik (appearance) dan kehalusan permukaan dari clip
tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa beberapa jenis klip memiliki goresan di
permukaannya, untuk memberikan gaya tekan yang lebih baik.

Setelah menyelesaikan perancangan, material yang cocok harus dipilih. Pemilihan


material memerlukan pengetahuan tentang kebutuhan akan fungsi dan pemakaian
produk tersebut, dan ini mengarahkan kepada pemilihan material yang tersedia
secara ekonomis untuk memenuhi tuntutan tersebut pada harga yang sedapat
mungkin paling murah. Pemilihan material juga melibatkan pertimbangan akan
ketahanannya terhadap korosi, karena clip seringkali dipegang dan kontak dengan
kotoran serta gangguan lingkungan lainnya. Perhatikan, kadang-kadang ada bekas
karat akibat yang ditinggalkan oleh clip pada kertas yang disimpan pada waktu
yang lama.

Banyak hal tentang clip ini yang harus ditanyakan. Apakah material yang dipilih bisa
menahan lekukan (bending) pada saat proses pembuatan, tanpa retak atau patah?
Bisakah kawat dipotong tanpa mengakibatkan keausan pada pisaunya? Akankah
bekas potongannya halus atau meninggalkan permukaan yang tajam?

Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling ekonomis pada laju produksi
yang diperlukan, sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan.
Selanjutnya, metode pembuatan yang tepat dengan perkakas yang tepat, mesin
dan peralatan harus dipilih untuk membentuk kawat menjadi paper clip.

Contoh di atas adalah contoh berbagai masalah di dalam produksi suatu produk
yang relatif sederhana, pada produk-produk lain mungkin akan dijumpai masalah-
masalah yang jauh lebih rumit. Terutama bila produk tersebut melibatkan teknologi
tinggi dan diproduksi dalam jumlah banyak sehingga melibatkan banyak mesin,
fasilitas maupun tenaga kerja. Sebuah mobil, misalnya, terdiri dari sekitar 15.000
komponen, pesawat terbang transport C-5A terbuat dari lebih dari empat juta
komponen dan pesawat Boeing 747-700 terbuat dari enam juta komponen.
Semuanya dibuat dengan bermacam-macam proses yang disebut manufaktur
(manufacturing). Dengan demikian bisa dibayangkan luasnya area industri
manufaktur, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Bagi
kebanyakan negara industri, manufaktur merupakan tulang punggung
perekonomian. Sebagai aktifitas ekonomi manufaktur menyumbang 20 hingga 30%
nilai dari produk dan jasa yang dihasilkan di suatu negara.

Kenyataan itu telah membuktikan bahwa peluang sarjana teknik manufaktur masih
terbentang luas.

Tipe dan struktur organisasi

Pengorganisasian Kegiatan Produksi Dalam Sebuah Industri Manufaktur.

Pembahasan tidaklah berkaitan dengan struktur organisasi produksi yangsecara


jelas umumnya mengambil tipe struktur organisasi lini dan staff melainkan akan
menyangkut langkah-langkah pembuatan produk.

Langkah-langkah dalam siklus manufaktur bisa berbeda-beda tergantung dari tipe


industri, produk yang dibuat(macam dan jumlah), skala industri, dan atau gaya
manajemen yang diaplikasikan. Secara umum, fungsi aktifitas yang tetap
ditunjukan dalam bagan siklus manufaktur akan sering dijumpai dalam sebuah
industri manufaktur dalam membuat produk.

Penjualan dan Pemasaran.

Perintah untuk melaksanakankegiatan produksi untuk mengolah material menjadi


sebuah produk yang diinginkan umumnya akan diformulasikan oleh departemen
Penjualan dan Pemasaran dari sebuah perusahaan Hal ini akan direalisasikan
melalui satu dari tiga cara berikut :

Pelanggan akan memesan untuk dibuatkan suatu rancangan produk sesuai


dengan spesifikasi kebutuhannya.

Pelanggan akan membeli satu ataulebih dari produk yang dibuat secara
bebas(standard) atau tidak perlu menunggu datangnya pesanan terlebih dahulu.

Suatu pesanan yang didasarkan pada suatu ramalan kebutuhan dari suatu produk
tertentu dimasa yang akan datang. Disini ramalan akan dibuat oleh staf bagian
pemasaran yang bekerja secara koordinatif dengan bagian perencanaan dan
pengendalian produksi.

Perancangan Produk.

Bilamana produk harus dibuat sesuai dengan spesifikasi khusus yang dikehendaki
oleh pemesan, maka disini rancangan produkakan sangat etrgantung atau harus
disiapkan oleh kustomer itu sendiri, hal ini bisa dijumpai dalam kasus job order.
Sebaliknya bila rancangan produk tersebut merupakan patent atau hak milik maka
disini industri manufaktur berkewajiban dan bertanggung jawab untuk merancang
dan mengembangkannya.

Teknik Produksi.

Bagian Teknik Produksi dari sebuah industri manufaktur akan memiliki 4 tanggung
jawab pokok yaitu :

Memberikan saran dan rekomendasi teknis bagi departemen perancangan produk


(R&D) tentang bisa/mudah tidaknya sebuah rancangan produk pada saat akan
diwujudkan.

Menetapkan langkah-langkah proses produksi yang diperlukan untuk membuat


sebuah produk/komponen.

Menetapkan spesifikasi dan rancangan teknis dari perkakas dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam proses produksi.

Bertindak sebagai trouble shooting.

Teknik Industri.
Fungsi dari bagian ini adalah untuk menetapkan metoda kerja dan waktu standard
untuk setiap altifitas produksi. Maksud dari penetapan metoda kerja disini adalah
untuk mendapatkan cara terbaik untuk melaksanakan suatu tugas dan kemudian
menstandardkannya. Selain menetapkan metoda kerja dan waktu standard, maka
fungsi dan tanggungjawab dari bagian teknin industri menyangkut pula masalah-
masalah program pengurangan biaya, perbaikan atau peningkatan produktifitas,
studi tentang tata letak fasilitas produksi, proyek-proyek riset operasional dan lain-
lain.

Perencanaan Dan Pengendalian Produksi.

Produk yang harus dibuat haruslah diterjemahkan dalam bentuk master schedule
yang mana secara spesifik master schedule akan memberikan informasi mengenai
berapa banyak jumlah unit dari masing-masing produk (komponen) yang harus
dibuatkan dan kapan masing-masing harus dikirim.

Selain menyusun master schedule maka tugas dan tanggung jawab lainnya dari
bagian ini adalah melaksanakan aktifitas-aktifitas :

Perencanaan kebutuhan.

Penjadwalan.

Penyebaran.

Ekspedisi (penjadwalan ulang)

Proses manufaktur.

Proses manufaktur merupakan proses untuk merubah bentuk(transformasi) bahan


baku menjadi produk jadi.

Pengendalian Kualitas.

Bagian pengendalian kualitas bertanggung jawab untuk menjamian agar supaya


kualitas dari produk dan komponen-komponennya bisa memenuhi standard yang
telah dispesifikasikan oleh perancangnya.

Pengiriman dan Pengendalian Persediaan.

Langkah terakhir dar siklus manufakturing adalah berupa aktifitaspengiriman


(shipping) dan pendistribusian produk langsung ke konsumen yang memerlukan
atau menyimpan produk tersebut didalam gudang sebagai persediaan (inventory).

Klasifikasi Proses Produksi Berdasarkan Jumlah Produk Yang Dihasilkan.


Dalam kaitannya denga jumlah ataupun volume produksi yang dihasilkan, industri
manufakturing dapat diklasifikasikan kedalam 3 tipe yaitu :

Job Shop Production.

Batch Production.

Mass Production.

Job Shop Production.

Job Shop Production seringkali pula disebut sebagai industri yang bekerja
berdasarkan pesanan (job order). Disini jumlah atau volume produksi yang
dihasilkan seringkali rendah dan umumnya digunakan untuk memenuhi pesanan
yang spesifik dan oleh karena itu disini banyak variasi pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh industri semacam ini.

Batch Production.

Industri kategori ini akan membuat produk dalam jumlah atau volume dengan skala
medium size. Sejumlah produk dalam hal ini bisa dibuat hanya sekali atau bisa juga
diproduksi pada interval waktu tertentu.

Mass Production.

Tipe produksi masal yang diaplikasikan untuk menghasilkan produk dalam jumlah
besar tapi relatif sejenis. Disini cendrung untuk menggunakan mesin dan peralatan
produksi yang spesial yang mampu menghasilkan produk dengan laju produksi yang
tinggi.

Bergerak dalam bidang

Seiring dengan perkembangan teknologi, di Indonesia telah banyak berdiri sejumlah


perusahaan manufaktur yang terus bekerja keras memproduksi barang untuk
memenuhi setiap kebutuhan masyarakat Indonesia yang berperan sebagai
konsumen.

Perusahaan manufaktur adalah sebuah industri yang bekerja untuk menghasilkan


suatu barang yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, di mana proses produksi
dilakukan untuk mengubah bahan baku/mentah menjadi barang jadi atau siap untuk
digunakan. Proses produksi itu sendiri dilakukan secara mekanis atau fisik, dan
melibatkan sejumlah peralatan modern.

Sampai hari ini, banyak sekali produk olahan yang kita nikmati berasal dari
perusahaan manufaktur. Mulai dari makanan, pakaian, maupun barang lain yang
memang kita butuhkan sehari-hari. Kita memang tidak bisa lepas dari peran
perusahaan manufaktur, di mana mereka berfungsi sebagai produsen dan kita
tinggal menikmati hasil akhirnya.

Contoh Perusahaan Manufaktur

Berikut ini adalah beberapa nama-nama perusahaan manufaktur yang ada di


Indonesia dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Nama Indofood pastilah nama perusahaan manufaktur yang sudah tidak asing lagi
di telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan ini memang masuk ke dalam daftar
nama perusahaan di BEI. Sudah sangat banyak produk makanan dan minuman
yang diproduksi oleh perusahaan ini.

Misalnya beberapa merk mie instan, berbagai makanan ringan atau snack, sampai
beberapa merk minuman terkenal di dunia yang produksinya dipercayakan pada
perusahaan manufaktur yang satu ini.

PT. Aqua Golden Mississipi Tbk

Produk minuman Aqua bisa dibilang merupakan produk AMDK (air minum dalam
kemasan) yang merajai pasaran di Indonesia. Produk ini sendiri muncul sejak tahun
1973 dan sudah menjadi merk generik untuk produk air kemasan.

PT. Unilever Indonesia Tbk

Perusahaan manufaktur yang satu ini sebenarnya adalah milik orang Belanda,
namun di Indonesia pun produk-produk Unilever bisa ditemukan dengan mudah di
toko atau supermarket.

Perusahaan ini menghasilkan banyak jenis produk yang dibutuhkan orang dalam
kesehariannya. Misalnya sabun mandi, deterjen, makanan, minuman, bahkan
sampai produk-produk kosmetik untuk kecantikan.

PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk

Perusahaan manufaktur ini bergerak dalam bidang produksi minuman. Merk ini
sendiri pastilah sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas. Perusahaan yang berdiri
tahun 1975 ini berpusat di Kabupaten Bandung. Contoh hasil produksinya adalah
susu Ultra Milk, Teh Kotak, atau Sari Kacang Ijo.

PT. Mustika Ratu Tbk

Nama perusahaan manufaktur yang satu ini pasti tidak asing, terutama bagi wanita.
Mustika Ratu adalah perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk
kecantikan atau kosmetik dan berpusat di Jakarta.
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1970 ini telah memproduksi banyak kosmetik
dan telah diekspor ke beberapa negara. Produk-produk kecantikan tersebut berupa
bedak, pembersih muka, lipstik, dan lain-lain.

You might also like