You are on page 1of 11

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika

(Coffea arabica L) Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

USULAN PENELITIAN

OLEH :

TAMBUN SIHOTANG/140301149

AGROEKOTEKNOLOGI 3

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan usulan

penelitian dengan judul Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi

Arabika (Coffea arabica L) Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua dosen pembimbing

yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi sampai

selesainya usulan penelitian ini.

Tidak lupa pula buat seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu

penulis di dalam penyelesaian usulan penelitian ini, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan

Yang Maha Esa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan agar usulan penelitian ini

bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan

penelitian.

Medan, April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang....................................................................................

Tujuan Penelitian................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Kopi Arabika.......................................................................

Syarat Tumbuh....................................................................................

BAHAN DAN METODE

DAFAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Evaluasi lahan adalah suatu penilaian terhadap karakteristik suatu lahan

untuk mengetahui potensi lahan tersebut, sehingga penggunan lahan tersebut

dapat maksimal. Pengunanan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya

dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan, oleh sebab itu evaluasi lahan

merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar penggunanan lahan sesuai

dengan kemampuannya (Hardjowigeno dan Widiatmaka,2007)

Menanam kopi, menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia,

khususnya untuk jenis kopi arabika. Kopi arabika varietas ateng menjadi pilihan

banyak petani karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan kopi-kopi lain

yaitu proses penanaman hingga panennya hanya membutuhkan waktu 2tahun.

Daerah-daerah yang menjadi penghasil kopi arabika antara lain; Sumatera Utara,

Aceh, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan lain sebagainya. Indonesia

menjadi produsen ke-empat terbesar di dunia untuk penghasil kopi saat ini

(Wibowo,2007).

Kopi arabika varietas kopi ateng juga banyak dikembangkan di Sumatera

Utara tepatnya di Kabupaten Samosir. Masyarakat yang menanam kopi di daerah

ini sudah merasakan manfaatnya. Seperti petani di Kecamatan Pangururan

Kabupaten Samosir yang dulunya menanam tanaman bawang merah

(Rahayu,1999).

Kecamatan Pangururan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten

Samosir, terletak di antara2032-2045 Lintang Utara dan di antara 98042-

98047 Bujur Timur dengan luas wilayah daratan sebesar 121.43 km 2.


Batas- batas wilayahnya adalah Kecamatan Simanindo di sebelah utara,

Kecamatan Palipi di sebelah selatan, Kecamatan Sianjur Mula mula di sebelah

barat, serta Kecamatan Ronggur Nihuta di sebelah Timur. Luas wilayah

Pangururan hanya sebesar 8,41 persen dari total luas wilayah Samosir.

Mayoritas masyarakat di Kecamatan pangururan hidup dari pertanian dan

hasil hutan. Jenis lahan pertanian yang umum adalah ladang umum dengan

komoditi kentang, kubis, kopi, cabe dan tanaman palawija lainnya. Luas lahan

kering berkisar 494.5 ha sedangkan luas lahan persawahan berkisar 833.0 ha. Di

beberapa desa masih terdapat lahan-lahan yang tidak dikelola atau diusahakan.

Hal ini dikarenakan oleh kondisi topografi yang berbukit-bukit dan bergelombang

hingga pegunungan, struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa tektonik

dan vulkanik.

Di Kecamatan pangururan masyarakat membudidayakan tanaman

perkebunan yaitu tanaman kopi arabika (Coffe arabica). Permasalahan yang

dihadapi petani kopi di daerah ini adalah penurunan produksi tanaman kopi dari

tahun ke tahun, sehingga sumber pendapatan petani kopi menjadi menurun dan

mengganggu kegiatan ekonomi para petani. Berdasarkan data BPS Kecamatan

pangururan (2014), tahun 2012 produksi tanaman kopi adalah 195,6 ton dengan

luas lahan 152,7 ha sedangkan tahun 2013 produksi tanaman kopi menurun

menjadi 190,3 ton dengan luas 156,3 ha.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian

mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika (Coffea arabica), di

Kecamatan pangururan Kabupaten Samosir.


Dengan adanya kegiatan penelitian ini, maka diharapkan petani di

Kecamatan pangururan Kabupaten Samosir dapat mengetahui tingkat kesesuaian

tanaman di wilayah ini sehingga evaluasi selanjutnya dapat dilakukan oleh pelaku

usaha tani.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika (Coffea

arabica L) di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Kopi Arabika

Kopi Arabika merupakan jenis kopi tertua yang dikenal dan dibudidayakan

di dunia dengan varietas - varietasnya. Kopi Arabika menghendaki iklim

subtropik dengan bulan - bulan kering untuk pembungaannya. Di Indonesia

tanaman kopi Arabika cocok dikembangkan di daerah - daerah dengan ketinggian

antara 800 - 1500 m di atas permukaan laut dan dengan suhu rata - rata 15 - 24C.

Pada suhu 25C kegiatan fotosintesis tumbuhannya akan menurun dan akan

berpengaruh langsung pada hasil kebun. Mengingat belum banyak jenis kopi

Arabika yang tahan akan penyakit karat daun, dianjurkan penanaman kopi

Arabika tidak di daerah - daerah di bawah ketinggian 800 m dpl (Sihombing,

2011).

Klasifikasi tanaman kopi Arabika ( Coffea arabica L.) menurut Rah ardjo

(2012) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae,Sub kingdom : Tracheobionta,Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta,Kelas : Magnoliopsida,Sub Kelas : Asteridae,Ordo :

Rubiales,Famili : Rubiaceae,Genus : Coffea,Spesies : Coffea arabica L.

Syarat Tumbuh

Kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh

terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan.

Oleh karena itu, jenis tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan

kondisi tinggi tempat dan curah hujan di daerah setempat (Ernawati et al., 2008).

Menurut Panggabean (2011) dalam Anshori (2014) karakter morfologi

yang khas pada kopi arabika adalah tajuk yang kecil, ramping, ada yang bersifat
ketai dan ukuran daun yang kecil. Biji kopi arabika memiliki beberapa

karakteristik yang khas dibandingkan biji jenis kopi lainnya, seperti bentuknya

yang agak memanjang, bidang cembungnya tidak terlalu tinggi, lebih bercahaya

dibandingkan dengan jenis lainnya, ujung biji mengkilap, dan celah tengah

dibagian datarnya berlekuk.


BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan pangururan Kabupaten Samosir

dan sampel tanah yang diperoleh di lapangan di analisis di dan Laboratorium

Analitik di PT. Socfin Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai Medan pada bulan

Juni 2015 Oktober 2015.

Bahan yang digunakan adalah sampel tanah yang diambil dari setiap

Satuan Peta Lahan (SPL), serta bahan-bahan yang digunakan untuk analisis di

laboratorium. Alat yang digunakan adalah Peta Satuan Peta Lahan (SPL)

Kecamatan Silima Pungga-pungga skala 1 : 50.000 yang dihasilkan dari overlay

anatara Peta Jenis Tanah skala 1 : 50000, Peta Kemiringan Lereng skala 1 : 50.000

dan Peta Ketinggian Tempat skala 1 : 50.000, GPS (Global Positioning System),

ring sampel, bor tanah, kertas label, kantong plastik, karet gelang, cangkul,

kamera untuk mendokumentasi kegiatan, spidol, alat tulis, serta alat-alat yang

digunakan untuk analisis di laboratorium.

Penelitian ini menggunakan metode survei evaluasi kesesuaian lahan FAO

(metode limit) berdasarkan data iklim yang diklasifikasikan berdasarkan tipe

iklim Schimdt dan Ferguson, data kesuburan tanah meliputi sifat kimia dan fisika

dievaluasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Staf Pusat Penelitian Tanah

Bogor Tahun 1993.

Metode evaluasi lahan yang dilakukan adalah metode pembanding

(matching) merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi kemampuan lahan

dengan cara mencocokkan serta membandingkan antara karakteristik lahan

dengan criteria kelas kemampuan lahan sehingga diperoleh potensi di setiap

satuan lahan tertentu.


Untuk memperoleh kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika

(Coffea arabica), di Kecamatan pangururan Kabupaten Samosir, maka data iklim,

data hasil pengamatan di lapangan (kondisi fisik lingkungan) dan data hasil

analisis laboratorium dicocokkan (matching) dengan kriteria kelas kesesuaian

lahan untuk tanaman kopi arabika dan kopi robusta oleh Petunjuk Teknis Evaluasi

Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Djaenudin, 2011) sehingga diperoleh kelas

kesesuaian lahan aktual. Setelah mempertimbangkan usaha-usaha perbaikan yang

dapat dilakukan pada faktor-faktor penghambatnya, maka selanjutnya

diperolehlah kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman kopi arabika (Coffea

arabica) tersebut di Kecamatan pangururan Kabupaten Samosir.. Karakteristik

lahan yang diamati meliputi : Iklim (Curah hujan, kelembaban, suhu udara),

drainase, bahan kasar (%), kedalaman tanah (cm), bahaya erosi dihitung dengan

metode USLE, genangan , batuan di Permukaan (%), Singkapan Batuan (%),

KTK (me/100 g) metode ekstraksi NH4OAc pH 7, pH H2O metode elektrometri

(1 : 2,5), kejenuhan basa (%) NH4 Asetat 1 N pH 7, C-organik (%) metode

Walkey and Black, dan tekstur metode pipet.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S., 2010. Konservasi Tanah dan Air Edisi Kedua.Institute Pertanian

Bogor, Bogor

Badan Pusat Statistika Kecamatan pangururan, 2014. Statistik Daerah Kecamatan

pangururan. Badan Pusat Statistika Kabupaten Samosir. Medan.

Djaenudin, D., Marwan, Subagio, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi

Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak). Bogor.

Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo, Jakarta.

Rauf, A., 2011. Sistem Agroforestry (Upaya Pemberdayaan Lahan Secara

Berkelanjutan). USU Press. Medan.

Rayes, M. L., 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Andi Offset,

Yogyakarta.

You might also like