You are on page 1of 3

RETENSI URIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 PLG
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.02 LAHAT
Jln.Letjen Harun Sohar No.26 Kel.Pasar Baru Kab Lahat

Tanggal Terbit Ditetapkan,


PELAYANAN MEDIK Kepala Rumah sakit Tk IV 02.07.02 Lahat

PROSEDUR TETAP
dr. Teguh Ismanto,Sp.An
Mayor Ckm NRP 11020000391071
PENGERTIAN Retensi urin merupakan kegawatdaruratan yang harus mendapatkan
pertolongan / tindakan segera karena retensi urin total yang
berlangsung beberapa hari dapat mengakibatkan urosepsis yang dapat
berakhir kematian. dalam hal seseorang tidak bisa kencing harus
dibedakan antara retensi urin dan anuri. retensi urin ialah tidak
dapat/sukarnya urin keluar dari buli-buli, sedangkan anuri ialah
terhentinya produksi urin akibat gangguan dibagian proksimal buli-buli
TUJUAN 1. Pengobatan rasional dan standar terapi di rumkit DKT TK IV
Lahat
2. Menghilangkan keluhan atau gejala
3. Mencegah komplikasi dan mortalitas
KEBIJAKAN Memberi pelayanan prima kepada masyarakat yang menderita retensi
urin oleh SMF penyakit bedah, melalui rawat jalan mupun rawat inap

Prosedur Mengeluarkan urin secepatnya


memperbaiki keadaan umum : ingat kemungkinan infeksi,
absorbs gangguan kesimbangan cairan, buli-buli atau sistomi
pada fungsi buli-buli cukup tusukan jarum yang cukup besar
sedekat mungin pada pinggir atas simfisis
Pengobatan kausal
o Urin dikeluarkan seceptnya dengan jalan
1. Kateterisasi; biasanya dicoba dari nomor 18-20f
untuk dewasa
Salah jalan (false route) biasanya akan
keluar darah sering terjadi pada
penggunaan kateter yang terlalu kecil
Spasme muspincter urethrae internus: dapat
diatasi dengan tekanan sedang kontinu
Batu uretra :biasanya dapat diraba dari luar,
bila batu terletak prosimal dapat didorong ke
buli-buli, bisa disetel. Coba dikeluarkan
dengan pinset
Striktur
2. Bila kateterisasi gagal, gunakan busi filiform (2F-
6F):
Masukkan 4-6 busi ke dalam uretra lalu
manipulasi satu demi satu sampai salah
satu busi masuk ke buli-buli setelah itu busi
yang lain dikeluarkan
Hubungkan busi yang tinggal dengan
bougie follower ukuran kecil (6f) dari
masukan ke dalam demikian berangsur-
angsur diganti dengn follower yang lebih
besar
Kemudian ganti dengan kateter yang lebih
besar berturut-turut setiap dua hari sampai
kateter 20f-22f dapat masuk, biasanya
setelah itu penderita kencing sendiri
3. Bila busi filiform tidak tersedia atau ggal, lakukan
pungsi pubis miring ke atas, berikan pula antibiotik
misalnya PSS :1 atau ampisilin 4x250-500mg/hri,
setelah keadaan umum membaik dapat dicoba
kembali kateterisasi
4. Pengobatan kausal penyebab retensi urin
Fimosis : sirkumsisi
Infeksi : antibiotik yang sesuai
Trauma: lihat trauma saluran kemih
Striktur
Conservative : businasi teratur setiap minggu, kemudian dua minggu
sekali sebulan sekali berhasil pada struktur yang pendek dan kecil
Operatif :
Reksesi bagian striktur, lalu dilakukan anastomosis end cara ini
tak dapat dilakukan bila daerah striktur >1 cm
Cara jonsson dilakukan bila daerah striktur panjang dan banyak
jaringan fibrotic
Stadium I:
Daerah striktur disayat longitudinal dengan menyertakan sedikit
jaringan sehat di proksimal dan distalnya, lalu jaringan fibrotic diexsis.
Mukosa uretra di jahit ke penis pendulans dan dipasang kateter selama
5 -7 hari. Setelah kateter diangkat, urin akan melalui hipospadi buatan
tersebut
Stadium II:
Beberapa bulan kemudian bila daerah striktur perangkat lunak
dilakukan pembuatan uretra baru
Uretral Plastik: dilakukan bila striktur didaerah prostat
1. Batu saluran kemi
2. Neurlogi:coba fisioterapi
3. Tumor prostat: hipertropi prostat: pada rectal toucher akan
teraba pembesaran prosat yang kenyal licin dan tak nyeri yang
indikasi operasi timbul bila terdapat sisa urin > 50ml
Macam-macam operasi:
Transurethral resektion
Prostatetomi terbuka
Transvasikal
Retropublik ekstravesikal
Transperineal
Karsinoma prostat: pada rectal toucher teraba prostat yang membesar
dengan durasi satu/beberapa tempat, keras, tak nyeri
Pengobatan merupakan kombinasi dari:
Prostatektomi
Estrogen: dietilstibestrol 3x 100mg untuk sepuluh hari pertama,
lalu diturunkan sampai dosis terkecil yang dapat
mempertahankan kadar fosfatase asam darah dalam batas
normal
Orkidektomi subkapsular

Unit terkait 1. Komite medic


2. SMF
3. UGD
4. keperawatan

You might also like