Professional Documents
Culture Documents
Gas bumi merupakan sumber daya alam yang terdiri dari Senyawa Hidrokarbon (Cn H2n+2 )
dan komponen non-hidrokarbon lainnya seperti N2, C02 dan H2S. Gas Bumi yang
dihasilkan dipermukaan dapat dikelompokkan dalarm dua golongan, yaitu :
Kelompok yang kedua ini, walaupun di dalam reservoir terbentuk dalam satu fasa
mungkin dipermukaan berubah menjadi gas dan cairan. Kadar cairan menjadi patokan
kasar pembagian lebih lanjut dari non-associated gas menjadi gas kering dan gas basah
(kondensat) Gas disebut kering bila GOR > 100.000 SCF/STB , sebaliknya disebut sebagai
gas basah. Akan tetapi klasifikasi yang tepat baru diperoleh dari diagram P.T, dari fluida
reservoar. Gambar skematis yang umum diberikan pada Gambar 1.
Gambar 1
1. Memiliki volume dari molekul relatif dapat diabaikan dibandingkan dengan volume dari
fluida secara menyeluruh.
2. Tidak memiliki daya tarik atau gaya tolak antara sesama molekul atau antara molekul
dengan dinding dari tempat dimana gas itu berada.
3. Semua tubrukan dari molekul bersifat elastik murni, yang berarti tidak ada kehilangan
energi dalam akibat tubrukan tadi.
Dasar untuk menggambarkan suatu gas ideal datang dari percobaan - percobaan yang
kemudian dikenal sebagai hukurn - hukum gas.
1. Hukum Boyle.
Bahwa perubahan volume dari suatu gas ideal berbanding terbalik dengan tekanan pada
temperatur konstan
V 1/P atau PV = konstan
2. Hukum Charles.
Bahwa perubahan volume berbanding lurus dengan perubahan temperatur pada tekanan
yang konstan.
V T atau V/T = konstan.
3. Hukurn Avogadro.
Bahwa pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama suatu gas ideal dengan volume
yang sama, akan mempunyai jumlah molekul yang sama.
Dari gabungan antara Hukurn Boyle, Charles dan Avogadro di peroleh suatu persamaan
kesetimbangan :
PV=nRT (1)
PV=ZnRT (2)
Harga faktor deviasi gas tergantung, dari perubahan tekanan, temperatur atau
komposisi gas. Gambar 2 menunjukkan Z yang umum terhadap tekanan untuk suatu
temperatur dan komposisi gas tertentu.
Ma = yi Mi (4)
Vi
Fraksi Volume = (5)
Vi
keterangan :
Vi = Volume dari komponen i pada kondisi standar.
Wi
i = (6)
Wi
keterangan :
i = fraksi berat dari komponen.
Ppc= y i
Pci (8)
keterangan :
yi = Fraksi mol komponen i
Tci = Temperatur kritis Komponen ke I, 0R
Pci = Tekanan kritis komponen ke i, Psia
Atau dapat juga menggunakan korelasi dari Gambar 3, perlu diketahui terlebih dahulu
harga specific Gravity gas yaitu :
g = M / 28,97 (9)
keterangan :
M adalah berat molekul total campuran gas dan harga 28.97 adalah berat molekul
T ' pc = Tpc
Ppc T ' pc
P ' pc =
(
Tpc + B B2 )
Keterangan :
Tpc = Temperatur Pseudokritis sebelum koreksi.
Ppc = Tekanan Pseudokritis sebelum koreksi.
T'pc = Temperatur Pseudokritis sesudah koreksi.
Ppc = Tekanan Pseudokritis sesudah koreksi.
Sehingga :
dan selanjutnya harga faktor deviasi gas dapat ditentukan dari Gambar 4.
+ A7 r / Tr3 (1 + A8 r ) exp ( A8 r )
2 2 2
(14)
Keterangan :
r = 0.27 Pr / ( Z Tr) (15)
dan
Al = 0.31506237 A5 = -0.612.32032
A2 = -1.04670990 A6 = -0.10488813
A3 = -0.57832729 A7 = 0.68157001
A4 = 0.53530771 A8 = 0.68446549
2 y + y2 + y3 y 4
F = 0.06125 Pr t 1.2(1 t ) + -
e 3
(1 y )
2.18 + 2.82t
(14.7t - 9.76t 2
) (
+ 4.58t 3 y 2 + 90.7 242.2t 2 + 42.4t 3 y )
=0 (17)
Penyelesaian dari persamaan 16 menggunakan teknik iterasi dari Newton-Raphson ,
yaitu dengan menganggap harga y dan namakan yo. Gunakan harga yo pada persamaan 17
sehingga diperoleh role harga Fo yang tidak sama dengan nol, mengingat harga yo hanya
perkiraan saja. Dengan rangkaian Taylor
Fo
. y = yo - (19)
dF0
dy
dFo
dy
(
= 29.52 t 19.52 t 2 + 9.16 t 3 y + (2.18 + 2.82 t ))
(20)
1.18 + 2.82t
(90.7t 242.2t )
2
+ 42.4t 3 y
Jadi dengan menggunakan persamaan 19 itu dihitung harga y yang baru sehingga. akhirnya
diperoleh harga F = 0. Harga y ini kemudian dimasukkan ke dalam persamaan 16 untuk
mencari harga Z.
Faktor Volume Formasi Gas (Bg) didefinisikan sebagai perbandingan volume gas dalam
kondisi reservoar dengan volume gas dalam kondisi permukaan :
V Z n R T/P
Bg = =
P, T
vol/vol std
VSC Zsc nR Tsc/Psc
dengan mengambil volume standart Tsc = 520 0R, Psc = 14.7 Psia serta Z sc = 1, maka :
TZ ft 3
B g = 0.0283 (21)
P scf
atau
TZ bbl
Bg = 0.00504 (22)
P scf
dZ
Harga dapat ditentukan secara analitis, yaitu :
dP
dZ Z1 Z 2
=
dP P1 P2
Keterangan :
1 1 dZ
Cr = (27)
P Z dP
pr pr Tpr
1 = f (M, T ) = f (, T )
= f (Ppr, Tpr )
1
Keterangan :
1 = viskositas pada tekanan 1 atm.
= viskositas pada tekanan > 1 atm.
Dengan mengetahui harga berat molekul M dari gas atau spesifik graviti gas, serta
g
Persamaan semi empiris untuk keperluan program komputer dijabarkan oleh Lee Gonzales
- Eakin yang akan memberikan hasil yang, memuaskan untuk "sweet gas".
= Kexp(X y ) (28)
Keterangan :
K=
(9.4 + 0.02M )T1.5
209 + 19M + T
986
X = 3.5 + + 0.01M
T
Y = 2.4 0.2X
Keterangan :
T dalam 0F.
( )
ln Tr = a o + a 1 Pr + a 2 Pr 2 + a 3 Pr 3 + Tr a 4 + a 5 Pr + a 6 Pr 2 + a 7 Pr 3
1 30
( ) ( )
+ Tr 2 a 8 + a 9 Pr + a 10 Pr 2 + a 11 Pr 3 + Tr 3 a 12 + a 13 Pr + a 14 Pr 2 + a 15 Pr 3
a0 = -2.4611820 a8 = -7.93385684x10-1
a1 = 2.97054714 a9 = 1.396443306
a2 = -2.86264054 a10 = -1.49144925x10-1
a3 = 8.05420522x10-1 a11 =4.41015512x10-3
a4 = 2.80860949 a12 = 8.39387178x10-2
a5 = -3.49803305x10-1 a13 = -1.86408848x10-1
a6 = 3.60373020x10-1 a14 = 2.03367881x10-2
a7 = -1.04432413x10-2 a15 = -6.09579263x10-4
Harga kelarutan gas di air tergantung, dari tekanan temperatur dan salinitas air.
Hubungan tersebut ditunjukkan pada Gambar 10, faktor koreksi untuk salinitas dihitung
dari persamaan :
Rsw
= 1 XYx10 4 31
Rswp
Keterangan :
Distribusi komponen dari suatu sistem gas dan cairan diekpresikan dengan Konstanta
Kesetimbangan , K yaitu perbandingan antara fraksi mol komponen pada fasa gas dengan
fraksi mol komponen pada fasa cair.
yi
Ki = 33
xi
Keterangan :
Dari suatu sistem seperti yang terlihat pada Gambar 13, persamaan kesetimbangan untuk
sistem tersebut adalah :
n=L+V 34
Gambar 13.
Persamaan kesetimbangan untuk komponen ke i adalah :
Zi n = xi L + yi V (35)
atau
Pada saat setimbang, jumlah fraksi mol untuk setiap fasa adalah sama
xi = 1
y i =1
Sehingga :
Zi
x = L + VK
i (39)
i
Zi
y = i
L
(40)
V+
Ki
Prosedur perbitungan untuk kedua per amaan diatas adalah secara coba, - coba (trial and
error ). Prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perkirakan harga K untuk setiap komponen pada kondisi tekanan dan temperatur
penentuan ( untuk setiap komposisi dapat dilihat pada Gambar 14 hingga 25 ).
2. Asumsikan harga V dan kemudian harga L, dari hubungan L + V = 1.
3. Menghitung jumlah fraksi mol untuk setiap komponen dari asumsi harga V pada
langkah 2 dengan menggunakan persamaan 39.
4. Jika jumlah fraksi mol yang dihasilkan dari langkah 3 tidak sama dengan 1 maka
asumsi harga V tidak benar. Ulangi lagi dengan mengasumsikan harga V dan
kembali ke langkah 3 hingga jumlah fraksi mol yang dihasilkan sama dengan 1.
5. Dengan diketabuinya harga xi dari lanok, th 4 maka fraksi mol gas dapat dihitung
dari
yi = Ki xi
Untuk menentukan tekanan gelembung dari ystem ini maka dibuat jumlah fraksi mol gas
sama dengan nol :
V
0 dan L
n
sehingga :
atau
K Z i i =1 (41)
Sedangkan untuk menentukan titik embun maka dibuat jumlah fraksi mol dari fasa
cair sama dengan nol,
V
n dan L
0
sehingga :
n Zi
x i = lim L + V Ki
=1
L 0
atau
Z /K i i =1 (42)
Dalam banyak kasus , sifat dari campuran fluida reservoar tidak diketahui, tetapi sifat -
sifat gas dan kondensat setelah dipisahkan diketahui, untuk itu dibuat perhitungan yang
merupakan gabungan dari kedua fasa tersebut.
Spesifik gravity dari campuran adalah :
g + 4584 o /R
=
gm 1 + Vo/R
Keterangan :
gm =spesifik gravity dari campuran.
bertekanan tinggi jika o diukur pada kondisi standar, harga Vo tergantung pada tekanan
1.5. Termodinamika.
Pada suatu proses dinamis dalam suatu sistem termodinamika berlangsung
perpindahan energi dari dan ke dalam sistem serta perubahan energi di dalam sistem.
Sebagai contoh Pengaliran gas dalam pipa, dimana energi dibawa oleh gas yang mengalir
dan yang mungkin dipindahkan keluar sistem. Perpindahan energi dari sistem keluar
lingkungannya hanya dapat berbentuk panas dan kerja.
1. Energi dalam (internal energy) U; energi yang, dimiliki oleh fluida tanpa
ketergantungan pada lokasi dan gerakan.
m v2
2. Energi kinetis energi yang berkaitan dengan gerakan yang dinyatakan
2g c
4. Energi penekanan PV, yang terbawa kedalam atau keluar dari sistem sebagai
akibat dari penekanan.
Kesetimbangan energi dimana pompa digunakan dalam sistem untuk mengalirkan gas
diberikan oleh persamaan berikut ini
atau
mV 2 mgZ
U + + + pV = q W (45)
2g c gc
1.5.1. Entalpi.
Penentuan entalpi dari suatu komponen dibagi atas dua bagian. Yang pertama
menyangkut penentuan entalpi yang, dipengaruhi oleh temperatur berdasarkan konsep gas
yang ideal. Yang kedua memperhatikan pengaruh tekanan atas entalpi dari gas nyata (real
gas). Hubungan bagian tersebut diberikan oleh persamaan 47.
( ) (
H TP H o0 = H oT H o0 H oT H TP ) (47)
Superscript T = temperatur.
P = tekanan pada p.
Po = tekanan pada p = 0.
H0o = entalpi pada datum, BTU/lb mole. = 0.
(
H TP = H oT H oT H TP ) (48)
H = H o (H o H) (49)
Keterangan :
( )
ln H 0 = 2.61456
ln T
T
0.5
2.49639 + 1.56283 +
25.159
M
(50)
M = berat molekul.
g = specific gravity
O
T = R
(
) {( ) } {(
(')
Harga H 0 H = RTc H 0 H /RTc (0 )+ H 0 H /RTc
) } (51)
Keterangan :
= acentric factor (diberikan pada Tabel 2).
R = 1.986 BTU/Ib.mole OR.
O
Tc = R.
[(H o
- H)/RTc ]( ) = ditentukan berdasarkan Gambar 31 dengan
o
mengetahui Pr dan
Tr
[(H o
- H)/RTc ]( ) =
'
ditentukan berdasarkan Gambar 32 dengan mengetabui harga
Pr dan Tr
Keterangan :
m = X i i (53)
sedangkan
Tc = X i Tci (54)
[(H 0
) ]( )
H /RTc
0
[(H 0
H )/RT ] ( )
c
'
(H 0
H )m
[(
= RTcm H 0 H /RTc
)
(0 )
] [( )
m H 0 H /RTc ]
(')
(56)
sehingga entalpi dari gas campuran pada tekanan dan temperatur tertentu dapat dihitung,
yaitu dengan menggunakan persamaan 57.
H m = H 0m H 0 H ( )m (57)
H = f (T, P)
H H
dH = dT + dP
T P P T
H
dH = C p dT + dP (59)
dP T
dH
Keterangan : Cp =
dT P
U = f(T, V) , V specific volume.
U U
dU = dT + dV (60)
T V V T
U
dU = Cv dT + dV
V T
Harga Cp dari masing-masing komponen dari gas campuran pada tekanan 1 atm dapat
diperoleh dari Tabel 1. Harga panas jenis campuran Cpm diperoleh dengan menggunakan
hukum pencampuran
C pm = X i C pi (61)
H
Cp(Pr, Tr) = * Pr (63)
Pr Tr
Selain rumus di atas maka harga Cp dapat ditentukan langsung dengan bantuan Gambar
34.
1.5.3. Entropi
perbedaan entropi untuk dua keadaan dalam suatu sistem termodinamis. Perbedaan
entropi untuk "reversible process" dinyatakan oleh persamaan
2
dq
S 2 S1 = (65)
1
T
atau
dq=Tds (66)
Harga entropi masing-masing unsur pembentuk gasbumi sebagai gas yang ideal
dengan tekanan P = 0 dapat ditentukan dari grafik Gambar 35. Harga Sio (BTU/Ib 0R)
dinyatakan sebagai fungsi dari temperatur. Sedangkan harga entropi dari gas campuran
diperoleh dari persamaan berikut ini :
Keterangan :
Xi = fraksi mole
R = konstanta gas = 1.986 BTU/ lb.mole OR)
Harga entropi pada tekanan P dan temperatur T dari gas campuran -memerlukan koreksi
o (o ) (')
(S o
)
S m = R
S S
R
So S
+ m
R
+ lnP
(68)
Keterangan :
(
S m (P, T) = Som So S m ) (69)
Cara lain untuk mencari entropi dari gas bumi adalah menggunakan persamaan
analisis.
T Z P P
S(P, T ) = Cp ln
T
1.986 Z + ln (70)
Ts Tc Tr pr Ps Ps
Keterangan :
Cp dT
Cp = Ts
(71)
T - Ts
Z dP Z dPr
s
Z= Ps
= Pr (72)
P - Ps Pr - Pr s
Z
Z Tr dPr
= (73)
Tr Pr Pr - Pr s
d U + P dV
dS=dq/T = (75)
T
nC4H10 = 0.0003
iC5H12 = 0.0001
nC5H12 = 0.0001
C6H14 = 0.000 1
C7H 16 = 0.0003
Tekanan dan temperatur gas masing - masing 2000 psia dan 200 0F.
Tentukan:
a. Pc, Tc dan g
b. Z
C. Cg
d. g
Jawaban:
a. Jawaban a ditabelkan
b. Jawaban b ditabelkan
Cr Tr = 0.66
Cr = 0.66 = 0.38
1.73
Cg = Cr/Pc
Dengan harga
M = 20.2498 == 20.25
T = 200 OF.
Harga Pr dan Tr, yang digunakan disini adalah harga-harga yang belum dikoreksi
Berdasarkan Gambar 8 diperoleh harga :
/1 = 1.28
Jadi m = X i .i H m0 = X i H i0
1 2 3 4 5 6 7
Kompo- Berat Fraksi Ho,T 200 0F
.nen mol. mol. BTU/lb BTU/Ib.mole i X i i XiHo
Mi Xi
N2 28,013 0,0236 164,0 4594,1 0,0372 0,00088 108,4
C02 44,010 0,0164 118,0 5193,2 0,2667 0,00437 85,2
H2 S 34,076 0,1841 154,0 5247,7 0,0920 0,01694 966,1
CH4 1 6,043 0,7700 337,5 5414,5 0,0126 0,00970 4169,2
C2 H6 30,070 0,0042 227,5 6840,9 0,0978 0,00041 28,7
C3 H8 44,097 0,0005 197,5 8709,2 0,1541 0,00008 4,4
iC4Hl0 58,124 0,0003 187,5 10898,3 0,1840 0,0006 3,3
nC4H10 58,124 0,0003 197,5 11479,5 0,2015 0,0006 3,4
iC5H12 72,151 0,0001 187,5 13528,3 0,2286 0,0002 1,4
nC5H12 72,151 0,0001 195,0 14009,4 0,2524 0,0003 1,4
C6H14 86,178 0,0001 178(l) 15339,7 0,290 0, 0003 1,5
C7H16 + 114,232 0,1003 175(2) 19990,6 0,3981 0,0012 6,0
1,0000 0,03270 5379,0
= 1,986(406,19)[1,1 + 0,0327(-0,04)]
Dengan menagunakan data gas seperti soal (1), maka sasaran pertama dalam perhitungan
adalah menentukan hargra entropi untuk gas yang ideal pada T 200 0F, berdasarkan
persamaan :
Harga penjumlahan Xi Si0 diperoleh dalam tabulasi berikut ini. Prosedur pengisian
I~
1 2 3 4 5 6 7
O
Kom- Berat Fraksi Ho,T = 200 F xi Si0
ponen mol. mol. BTU/lbOR BTU/Ib. BTU/mol. R
0 Xi ln Xi
Mi Xi Mol.OR.
N2 28,013 0, 0236 1,68 47,06 1,1106 -0,0884
C02 44,010 0,0164 1,20 52,81 0,8661 -0,0674
H2 S 34,076 0,184 1,49 50,77 9,3468 -0,3115
C1 16, 043 0,7700 3,22 51,66 29,7782 -0,2013
C2 30,070 0,0042 2,09 62,85 0,2640 -0,0230
C3 44,097 0,0005 1,68 74,08 0,0370 -0,0038
iC4 58,124 0,0,003 1,46 84,86 0,0255 -0,0024
nC4 58,124 0,0003 1,39 80,79 0,0242 -0,0009
iC5 72,151 0,0001 1,32 95,24 0,0095 -0,0009
nC5 72,151 0,0001 1,30 93,8O 0,0093 -0,0010
C6 86,178 0,0001 1,18 101,69 0,0102 -0,0010
C7 + 114,232 0,0003 1,06 121,09 0,0363 -0,0024
1,000. -0,7054
dan
[(So - S)/R](1)
(S 0
) ((
) ) (0 )
(( ) )
(')
S m = 1.986 S0 S / R + S0 S / R + ln P
= 1,986( 0,52 + 0,0327 (0,075))
= 10,79 BTU/lb mole OR.
4. Penentuan Cp (P , T)
Contoh berikut ini masih menggunakan data komposisi gasbumi seperti soal (1)
Dari contoh yang digunakan berikut ini g = 0,699 dan T = 200 OF dan dengan
B. Bila komposisi dari gas diketahui maka dengan bantuan Tabel 1 dapat dihitung
Cp(14,7, T) = Xi Cpi
Langkah berikutnya menentukan faktor koreksi Cp (Pr, Tr) dari Gambar 34. Dengan
diketahuinya Pr = 2,54 dan Tr = 1,62, maka diperoleh :
Jadi :
Cp(P, T) =11,15 + 2.9 =14,05 BTU/lb mole 0F.