You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN


A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : D.S
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jln Sesetan Gang Belibis 1 C Denpasar
Tanggal masuk : 30 September 2009 pk. 21.30 Wita
Tanggal pengkajian : 1 Oktober 2009 pk 14.30 Wita
Sumber informasi : Suami Klien
PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : M.N
Hub dgn pasien : Suami
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai swasta
2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Saat MRS : nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas
Saat pengkajian : pusing dan mual muntah
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien datang ke IRD RSUP Sanglah dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri kepala
setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang berjalan kaki kemudian ditabrak motor dari
samping, pasien jatuh membentur aspal.Riwayat pingsan (+), riwayat muntah (+), luka pada
kepala bagian kanan (+). Setelah dilakukan pemeriksaan, CT Scan dan pengobatan, klien
dirawat di Ruang Ratna untuk observasi selanjutnya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Pasien langsung dibawa ke IRD RSUP Sanglah
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat , hanya flu dan demam biasa. Riwayat
MRS (-). Riwayat DM (-), sakit jantung (-), asma (-), hipertensi (-)
Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan, obat dan benda lain (-)
Kebiasaan :(merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan kesehatan)
Kebiasaan merokok (-), minum kopi (-), minum alkohol (-).
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat DM (-), hipertensi (-), asma (-), sakit jantung (-).
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis : CKR + Susp. Fraktur Basis Cranii
Therapy : IVFD Na CL 0,9 % 28 tts/mnt
Inj. Tyason 3 x 1 gr IV
Inj. Remopain 3x 1 gr IV
Inj. Bralin 3x 1 amp IV

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola


Fungsional Gordon)
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien berobat ke Puskesmas atau bidan. Bila sakit ringan
seperti masuk angin kadang kadang klien membuat jamu sendiri. Klien tidak pernah
berobat ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya. Klien mengatakan kesehatan adalah hal
yang penting dan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja lagi.
b. Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum MRS klien biasa makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari.Sejak MRS klien
mengatakan tidak bisa makan dan minum karena mual-mual dan muntah. Sejak kecelakaan
sampai sekarang, klien sudah muntah 4 kali berisi sisa makanan, darah (-). Siang ini klien
sempat makan bubur 3 sendok tetapi berhenti karena mual muntah. Minum dari tadi pagi
100 cc air putih.
c. Pola eliminasi
Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali sehari, BAK 7 8 kali sehari ( 1200-1500 cc). Sejak
MRS di Ruang Ratna klien sudah BAK 2 kali dengan jumlah 200 cc setiap kali BAK
menggunakan pispot di atas tempat tidur. Sejak MRS klien belum BAB.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum x
Mandi x
Toileting x
Berpakaian x
Mobilisasi di tempat tidur x
Berpindah x
Ambulasi ROM x
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total.
Okigenasi:
Klien bernafas spontan tanpa memakai oksigen. Keluhan sesak (-)
e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum MRS klien biasa tidur 6-7 jam sehari dan tidak biasa tidur siang. Setelah MRS klien
mengatakan sering terbangun karena mual dan sakit kepala serta situasi rumah sakit yang
ramai.
f. Pola kognitif-perseptual
Klien mampu berkomunikasi dengan suara yang pelan tetapi jelas. Klien mengatakan
penglihatan cukup jelas tetapi tidak bisa membuka mata lama-lama karena masih mengeluh
pusingdan mual. Klien mengeluh telinga kiri terasa penuh berisi cairan sehingga pendengaran
agak terganggu. Tampak otore keluar dari telinga kiri. Klien juga mengeluh sakit kepala
seperti berdenyut-denyut terutama di bagian kanan dan kadang-kadang disertai pusing-
pusing. Klien tampak meringis terutama saat bergerak. Skala nyeri 4-5 (sedang).
g. Pola persepsi diri/konsep diri
Klien mampu menyebutkan identitas diri dan orang di sebelahnya.
h. Pola seksual dan reproduksi
Klien sudah tiga tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Menstruasi teratur setiap 28 -30
hari sekali. Klien tidak memakai alat kontrasepsi.
i. Pola peran-hubungan
Saat ini klien ditunggu oleh suaminya dan hubungan mereka terlihat baik. Keluarga besar
klien ada di Jawa. Di Bali klien punya beberapa famili dan teman-teman yang sudah datang
menjenguk klien tadi pagi.
j. Pola manajemen koping stress
Bila mempunyai masalah klien mengatakan biasa bercerita dan minta pendapat dari suami
dan teman-teman. Suami mengatakan klien cukup terbuka terhadap masalah yang dialaminya.
k. Pola keyakinan-nilai
Klien dan suami beragama Islam dan biasa sholat setiap hari. Setelah MRS klien hanya
berdoa dari tempat tidur.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
b. Tanda-tanda vital : Nadi :92 x/mnt Temp:36,8 0 C RR :22 x/mnt TD :115/70 mmHg
c. Keadaan fisik (IPPA)
1) Kepala dan leher
Inspeksi : luka robek yang sudah dihecting pada regio parietal dextra (+) sepanjang 5 cm tanpa
perdarahan aktif, brill hematome (-), battle sign (-), rhinore (-), tampak otore warna kuning
bercampur sedikit darah keluar dari telinga kiri, jejas di daerah wajah dan leher (-), pupil
isokor dengan refleks +/+, anemis (-), deviasi trakea (-)
Palpasi : cephal hematome pada regio parietal dextra (+) dengan nyeri tekan (+), krepitasi (-), nyeri
tekan pada leher (-)
2) Dada
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-), jejas (-)
Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama
Auskultasi : Paru-paru :
suara nafas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/-
Jantung :
S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
3) Payudara dan ketiak
Bentuk simetris, jejas (-), massa/benjolan (-)
4) Abdomen
Distensi (-), jejas (-), hepar tak teraba, bising usus kuat , peristaltik 8-10 x/mnt.
5) Genetalia
Bentuk normal, jejas (-), hematome (-)
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup, kelainan pada kulit (-).
7) Ekremitas
Atas
Pada daerah siku dan lengan bawah nampak luka lecet sepanjang 3 cm tanpa perdarahan
aktif, ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik 555
555
555 555
Bawah
Jejas(-), ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik 555
555
555 555
8) Pemeriksaan neurologis
Status mental dan emosi
Klien terlihat cukup tenang walaupun merasa masih trauma dengan kecelakaan yang dialami.
Pengkajian saraf kranial
Pemeriksaan saraf kranial I s/d XII masih dalam batas normal.
Pemeriksaan Refleks
Refleks fisiologis (+), refleks patologis (-).

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil Lab Darah Lengkap tgl 30 September 2009 :
WBC : 12,2 g/dL
Hb : 13,3 g/dL
Hct : 38,2 %
Plt : 226
b. Pemeriksaan Radiologi
Ro Skull : Chepal hematome (+)
CT Scan : chepal hematome (+), intracranial bleeding (-), epidural hematome (-)
ANALISA DATA
N TGL DATA INTERPRETASI MASALAH
o
1 1 DS : Trauma pada kepala Nyeri akut
Okt Sakit kepala berdenyut-denyut
2009 pada regio parietal sinistra, Kerusakan seluler
kadang-kadang disertai pusing.
DO : Pelepasan histamin,
Luka robek pada regio parietal bradikinin,dan kalium di
dextra sepanjang 5 cm dengan nosiseptor
nyeri tekan (+).
Chepal hematome pada regio Impuls saraf menyebar di
parietal dextra sepanjang serabut saraf perifer
Skala nyeri 4-5 ( sedang ) aferen
Tampak meringis terutama saat
bergerak Serabut A&C melokalisir
N :92 x/mnt TD: 115/70 mmHg sumber nyeri dan mendeteksi
intensitas nyeri

Nyeri terutama di daerah
trauma
2 1 DS : Trauma pada kepala Nausea
Okt Mengeluh mual-mual dan tidak
2009 nafsu makan Rangsangan pada pusat muntah
Muntah 4 kali sejak MRS di medula
DO :
Muntah (+) berisi sisa makanan Mual-muntah
Porsi makan tidak habis
3 1 DS : Fraktur basis cranii Risiko Infeksi
Okt Telinga kiri terasa penuh berisi
2009 cairan Duramater robek
DO :
Otore (+) pada telinga kiri CSS keluar melalui
Hasil CT Scan : Fraktur Basis telinga/hidung
Cranii
Luka robek pada regio parietal Organisme bisa masuk ke
dextra sepanjang 5 cm dalam isi cranial melalui
hidung, telinga, sinus
Luka robek di kepala

Barrier pertahanan tubuh
terbuka

Port de entre masuknya kuman

Risiko infeksi
4 1 DS : Trauma pada kepala PK :
Okt Riwayat jatuh dengan kepala Peningkatan
2009 membentur aspal Chepal hematome Tekanan
Riwayat pingsan (+) Intrakranial
DO: Bila hematome meluas
Hasil foto skull : chepal
hematome Mendesak ruangan intrakranial
Hasil CT Scan :
Fraktur Basis Cranii Peningkatan TIK
Otore (+)
Mengurangi aliran drh ke otak

Perfusi jar. cerebral terganggu
5 1 DS : Nyeri dan pusing bila bergerak Defisit
Okt Sakit kepala berdenyut-denyut perawatan diri
2009 kadang-kadang disertai pusing Tidak mampu memenuhi
terutama bila bergerak kebutuhan secara mandiri
DO:
Tampak meringis bila bergerak ADL dibantu
Kebutuhan sehari-hari
((ma/mi,mandi,berpakaian,
toileting ) dibantu suami
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)
NO. TGL DIAGNOSA TGL TT
DX MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI
1 1 Okt Nyeri akut b/d agen cedera fisik ( trauma pada
2009 kepala) d/d mengeluh sakit kepala,luka robek pada
regio parietal, tampak meringis saat bergerak, skala
nyeri 4-5(sedang)
2 1 Okt Nausea b/d faktor fisik ( peningkatan TIK ) ditandai
2009 dengan mengeluh mual, muntah 4 kali sejak MRS,
tidak mau makan.
3 1 Okt Risiko infeksi b/d trauma
2009
4 1 Okt PK : Peningkatan Tekanan Intrakranial
2009
5 1 Okt Defisit perawatan diri (makan, mandi,toileting,
2009 berpakaian) b/d nyeri ditandai dengan ma/mi ,
mandi, toileting, berpakaian dibantu
C. PERENCANAAN
HARI/ NO RENCANA KEPERAWATAN
TGL DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
&KRITERIA HASIL
Kamis1/10 1 Setelah diberikan a. Kaji keluhan nyeri baik a.Merupakan hal penting utk
/ tindakan kep. selama kualitas maupun mengevaluasi keefektifan
2009 224 jam diharapkan kuantitas terapi.
nyeri berkurang b. Observasi adanya b. Merupakan indikator/derajat
Kriteria hasil : tanda-tanda nyeri nyeri tidak langsung.
Melaporkan nyeri nonverbal seperti c. Membantu
berkurang ekspresi wajah, gelisah, mengurangi/mengalihkan
Klien tampak tenang diaforesis. nyeri dan meningkatkan rasa
dan rileks c. Ajarkan teknik relaksasi percaya diri klien
Skala nyeri dan distraksi seperti d. Analgetik mengurangi nyeri
menurun teknik nafas dalam, dan kegelisahan.
mobilisasi bertahap.
d. Kolaboratif pemberian
analgetik
Kamis 2 Setelah diberikan a. Kaji keluhan mual dan a.Mengetahui intensitas
1/10/ tindakan perawatan faktor-faktor yang mual dan menghindari faktor
2009 selama 224 jam meringankan/memper yang memperberat.
diharapkan nausea berat. b.Menyediakan makanan
berkurang. b. Kolaboratif dengan yang disukai klien.
Kriteria hasil : petugas gizi ttg diet c.Mencegah distensi gaster
Melaporkan yang ditoleransi klien. yang dapat meningkatkan
pengurangan rasa c. Anjurkan makan dengan mual.
mual. porsi kecil sering d. Mengurangi mual-muntah
Tidak ada muntah d. Kolaboratif pemberian dengan menekan reflek
mampu antiemetika bila mual- muntah
menghabiskan min. muntah meningkat
porsi makan yang
disediakan
Kamis 3 Setelah diberikan a. Berikan tampn pada a.Mengurangi risiko masuknya
1/10/ tindakan perawatan telinga kuman dari luar.
2009 selama 324 jam b.Observasi pengeluaran b. Mengetahui perkembangan
diharapkan tidak otore, tanda-tanda vital, keadaan pasien dan tanda-
terjadi infeksi. tanda-tanda infeksi pada tanda awal infeksi.
Kriteria hasil : luka dan tanda-tanda c. Menurunkan pemajanan
0
Suhu 36-37 C infeksi meningeal terhadap pembawa kuman
Nadi 60-100 x/mnt c.Batasi pengunjung penyebab infeksi.
Tidak ada tanda- terutama yang d.Cara pertama untuk
tanda infeksi pada mengalami ISPA menghindari terjadinya
luka. d.Berikan perawatan luka infeksi nosokomial.
tidak ada tanda- dan tampn secara e. Tindakan profilaksis untuk
tanda infeksi aseptik, pertahankan mencegah infeksi
meningeal teknik cuci tangan yang
( tidak ada kejang, baik.
kaku kuduk, demam e. Delegatif pemberian
tinggi) antibiotika
Kamis 4 Setelah diberikan a. Beri posisi kepala lebih a. Meningkatkan aliran balik
1/10/ tindakan perawatan tinggi ( head up 300) dan vena dari kepala shg
2009 selama 324 jam pertahankan mengurangi kongesti dan
diharapkan perawat kepala/leher pada posisi edema atau risiko
dapat meminimalkan tengah/netral peningkatan TIK. Kepala
komplikasi dari b. Observasi ketat tanda- yanng miring pada salah satu
peningkatan TIK tanda peningkatan TIK sisi menekan vena jugularis
Kriteria hasil : c. Delegatif pemberian dan menghambat aliran vena
Tanda-tanda Citicolin shg me TIK.
peningkatan TIK b. Mengetahui secara tanda-
(pe kesadaran, tanda dini pe TIK
bradikardi, kejang, c. Meningkatkan metabolisme
papiledema, muntah jaringan serebral
proyektil) terdeteksi
secara dini
Kamis 5 Setelah diberikan a. Kaji kemampuan a.Membantu
1/10/ tindakan perawatan klien melakukan mengantisipasi/merencanaka
2009 selama 324 jam aktivitas sehari-hari. n pemenuhan kebutuhan
diharapkan klien b.Latih klien memenuhi secara individual
mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari b.Melatih kemandirian ,
kebutuhan sehari- secara bertahap bila mempertahankan harga diri
hari secara bertahap tidak ada kontraindikasi dan meningkatkan
Kriteria hasil: pemulihan
Kebutuhan sehari-
hari terpenuhi
-Klien mampu
melakukan aktivitas
perawatan diri sesuai
kemampuan
D. IMPLEMENTASI
Hari Jam No Tindakan perawatan Respon Klie
Tgl Dx
Kamis 15.00 1,2,3,4 Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun Klien masih mengeluh n
1/10/ 16.00 1,3,4 kuantitas pusing
2009 17.30 2 Mengobservasi adanya tanda-tanda nyeri Klien tampak m
18.00 2 nonverbal seperti ekspresi wajah, gelisah, bergerak,diaforesis (-),
18.30 2 diaforesis. gelisah.
19.00 2 Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi seperti Klien sudah bisa melakuk
teknik nafas dalam dalam.
Memberi posisi kepala head up 300 Kesadaran baik, bradikardi
Mengobservasi tanda-tanda peningkatan TIK Reaksi alergi (-)
Melaksanakan tindakan delegatif pemberian Keluhan mual-muntah ma
analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, pindah TT supaya jauh da
tyason 1 gr dan citichplin 1 amp Klien minta makan cair/jui
Kaji keluhan mual dan faktor-faktor yang Petugas gizi akan mengg
meringankan/memper permintaan klien
berat. Klien mengatakan akan be
Memindahkan klien ke TT lain anjuran perawat
Melaksanakan tindakan kolaboratif dengan Klien muntah-muntah sete
petugas gizi ttg diet yang ditoleransi klien. sisa makanan vol 50 cc
Menganjurkan makan dengan porsi kecil sering Prog. Dr bedah :
Mengobservasi mual-muntah Inj. Lemetik 1 amp IV
Melaksanakan tindakan kolaboratif dgn dokter Reaksi alergi (-)
mengusulkan pemberian antiemetika
Melaksanakan tindakan kolaboratif pemberian inj
Lemetik 1 amp. IV
Memberi KIE untuk membatasi pengunjung
Jumat 08.00 5 Mengkaji kemampuan klien melakukan aktivitas Klien mengatakan belum b
2/10/ 09.00 1,2,3,4 sehari-hari. sendiri karena masih pusin
2009 09.15 1,3,4 Menganjurkan keluarga untuk membantu klien Keluarga menyatakan berse
11.30 2 memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masih klien
14.30 1,2,3,4 pusing/nyeri S : 36,70 C N : 88 x/mnt, T
16.30 1,3,4 Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda mmHg, otore (-)
18.00 2 vital, tanda-tanda infeksi pada luka dan tanda- Luka masih basah, tanda-ta
tanda infeksi meningeal, tanda-tanda peningkatan Tanda-tanda perangsanagn
TIK Kesadaran baik, bradikardi
Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun (-)
kuantitas Keluhan nyeri berkurang d
Menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi hari kemarin.
seperti teknik nafas dalam Klien sudah bisa miring-mi
Melaksanakan tindakan delegatif pemberian tanpa keluhan nyeri.
analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, Klien sudah melakukan tek
tyason 1 gr dan citicholin 1 amp dengan nafas dalam
Mengobservasi mual-muntah Reaksi alergi (-)
Menganjurkan makan dengan porsi kecil sering Mual (+), muntah (-) sejak
Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda Klien sudah minum susu da
vital, tanda-tanda infeksi pada luka dan tanda- air putih 100 cc
tanda infeksi meningeal S : 36,70 C N : 88 x/mnt, T
Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun mmHg, otore (-),
kuantitas, keluhan mual muntah Luka masih basah, tanda-ta
Melaksanakan tindakan delegatif pemberian Tanda-tanda perangsanagn
analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, (-).Kesadaran baik,gelisah9
tyason 1 gr dan citicholin 1 amp kejang(-),papiledema (-)
Melatih pasien mobilisasi duduk. Keluhan nyeri sudah berku
Mengobservasi kemampuan klien ma/mi 3-4 (sedang), mual(+), mun
Reaksi alergi (-)
Klien bisa mobilisasi dudu
dibantu dan sudah bisa min
Sabtu 08.00 5 Mengkaji kemampuan klien melakukan aktivitas Klien sudah bisa duduk dan
3/10/ 09.00 1,2,3,4 sehari-hari. bantuan
2009 10.00 3 Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda Klien sudah bisa berjalan k
14.30 1,3,4 vital, tanda-tanda infeksi pada luka dan tanda- dengan bantuan
16.30 2 tanda infeksi meningeal S : 36,50 C N : 84 x/mnt, T
17.00 1,2,3,4 Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun mmHg, otore (-)
18.00 1,2 kuantitas Luka masih basah, tanda-ta
1,3,4 Merawat luka secara aseptik balutan lepas
5 Melaksanakan tindakan delegatif pemberian Tanda-tanda perangsanagn
2 analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, Keluhan nyeri sudah berku
tyason 1 gr dan citicholin 1 amp 1-2 pusing(-)
Mengobservasi mual-muntah Luka terawat baik, tanda in
Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda Reaksi alergi (-)
vital, tanda-tanda infeksi pada luka dan tanda- Mual (+), muntah (-) . Min
tanda infeksi meningeal, tanda-tanda peningkatan sejak pagi.
TIK (-) S : 36,60 C N : 86 x/mnt, T
Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun mmHg, otore (-)
kuantitas, keluhan mual muntah Luka mulai mengering, tan
Melaksanakan tindakan delegatif pemberian (-).
analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, Tanda-tanda perangsanagn
tyason 1 gr dan citicholin 1 amp Tanda-tanda peningkatan T
Mengkaji kemampuan klien memenuhi kebutuhan Keluhan nyeri jauh berkura
sehari-hari 1-2, klien tampak lebih rile
Mengobservasi mual-muntah dan porsi makan meringis saat bergerak.
Keluhan mual masih dirasa
Reaksi alergi (-)
Klien sudah bisaberjalan ke
untuk mandi,BAB,BAK de
suami.
Mual(+), muntah (-), nafsu
Dari pagi hanya minum sus
air putih 2 gelas.
E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
NO HARI/ JAM NO EVALUASI TT
TGL DX
1 Sabtu 14.30 1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
3 Okt O: Klien tampak tenang dan rileks
2009 Skala nyeri menurun menjadi 1-2 (ringan)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Lanjutkan Askep
2 Sabtu 18.00 2 S : Keluhan mual (+)
3 Okt O : Tidak ada muntah
2009 Belum mampu menghabiskan min. porsi makan yang
disediakan( hanya minum susu 2 gelas dan air putih 1
gelas)
A : Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi
P : Lanjutkan askep
Kolaboratifdengan dokter untuk pemberian antiemetika oral
3 Sabtu, 14.30 3 S:
3 Okt O: Suhu 36-370 C
2009 Nadi 60-100 x/mnt
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka.
Tidak ada tanda-tanda infeksi meningeal
( tidak ada kejang, kaku kuduk, demam tinggi)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjutkan askep
Rencana aff hecting hari ke-5
4 Sabtu 14.30 4 S:
3 Okt O: Tanda-tanda peningkatan TIK (pe kesadaran, bradikardi,
2009 kejang, papiledema, muntah proyektil) tidak ada
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan askep
5 Sabtu, 17.00 5 S:
3 Okt O: -Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
2009 -Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai
kemampuan ( klien sudah bisa berjalan ke kamar mandi
untuk mandi,BAB,BAK dengan bantuan suami)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjtutkan askep

You might also like