You are on page 1of 2

Moulding Sand Pada Gambar 1.

Pada Gambar 1.2, menunjukkan perbedaan interface Collapsibility merupakan sifat mampu ambruk/dapat Lama cetakan dibuat hingga waktu tuang.
antara cairan logam pada cetakan logam dan interface cairan dihancurkan dari cetakan (terutama untuk pasir inti).
logam pada cetakan pasir. Diketahui bahwa penggunaan Diperlukan agar pasir mudah direklamasi dan dapat Bahan Pair Cetak
I. TUJUAN PRAKTIKUM cetakan pasir memiliki keuntungan dalam kontrol laju digunakan kembali 1. Pasir
Setelah melakukan praktikum pengolahan pasir cetak ini, pendinginan bila dibandingkan dengan penggunaan cetakan Silika (SiO2), digunakan di hampir seluruh pengecoran
mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sifat-sifat pasir logam konvensional yang cenderung lebih cepat pada 9. Koefisien muai yang rendah logam dengan pasir cetak
cetak dan hubungannya antara sifat-sifat pasir cetak dengan produk hasil penegecorannya. Cetakan pasir harus mempunyai koefisien muai yang rendah, Zirkon (ZrO2), umumnya digunakan sebagai facing-
proses penuangan yang meliputi: bertujuan agar tidak terjadi pemuaian yang berlebih ketika sand atau campuran dengan silika pada pengecoran baja.
1. Distribusi besar butir pasir. Syarat Pasir Sebagai Cetakan penuangan logam cair.
Chromit (FeO.Cr2O3), umumnya digunakan sebagai
2. Kadar air atau kadar aditif dalam pasir cetak. Pasir cetak memerlukan sifat-sifat yang memenuhi kriteria : Bentuk Dan Distribusi Pasir
facing-sand atau campuran dengan silika pada
3. Hubungan antara permeabilitas, kekuatan geser, Bentuk butir pasir akan mempengaruhi flowability,
pengecoran baja.
dan kekuatan tekan terhadap kadar air serta bahan 1. Kuat permeabilitas dan sifat mekanis dari pasir dan cetakannya.
2. Binder, yang umum digunakan adalah bentonit, tanah
aditif dalam pasir cetak. Mampu menahan tekanan dan berat logam cair yang akan Pasir berdasarkan bentuknya, digolongkan menjadi :
lempung, dan resin yang mampu meningkatkan plastisitas
4. Mampu bentuk (flowability) dari pasir cetak. dituang ke cetakan dan tidak mudah ambruk bila 1. Butir pasir bulat (Round), bentuk ini memiliki sifat
bila bertemu air. Adapun contoh lainnya adalah asam furan
5. Perbedaan karakteristik antara pasir basah (green dipindahkan. mekanis yang baik.
yang biasa digunakan pada skala industri yang akan membuat
sand), pasir kering (dry sand), dan pasir kering tanpa 2. Butir pasir sebagian bersudut (Sub Angular)
pasir terikat sangat baik sehingga tidak perlu dilakukan
dengan pemanasan (holding sand). 2. Permeabilitas yang baik. 3. Butir pasir bersudut (Angular)
ramming
Cetakan harus mudah melewatkan gas dari dalam cetakan 4. Butir pasir kristal/tidak beraturan (Irreguler), mudah
3.Air
II. DASAR TEORI maupun gas-gas yang terlarut dalam logam cair, sehingga pecah.
Kadar air memiliki pengaruh yang kompleks pada sifat
cacat-cacat tuangan akibat gas dapat dikurangi/dihindari.
yang dimiliki pasir cetak. Selain mempengaruhi sifat
plastisitas dari bentonit, kadar air juga akan mempengaruhi
GD = Q x I / P x A x T
nilai permeabilitas dan densitas cetakan pasir.
GD : permeabilitas; Q : Volume udara; I : Panjang sampel;
P : Tekanan udara; A : luas irisan sampel (19,83 cm); T
: waktu
Jenis butir pasir bulat baik sebagai pasir cetak, karena
3. Flowability yang baik. tidak memiliki sudut sehingga tiap butir pasir dapat saling
Pasir mampu mengisi ruangan-ruangan dan cetakan dengan mengisi kekosongan antarbutir sehiingga permeabilitasnya
baik. semakin rapat. Jika butir pasir irregular, sulit bagi butir pasir
untuk saling mengisi kekosongan ruang sehingga
Saat ini pasir cetak masih banyak dipakai pada industri- 4.Tahan terhadap temperatur tuang logam permeabilitas yang dihasilkan sulit diprediksi.
industri pengecoran. Hal ini dikarenakan pasir cetak memiliki Temperatur yang biasa untuk bermacam-macam logam cor : Tidak ada aturan mengenai distribusi pasir ideal yang
beberapa keunggulan, antara lain: Jenis Logam Temperatur Penuangan (oC) terbaik dan cocok bagi semua aplikasi. Distribusi pasir yang 4. Aditif
1. Mudah didapat dan murah (sebagai faktor Brons 1100-1250 dianggap baik berbeda-beda tergantung pada penggunaan Meningkatkan kehalusan permukaan coran : Coal-dust,
ekonomis). Kuningan 950-1100 cetakan pasir itu sendiri. Hal ini dikarenakan distribusi dan Debu arang
2. Dapat digunakan kembali (dengan catatan harus Besi cor 1250-1450 ukuran butir pasir memainkan peran yang amat penting Meredam tegangan akibat pemuaian & meningkatkan
diganti dengan pasir baru sebanding 20%). Baja tahan karat 1700-1750 dalam menentukan sifat kekuatan, kehalusan permukaan, permeabilitas : Serbuk gergaji, Tepung
3. Mempunyai kekuatan yang cukup tinggi Aluminium 600-700 dan permeabilitas dari cetakan pasir. Tata Surdia dalam Meningkatkan Ketahanan panas : Zircon, Chromite
4. Dapat digunakan untuk penuangan benda baik kecil Baja cor 1500-1550 bukunya Teknologi Pengecoran Logam, menjelaskan bahwa
Meningkatkan collapsibility : Molases (gula tetes) ,
(0,01 kg) maupun benda besar diatas 50 kg bentuk distribusi pasir yang mendekati ideal adalah ketika
2/3 dari keseluruhan jumlah pasir yang digunakan berada Tepung, Srbuk gergaji
5. Memiliki refraktori dan ketahanan kimia yang baik 5.Mempunyai distribusi pasir yang cocok.
pada tiga (3) nomor sleeve yang berurutan. Referensi Coating (meningkatkan kehalusan permukaan coran) :
Berhubungan dengan ukuran dan distribusi butir dalam
mengenai bentuk dan distribusi pasir tersedia pada literatur alumina & grafit
Cetakan pasir dibagi menjadi 3 cetakan : membentuk cetakan, bertujuan untuk mendapatkan
AFS Sand And Core Testing Handbook. Bahan pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir
1. Cetakan pasir kering (dry-sand molds) : permeabilitas yang diinginkan dan sifat permukaan yang baik
silica. Namun, penggunaan bahan refraktori murah lainnya
menggunakan binder organik, kemudian dibakar (akurasi dimensi tinggi dan permukaannya halus).
seperti chromite, olivine dan pasir karbon (kokas petroleum)
dalam suhu 200-300oC untuk menguatkan ikatan
juga sering digunakan untuk proses pengecoran spesial.
antar pasir 6. Sifat adhesif yang baik.
Sementara bahan aditif lainnya seperti cereal atau tepung
2. Cetakan pasir basah (green-sand molds) : cetakan Cetakan tidak mudah ambruk/terlepas dari dinding kup dan
jagung yang digunakan untuk meningkatkan fluiditas dan
yang terdiri dari pasir yang masih mengandung air drag sebelum proses penuangan atau dapat juga disebut
kolapsibilitas dari pasir cetak juga umum digunakan
3. Cetakan kulit kering (skin-dried molds) : sebagai sifat pasir untuk melekat pada cetakan.
bersamaan dengan bahan aditif lainnya, yaitu serbuk arang
mengeringkan permukaan pasir basah sedalam 1,5-
(coal) untuk meningkatkan kehalusan permukaan pasir cetak
2,5 cm pada permukaan rongga cetakan 7. Sifat kohesif
(Heine, Loper dan Rosenthal, Principles of Metal Casting,
Dengan adanya sifat kohesif diharapkan kekuatan mekanis
1976). Kemudian zat yang berfungsi sebagai pengikat adalah
pasir cetak semakin baik. Kekuatan mekanis yang
bentonit, yang bila terkena air akan meningkat plastisitasnya
berhubungan dengan sifat ini antara lain :
dan mampu mengikat antara butir yang satu dengan yang
Kekuatan basah, karena adanya kandungan air. lain. Terdapat suatu pengaruh yang dihasilkan oleh
Kekuatan kering, kekuatan tanpa kandungan air Selain varibel diatas, sifat pasir cetak juga bergantung pada: banyaknya kadar air yang digunakan terhadap kekuatan pasir
Kekuatan panas, kekuatan menahan ekspansi panas Kadar binder cetak. Pada Gambar 1.5, dapat dilihat hubungan antara kedua
logam cair Kadar air zat tersebut:
Kekuatan kimia, tidak mudah bereaksi dengan logam Kadar bahan yang dapat terbaakar
cair. Waktu pengadukan
Kekuatan terhadap temperatur tinggi. Temperatur pemanasan
Distribusi pasir
8. Sifat collapsibility
Tanggal : 22/03/2016 Nama : Muhammad Peringatan :
Skala : 1:1 NPM : 1306448174
Praktikum Cor Kelompok : 1
LABORATORIUM METALURGI PROSES LAPORAN AWAL PRAKTIKUM
Memasukkan adonan kedalam
cetakan silinder dan padatkan
IV. 3. Percobaan Pengukuran Flowability Memasukkan adonan dengan rammer Menimbang adonan pasir
Menimbang adonan
Persiapan sebelum percobaan kedalam cetakan cetak sebanyak 154 gram
pasir cetak tersebut
Sampelsilinder
yang digunakan
dan padatkan
Mengkalibrasi Menyiapkan pasir sebanyak 154 gram
pada percobaan ini adalah
dengan rammer
timbangan baru, pasir yang sebanyak 3 sampel, 1 Proses Percobaan
digunakan benar- sampel basah , 1 sampel
benar baru, lalu holding, 1 sampel kering. Proses Percobaan
Setelah 3 sampel dibuat pisahkan
Menghitung menyaring Sampel yang digunakan
menjadi 3 kelompok yaitu sampel
komposisi bahan Masukkan kelompok sampel pada percobaan ini adalah
Pembuatan Sand Core Proses pembuatan Sampel basah, sampel holding dan
tambahan kering ke dalam oven dan sebanyak 3 sampel, 1
Core adalah suatu bentuk pasir yang dipasang pada sampel kering Setelah 3 sampel dibuat pisahkan
(bentonit, serbuk Percobaan pisahkan kelompok sampel sampel basah , 1 sampel
rongga cetakan untuk mencegah pengisian logam pada menjadi 3 kelompok yaitu sampel
arang, molases dan holding holding, 1 sampel kering.
bagian yang seharusnya berbentuk lubang atau beorngga Menyiapkan cetakan Siapkan sampel basah pada holder basah, sampel holding dan
lain-lain) yang
dalam suatu coran. silinder dan alat rammer di universal strength machine sampel kering
akan dicampurkan Siapkan kertas koran untuk Masukkan kelompok sampel
Contoh pembuatan core, harus digunakan pasir baru yang dengan pasir kering ke dalam oven dan
alas pada bagian bawah Siapkan sampel basah pada holder
akan dilapisi oleh resin sebanyak 2-3%, kemudian pisahkan kelompok sampel
Mencampur semua bahan universal strength machine Pastikan magnet untuk indikator di universal strength machine
dikeringkan dengan metode Hot box. holding
Menimbang adonan tambahan dengan pasir berada pada skala 0
IV. FLOWCHART pasir cetak tersebut menjadi sebuah adonan
Setelah itu nyalakan saklar
IV. 1 Pengujian Distribusi Pasir sebanyak 154 gram pasir cetak Siapkan kertas koran untuk Pastikan magnet untuk indikator
alat, maka pengujian akan Catat nilai yang ditunjukkan oleh
Persiapan sebelum sampel Proses Percobaan berlangsung dan berhenti alas pada bagian bawah berada pada skala 0
indikator magnet pada skala 0 universal strength machine
Mengkalibrasi Menimbang dan catat setiap Memasukkan adonan Sampel yang digunakan secara otomatis
timbangan mesh/ayakan yang akan digunakan kedalam cetakan pada percobaan ini adalah Catat nilai yang ditunjukkan oleh
silinder dan padatkan Ulangi langkah diatas untuk Setelah 30 menit dikeringkan Nyalakan saklar alat, maka indikator magnet pada skala 0
sebanyak 3 sampel, 1
dengan rammer pengujian sampel kering dalam oven, keluarkan sampel pengujian akan berlangsung.
sampel basah , 1 sampel kering dan dinginkan selama 5
Menyiapkan Menyusun mesh-mesh tersebut pada Saat sampel retak dan hancur,
pasir baru, pasir mesin pengguncang
holding, 1 sampel kering. menit Setelah 30 menit dikeringkan
matikan alat.
yang digunakan Proses Percobaan Bandingkan hasil dari dalam oven, keluarkan sampel
benar-benar ketiga pengujian dan Setelah 24 jam (keesokan kering dan dinginkan selama 5
baru, lalu Menghitung ketinggian Menambakan 0.3 mm ke harinya) lakukan langkah diatas Ulangi langkah diatas untuk menit
bandingkan pula dengan
menyaring Memasukan pasir pada mesh yang dari sampel yang telah di- hasil pengkuran tersebut untuk pengujian sampel holding pengujian sampel kering
literatur
paling atas, kemudian tutup. Periksa ramming, tinggi sampel Setelah 24 jam (keesokan
agar mesh yang digunakan sesuai standar adalah 50 mm
Bandingkan hasil dari harinya) lakukan langkah diatas
Menyaring dengan nomor sieve yang diijinkan. Membandingkan hasil
Setelah Percobaan ketiga pengujian dan untuk pengujian sampel holding
pasir, pisahkan pengukuran dengan grafik Membersihkan alat-alat
dari pasir kasar Membersihkan alat-alat tinggi sampel vs flowabilit Setelah Perocbaan yang digunakan bandingkan pula dengan
Mesh disusun mulai dari nomor literatur
dan kotoran yang digunakan dan
sieve terkecil. Letakan pada bagian
memastikan sampel tidak Meletakkan semua alat di
bawah Setelah Percobaan Membersihkan alat-alat
rusak untuk uji tekan tempatnya semula Meletakkan semua alat di
tempatnya semula yang digunakan
Memutar tombol mesin
pengguncang kearah 1, dan C. Uji Kekuatan Tekan Memasrikan universal
lakukan pengujian selama 15 Persiapan sebelum percobaan testing machine dalam Meletakkan semua alat di
D. Uji Kekuatan Geser keadaan mati tempatnya semula
Menimbang dan Mengkalibrasi Menyiapkan pasir
catat berat pasir Selisih antara point 1 dan 6 Persiapan Sebelum Percobaan
timbangan baru, pasir yang
serta mesh merupakan berat pasir pada Mengkalibrasi Menyiapkan pasir
digunakan benar-
tiap mesh baru, pasir yang
benar baru, lalu timbangan
Setelah Percobaan Menghitung menyaring digunakan benar-
Menghitung nilai GFN (Grain komposisi bahan benar baru, lalu
Membersihkan fine number) dengan persamaan : tambahan Menghitung menyaring
Siapkanoven dan alat
setiap mesh (bentonit, serbuk komposisi bahan
universa strength
dengan arang, molases dan tambahan
machine dan alas Siapkan oven dan alat V. DAFTAR PUSTAKA
kompresor lain-lain) yang (bentonit, serbuk
koran universal strength 1 Modul Praktikum Pasir Cetak. 2015. Laboratorium
(pembersihan akan dicampurkan arang, molases dan
machine dan alas Metalurgi Proses. Departemen Teknik Metalurgi dan
dilakukan dari dengan pasir lain-lain) yang
koran Material FTUI.
bawah). akan dicampurkan
Proses pembuatan sampel 2 Suharno, Bambang. 2015. Diktat Kuliah
dengan pasir
Pengecoran Logam 2015. Departemen Metalurgi
Meletakkan Menyiapkan cetakan Mencampur semua bahan dan Mateeial FTUI: Depok.
semua silinder dan alat tambahan dengan pasir Proses pembuatan sampel Mencampur semua bahan
perlengkapan di rammer menjadi sebuah adonan tambahan dengan pasir
pasir cetak Menyiapkan cetakan
tempatnya menjadi adonan pasir cetak
silinder dan alat rammer
semula
Tanggal : 22/03/2016 Nama : Muhammad Peringatan :
Skala : 1:1 NPM : 1306448174
Praktikum Cor Kelompok : 1
LABORATORIUM METALURGI PROSES LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

You might also like