You are on page 1of 3

STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Perlindungan anak dibidang kesehatan diselenggarakan melalui berbagai


upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak termasuk bayi baru
lahir .Pelayanan kesehatan bayi baru lahir merupakan salah satu program
kesehatan anak yang bertujuan menjamin kelangsungan hidup.Bayi baru lahir
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi
baru lahir kepada semua bayi di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun,Untuk menjamin kelangsungan hidup,tumbuhkembang,dan terlindung dari
diskriminatif,kekerasan serta penculikan dan perdagangan bayi. Program
kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan
perlindungan anak dibidang kesehatan yang dimulai sejak bayi berada dalam
kandungan dan masa neonatal

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perSawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR).

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan neonatal/bayi baru lahir sedikitnya tiga kali


yaitu :

a. Kunjungan Neonatal ke -1 ( KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam


setelah lahir
b. Kunjungan Neonatal ke -2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir
c. Kunjungan Neonatal ke -3 ( KN 3 ) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8
sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.

Jenis Pelayanan Kesehatan pada bayi baru lahir :

Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan
Normal yang tersedia di puskesmas ,pemberi layanan asuhan pada bayi baru lahir
Dapat dilaksanakan oleh dokter,bidan atau perawat.Pelaksanaan asuhan bayi baru
lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung
(ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar bayi berada dalam jangkauan ibu selama
24 jam ).

Asuhan bayi baru lahir meliputi :

1. Pencegahan infeksi
2. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
3. Pemotongan dan perawatan tali pusat
4. Inisiasi menyusu dini ( IMD)
5. Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam

Pelayanan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes,


Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin,
balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu
dan atau kunjungan rumah.

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan paket


pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari persentase jumlah bayi baru lahir
usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus untuk penghitungan kinerja pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah :

Target capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah 100 persen.

Langkah-langkah Kegiatan :

1. Pendataan bayi baru lahir

2. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (dalam dan luar RS )

3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA

4. Pencatatan dan pelaporan


5. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir jika diperlukan

Untuk memantau pelaksanaan SPM ini dilakukan monitoring dan evaluasi


melalui:

1. Sistem Informasi Puskesmas

2. Sistem Informasi Rumah Sakit

3. Sistem Informasi Kesehatan Daerah

Sumber daya manusia yang terlibat pada SPM ini adalah :

1. Bidan

2. Perawat

3. Dokter/DLP

4. Dokter Spesialis Anak

Pedoman yang bermanfaat untuk SPM ini adalah :

1. Pengadaan Set Peralatan Kesehatan mengacu pada Permenkes Nomor 75


Tahun2014 tentang Puskesmas;

2. Pengadaan Set Peralatan Kesehatan Ibu Hamil mengacu pada Permenkes


Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual;

3. Pengadaan Set Peralatan Kesehatan Bayi Baru Lahir mengacu pada


Permenkes Nomor25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak;

4. Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu dan Anak mengacu pada Pedoman


Pemeriksaan Ibu dan Anak;

5. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang Anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar.

6. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA mengacu pada Kepmenkes Nomor


284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

You might also like