Professional Documents
Culture Documents
METALOGRAFI KUANTITATIF
5.1 Tujuan
1. Mengetahui metoda - metoda pengukuran besar butir.
2. Mengetahui presentase fasa - fasa yang ada dalam spesimen.
3. Mengetahui ukuran besar butir.
4. Mengetahui hubungan antara besar butir dengan sifat meterial.
ASTM Grain per Grain per Grain Average Average grain surface
number inch2 at mm2 per mm3 grain mm2
100X diameter mm
(-3)0000 0,06 1 0,7 1,00
(-2)000 0,12 2 2 0,75
(-1)00 0,24 4 5,5 0,50 291000
0 0,5 8 10 0,35 125000
1 1 16 45 0,25 62500
2 2 32 125 0,10 31400
3 4 64 365 0,125 21000
4 8 128 1623 0,001 7800
5 16 256 2300 0,042 3500
6 32 512 8200 0,044 1500
7 64 1024 23000 0,032 980
8 128 2048 65000 0,023 490
B. Metoda Garis
a. Metoda Heyn atau metoda besar butir rata-rata, yaitu panjang rata-rata
segmen-segmen garis dari suatu pengujian yang melintasi batas butir-batas
butir.
n.l
Lk=
v.Pk
%V.X=
v %V.Y =
v
n n
Maka
100 100
%W.X= %W.Y =
%V.Y .Y %V.Y .Y
1+ 1+
%V.Y. . X %V.Y. . X
D. Metode Hillard
G=106,64 log
P. M
Kesimpulan
x100%
100%
Ket : Vv : % fasa
L : jumlah ketiga keliling lingkaran
M : perbesaran
Na : jumlah fasa yang terpotong
278
% Pearlite = 441 x 100 % = 63,04 %
163
% Ferrite = 441 x 100 % = 36,96 %
F P
0,008 0,8
X - 0,008
%P = 0,8 - 0,008 x 100 % %F =
0,8 - x
0,8 - 0,008 x 100 %
= 0,51 % = 0,51 %
363
% Pearlite = 441 x 100 % = 82,31 %
78
% Ferrite = 441 x 100 % = 17,69 %
F P
0,008 0,8
X - 0,008
%P = 0,8 - 0,008 x 100 % %F =
0,8 - X
0,8 - 0,008 x 100 %
100x - 0,8
82,31% = 0,792 17,69% =
80 - 100x
0,792
= 0,66 % = 0,66 %
*Vvpearlite = 63,04 %
*L=d
= 0,6304
=(3,14 . 2,5 cm) + (3,14 . 5 cm) + (3,14 . 7,5)
*Vvferrite = 36,96 %
= 47,1 cm = 471 mm
= 0,3696
471
0,6304 ( )
200
*Lpearlite = *Lferrite =
62
471
0,3696 ( )
200
44
1,4846 0,8704
= 62 = 44
= 0,024 = 0,02
1x
*Vvferrite = 17,69 %
= 0,1769
471
0,8231 ( )
200
*Lpearlite = *Lferrite =
55
471
0,1769 ( )
200
35
1,938 0,416
= 55 = 35
= 0,035 = 0,012
1x
1x
Pada praktikum ini, spesimen uji AISI 1045 yang telah mengalami proses
metalogafi kuantitatif dilihat bentuk struktur mikronya menggunakan mikroskop
optik. Dari struktur mikro tersebut dapat juga terlihat fasa fasa yang terdapat
dala spesimen.
Dari hasil foto mikrostruktur yang didapat, terdapat berbagai masalah
diantaranya hasil foto yang kurang jelas sehingga perlu sedikit usaha dalam
mencari bagian yang dapat dilihat dengan jelas. Kejadian tersebut kemungkinan
disebabkan oleh proses - proses yang sebelumnya telah dilakukan terhadap
spesimen uji tesebut kurang maksimal seperti pada proses pengamplasan,
spesimen uji yang diamplas masih meninggalkan bekas goresan sebelumnya baik
bekas pemotongan maupun bekas pengamplasan sebelumnya. Dan juga pada
proses pemolesan permukaan yang dipoles masih meninggallkan bekas goresan.
Namun meskipun susah praktikan masih bisa menghitung besar butir ke dua
spesimen, pada spesimen AISI 1045 yang di proses Annealing % fasa pearlite yg
didapat yaitu 63,04 % dan fasa ferrite 36,96 %. Fasa pearlite lebih dominan
daripada fasa ferrite hal ini terlihat jelas pada struktur mikro yang didapat lebih
dominan berwarna gelap. Pada spesimen AISI 1045 yang di proses Normalizing
% fasa pearlite yg didapat yaitu 82,31 % dan fasa ferrite 17,69 %. Pada proses ini
juga terlihat jelas bahwa Fasa pearlite lebih dominan daripada fasa ferrite karena
pada gambar struktur mikro lebih dominan berwarna gelap. Kedua hasil diatas
menggunakan metoda Point Count dalam mencari rata rata butir.
Berdasarkan hasil pengujian dan pengamatan metalografi, spesimen uji yang
dilakukan proses Annealing dan Normalizing terdapat fasa pearlite dan fasa
ferrite yang masing masing memiliki ukuran butir yang berbeda beda. Seperti
pada spesimen uji yagn dilakukan proses Annealing memiliki ukuran butir yang
lebih besar daripada spesimen uji yang dilakukan proses Normalizing, hal ini
disebabkan oleh laju pendinginan pada proses Annealing sangat lambat sehingga
carbon carbon yang tidak beraturan mempunyai waktu untuk dapat berikatan
antara satu dengan yang lain yang menyebabkan sifat kekerasan spesimen ini
lebih tinggi namun kegetasannya juga akan meningkat.
5.7 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diambil kesimpulan yaitu:
1. Metoda yang digunakan dalam pengukuran besar butir yaitu metoda
perbandingan ASTM, metoda garis (metoda Heyn dan Interception), metoda
Point Count dan metoda Snyder Graff Intercept.
2. Pada spesimen yang diproses Annealing memiliki % Pearlite 63,04 % dan %
Ferrite 36,96 %. Sedangkan spesimen yang diproses Normalizing memiliki %
pearlite 82,31% dan ferrite 17,69 %
3. Ukuran besar butir spesimen yang diproses Annealing yaitu Lk = 1402,9
No/mm2 untuk fasa pearlite dan Lk = 1984 No/mm2 untuk fasa ferrite.
Sedangkan spesimen yang diproses Normalizing Lk = 701,45 No/mm2 untuk
fasa pearlite dan Lk = 5611 No/mm2 untuk fasa ferrite.
4. Hubungan antara besar butir dengan sifat material yaitu semakin kecil
butirnya maka keuletan material akan semakin tinggi namun kekuatannya