Professional Documents
Culture Documents
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis yang meneliti tentang system reproduksi pada
kelima kelas vertebrata. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pembedahan, sedangkan metode penelitian system reproduksi adalah pengamatan langsung dan tidak
langsung, pengamatan langsung menggunakan mata telanjang dalam pengamatan (struktur dan saluran
reproduksi) serta pengamatan tidak langsung menggunakan mikroskop untuk pengamatan (perkembangan
embrio, sperma dan ovum). Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah papan seksi, satu
set alat bedah, pipet tetes, gelas arloji, kaca benda, kaca penutup, mikroskop cahaya, mikrokop stereo,
larutan HBSS, plastic, tisu, lap, ayam jantan dan betina, katak jantan dan betina, mancit jantan dan betina,
ikan gatul.
Pada prakikum system reproduksi prosedur yang digunakan untuk penelitian ini adalah
menggunakan metode pembedahan. Hewan coba yang digunakan adalah ayam (aves), katak (amphibi),
dan mecit (mamalia), dan ikan gatul (pisces). Pada percobaan pertama dengan menyembelih ayam
terlebih dahulu, kemudian membersihkan bulu ayam dan melakukan pembedahan pada bagain ventral
kearah lateral menggunakan scalpel dan pinset dan mengangkat abdomen dengan membuang organ
viseral. Setelah organ viseralnya diangkat mencari alat reproduksi pada aves, pada aves jantan untuk
mengamati spermanya mencari saluran vas different pada organ reproduksi ayam jantan dan memotong
pada bagian testisnya menggunakan pinset dan gunting, menempatkan potongan testis pada gelas arloji
dan memfiksasinya dengan larutan HBSS, testis di korek hingga menjadi bagian terkecil agar sperma
terlihat. Mengambil preparat basah dan menutupnya dengan kaca penutup dan di amati di bawah
mikroskop perbesaran 100 x. Pada ayam betina mengamati saluran ovidaknya dan mengambil folikel dari
ovarium, setelah itu menempatkan folikel pada preparat yang ditetesi larutan HBSS dan menekan folikel
dengan kaca penutup secara horizontal preparat untuk di amati dibawah mikroskop.
Pada percobaan kedua menggunakan katak jantan dan betina tahapan metodenya yaitu yang
pertama dengan mensingle pith katak jantan dan betina menggunakan jarum, memotong bagian abdomen
dari arah posterior menuju anterior menggunakan scalpel dan pinset. Membuang bagian dalam selain
organ reproduksinya. mencari saluran reproduksi katak pada katak jantan dan memotong bagian testis
menggunakan pinset dan gunting. Meletakkan testis pada kaca arloji yang diberi air dan mengoreknya
sampai testis menjadi bagian terkesil agar sperma terlihat. Mengambil preparat basah dan menutupnya
dengan kaca penutup untuk diamati di bawah mikroskop. pada katak betina mengamati saluran ovidaknya
dan mengambil folikel terkecil dari ovarium, setelah itu menempatkan folikel pada preparat yang ditetesi
air dan menekan folikel dengan kaca penutup preparat untuk di amati dibawah mikroskop.
Pada percobaan ketiga, mendislokasi mencit jantan, dan memotong bagian abdomen dari arah
posterior menuju anterior menggunakan scapel dan pinset. Membuang bagian dalam selain organ
reproduksinya dan mencari saluran reproduksi pada mencit jantan. Memotong bagian saluran vasdeferen
menggunakan gunting, lalu meletakkan saluran vasdeferen di gelas arloji yang diberi larutan HBSS dan
mengoreknya sampai menjadi bagian terkecil agar sperma terlihat. Mengambil preparat basah dan
menutupnya dengan kaca penutup untuk diamati dibawah mikroskop. pada mencit betina, mengambil
apusan sel epitel vaginanya dengan memperlakukan mencit betina dengan halus dan dielus bagian dorsal
sampai analnya. Mengangkat sedikit tubbuh mencit menggunakan tangan kiri, ekor mencit terangkat dan
tubuh bagian posterior dua kakinya juga terangkat sehingga posisi lubang vagina terlihat. Mengambil
larutan HBSS dengan pipet tumpul dan memasukannya ke dalam lubang vagina mencit betina secara
hati-hati, kemudian serap kembali sampai larutan berwarna keruh. Teteskan larutan yang berwarna keruh
pada kaca benda, kemudian teteskan 1-2 tetes methylen blue pada apusan tersebut dan diamkan selama 5
menit, kemudian cuci menggunakan air. Di amati apusan di bawah mikroskop
Pada percobaan ke empat, mengamati perkembangan embrio ikan gatul. Mengambil ikan gatul
betina dan memotong kepala, membedah bagian abdomen dari arah posterior menuju anterior.
Mengeluarkan ovarium ikan gatul, tempatkan pada cawan petri yang telah berisis air sungai. mengamati
tahapan perkembangan embrio yang terdapat di dalam kantung embrio ikan gatul betina. Embrio ikan
gatul ini diamati tahap perkembangannya berdasarkan morfologinya.meletakkan embrio pada kaca benda
dan mengamati embrio pada mikrosko. Pengamatan morfologi dilakukan terhadap adanya perubahan-
perubahan bentuk yang terdapat pada kepala, badan, dan ekor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 1.1 gambar perbandingan sistem reproduksi jantan pada amphibi aves dan mamalia
JANTAN
Amphibi Aves Mamalia
BETINA
Amphibi Aves Mamalia
Ovum pada amphibi (katak) sebelum di Ovum pada aves( ayam ) sebelum di Ovum pada mamalia (mencit ) sebelum
ppencet di mikroskop pencet di mikroskop di ppencet di mikroskop
Hasil ovum katak setelah dipencet di Hasil ovum ayam setelah dipencet di Hasil apusan epitel mencit
bawah mikroskop bawah mikroskop
Dari penelitian system reproduksi pada kelas aves, amfibi, mamalia, dan pises. didapatkan data
pada aves memiliki saluran reproduksi yang meliputi, pada aves jantan sistem reproduksinya terdapat
sepasang testis yang berwarna putih kekuningan dan terdapat saluran epididimis selanjutnya ke
vasdiferent dan bermuara di kloaka. Sedangkan pada aves betina dari ovarium berlanjut ke oviduct dan
ke infundibulum lalu ke tuba ke uretus dan bermuara di kloaka. pada hewan mamalia jantan mempunyai
sepasang testis, duktus efferens, epididimis , duktus deferens, dan berakhir di uretra. Sedangkan pada
mamalia (gambar 1.1).
y
x 1
z 2
3
(a)
(b)
Gambar 1.1 Gambar saluran reproduksi aves jantan (a) Gambar saluran reproduksi aves betina
(b)Testis (y), vas deferens (x), ureter (z), ovarium (1), infundibulum (2) vagina hanya berkembang
yang kanan (3)
Sistem reproduksi aves jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan berwarna terang, dan
menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma yang bernama vas
defferens serta sebuah kloaka yang menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut. Alat reproduksi unggas
jantan terdiri atas alat kelamin pokok dan alat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang
langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas saluran yang menuju
kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae Testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang,
terletak ventral dari lobus anterior ginjal. Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada
saat musim kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis sedikit konkaf
dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama seperti epididimis pada mammalia. Dari
situlah keluar saluran vas defferens yang secara bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter masuk
ke dalam kloaka. Dalam percobaan yang telah di amati tidak di temukan sperma pada saluran vas
deferens karena ayam coba masih terlalu muda.
stem reproduksi pada aves betina
Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung,
dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior
adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland
mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur. (gambar 1.2)
Pada perbandingan system reproduksi aves praktikum kedua mengamati Reproduksi pada katak
(amfibi) Pada gambar sistem reproduksi pada katak, baik katak jantan maupunkatak betina menunjukkan
gambar yang relatif sama dengan yang terdapat padaliterature. Katak jantan memproduksi sperma di
dalam testis, tepatnya di dalamlobus-lobus yang dapat kita temukan dengan mengamati irisan organ
genital katak jantan, yakni testis. Sistem reproduksi katak jantan tersusun atas kelenjar gonad(testis),
saluran reproduksi (ductus wolfii atau mesonephridicus), vesikulaseminalis, serta ditemukan pula badan
lemak (korpus adiposum) dalam sistemreproduksi katak jantan. Testis pada katak jantan terlihat jelas pada
gambar diatas,testis berbentuk silindris kecil berjumlah sepasang berwarna kekuning-kuningandan
terletak pada daerah abdomen katak jantan.Sistem reproduksi pada katak dimulai dari testis, didalam
testisdibentuklah sel-sel spermatozoa didalam lobus-lobus pada tubulus seminiferus,pembentukan testis
ini dibantu oleh hormon testosteron yang disekresikan olehsel-sel leydig diantara lobus-lobus tersebut.
Selanjutnya sperma dikeluarkan daritestis menuju saluran reproduksi katak jantan yakni ductus wolfii
menuju vesikulaseminalis dan selanjutnya dikeluarkan menuju kloaka.Sedangkan sistem reproduksi pada
katak betina dapat dilihat pada gambardisebelahnya, dimana sistem reproduksi katak betina tersusun atas
kelenjar gonad,yakni ovarium serta saluran reproduksi betina yakni oviduk yang kemudianbermuara pada
kloaka katak betina. Pada sistem reproduksi katak betina jugaditemukan adanya korpus adiposum di dekat
ovarium. (gambar 2.1).
p i i
n i
m
(a)
(b)
Gambar 2.1 Gambar saluran reproduksi katak jantan (a) Gambar saluran reproduksi katak betina
(b)
Testis (p), vesikula seminalis (n), kloaka (m), oviduk (i), ovarium (ii)
Ovarium pada katak telihat jelas dan dominan setelah dilakukan pembedahan pada abdomen
katak betina.Ovarium katak betina dibentuk oleh massa ovum katak yang berbentuk bulat dan berwarna
hitam, putih, hitam dan putih bergerombol dengan tekstur lembek. Katak membentuk sel telur (ovum) di
dalam ovarium, sehingga di dalamovarium dapat ditemukan berbagai fase perkembangan sel telur katak
betina.Selanjutnya ovum dikeluarkan katak melalui saluran reproduksi (oviduk) yangberwarna
kekuningan berlekuk-lekuk menuju kloaka untuk selanjutnyadikeluarkan pada lingkungan eksternal untuk
dibuahi oleh spermatozoa. (gambar 2.2).
m n i
ii iii
(a) (b)
Gambar 3.1 Gambar saluran reproduksi mancit betina (a) Gambar saluran reproduksi mancit
jantan (b)
ovarium (m), vagina (n), visikula seminalis (i), epididimis (ii), testis (iii)
Menurut Setyaningsih, (2011) Sistem reproduksi pada mencit jantan tersusun atas organ genital
eksternal dan internal. Pada organ genital eksternal terdapat skrotum yang terletak didepan anus mencit.
Pada Mencit jantan terdapat penis yang digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia.
Penis merupakan organ kopulatori yang befungsi untuk mendepositokan semen ke dalam saluran
reproduksi betina melalui proses kopulasi (Phadmacanty,2013). Pembentukan spermatozoa dibantu oleh
aktivitas enzim testosteron. Pematangan spermatozoa terjadi pada bagian epididimis. Sedangkan sistem
reproduksi pada Mencit Betina tersusun atas sepasang ovarium yang berisi sel-sel telur mencit. Kemudian
setelah ovarium, terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni tuba fallopi yang
menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus.Sistem reproduksi jantan terdiri atas testis, sistem duktus,
kelenjar aksesoris, dan penis (setyaningsih, 2011) Mencit jantan terdapat penis yang digunakan sebagai
alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Sistem reproduksi mencit jantan tersusun atas sepasang
testis yang merupakan tempat pembuatan sel gamet jantan, selanjutnya terdapate pididimis yang
merupakan tempat pemasakan spermatozoa mencit, selanjutnya terdapat saluran panjang yang disebut vas
deferens yangmenghubungkan testis dengan kelenjar aksesori. Di dalam sistem reproduksi Mencit
terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikula seminalis dan prostate. Sistem reproduks Mencit
jantan berakhir pada penis. Penis merupakan organ kopulatori yang befungsi untuk mendepositokan
semen ke dalam saluran reproduksi betina melalui proses kopulasi (Phadmacanty,2013). Sedangkan
sistem Reproduksi Mencit BetinaSistem reproduksi pada Mencit Betina tersusun atas sepasang
ovariumyang berisi sel-sel telur mencit. Kemudian setelah ovarium, terdapat saluran yang
menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau tubafallopi yang menjadi jalan keluar sel
telur menuju uterus (gambar 3.2)
Volikel ikan gatul Volikel ikan gatul besar Volikel ikan gatul sedang
besar
1
Pada pengamatan perkembangan embrio menggunakan bahan ikan gatul berikut tahapan embrio pada
ikan gatul
Table 3.1 gambar perkembangan embrio pada ikan gatol
Tahap 1: bentuk ovum kutub Tahap 2: perkembangan Tahap 3: embrio ikan sudah Tahap 4: jantung embrio sudah
animal mulai proses pembentukan terbentuk dan mulai terbentuk
tahap awal embrio terdapat jantung dan bakal vetebra tunas ekor
bakal mata.
Perkembangan embrio di awali dari bagian kutub animal, membagi sel di bagian kutub animal
menjadi banyak, ketika kantong yolkdan yolk berkembang atau disintesis di bagian kutub vegetal. Proses
sintesis yolk ini dinamakan vitellogenesis. Ikan gatul memiliki proses fertilisasi secara internal, pada ikan
jantan memiliki organ kapulatori yang di namakan gonopodium. Memiliki tingkat reproduksi yang cepat
dengan jumlah ovum yang di temukan di dalam ovarium rata rata 15 hingga 20. Embrio ikan gatul
berkembang di dalam ovarium dan akan di keluarkan melalui kloaka (farichah,2010)
DAFTAR PUSTAKA
Farichah & listyorini, dwi. 2010. The development of gatul fish (poecilia sp) embryo from a
spiring in state university of malang area .ICBS Bio-UGM: 1-6
Gilbert, S.F. 2006. Developmental Biology (8th Edition). USA: SinauerAssociates, Inc.
Soenderland, Massacuet.
setyaningsih,vinda.2011.pegaruh pemberian infus simplisia rosella secara oral terhadap kualitas
sperma mencit (mus musulus L.)
Phadmacanty, Ni Luh Putu Rischa, R. Taufiq Purna Nugraha.2013. organ Reproduksi Jantan
Sulawesi Giant Rat( Paruromys dominator ) Reproductive Organ of Male Sulawesi Giant Rat
(Paruromys dominator).jurnal sain veteriner.