You are on page 1of 31

dr.Rita Halim, M.

Gizi
Sudoyo dkk. Buku Ajar IPD Jilid 3.Edisi 4.2006
Oenzil F. Gizi meningkatkan kualitas manula.
2012
Krauses Food and the Nutrition Care Process
13th ed., 2012 ----- Mahan LK et al
Brown. Nutrition through the life cycle.2011
Kemenkes RI. Pedoman Pelayanan Gizi
Lansia.2014
Menua proses yg mengubah seorang
dewasa sehat menjadi seorang yang frail dg
berkurangnya sebagian besar cadangan
sistem fisiologis dan meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan
kematian.
Bersifat individual dan berbeda
perkembangannya pada tiap individu
Batasan
WHO:
Usia pertengahan : 45-59 tahun
Lanjut usia : 60-74 tahun
Lansia tua : 75-90 tahun
Usia sangat tua : >90 tahun
Kemenkes RI:
Pra lanjut usia : 45-59 tahun
Lanjut usia : 60-69 tahun
Lanjut usia risiko tinggi : 70 tahun atau 60 tahun dg
masalah kesehatan
Kulit dan kuku
Berkurangnya jaringan ikat, kelenjar minyak dan
lemak kulit kering dan keriput
Kulit menjadi lbh tipis dan pucat, sensitivitas
terhadap panas/ dingin, trauma
Muncul age spots (pigmentasi setempat)
deposit pigmen melanin
purpura senilis, kutil seborrhoic
Kemampuan berkeringat
Sistem imun infeksi jamur dan keganasan
Kuku pertumbuhan yang melambat, penebalan
dan deformitas.
Rambut
Warna rambut yang dipengaruhi pigmen melanin
secara bertahap menurun setelah usia 30-40
tahun
Pigmentasi rambut berwarna abu2/ putih
Terjadi lebih awal pada ras Kaukasian
dibandingkan Asia
Alopesia
Rongga mulut
Saliva dehidrasi, penipisan jaringan gusi,
berkurangnnya jaringan ikat dalam mulut, sensasi rasa
terganggu
kepekaan kuncup dan papil pengecapan ggn
pengecapan dan rasa
Efisiensi mengunyah terganggu karena hilangnya
mobilitas sendi mandibula akibat OA, penyakit
periodontal, inflamsi dibawah gigi palsu
Tulang sekitar gigi geligi menjadi longgar defisiensi
kalsium
Angular cheilitis, stomatitis, leukoplakia, kandidiasis,
xerostomia
Mata
Terganggunya adaptasi gelap
Pengeruhan pada lensa katarak senilis
Ketidakmampuan untuk fokus pada benda2 jarak
dekat (presbiopia)
Berkurangnya sensitivitas terhadap kontras
Berkurangnya lakrimasi
Pendengaran dan penghidu
Degenerasi ossicles, bertambahnya obstruksi dari
tuba eustachius, atrofi dari meatus auditorius
eksternal , atrofi dari sel rambut koklea
menurunnya persepsi dari frekuensi nada tinggi ,
berkurangnya kemampuan membedakan getaran
nada (presbikusis)
Deteksi penghidu berkurang 50%
Saluran cerna
Ggn saraf akibat penuaan disfagia risiko
aspirasi pneumonia, infeksi yg disebabkan oleh
makanan dan minuman masuk ke dalam paru-paru
fg mukosa lambung risiko ulkus, kanker dan
infeksi
Gastritis inflamasi, nyeri, perlambatan
pengosongan lambung, rasa tidak nyaman
ggn.bioavailabilitas nutrien
sekresi HCL dan faktor instrinsik def.vitamin B12
Insiden divertikulosis nyeri pada abdomen bawah
dan diare
Motilitas kolon waktu transit lebih lama
konstipasi (faktor lain : aktivitas fisik ,
asupan cairan dan serat <<)
Dibandingkan dg dewasa, pada lansia terjadi
penurunan 30%-40% dari ukuran, aliran
darah dan perfusi hepar.
Terganggunya clearance obat oleh hepar.
Berkurangnya massa pankreas dan cadangan
enzimatik toleransi asupan lemak
menurun
Sistem pernapasan
Berkurangnya elastisitas saluran udara dan jaringan
paru-paru
Membesarnya duktus alveolaris berkurangnya area
permukaan alveoli
berkurangnya kapasitas paksa vital, berkurangnya
volume ekspirasi paksa, berkurangnya ambilan
oksigen paksa, meningkatnya volume residual
Berkurangnya efektivitas fungsi silia
Penurunan massa jaringan paru
Berkurangnya kekuatan otot-otot pernapasan
sehingga mengurangi kemampuan bernafas
dalam dan batuk
Berkurangnya difusi CO dan berkurangnya respon
ventilasi akibat hiperkapnia
Kemampuan adaptasi terhadap latihan fisik
berkurang
Sistem Kardiovaskuler
Berkurangnya pengisian ventrikel kiri
Berkurangnya sel pacu jantung di nodus SA
Hipertropi atrium kiri
Kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri bertambah
lama
Menurunnya curah jantung maksimal
Katup jantung menjadi lebih kaku dan tebal,
jaringan kolagen meningkat pada katup jantung
Penumpukan lemak di bawah membran
perikardium dan penebalan plak keputihan pada
endokardium
Dilatasi aorta akibat hilangnya elastisitas
Peningkatan resistensi vaskular perifer
Ginjal dan saluran kemih
Creatinin clearance dan LFG (10 ml/dekade)
berkurangnya nefron dan unit ekskresi ginjal
Penurunan massa ginjal sebanyak 25%
ekskresi natrium
ekskresi kalium
Berkurangnya sensitivitas sistem hormonal ginjal
(ADH) risiko dehidrasi
Berkurangnya produksi NO
Aktivasi vitamin D
pengosongan kandung kemih yang tidak
sempurna dan peningkatan volume residual urin
Sistem Endokrin
Toleransi glukosa terganggu
GDP 1mg/dl/dekade
GD postprandial 10 mg/dl/dekade
Insulin serum , HbA1C , IGF-1
bermakna pada dehidroepiandrosteron (DHEA)
testosteron bebas
hormon T3
Osteoporosis PTH
produksi vit D oleh kulit
ovarian failure hormon ovarium (estrogen)
kadar homosistein serum
Sistem Saraf Pusat dan Perifer
Hilangnya neuron motor spinal
Berkurangnya sensasi getar terutama di kaki
Berkurangnya sensitivitas termal (hangat-dingin)
Berkurangnya ukuran serat yang termielinisasi
Berkurangnya sedikit massa otak
Berkurangnya aliran darah otak dan
terganggunya autoregulasi perfusi
Proliferasi astrosit
Berkurangnya densitas koneksi dendritik
Berubahnya neurotransmiter (dopamin dan
serotonin)
Meningkatnya aktivitas monoamin oksidase
Melambatnya proses sentral dan waktu reaksi
Otot
Massa dan kekuatan otot secara progresif
sarkopenia kapasitas fungsional dan risiko
frailty
serat otot (terutama serat otot tipe 2) akibat
menurunnya unit motorik otot dan berkurangnya
aktivitas fisik
serat otot dimulai ketika usia 50 th 80 th
kehilangan 30-50% massa otot skelet
Perubahan komposisi tubuh perubahan pada
massa otot protein yang berperan dlm
kontraksi (aktin dan miosin) kekuatan otot
Faktor lain yg menyebabkan penurunan kekuatan
otot pada lansia: ggn.turn over protein, serat
otot tipe 2 dan sitokin proinflamasi akibat
penyakit kronik
Sarkopenia
Prevalensi Usia 65 th 15%, usia > 80th 50%
Sindrom yg ditandai dg penurunan progresif dari
massa dan kekuatan otot skelet shg
menimbulkan risiko yg merugikan sprt:
keterbatasan fisik, rendahnya kualitas hidup dan
kematian
Diagnosis : penurunan massa otot yang diikuti dg
kelemahan fungsi otot (kekuatan dan performa
fisik)
Etiologi dan Mekanisme Sarkopenia
CHANGES IN MUSCLE MASS
Resistance training akan meningkatkan kekuatan
otot sebanyak 40-150%
Massa bebas lemak meningkat 1-3 kg
Muscle fiber area 10-30%
Tulang dan Sendi
Melambatnya penyembuhan fraktur
Berkurangnya massa tulang
Berkurangnya formasi osteoblas tulang
Terganggunya matrik kartilago
Modifikasi proteoglikan dan glikosaminoglikan
Impaired renal Estrogen
function deficiency
Decreased calcium
absorption
Low dietary
Decreased
Calcium intake
vitamin D synthesis
Secondary
hyperparathyroidism

Decreased sunlight
exposure
BONE LOSS

You might also like