Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
EKSTRAKSI KONSENTRAT NEODIMIUM MEMAKAI ASAM DI- 2 - ETIL HEKSIL FOSFAT. Telah
dilakukan ekstraksi konsentrat Nd hasil olah pasir monasit. Sebagai fasa air adalah konsentrat Nd(OH)3
dalam HNO3 dan sebagai ekstraktan atau fasa organik adalah asam di- 2 - etil heksil fosfat (D2EHPA)
dalam kerosen. Parameter yang diteliti konsentrasi HNO3, konsentrasi umpan, konsentrasi D2EHPA dalam
kerosen, waktu pengadukan dan kecepatan pengadukan .Dari hasil penelitian optimasi proses ekstraksi
neodimium dari konsentrat Nd(OH)3 hasil olah pasir monasit dengan ekstraktan D2EHPA diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: konsentrasi HNO3 yang optimum 5 M, konsentrasi umpan 5 gram/10 mL,
konsentrasi D2EHPA kerosen 6 %, Waktu pengadukan yang optimum 25 menit, kecepatan pengadukan
200 rpm. Pada kondisi ini diperoleh Kd Nd = 0,24; efisiensi ekstraksi Nd = 19,60 %; FP Nd-La =
(mendekati tak terhingga); FP Nd-Ce =0,27 ( FP Ce Nd = 3,71 ) dan FP Nd-Y = 2,56.
Abstract
Pasir monasit adalah mineral yang Asam di-2-etil heksil fosfat (D2EHPA)
mempunyai bentuk ikatan fosfat yang merupakan donor yang kuat, yang mempunyai
mengandung Th dan logam tanah jarang (LTJ). satu atom H yang dapat digantikan oleh ion-ion
Rumus kimia pasir monasit secara umum logam, sehingga senyawa ini biasa disebut
dituliskan (LTJ-Th)PO4[4]. Di Indonesia pasir dengan senyawa penukar ion. Di samping itu
monasit yang diperoleh dalam pasir dari senyawa D2EHPA mempunyai gugus P=O yang
Bangka yang merupakan hasil samping dapat berkoordinasi dengan ion logam.
pengolahan timah dari penambangan timah oleh Diketahui pelarut D2EHPA biasanya berada
PT. Timah. Hasil samping ini berupa pasir yang dalam dimer (H2X2) yang tersusun sebagai dua
dibuang di laut Bangka dan sekitarnya. molekul D2EHPA. Pada keadaan ini akan saling
Neodimium hidroksida merupakan hasil olah mengadakan ikatan hidrogen intra molekuler
pasir monasit. dengan ion logam yang diekstraksi dengan
Pemisahan Nd dari konsentrat Nd(OH)3 hanya memutus satu atau dua ikatan hidrogen
hasil olah pasir monasit perlu dilakukan yang terjadi di dalam dimmer. Asam di-2-etil
mengingat akan kegunaan dan harga Nd yang heksil fosfat memiliki berat jenis 0,97 dan
mahal. Untuk memisahkan Nd dilakukan massa molekul relatifnya adalah 322,43 g/ mol.
dengan proses ekstraksi pelarut. Ekstraksi Rumus struktur D2EHPA dapat dilihat pada
pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut Gambar 1.
(solut) di antara dua fasa air yang tidak saling
bercampur[3]. Teknik ekstraksi sangat berguna M 3+ + 3 (H 2 X 2 ) [M (X )3 (HX )3 ] + 3H + (1)
untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik
untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara
Reaksi kimia yang terjadi antara logam
ini dapat digunakan untuk analisis makro
tanah jarang dengan D2EHPA adalah sebagai
maupun mikro. Melalui proses ekstraksi, ion
berikut:
logam dalam pelarut air ditarik keluar dengan
suatu pelarut organik (fasa organik). Secara
umum, ekstraksi ialah proses penarikan suatu
zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh
suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur
dengan air (fasa air). Tujuan ekstraksi ialah
memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut.
Menurut Khopkar[6], beberapa cara dapat
mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Cara
klasik adalah mengklasifikasikan berdasarkan
sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau
sistem ion berasosiasi. Ada sistim ekstraksi Gambar 1. Rumus struktur D2EHPA
yang melibatkan pembentukan pasangan ion. Pada banyak sistem ekstraksi, ekstraktan
Ekstraksi berlangsung melalui pembentukan dilarutkan dengan suatu pengencer yang tidak
spesies netral yang tidak bermuatan diekstraksi saling bereaksi yang disebut diluen. Pemakaian
ke fasa organik. diluen terutama untuk memperbaiki sifat fisika
Pada penelitian sebelumnya telah dari fasa organik.
dilakukan ekstraksi dengan tri butil fosfat Pelarut organik sebagian besar
(TBP). Hasil yang telah dicapai dari ekstraksi mempunyai berat jenis dan kekentalan tinggi,
Nd dengan TBP-kerosen 15% adalah Kd Nd = maka menyebabkan sukarnya proses
0,2; efisiensi ekstraksi Nd = 17,00 %; FP Nd-La pemindahan solut dari fasa air ke fasa organik.
= (mendekati tak terhingga); FP Nd-Ce Untuk mempermudah proses tersebut
=0,20 dan FP Nd-Y = 4,36. dengan pemakaian kekentalan fasa organik harus diturunkan
TBP Kerosen 15%. Untuk meningkatkan hasil dengan cara menambahkan pengencer organik.
ekstraksi, dalam percobaan ini dicoba dipakai Salah satu pengencer organik yang sering
Asam di-2-etil heksil fosfat (D2EHP) sebagai digunakan adalah kerosin.
solven, karena D2EHPA merupakan senyawa
yang lebih kuat untuk mengekstrak Nd.
kimia 50 mL. Sebanyak 10 mL larutan Dilihat dari reaksi yang terjadi maka
D2EHPA 6 %-kerosen ditambahkan ke dalam dengan bertambahnya konsentrasi HNO3 akan
larutan tersebut, kemudian diaduk dengan semakin menambah terbentuknya ion H+,
pengaduk magnetik selama 15 menit dengan sehingga reaksi akan bergeser kekiri.
kecepatan 200 rpm. Umpan yang memiliki Disamping itu adanya HNO3 berlebih akan
faktor pisah tertinggi digunakan untuk analisis mensolvasi D2EHPA dan menyebabkan
selanjutnya. penurunan jumlah D2EHPA untuk bereaksi
dengan logam.
Variasi Konsentrasi Ekstraktan
Pembuatan larutan D2EHPA 5, 6, 7, 8 Tabel 1. Pengaruh konsentrasi HNO3
dan 10 % dalam kerosen sebanyak 10 Terhadap Kd dan FP
mL.Memasukkan masing-masing 10 mL larutan
umpan yang memiliki faktor pisah tertinggi
hasil ekstraksi variasi konsentrasi umpan ke Koefisien distribusi Faktor pisah
HNO3
dalam lima buah gelas kimia 50 mL. Sebanyak (Kd) (FP)
(M)
10 mL larutan D2EHPA-kerosen dengan Ce Y La Nd Nd-Ce Nd-Y Nd-La
berbagai variasi konsentrasi (5, 6, 7, 8 dan 10 1 0 0,41 0 0,08 0,19
%) ditambahkan ditambahkan secara berturut- 2 0,31 0,20 0 0,33 1,08 1,68
turut ke dalam masing-masing larutan tersebut, 3 0,34 0,13 0 0,31 0,89 2,40
kemudian diaduk dengan pengaduk magnetik 4 0,34 0,12 0 0,27 0,77 2,20
selama 15 menit dengan kecepatan 200 rpm. 5 0,68 0,09 0 0,23 0,34 2,56
Konsentrasi ekstraktan yang memiliki faktor (Konsentrasi umpan 5 g/10 mL, volume FA = FO
pisah tertinggi digunakan untuk analisis = 10 mL, konsentrasi D2EHPA-kerosen 6 %,
selanjutnya. kecepatan pengadukan 200 rpm, waktu
Variasi Waktu Pengadukan pengadukan 15 menit).
Waktu
Koefisien distribusi Faktor pisah [A ] d[A] t
(Kd) (FP) = - k.dt (14)
(menit) [A ]o [A] 0
Ce Y La Nd Nd-Ce Nd-Y Nd-La
5 0,35 0,05 0 0,12 0,34 2,31
10 0,53 0,10 0 0,24 0,46 2,56 [A] = [A]o . e-kt (15)
15 0,68 0,09 0 0,23 0,34 2,56 dengan :
20 0,85 0,10 0 0,25 0,30 2,47 [A] = konsentrasi A sesudah bereaksi.
25 0,89 0,09 0 0,24 0,27 2,66 [A]o = konsentrasi A mula-mula (sebelum
(Konsentrasi HNO3 5 M, volume FA= FO = 10 mL, bereaksi)
konsentrasi umpan 5 g/10mL, konsentrasi D2EHPA k = konstanta kecepatan reaksi
6 %, kecepatan pengadukan 200 rpm). t = waktu reaksi.
Waktu pengadukan berpengaruh terhadap Bila reaksi yang berlangsung orde satu
kenaikan nilai Kd, waktu kontak antara umpan maka akan diperoleh persamaan [A] = [A]o . e-
kt
dengan ekstraktan D2EHPA dalam kerosen . Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam
akan mempengaruhi distribusi Y, La, Nd, dan reaksi orde pertama konsentrasi reaktan akan
Ce ke dalam fasa organik. Semakin lama waktu berkurang secara eksponensial terhadap waktu
kontak antara fasa air dengan fasa organik sedangkan untuk produk akan bertambah.
selama proses ekstraksi maka semakin banyak
pula jumlah unsur-unsur yang terikat oleh TBP.
Namun pada saat tercapai keadaan setimbang,
jumlah unsur-unsur yang terekstrak tidak lagi
dipengaruhi oleh waktu.
Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa harga
efisiensi ekstraksi Ce akan cenderung naik
dengan bertambahnya waktu pengadukan.
Dengan bertambahnya waktu pengadukan,
reaksi akan semakin sempurna sehingga Ce
yang berpindah ke fasa organik semakin Gambar 5. Kurva Hubungan Waktu Pengadukan
banyak. Pada Gambar 5 juga dapat dilihat Dengan Efisiensi Ekstraksi
bahwa untuk unsur Y dan Nd, harga efisiensi
ekstraksi akan optimum pada waktu Pengambilan kondisi yang baik
pengadukan 10 menit. Dari harga Kd yang berdasarkan besarnya faktor pisah antara Nd
diperoleh, dapat dilihat bahwa unsur yang dengan Y, La, dan Ce. Hasil terbaik diperoleh
paling mudah diekstraksi adalah Ce, disusul pada waktu pengadukan 25 menit untuk
Nd, dan Y. Sedangkan La lebih sulit terekstrak pemisahan (Nd-Y) sebesar 2,66.
daripada Nd sehingga La kemungkinan Kondisi waktu pengadukan yang relatif
membutuhkan waktu pengadukan yang lebih baik dipilih pada waktu ekstraksi 15 menit.
lama dari Nd. Pemilihan ini berdasarkan bahwa pada waktu
Waktu pengadukan diperlukan yang tersebut telah memberikan kualitas pemisahan
cukup untuk terjadinya reaksi dan terbentuknya yang cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai
hasil reaksi, sehingga reaksi dan hasil reaksi faktor pisah untuk (Nd-Y) sebesar 2,66. Pada
yang diperoleh maksimal. Kecepatan reaksi, Gambar 5, Nd memberikan efisiensi yang tinggi
berkurangnya reaktan, atau bertambahnya hasil pada waktu pengadukan 10 menit, namun
reaksi secara matematis dapat dirumuskan: memberikan faktor pisah yang relatif baik pada
waktu pengadukan 25 menit.
d[A]
- = k [A] (12)
dt
Variasi Kecepatan Pengadukan pencampuran fasa air dan fasa organik dimana
proses pengadukan akan menebarkan solut ke
Harga koefisien distribusi (Kd) dan faktor
dalam larutan fasa organik sehingga terjadi
pisah (FP disajikan pada Tabel 5. Terjadinya
kontak antar fasa. Peristiwa ini akan
perpindahan massa dari fasa air ke fasa organik
meningkatkan perpindahan massa solut dari
disebabkan, karena reaksi kimia dan difusi.
umpan ke dalam larutan fasa organik.
Antara fasa air dan fasa organik terjadi lapisan
Pada Tabel 5 dan Gambar 6
antar muka dengan ketebalan imajiner tertentu
menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan
yang merupakan hambatan laju perpindahan
harga Kd dan efisiensi seiring kenaikan
massa dari fasa air ke fasa organik atau
kecepatan pengadukan untuk Y. Jadi untuk Y
sebaliknya. Besarnya tebal lapisan tipis antar
semakin besar kecepatan pengadukan, hasil
muka ini tergantung kecepatan pengadukan.
ekstraksi yang diperoleh juga semakin banyak.
Semakin cepat pengadukan, tebal lapisan
Sedangkan untuk Nd kecepatan pengadukan
untuk terjadinya perpindahan massa semakin
yang memberikan harga Kd yang optimum
tipis. Ketebalan lapisan ini dapat diperkecil
terjadi pada kecepatan 200 rpm. Kondisi
dengan bertambahnya intensitas pengadukan.
pemisahan yang relatif baik dipilih pada
Harga Kd akan bertambah besar dengan
kecepatan pengadukan 200 rpm, karena pada
kenaikan kecepatan pengadukan, karena
kondisi tersebut telah memberikan faktor pisah
intensitas terjadinya tumbukan antara reaktan
untuk (Nd-Y) sebesar 2,56.
semakin banyak dan semakin cepat. Dengan
Parameter kecepatan pengadukan penting
pengadukan yang semakin cepat, tebal lapisan
dilakukan untuk mengetahui kecepatan yang
yang menghambat terjadinya perpindahan
optimum. Dilihat dari sisi difusi, laju difusi =
massa karena difusi semakin kecil, tetapi kalau
intensitas pengadukan semakin ditingkatkan, DA 2CA/ z2, dimana z adalah jarak atau lebar
tebal lapisan yang menghambat terjadinya yang ditempuh oleh unsur atau senyawa yang
difusi sudah sangat tipis dan hampir tidak akan mendifusi dari fasa organik atau
punya hambatan lagi karena sudah tidak sebaliknya. Semakin lebar z difusi semakin
mempengaruhi perpindahan massa lagi. Kondisi lambat, untuk memperpendek z dilakukan
optimum yang dipilih berdasarkan harga faktor pengadukan yang semakin cepat.
pisah terbesar yaitu pada kecepatan 200 rpm.
Semakin cepat pengadukan reaksi akan 10. CUTHBERT, 1958, F.L.Thorium Production
semakin sempurna karena luas tumbukan juga Technology., Massachusetts, U.S.A:
akan semakin besar. Addison-Wesley Publishing Company.
INC.hal 122.
KESIMPULAN
11. PRESTON, J.S; 1992, Solvent-Extraction
Dari hasil penelitian optimasi proses Processes For Separation of The Rare-Earth
ekstraksi neodimium dari konsentrat Nd(OH)3 Metals, South Africa: Elsevier Science
hasil olah pasir monasit dengan ekstraktan Publishers B.V. Du Prees
D2EHPA, diperoleh kesimpulan sebagai 12. LADDA, G.S;. 1976, Transport Phenomena in
berikut: konsentrasi HNO3 yang optimum 5 M, Liquid Extraction.New York: Mc-Graw Hill
konsentrasi umpan 5 gram/10 mL, konsentrasi Publishing, Co., LTD. Hal 20 (). Degallesan,
D2EHPA dalam kerosen 6 %, waktu T.N
pengadukan yang optimum 25 menit, kecepatan
13. ATKINS, P.W, 1997, Kimia Fisika. Edisi Ke-
pengadukan 200 rpm. Pada kondisi ini
4. Jilid 2. Terjemahan Irma I, Kartohadiprojo.
diperoleh Kd Nd = 0,24; efisiensi ekstraksi Nd Jakarta:Erlangga.
= 19,60 %; FP Nd-La = ; FP Nd-Ce = 0,27
dan FP Nd-Y = 2,66
DAFTAR PUSTAKA
1. DAINTITH JOHN (ed). 1999, Kamus Lengkap
Kimia. Terjemahan SuminarAchmadi,
Erlangga., Jakarta:, hal. 293.
2. http://www.lenntech.com/Periodic-chart-
elements/ Nd-en.htm, 09-03-2007, 10:12.
3. NESBITT, E.A, and WERNICK, J.H, 1973,
Rare Earth Permanent Magnets. NewYork:
Academic Press.
4. PRAKASH SATYA, 1975, Advanced
Chemistry of Rare Elements. 4th edition. Ram
Nagar, New Delhi: S. Chand and Co, PVT.
5. HANSON, C, 1971, Reaction Advances in
Liquid-Liquid Extraction. First
Edition.England: Pergamon Press.
6. KHOPKAR, S.M, 1990, Konsep Dasar Kimia
Analisis. Terjemahan A.Saptorahardjo.
Jakarta: UI-Press.
7. TERAMOTO, et al. 1986, Extraction of
Lanthanoids by Liquid Surfactant
Membranes. Separation Science and
Technologi. Japan: Marcel, Dekker.
Inc.hal:230, 1986
8. WELTY, R. JAMES; WICKS, E. CHARLES,
WILSON, E. ROBERT; RORRER
GREGORY, 2004, Dasar-Dasar Fenomena
Transport. Volume 3. Edisi Ke-4.
Terjemahan Gunawan Prasetio. Jakarta:
Erlangga.
9. SOEBAGIO, ENDANG BUDIASIH,
M.SADIQ IBNU, HAYUNI RETNO
WIDARTI, MUNZIL, 2003, Kimia Analitik
II. Malang: IMSTEP JICA UNM. 2000:34