Professional Documents
Culture Documents
1
offline untuk penyediaan pelayanan informasi melalui jaringan
internet.
4. SiMARDi-MPD (Module Penghimpun Data) di rancang untuk
kebutuhan pengelolaan khusus bagi Lembaga Kearsipan Daerah
dalam mengendalikan pengelolaan data arsip yang bersumber dari
seluruh SKPD/Instansi di masing-masing daerah. Aplikasi ini
dipersiapkan untuk para pengelola jaringan. Struktur database
arsipnya sinkron dengan database SiMARDi-Offlline.
5. SiMARDi-TND diciptakan untuk pengelolaan lalulintas surat masuk
dan keluar di Sekretariat Daerah (pimpinan daerah) untuk mengontrol,
mengawasi dan melakukan pendistribusiansurat ke unit pengolah
atau Satuan Kerja yang ada berada dilingkungan daerah masing-
masing. Struktur database arsipnya juga sinkron dengan database
SiMARDi-Offlline.
2
3. Isikan data nama lembaga dan nama pemerintahan tempat anda
bekerja kemudian tekanlah tombol Lanjut atau mengbaikannya dan
lanjutkan.
3
Gambar. Form Installer
Tekanlah tombol selesai, karena anda telah sampai pada tahap akhir
proses Instal program SiMARDi.
4
6. Pastikan icons Simardi Offline 5.4 telah tersedia di desktop layar
komputer
7. Lakukan Registrasi melalui klik Start cari Simardi Offline Klik register
5
Gambar Tampilan ketika proses Register berlangsung
6
11. Masuk login sebagai Admin, kemudian pilih Seting > Lokasi Database
7
Gambar Informasi Lokasi Database Notepad
8
Tempatkanlah file database Database SiMARDi tersebut ke
lokasi D atau E pada komputer anda dengan mengkopikannya.
9
terdapat selisih jumlah data, namun pengguna tidak harus
mengulanginya entry dari awal.
10
Pilihlah database arsip yang tersimpan di dalam salah satu sub
folder tersebut.
11
6.4 Menjalankan Aplikasi SiMARDi
Menu toolbar
Menu Popdown
12
Gambar Form Login
13
1. Menu dalam Simardi Aktif
a. File
b. Data-data
14
Menu ini berfungsi untuk pengisian data instansi/kantor, data
penandatangan, ID Olah Arsip, Jenis Printer dan logo instansi/kantor.
Pengisian Default Pelaksana ini dilakukan hanya sekali saja kecuali ada
perubahan pimpinan.
b. Data Instansi
Fungsi penetapan Data Instansi adalah untuk menetapan nama instansi
tempat kita bekerja, menetapkan kode instansi, dan tahun olah.
15
Gambar Form Data penandatanganan
16
d. ID Pengolah
e. Jenis Printer
17
Form isian ini berfungsi untuk melakukan pemilihan jenis
printer yang digunakan, hal ini untuk mempermudah
penyesuaian format line, size dari setiap pencatakan
laporan-laporan maupun lembar disposisi surat masuk dan
keluar. Cara menggunakannya pilihlah salah satu jenis
printer yang akan digunakan dengan mengklik gambar atau
tulisan jenis printernya.
f. Logo Cetak
18
g. Komponen Data
19
1. Tab Data Instansi
Jika kita ingin menambah daftar khasanah data instansi-instansi
sebagai mitra kerja kita untuk memberikan kemudahan pada
proses pengentrian data surat masuk/keluar dengan hanya
memilih tombol instansi
2. Unit Kerja
Jika kita ingin menambah daftar atau mengatur data unit kerja
yang ada pada Instansi tempat kita bekerja (misalnya ; Subbag
Tata Usaha, Seksi .. dll). Pengisian data unit kerja ini
penting dan harus sesuai dengan unit kerja yang ada, berguna
untuk memenuhi cetakan pada lembar disposisi, agar
pimpinan dapat memilih unit kerja mana yang akan diberikan
arah atas surat masuk yang diterima untuk pengentrian surat
masuk, dan pengendali surat bisa memilih dari unit kerja mana
saja data surat keluar tersebut.
20
Gambar Form Unit Kerja
3. Menu Klasifikasi
Jika kita ingin menambah atau melakukan update klasifikasi
yang telah ada. Jika ingin menambahkan klasifikasi yang
perlu dicermati bahwa untuk menentukan retensi aktif dan
inaktif dapat menentukannya sendiri, missal aktif 2 tahun
maka inaktif 8 tahun kedua tahun ini berjumlah 10 tahun
saja. Kemudian jika menentukan Ket. JRA pilihlah Permanen
saja jika anda merasa ragu akan kepentingan surat tersebut
agar tidak menjadi musnah. (pilihannya Permanen, Musnah
dan DInilai Kembali).
21
G
Gambar Form Klasifikasi
22
5. Menu Berkas
Jika kita ingin menambah atau melakukan update Nama Berkas yang
telah ada. Penetapan nama berkas sebaiknya dipersiapkan sesuai
dengan jenis-jenis kegiatan yang dilakukan di instansi anda, namun
jika hal ini dirasa sulit maka penetapan atau pengisian nama berkas
dapat diabaikan dan dapat di isi langsung disaat pengentrian data
surat berlangsung.
23
Gambar. Menu Inisialisasi Tabel Data
Langkahnya :
Pilih menu Inisialisasi Tabel Data, kemudian masukanlah password
dengan kata sandi : ARSIPKU (huruf besar) lalu dilanjutkan
dengan menekan tombol-masuk, kemudian kita akan mendapatkan
form sebagai berikut :
24
Kemudian akan tampil form Insialisasi Tabel Data sbb:
25
Gambar Form Kode Wilayah
26
c. Pencarian Arsip Aktif
Untuk melakukan penelusuran data arsip, klik tombol Cari Arsip
hingga muncul tampilan seperti gambar berikut ini :
27
Cara Penggunaan :
Cari terlebih dahulu file database yang akan digunakan untuk
pencarian. INGAT!! Beda datbase tidak akan menampilkan data
apapun. Jadi pilihlah database dengan benar. Kemudian ketika
database telah terpilih maka akan tampil Form pencarian. Pada form
pencarian Pilihlah terlebih dahulu Jenis Surat yang ingin di cari,
lakukan pilihan penyaringan data melalui Kriteria. Dapat melakukan
kombinasi penyaringan dengan melakukan beberapa pilihan filter
(penyaringan).
28
d. Entri Data
Dalam menu entri data tersedia 2 menu yang aktif yaitu
1. Entri Data Surat Aktif
Menu Entri, untuk menjalankan suatu pengentrian data arsip, baik
data arsip surat masuk maupun surat keluar. Jika ingin
melakukan Entri Data Surat Masuk/Keluar maka pilihlah tombol
Entri Surat, aplikasi akan menampilkan form entri data seperti
berikut ini;
1 2
29
dilakukan sesuai dengan nomor surat yang kita terima tanpa
mempertimbangkan perbedaan klasifikasi yang kita miliki, namun untuk
penentuan klasifikasi harus sesuai dengan makna konten dari surat
masuk yang kita terima, carilah klasifikasi dengan menekan tombol
klasifikasi yang terdapat disamping kanan isian form klasifikasi,
kemudian pilihlah klasifikasi yang sesuai untuk surat masuk tersebut.
11
9 10
12
13
1
14
2
3 15
16
4 17
2
5 18
4
19
6
4 20
7 21
4
22
8
4
23
30
Untuk pilihan 2: (mengentri surat keluar)
11
9 10
12
13
1 14
2 15
16
3
17
4
18
5
19
6 20
21
7
22
8
4
31
kanan atau mencentang kolom nomor 9. Kemudian isikanlah nomor
surat, nama berkas dan Indeks yang anda kehendaki.
5. Kolom masalah tidak perlu diketik, kolom akan terisi dengan
sendirinya oleh karena atas pilihan klasifikasi, demikian pula
dengan kolom-kolom isian pada kelompok Jadwal Retensi Aktif
tidak perlu dilakukan pengisian.
6. Isikanlah deskripsi isi surat sebagai keterangan yang mewakili
makna daripada surat masuk yang anda terima. Pengisian ini
hanya dibatasi sebanyak 255 karakter/digit. Dengan batasan
tersebut pengendali surat harus dapat meringkas yang dapat
mewakili makna surat tersebut.
7. Untuk pengisian Tempat berkas bias diabaikan, tetapi untuk
pengisian Tingkat (Tk) Perkembangan dipilih sesuai dengan kondisi
surat yang anda terima.
8. Isikan perihal surat sesuai dengan catatan perihal pada surat
masuk yang anda terima.
9. Untuk catatan Disposisi disikan setelah surat turun dari pimpinan.
10. Kolom untuk menampilkan daftar kode klasifikasi
11. Tombol untuk menampilkan daftar kode klasifikasi
12. Tombol untuk memilih daftar instansi
13. Tombol Cetak On adalah menandakan perekaman data tidak
dibarengi dengan pencetakan lembar disposisi. Tekanlah tombol
Cetak On menjadi Cetak Off maka perekaman data sekaligus
menampilkan perintah untuk mencetak Lembar Disposisi.
14. Kolom pilihan, jika tercentang maka printer Lembar Disposisi akan
dicetak melalui printer Deksjet. Jika tidak dicentang maka
pencetakan Lembar Disposisi akan dicetak diatas kertas kontinouse
form (paperlees).
32
15. Tombol untuk memilih daftar berkas jika anda enggan untuk
mengektiknya, tetapi anda dapat mengetik tanpa harus memilih dari
daftar berkas.
16. Tombol rekam data untuk merekam data yang selesai di ketik pad
aform entri surat masuk.
17. Tombol untuk mengupdate data yang telah direkam.
18. Tombol untuk menhapus data surat masuk yang telah direkam.
19. Tombol batal, untuk membatalkan ketikan data yang sedang
dilaksanakan.
20. Tombol untuk menampilkan dafta surat yang pernah direkam.
21. Tombol tanggal diteruskan ke pimpinan untuk dilakukan disposisi.
22. Untuk pengisian kolom Diteruskan ke Unit kerja sebaiknya tidak
perlu diketik sebelum surat masuk di Disposisi pimpinan. Di isikan
setelah surat di disposisi dengan melakukan update data melalui
tabel data.
2
1
33
Tombol Antidartir adalah untuk membantu pengendali surat untuk
melakukan pengagendaan surat keluar sisipan. Penomoran sisipan akan
di ketik (dikolom nomor 1) dengan98memakai Nomor Indeks tetapi bukan
Alphabetic (huruf). Sebelum melakukan pengentrian data, pengendali
surat terlebih dahulu menekan tombol lihat data untuk melakukan
pemantauan tanggal berapa untuk status surat yang akan disisipkan,
kemudian mencatat nomor agenda terakhir yang tercatat pada tanggal
tersebut, catatan nomor agenda ini akan dijadikan proses entri data
nomor agenda pokok sisipannya (dikolom nomor 1) kemudian dilanjut
mengetik nomor indeksnya di kolom nomor 2 dengan angka bukan
dengan huruf.
34
e. Peminjaman Arsip
Di dalam menu peminjaman arsip ada 2 menu yang aktif, yaitu:
1. Peminjaman Arsip Aktif
Tombol ini berfungsi untuk menampilkan form peminjaman
arsip. Jika di klik maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini:
35
2. Pengembalian Arsip Aktif
Menu ini berguna untuk mengontrol arsip yang sudah
dikembalikan. Jika diklik maka akan muncul gambar seperti di
bawah ini:
36
6.6 MENU SIMARDI INAKTIF
1. Login
Untuk menjalankan operasional Dinamis Inaktif, lakukan Login
dengan sandi sebagai berikut :
37
metadata arsip Aktif. Untuk melengkapinya dapat disertakan pada Isi
Informasi Arsip.
Perbedaan lainnya adalah, setelah melakukan Login, maka
computer menanyakan status operator, jika anda menghendaki
pergantian nama operator maka anda melakukan jawaban NO, jika
tidak pilihlah YES.
Oleh karena pengerjaan pengolahan arsip Dinamis Inaktif
dilakukan secara kelompok, maka diperlukan suatu identitas
tambahan tentang Seri DPA, Kode Pelaksana, Kode Operator dan
Tahun Pengolahan Arsip. Untuk melakukan pendaftara data-data
tersebut, lakukan pengentrian datanya melalui menu Komponen Arsip
Inaktif.
G
a
G
a
38
Menu ini menyediakan beberapa form data isian yang ada
kaitannya dengan penentuan prosedur dalam menjalankan atau
mengentri data arsip inaktif.
1. Data Pelaksana
Menyediakan form untuk mengisi data-data pelaksana
pengolah arsip, jika dalam pengerjaan arsip dalam satu kelompok
terdiri dari 5 (lima) orang pelaksana, maka isikanlah ke 5 anggota
pelaksana tersebut melalui form ini. Tetapkan masing-masing
anggota kelompok tadi dengan kode pelaksana yang berbeda-
beda, agar masing-masing kode dapat membantu proses manufer
arsip untuk menelusuri letak arsip-arsip sesuai dengan
pengolahnya.
2. Default DPA
Karena pengerjaan pengolahan arsip inaktif diolah secara
bertahap dan sekaligus menghasilkan sebuah DPA (Daftar
Pertelaan Arsip) maka setiap satu kali pengolahan harus memiliki
identitas DPA sendiri-sendiri. Identitas DPA tersebut dijabarkan
melalui Nomor Seri DPA. Suatu contoh tulislah Nomor Seri DPA :
DPA-T0001 dapat diartikan DPA adalah Daftar Pertelaan Arsip
kemudian strip, dan T adalah arsip Tekstual, 0001 adalah nomor
urut produksi pengolahan arsip. Kode ini dapat menentukannya
39
sendiri, tidak ada aturan yang baku, namun tetapkanlah kode-
kode tersebut yang mudah untuk dipahami.
40
Metode ini sangat efektif dilakukan untuk memperkecil volume
kegiatan pendeskripsian arsip yang diserahkan, efisiensi waktu
digunakan sangat efektif dapat digunakan arsiparis/pengelola untuk
melakukan penilaian arsip secara langsung melalui database arsip yang
telah diserahkan guna untuk melakukan updating data yang masih
memerlukan perbaikan-perbaikan terhadap narasi/isi informasi,
klasifikasi maupun indeks arsip yang dientrikan oleh setiap pengendali
surat surat di satker.
Kegiatan penilaian arsip ini harus ditingkatkan kinerjanya sebagai upaya
untuk mendapatkan tingkat keakurasian informasi data-data arsip yang
telah di serahkan ke Lembaga Kearsipan Daerah.
Untuk melakukan proses pengolahan arsip-arsip tersebut, user
melakukan login program dengan User : SIMARDI dan Kegiatan :
ARSIPARIS.
41
pengguna akan menjalankan kegiatan pengolahan arsip, maka
pengguna tidak terganggu pada tampilan menu diluar kebutuhan
kegiatan pengolahan arsip dinamis.
a. Pengolahan Arsip Aktif
42
Gambar Form Pengolahan Arsip dinamis aktif
43
1
2 3 4
44
Point 4 - Tombol yang berfungsi untuk menghapus
data yang telah berada di dalam table data olah (buffer
table).
2. NOMOR SERI DPA untuk menampilkan form data yang akan diolah
dengan inisial Nomor Seri DPA.
3
2
45
Point 2 - Tempat mengisi atau mengetik Nomor DPA
yang ingin anda kehendaki, disarankan agar nomor seri
DPA lebih tertata inisialnya maka sebaiknya berikan inisial
yang membedakan bentuk Daftar DPA, misalkan DPA-
T0001, dengan pengertian DPA Daftar Pertelaan Arsip,
huruf T dimaksudkan sebagain inisial DPA untuk arsip
Textual dan selanjutnya nomor urut seri DPA.
Point 3 - Tombol untuk memulai proses update
penomoran Seri DPA untuk setiap record data arsip yang
telah direkam di dalam tabel buffer. Penekanan tombol ini
akan berakibatkan computer akan menjalankan secara
otomatis memberikan nomor seri DPA kepada seluruh
data.
3 2 4
46
Point 1 - Tampilan pilihan nomor seri DPA yang akan di
olah.
Point 2 - Tampilan pilihan jenis keterangan JRA yang akan di
olah untuk mendapatkan nomor defenitif, yaitu dengan pilihan
Permanen, Musnah atau Dinilai Kembali.
Point 3 Kolom untuk menentukan start nomor defenitif yang
akan diinginkan.
Point 4 - Adalah tombol Proses untuk memerintahkan computer
agar melakukan suatu proses pengurutan data arsip yang di
olah. Penekanan tombol ini sekaligus akan memunculkan
tombol Nomor Defenitif dari masing-masing keterangan JRA.
2 3
47
Point 1 Tombol untuk menampilkan jenis DPA yang akan
diproses. Untuk langkah pertama pilih DPA-S terlebih
dahulu.
Point 2 Tombol untuk memilih Keterangan JRA. Tersedia
3 keterangan yaitu Permanen, Musnah atau Dinilai
Kembali.
Point 3 Tombol untuk mencetak DPA-S. DPA-S
merupakan DPA Sementara untuk membantu memanufer
dalam penataan arsip.
Contoh DPA-Sementara :
Nomor
depenitif Nomor agenda
surat
48
Sebelum Melakukan Manufer arsip siapkanlah terlebih dahulu Box-box Arsip
untuk menempatkan arsip dari hasil manufer.
101 - 150
051 - 100
001 - 050
Surat Masuk
101 - 150
051 - 100
001 - 050
Surat Keluar
49
Misalnya kita akan mendahulukan penyusutan untuk arsip-arsip yang termasuk
arsip permanen, maka siapkanlah beberapa box untuk tempat arsip-arsip
tersebut.
Nomor
Nomor berkas (no
Box Nama Lembaga
depenitif)
dan Logo
Amplop 1 Amplop ke 2
Nomor : Nomor :
1 - 25 26 - 40
50
Cara melakukan manufer arsip :
Dengan berpedoman DPA-S ini maka kita lakukan pengambilan surat keluar
yang nomor agendanya 59 tempatkan ke dalam amplop besar pada urutan ke
1, kemudian dilanjutkan ambilah arsip surat masuk dengan nomor 171 dan
tempatkan pada urutan ke 2 pada amplop besar, kemudian ambilah arsip surat
masuk dengan nomor agenda 195 tempatkan pada amplop besar pada urutan
ke 3, dan seterusnya lakukanlah hingga nomor depenitif arsip permanen
berakhir/selesai. Setelah selesai untuk arsip permanen anda dapat
melakukannya untuk arsip-arsip musnah dan arsip dinilai kembali.
Penjelasan bahwa nomor 59, 171 dan 195 adalah nomor agenda surat masuk
dan keluar, sedangkan nomor 1, 2 dan 3 adalah nomor depenitif arsip setelah
diindeks oleh aplikasi berdasarkan tahun, klasifikasi dan bulan.
51
5. PENATAAN ARSIP untuk menampilkan form proses penataan.
1
2
3 4
52
MENGELOLA PENATAAN ARSIP PADA BOX DAN DATABASE
Dari hasil proses hasil kegiatan manufer arsip tersebut, selanjutnya kita
melakukan updating lokasi pada database arsip, yang semula lokasi arsip
tersebut menempati Map Gantung dan Filing Kabinet, maka saat ini bahwa
seluruh arsip telah menempati lokasinya yang baru yaitu di dalam amplop dan
box arsip.Karena setiap arsip menempati nomor box yang berbeda-beda
maka operator harus melakukan identifikasi dan mengupdate lokasi database
arsip.
Contoh :
Rencana Penataan Pertama :
Anda akan menyimpan arsip pada Rak.01 dan Boks.001 sebanyak 75
berkas tanda garis miring akan diiukuti dengan nomor urut berkas yang ditulis
oleh computer secara otomatis. Proses ini akan berakibatkan kolom Lokasi
akan tertuliskan hingga record terakhir R.01/B.001/1, 2, 3, 4 dst
sampai dengan angka 75. Angka 1 sampai dengan 75 adalah menunjukan
identitas nomor depenitif berkas yang di susun dalam satu boks arsip.
25
53
Pertama lakukanlah pengetikan elemen isian seperti pada gambar
berikut ini :
komputer akan memperlihatkan tampilan data pada Rak 01 dan Box
001 dengan mengurutkan nomor berkasnya sesuai dengan
pembagian yang anda kehendaki.
Selanjutnya:
76 130
Nomor rak
Arsip
Pada tabel data kolom Lokasi Berkas akan terlihat suatu perubahan
alamat lokasi arsip yang semula bertuliskan Box/Filing menjadi
R.001/Box.01/1 (alamat rak arsip, box arsip dan urutan berkas)
54
Contoh alamat lokasi arsip pada cetak DPA final seperti terlihat pada gambar
berikut ini :
1 5
2
3
55
Point 1 Kolom untuk menentukan jenis DPA.
Point 2 Kolom untuk menentukan keterangan JRA.
Point 3 Tombol untuk mencetak DPA.
Point 4 - Tombol yang digunakan untuk mencetak kartu identitas
arsip yang berupa lembaran surat dan ditempelkan di fisik surat.
Point 5 Apabila arsip berupa dokumen, maka pilih tombol ini
untuk mencetak label dokumen.
56
7. PENILAIAN ARSIP untuk menampilkan form proses penilaian arsip-
arsip yang telah diolah. Menu ini berfungsi untuk melakukan penilaian
arsip-arsip yang telah diolah namun memerlukan suatu pertimbangan
lebih lanjut atas posisi retensinya dan lain-lainnya. Dalam penilaian
arsip ini dilakukan oleh tenaga ahli di bidang arsip.
57
table buffer yang berfungsi menampung data yang akan diolah
selanjutnya, sehingga tabel buffer benar-benar harus kosong dan dapat
dipakai untuk memulai proses pengolahan selanjutnya. Transfer data ke
Master diringi dengan langkah selanjutnya yaitu menghapus data pada
buffer table.
58
1. Menu Cetak Lembar Disposisi
1.1 Cetak Lembar Disposisi Surat Masuk
1.2 Cetak Lembar Disposisi Surat Keluar
2. Menu Cetak Laporan Bulanan
2.1. Cetak Laporan Bulanan Surat Masuk
2.2. Cetak Laporan Bulanan Surat Keluar
2.3. Cetak Laporan Bulanan Seluruh Surat
3. Menu Cetak Data Agenda Surat
3.1 Cetak Agenda Suratk Masuk
3.2 Cetak Agenda Surat Keluar
3.3 Cetak Agenda Tahun Aktif
3.4 Cetak Agenda Tahun Inaktif
3.5 Cetak Agenda Berdasarkan Unit Kerja
4. Menu Cetak Kartu Kendali Surat
4.1 Cetak Kartu Kendali Surat Masuk
4.2 Cetak Kartu Kendali Surat Keluar
4.3 Cetak Kartu Kendali Seluruh Surat
5. Menu Cetak Daftar Pertelaan Arsip
5.1 Cetak DPA Permanen
5.2 Cetak DPA Musnah
5.3 Cetak DPA Dinilai Kembali
6. Menu Cetak Lain-Lain
6.1 Cetak Surat Belum Dibalas
6.2 Cetak Surat Yang Sudah Dibalas
6.3 Cetak Data Surat Faximili
6.4 Cetak Statistik Surat Masuk dan Keluar
59
Dari beberapa bentuk cetak laporan, cobalah secara berkala per
triwulan agar pengendali surat dapat mencetak laporan statistik
surat masuk dan kelua, agar dapat terlihat peta volume arsip yang
terjadi secara komulatif berkala.
60
TIP & TRIK MENGELOLA BAB
ARSIP DENGAN SiMARDi
7
61
1. Pengisian Data Default Instansi dan Komponen Data
62
c. Setiap user harus memperhatikan pengisian wajib terhadap
metadata yang disajikan yaitu, wajib mengisi sumber atau nama
unit pengolah dan kode klasifikasi. Artinya pengisian unit
pengolah wajib diisikan sebagai pemberian data petunjuk atas
keberadaan arsip/surat tersebut untuk membantu dalam proses
penarikan arsip/surat dari masing-masing unit pengolah.
63
Gambar Form Klasifikasi
64
Nb : Seluruh Metadata dapat diisikan kecuali Ke Unit dan
Catatan Disposisi, kedua isian ini baru dilakukan setelah lembar
disposisi decetak dan telah diteruskan kepada Pimpinan dan telah
di Disposisikan oleh Pimpinan. Hasil disposisi tersebut, lakukan
updating data tersebut, isikan Ke Unit sesuai dengan arahan
Pimpinan untuk ditindaklanjuti oleh Unit yang dimaksudkan serta
Isikan data Catatan Disposisi dengan isi arahan pimpinan
terhadap surat tersebut.
65
c. Surat Masuk yang berupa Undangan
1) Perekaman surat masuk yang berupa undangan, isikan kolom
nama berkas dengan UNDANGAN.
2) Pada kolom Isi Ringkas, isikan isi undangan dengan
lengkap. Meliputi: hari dan tanggal kegiatan, waktu kegiatan,
acara, dan tempat kegiatan.
3) Lalu lakukan perekaman data.
4) Buka menu Entry Undangan
66
Tekan tombol yang dilingkari untuk menampilkan daftar undangan
yang telah di entry. Lalu pilih undangan yang akan dilakukan
perekaman data. Isikan waktu pelaksanaan sesuai dengan surat
undangan yang diterima. Dan dalam kolom penugasan isikan sesuai
dengan arahan pimpinan.
67
Klick Run AutoRun.exe, menunggu hingga proses instalasi
selesai
dijalankan sampai muncul pesan sebagai berikut :
68
Form berikutnya :
Klick
Klick
Catat Kode
Portnya
69
Pilih tab Modem dan catatlah Port : COM6 sebagai port modem
komputer anda dan pilihlah seperti pada gambar dibawah ini
melalui submenu SMS Gateway dan submenu Set Port Modem.:
70
Gambar Form Entry Surat Masuk Rahasia
71
Gambar. Menu Cetak Data
72
3. Perekaman Surat Keluar
73
c. Cetak Lembar Disposisi
Setelah melakukan entry data surat keluar, klik tombol
simpan. Lalu, cetak lembar disposisi surat keluar.
d. Lampirkan Lembar Disposisi yang telah dicetak tersebut
untuk mengawal surat untuk disahkan oleh Pimpinan.
e. Setelah surat keluar telah ditandatangani oleh Pimpinan,
bubuhkan cap instansi/perusahaan pada tandatangan
Pimpinan.
f. Karena surat keluar rangkap 2, minta 1 surat untuk disimpan
dengan lembar disposisi dan yang lainnya serahkan kepada
kurir untuk dikirimkan kepada yang bersangkutan.
Klick tombol
ini
74
Double
Klick
75
proses ini tekanlah Tombol Simpan, jika ingin melihat perubahan
tampilan tekanlah tombol Preview.
Delapan bentuk model lembar disposisi ini dapat di update sesuai
dengan keinginan user dengan menggunakan Crystal Report Versi
9.2, sehingga pengguna dapat mendesain sesuai dengan ketentuan
desai yang berlaku dimasing-masing lingkungan kerjanya. Seluruh
File Laporan aplikasi SiMARDi tersimpan pada direktory C:\Program
Files\SiMARDi Offline\Laporan dan Laporan Laser. Gantikan desain
file dengan catatan nama file harus diberikan nama sesuai dengan
nama-nama dile report yang tersedia di Folder tersebut.
76
5. Mengatur Kembali Nomor Urut Surat
Jika anda menghendaki untuk mereset kembali nomor urut surat
masuk dan keluar anda maka pilihlah submenu seperti dalam
gambar dibawah ini :
77
Jika anda akan melakukan peralihan pengelolaan surat masuk dan
keluar di tahun berjalan, misalkan nomor agenda anda secara
manual telah menunjukan nomor urut surat masuk dengan nomor
agenda 201, dan surat keluar dengan nomor 737 maka klicklah Surat
Masuk isikan Nomor Database dengan nomor 201 tekan tombol
Update dan klick Surat Keluar isikan dengan nomor 737 tekan
tombol Update. Dengan demikian nanti aplikasi akan memulai nomor
urut surat masuk dan keluar sesuai dengan nomor yang telah
dirubah.
78
Dalam menu Cetak Data, terdapat beberapa menu yang disediakan,
meliputi:
a. Lembar Disposisi
Menu ini digunakan untuk mencetak lembar disposisi surat masuk
dan surat keluar.
b. Laporan Bulanan
Dalam menu laporan bulanan, menyediakan laporan arsip
berdasarkan bulan. Laporan bulanan ini juga terdapat sub menu
yaitu laporan bulanan Data Surat Masuk, Data Surat Keluar dan
Data Semua Surat.
d. Kartu Kendali
Apabila terdapat kartu kendali yang hilang, pengendali surat dapat
mencetak kembali kartu kendali pada menu ini. Dengan menu ini
juga dapat mencetak seluruh kartu kendali surat masuk, kartu
kendali surat keluar maupun kartu kendali seluruh surat.
79
f. Cetak Lain-lain
Apabila menginginkan cetak yang lain, menu ini menyediakan
laporan Seluruh Surat yang Belum Dibalas maupun yang Sudah
Dibalas, Laporan Surat yang berbentuk faximile, dan laporan
Statistik Arsip.
2. Cetak Khusus
80
3. Cetak Statistik Surat Masuk dan Keluar
Dalam kurun waktu satu tahun perlu adanya persentase pengelolaan
surat, baik surat masuk maupun surat keluar. Dalam aplikasi Simardi
tersedia menu Statistik Surat yang dapat menyajikan persentase dari
surat yang tersaji menjadi dua, yaitu persentase surat menurut
Retensi Arsip dan Nilai Guna Arsip. Proses untuk mencetak statistik
surat meliputi:
a. Klik Tombol Statistik Surat
1
3
2
81
Contoh Laporan Statistik View 1
82
Contoh Laporan Statistik View 2
83
Contoh Laporan Statistik View 3
84
7.3 Pengolahan Data Arsip Pada Setiap Akhir Tahun
85
tersendiri, susunlah arsip-arsip tersebut berdasarkan dengan urut
Nomor Agenda Surat Masuk/Keluar.
Buatlah Catatan Nomor berkas (Nomor Agenda) pada label
Box Arsipnya, guna untuk mempermudah penelusuran arsip ketika
akan dilakukan manufer.
4. Manufer Arsip
a. Melakukan proses pengolahan arsip dengan dibantu aplikasi
SiMARDi dengan Login Kegiatan Arsiparis Pengolahan Arsip
Pengolahan Arsip Aktif.
b. Memuat Data Yang Akan Diolah.
86
Untuk menetapkan surat-surat yang telah jatuh tempo
retensinya, ada 2 opsi dalam menentukan pemilihan arsip-arsip
yang ikut diolah.
Opsi 1 Upload data arsip dengan memilih tahun
retensinya melalui tombol combo yang tersedia.
Opsi 2 Upload semua data arsip dengan menekan
tombol Upload Alldata. Opsi kedua ini dilakukan jika pengolahan
sudah tidak lagi mempertimbangkan surat-surat mana saja yang
telah jatuh tempo retensi aktifnya sesuai dengan tahun pada
tahun pengolahan dilakukan.
Beberapa pertimbangan dengan melihat kondisi arsip
dilapangan, maka pada pengolahan tingkat level pertama ini
disarankan agar pengelola sebaiknya tidak terlebih dahulu
memilih-milih surat manasaja yang sudah masuk masa
retensinya, tetapi dalam rangka penyelamatan data arsip dan
melakukan penertiban arsip maka lakukanlah proses pengolahan
arsip-arsip tersebut dengan tanpa memperhatikan jadwal yang
telah ditentukan melalui pemilihan masing-masing klasifikasi.
Karena kita masih memiliki kegiatan Penilaian Arsip yang dapat
dilakukan dikemudian hari. Hal ini dimaksudkan agar arsip-arsip
yang kita miliki benar-benar harus diselamatkan informasinya
dalam keadaan tertib dan tertata rapi sesuai dengan kelompok
keterangan retensinya (Permanen, Musnah dan Dinilai Kembali).
Kegiatan pemindahan arsip dalam rangka akuisisi arsip dari
Intansi ke Lembaga Kearsipan Daerah benar-benar berjalan tertib
dan dapat dipertanggung-jawabkan kelengkapannya melalui
Berita Acara Penyerahan Arsip.
87
c. Pemberian Nomor Seri DPA
Berikanlah nomor seri DPA (Daftar Pertelaan Arsip)
terhadap arsip-arsip yang akan di olah, dengan mengisi nomor
DPA pada kolom isian Nomor Seri DPA. Contoh : DPA-T001,
inisial ini hanya sebagai contoh saja dengan mengartikan DPA
(sebagai istilah Daftar Pertelaan Arsip), T adalah Tekstual dan
001 adalah digit nomor urut DPA. Jumlah digit dapat diatur secara
luwes, biasa langsung dengan menuliskan angka 1 atau diawali
dengan sejumlah digit 0 sperti T001 atau T0001 atau T00001
dst.
Pemberian nomor DPA sangatlah penting agar Database
arsip yang terhimpun menjadi satu dari kumpulan data-data arsip
seluruhnya maka harus dapat dibedakan antara kelompok arsip
yang telah terdaftar pada DPA yang satu dengan DPA arsip
lainnya. Hal ini disebabkan proses pengolahan arsip terjadi secara
bertahap sedangkan setiap tahapanya selalu menghasilkan
sebuah DPA tersendiri. Sebuah DPA pun sudah mencerminkan
penataan arsipnya, maka untuk bisa membedakan antara arsip
yang terdaftar pada setiap DPA yang berbeda maka dibutuhkan
nomor seri untuk setiap DPA-nya.
88
dalam penelusuran arsip. Cara melakukan proses pemberian
nomor defenitif.
Isikan nomor seri DPA yang akan di proses
Pilihlah Salah satu keterangan JRA dari 3 pilihan yang tersedia
(Permanen, Musnah atau Dinilai Kembali).
Tekan tombol Proses Nomor Defenitif, tunggulah sampai
komputer melakukan prosesnya.
Lakukan pemantauan melalui Preview dari masing-masing
keterangan JRA (Preview Permanen, Preview Musnah,
Preview Dinilai Kembali)
89
yang baru dengan berpedoman pada Nomor Defenitif dan Nomor
Agenda Surat Masuk dan Keluar seperti Contoh gambar diatas,
letakanlah surat masuk yang bernomor agenda 2 yang terdapat
dalam box arsip surat masuk pada urutan pertama dalam box arsip
yang baru sebagai kelompok Arsip dengan retensi Arsip Dinilai
Kembali, kemudian ambilah arsip pada box arsip keluar dengan
urutan agenda 16 untuk diletakan pada box arsip yang baru dengan
urutan berkas nomor 2, demikian seterusnya hingga arsip-arsip yang
terdapat pada box pertama habis disusutkan ke Box yang baru.
Lakukan hal yang sama terhadap Arsip Musnah dan Arsip
Permanen, hingga kita mendapatkan arsip-arsip yang telah tertib dan
rapi.
Surat Masuk
90
Secara manual penataan biasanya disusun berdasarkan
klasifikasi, dan yang telah mengelola dengan SiMARDi sebaiknya
disusun berdasarkan nomor urut surat masuk dan keluar, hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah para pengelola kearsipan
melakukan manufer arsip dengan berpedoman pada Daftar
Pertelaan Sementara (DPAS) melihat nomor defenitif dan nomor
fisik arsip (nomor agenda yang tertulis pada lembar Disposisi
Masuk dan Keluar) dalam rangka melaksanakan kegiatan
penyusutan arsip di setiap akhir tahun anggaran.
Lakukanlah perekaman data lokasi arsip dengan memakai
menu PENATAAN sesuai dengan nomor label box yang baru.
Jumlah arsip untuk menempati Box Arsip bisa bervariatif sesuai
dengan perkiraan, hal ini disebabkan ketebalan dari masing-
masing arsip tidaklah sama, bisa 1 Box Arsip menempati 25 arsip
juga dapat dimungkinkan dengan jumlah 40, 50 berkas. Komputer
akan merekam setiap lokasi arsip pada setiap Box Arsipnya akan
diberi nomor lokasi dari angka 1 dan seterusnya sebagai kode
urutan berkas pada setiap Boxnya.
Misalnya jumlah data ada sebanyak 20 data, jika sejumlah
data tersebut akan ada tempatkan dalam lokasi simpan yang
sama maka anda mengisinya sebagai berikut :
91
setiap retensinya ditu;is dari nomor urut satu, misalkan untuk Box
Arsip Permanen di urutkan dari box nomor 1, untuk arsip musnah
dimulai dari nomor box 1 juga untuk arsi[ yang dinilai kembali
diurutkan mulai dari nomor 1 dst.
Rencana Kedua :
Jika anda menghendaki jumlah 27 data arsip akan
ditempatkan sebanyak 3 box dengan pembagian Box 1 sebanyak
92
7 arsip, box ke 2 sebanyak 8 arsip/berkas dan box ke 3 sebanyak
12 arsip. Maka anda dapat melakukannya sebagai berikut :
2) Selanjutnya:
93
arsip diberikan warna kover yang berbeda-beda, misalnya warna biru
untuk kover arsip permanen, warna merah untuk kover arsip musnah
dan warna kuning untuk arsip dinilai kembali.
94
kearsipan daerah sebagai akumulasi data arsip dalam rangka
penyediaan pelayanan informasi kearsipan daerah.
95