You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.


Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini
memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di
rongga mulut, lambung, dan usus. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang
disebut enzim. Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk mempertahankan
hidupnya.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang
mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem
pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran
pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari Oris(mulut), Faring(tekak),
Esofagus(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus halus,usus besar, rektum, anus.
Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung,
kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang
sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan
sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai
cairan pencernaan.

Fungsi utama makanan bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar
tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses
pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan
ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan
1
baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah
zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh. Dan didalam
tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses pencernaan makanan tidaklah
semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna makanan saluran pencernaan makanan
ekerja sangat ekstrim dalam mencerna makanan. Dengan hal itu terkadang pula kita
merasakan akibat dari sistem pencernaan makanan yang kurang baik, yaitu terdapat
gangguan pada sistem pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam penyakit
dengan segala penyebab .untuk itu disini kita juga akan membahas itu serta hubngan
pencernaan makanan dengan pencernaannya yang akan mengakibatkan kegemukan atau
hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk atau kurus.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan?
1.2.2Bagaimana sistem dan proses pencernaan pada manusia?
1.2.3 Bagaimanakah gangguan pada sistem pencernaan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi sistem pencernaan
1.3.2 Mengetahui sistem dan proses pencernaan pada manusia
1.3.3 Mengetahui gangguan pada sistem pencernaan
1.4 Manfaat Penulisan

Menambah wawasan penulis mengenai sistem pencernaan pada manusia

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem yang terdiri dari saluran
pencernaan dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap
makanan. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan yang terbentang dari mulut atau
oris sampai anus dalam manusia dibagi menjadi tiga bagian:
1. Proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut sampai ke lambung.
2. Proses penyerapan sari makanan yang terjadi di dalam usus
3. Proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus

Makanan yang dimakan penting sebagai sumber energi,kemudian digunakan oleh sel
dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan aktivitas,zat pembangun dan pengganti sel-
sel yang rusak. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan,
saluran pencernaan harus memiliki persediaan air,elektrolit dan makananyang terus
menerus, untuk ini dibutuhkan :

1. Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan


2. Sekresi getah makanan
3. Absorspi hasil pencernaan air dan elektrolit
4. Sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal yang membawa zat yang akan
diabsorpsi
5. Pengaturan semua fungsi oleh sistem sarafdan hormone

Sistem pencernaan makanan terdiri atas :

1. Saluran Pencernaan Makanan


Merupakan suatu saluran yang terdiri dari rongga mulut, tekak ( faring), kerongkongan
(esofagus),lambung (ventrikulus), usus halus (terdiri dari duodenum,yeyunum,dan
ileum),usus besar,dan poros usus (rectum atau anus)
2. Organ-organ Pencernaan Tambahan
Terdiri dari gigi,lidah, kelenjar ludah, kandung empedu, hati dan pankreas.

2.2 Alat Pencernaan

3
Yang dimaksud dengan alat pencernaan adalah bagian-bagian tubuh yang
mengambil bagian dalam mencernakan makananyang kita makan dan mengubahnya dari
bentuk kasar menjadi bentuk lembut,sehingga makanan itu dapat diserap oleh usus.

Alat-alat pencernaan kita terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, tekak,kerongkongan,lambung,usus halus,usus
besar dan berakhir pada anusatau poros usus. Sedang kelenjar pencernaan terdiri atas
kelenjar ludah,kelenjar lambung,kelenjar usus,hati dan pancreas.

A. Rongga Mulut

Rongga mulut atau oris merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang
meluas dari bibir sampai ke istmus fausium.Rongga mulut adalah rongga lonjong pada
permukaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua bagian luar yang sempit, yaitu rongga
mulut yang dibatasidi sisi-sisinya dengan tulang maksilaris dan semua gigi dan disebelah
belakang bersambung dengan awal tekak atau faring. Atap mulut dibentuk oleh palatum
dan lidah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hyoid.

Digaris tengah sebuah lipatan membran mukosa menyambung lidah dengan lantai
mulut. Dikedua sisi terletak papilla sublingualis yang memuat lubang kelenjar
submandibularis, tempat lubang-lubang halus kelenjarludah sublingualis bermuara.

Selaput lendir mulut ditutupi oleh epithelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya


terletak kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini sangat kaya akan pembuluh
darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.

Organ kelengkapan mulut :

1. Bibir
Bagian eksternal ditutupi oleh kulit dan bagian internal dilapisi oleh jaringan epitel yang
mengandung mukosa. Bagian ini kaya pembuluh darah dan banyak terdapat ujung-ujung
saraf sensorik. Pada kavum oris terdapat dua buah palatum (tulang langit-langit) :

4
a. Paltum durum (palatum keras) yang tersusunoleh tulang keras, dibentuk oleh
prosesus palatinus maksilaris dan os palatum,berbentuk lengkung, lapisi oleh
lapisan mukosa dan periosteum. Bagian belakangnya terdapat banyak kelenjar
palatine.
b. Palatum mole ( palatum lunak). Bagian depannya bersatu dengan palatum
durum. Bagian belakangnya memebentuk sebagian istmus fausium dan
berhubungan dengan faring. Bagian ini terdiri dari jaringan fibrosa dan
jaringan mukosa. Pada ujung tengah palatum mole ada uvula (anak lidah).
Pada tiap sisi uvula terdapat dua lipatan yaitu : arkus palatoglosus dan arkus
palatofaringeus.
2. Pipi
Alat kelengkapan mulut bagian luar dilapisi oleh kulit dan bagian dalam dilapisi oleh jaringan
epitel, menganung selaput lendir (membrane mukosa). Otot pengunyah memanjang dari
maksila kemandibula, sifatnya lebih elastis. M.buksinator membentuk basis otot pipi.
Sebela luar pipi terdapat fasia bukofaringeal engan jaringan lemak. Korpus adiposa bukae
dengan kelenjar bukales.
3. Gigi ( dentis ), merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mengunyah dan berbicara.
Gigi terdiri atas :
a. Gigi sulung (gigi susu), tumbuh sejak umur 6-8 bulan dan anak akan lengkap 20
buah pada umur 2,5 tahun dengan rincian 8 gigi seri 9 (dens insisivus), bentuknya
seperti pahat, gunanys untuk memotong 4 buah gigi taring (dens kaninus) agak
panjang dan kuat ,gunanya untuk mmotong dan 8 gigi geraham (dens molare)
untuk menggiling dna menghancurkan makanan.
b. Gigi permanen ( gigi tetap ), tumbuh ada umur 6-18 tahun dan berjumlah 32 buah.
Susunannya sama dengan gigi susu ditambah dengan geraham premolar sebanyak
12 buah, merupakan penyempurnaan dari gigi susu.

B. Gigi

Gigi dan geraham terletak dalam alveolus dentalis dari tulang maksila dan mandibula.
Gigi mempunyai satu akar sedangkan geraham mempunyai 2-3 akar.Pada ujung akar gigi
terdapat voramen apikalis tempat masuk ke kanalis akar gigi menuju kavum pulpitis.
Akar gigi ditutupi oleh semen yang berhubungan dengan alveolus dentis melalui

5
membrane periodentalis. Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi yang dilapisi oleh
email .

Fungsi gigi adalah menngunyah makanan, pemecahan partikel besar menjadi partikel
kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan tersedak. Proses ini merupakan,proses
mekanik pertama yang dialami makanan pada waktu melalui saluran pencernaan dengan
tujuan menghancurkan makanan, melicinkan, dan membasahi makanan yang kering
dengan saliva serta mengaduk makanan sampai rata.

C Lidah

Lidah terdapat dalam kavum oris, merupakan susunan otot


serat lintang yang kasar dilengkapi dengan mukosa. Lidah berperan dalam proses
mekanisme pencernaan mekanisme dimulut dengan menggerakkan makanankesegala
arah.

Bagian-bagian lidah adalah :

1. Pangkal lidah (radik lingua). Pada pangkal lidah bagian belaakang terdapat anak lidah
(epiglottis) yang berfungsimenutup jalan pernapasan pada waktu menelan,supaya makanan
tidak masuk ke jalan pernapasan.
2. Panggal lidah (dorsum lingua),terdapat puting-puting pengecap (ujung saraf pengecap)
untuk menentukan rasa makanan (manis,asin,asam pahit). Pada dorsum lingua terdapat
jonjot-jonjot kecil sebagai puting pengecap terdiri dari :

6
a. Papilla filliformis yang tersebar pada seluruh permukaan lidah
b. Papilla fungiformis terdapat pada tepi lidah bagian apeks
c. Papilla sirkumvalate di depan sulkus terminalis lidah
d. Papila foliatae tepi samping posterior lidah
3. Ujung lidah (apeks lingua) membantu membalikkan makanan, proses berbicara, merasakan
makanan yang dimakan, dan membantu proses menelan.

D. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah (saliva) merupakan kelenjar yang menyekresi larutan mucus ke dalam mulut,
membasahi dan melumas partikel makanan sebelum ditelan. Kelenjar ini mengandung dua
enzim pencernaan yaitu : lipase lingua untuk mencerna lemak dan enzim ptyalin/amylase untuk
mencerna tepung.

Kelenjar ludah terdiri dari :

1. Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris): terdapat di bawah rahang atas bagian
tengah. Salurannya bernama duktus wartoni yang bermuara pada rongga mulut dekat
frenulum lingua.
2. Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingua): terdapat di bawah selaput lendir dasar
rongga mulut dan bermuara di dasar rongga mulut.
3. Kelenjar parotis. Terletak di bawah bagian depan telinga di antara prosesus mastoid kiri dan
kanan dekat os mandibula. Salurannya bernama duktus stensoni keluar dari glandula parotis
menuju rongga mulut melalui pipi (M. buksinator). Sekresi saliva normalnya setiap hari
1.000-1.500 ml

Fungsi saliva :
1. Fungsi mekanis : mencampur saliva dengan makanan agar menjadi lunak atau setengah
cair yang disebut bolus agar mudah ditelan dan mendinginkan makanan
2. Fungsi kemis : melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan. Misalnya,
butiran gula/garam dalam mulut akan larut oleh saliva. Disamping itu saliva juga
memantau gigi-gigi yang menjadi busuk dengn cara mengubah suasana asam yang
ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.

E. Tekak

7
Tekak (laring) terletak di belakang hidung, mulut dan tenggorokan. Tekak berupa saluran
berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot dengan bagian terlebar di sebelah atas
dan berjalan dari dasar tenggorok sampai di ketinggian vertebra servikalis keenam, yaitu
ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan kerongkongan.
Panjang faring jira-kira 7 cm. faring di bagian atas 3 bagian, yaitu:

1. Naso faring, dibelakang hidung, di dinding pada daerah ini terdapat lubang saluran
eustakius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada naso faring.
2. Faring Oralis, terletak di belakang mulut. Kedua tonsil ada di dinding lateral daerah
faring ini.
3. Faring Laringeal, ialah bagian terendah yang terletak di bagian laring. Di bagian
faring terdapat 7 lubang, 2 dari saluran eustachius, 2 bagian posterior lubang hidung
yang berada di belakang rongga hidung, mulut laring dan esofagus.

F. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya 25 cm dan garis
tengah 2 cm, di atas dimulai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah.
Kerongkongan terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui
toraks menembus diafragma, untuk masuk ke dalam perut atau abdomen dan
menyambung dengan lambung (ventrikulus). Esofagus terutama berfungsi mengantarkan
bahan yang dimakan dari faring ke lambung.

Tiap tiap ujung esofagus dilindungi oleh suatu sfingter. Krikofaringius membentuk
sfringter esophagus bagian atas dan teridiri atas serabut-serabut otot rangka. Dalam
keadaan normal ia berada dalam keadaan tonik atau berkontraksi kecuali waktu melar.
Sfingter esophagus bagian bawah, walaupun secara anatomis tidak nyata, bersifat sebagai
sfingter dan berperan sebagai barier terhadap repluk isi lambung ke dalam esophagus.
Dalam keadaan normal ia menutup kecuali bila makan makanan masuk ke dalam
lambung atau waktu berdahak atau muntah.

Dinding esofagus terdiri dari empat lapisan. Lapisan mukosa yang terletak di bagian
dalam dibentuk oleh epitel berlapis gepeng yang diteruskan ke faring di bagian atas dan
mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan esofagus-lambung, menjadi epitel

8
selapis toraks pada lambung. Mukosa esophagus dalam keadaan normal bersifat alkali
dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam.

Lapisan submukosa mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan mucus. Mucus


mempermudah jalannya makanan waktu menelan waktu menelan dan melindungi mukosa
dari cidera akibat zat kimia. Lapisan otot diluar tersusun longitudinal dan didalam
tersusun otot sirkular. Otot satu pertiga atas esophagus adalah otot rangka, sedangkan otot
pada satu pertiga bawah adalah otot polos. Daerah peralihan terdapat di tengah dan
mengandung otot rangka dan otot polos. Lapisan luar esophagus, tidak seperti saluran
cerna lainnya, tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal.

Persarafan utama esofagus dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis


system saraf otonom. Serabut-serabut parasimpatis dibawa oleh nervus vagus, yang
dianggap merupakan saraf motorik esofagus .fungsi serabut simpatis kurang diketahui.
Selain persyarafan ekstrinsik tersebut di atas, jala-jala serabut saraf intramural intrinsic
terdapat antara lapisan otot sirkular dan longitudinal (pleksus Auerbach), dan tampaknya
ia berperan mengatur paristaltik esophagus normal.

Distribusi daerah esophagus mengikuti bentuk segmental. Bagian atas disuplai oleh
cabang-cabang arteri tiroid inferior dan arteri subklakvia. Bagian tengah disuplai oleh
cabang-cabang segmental aorta dan aorta bronkhiales, sedangkan bagian
subdiafragmatika disuplai oleh aorta gastrika phrenika inferior.

Aliran darah vena juga mengikuti corak segmental. Vena-vena esofage darah leher
mengalirkan darah leher mengalirkan darah ke vena hemuazygos, dan dibawah diafragma
vena esofage masuk ke dalam vena gastrika sinistra. Hubungan antara vena porta dan
vena sistemik memungkinkan dilewatinya hati pada kasus hipertenporta. Aliran kolateral
yang melalui vena-vena esofagea menyebabkan pembentukan varises esophagus (vena
varikosa esophagus). Vena-vena yang melebar ini dapat menyebabkan kematian.
Komplikasi ini sering terjadi pada sirosis hati.

G. LAMBUNG

9
Lambung atau gaster merupakan bagian darri saluran yang dapat mengembang
paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di
depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.

Bagian lambung terdiri dari :


1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum
kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah
kurvatura minor.
3. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatora minor, terdapat di sebelah kanan lambung, terbentang dari osteum
kardiak sampai ke pylorus.
5. Kurvatora Mayor, lebih panjang dari kurvatora minor, terbentang dari sisi kiri
osteum kardiak melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus
inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang darri bagian atas kurvatora mayor
sampai ke limpa.
6. Osteum kardiak, merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung.
Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik

Fungsi lambung

1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh


peristaltik lambung dan getah lambung.
2. Getah cerna, lambung yang dihasilkan
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
pepton)
b. Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptic dan
desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi
pepsin.
c. Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein
dari kasinogen (kasinogen dan protein susu)
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak
yang merangsang sekresi getah lambung.

10
Kelenjar lambung mengeluarkan secret yaitu cairan pencernaan penting,getah
lambung. Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna. Mengandung 0,4% asam
klorida (HCL), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik
dan desinfektan, membuat banyak mikroorganisme yang ikut masuk bersama-sama
makanan, tidak berbahaya dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan
protein.

H.Hati

Hati terletak disebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma, beratnya kira-kira
1,5 kg atau 2,5% berad badan pada orang dewasa normal. Oleh ligament falsiformis hati dibagi
menjadi lobus kanan dan lobus kiri. Pada lobus kanan terdapat juga lobus kaudatus dan lobus
kuadratus.

Struktur hati

Hati terdiri dari bagian lobules. Lobules yang berbentuk segi enam. Setiap lobulus terdiri
dari jejeran sel hati (hematosit) seperti jari-jari roda melingkari suatu vena seutralis. Diantara sel
hati terdapat sinusoid yang pada dindingnya terdapat makrofag, yang disebut sel Kupffer yang
memfagositosis sel-sel darah rusak dan bakteri.

Fungsi hati
Selain merupakan organ parenkim yang ukurannya terbesar, hati juga mempunyai fungsi
yang paling banyak dan paling kompleks.
1. Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protombin; juga memproduksi
heparin, yaitu suatu antikoagulan darah)
2. Fagositosi mikroorganisme dan eritrosit dan lekosit yang sudah tua atau rusak
3. Pusat metabolism protein, lemak dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh,
ketiganya dapat saling dibentuk.
4. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. Contoh: NH3+ yang beracun diubah
menjadi urea yang relative tidak beracun pada Daur Krebs Urea di dalam sel hati.
5. Memproduksi cairan empedu
6. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe); vitamin
A,D,E,K,B12, glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh,
misalnya pestisida DDT.

Pankreas

11
Pankreas adalah kelenjar berwarna merah muda keabuan dengan panjang 12 sampai
15 cm dan secara tranversal membentang pada dinding abdomen posterior di belakang
lambung. Kepala kelenjar berada di dalam kurva duodenum dan ekornya menunjang
sejauh limpa. Badan pancreas berada diantara keduanya. Duktus pankreatikus berada di
dalam organ tersebut. Pancreas mulai dengan sambungan duktus kecil dari lobulus-
lobulus pancreas di ekor pancreas dan berjalan dari kiri ke kanan melalui kelenjar,
menerima semua duktus. Pada bagian kepala pancreas duktus pankreatikus dibungkus
oleh duktus empedu dan biasanya terbuka ke dalam duodenum pada ampula hepato-
pankreatik, walaupun kadang-kadang ada dua pasang duktus. Pankreas terdiri dari
lobules-lobulus, masing-masing terdiri dari satu pembuluh kecil yang mengarah pada
duktus utama dan berakhir pada sejumlah alveoli. Alveoli dilapisi oleh sel-sel yang
menyekresi enzim yang disebut tripsinogen, amylase, dan lipase.

Enzim-enzim pancreas

1. Tripsinogen diubah menjadi tripsin aktif dan enterokinase, enzim yang disekresi usus
halus. Dalam bentuk aktifnya, tripsin mengubah peptondan protein menjadi asam amino.
2. Amilase mengubah zat pati, baik yang masak dan tidak masak menjadi maltose (gula
mati)
3. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah empedu mengemulsi
lemak yang meningkatkan area permukaan.

Empedu

Empedu adalah produkhati, merupakan cairan yang mengandung mucus,


mempunyai warna kuning kehijauan dan mempunyai reaksi basa. Komposisi empedu
adalah garam-garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lesitin, lemak dan garam
organic. Pigmen empedu terdiri dari bilirubin dan biliverdin. Pada saat terjadinya
kerusakan butiran-butiran darah merah teruraimenjadi globin dan bilirubin, sebagai
pigmen yang tidak mempunyai unsure besi lagi.

Pembentukan bilirubin terjadi dalam sistem retikuloendotel di dalam sumsum


tulang, limpa dan hati. Bilirubin yang telah dibebaskan ke dalam peredaran darah disebut
hemobilirubin sedangkan bilirubin yang terdapat dalam empedu disebut kolebilirubin.

12
Garam empedu dibentuk dalam hati, terdiri darinatrim glikolat dan natrium taurokolat.
Garamempedu ini akan menyebabkan kolesterol di dalamempedu dalam keadaan larutan.

Garam-garam empedu tersebut mempunyai sifat hirotropik garam empedu


meningkatkan kerja enzim-enzim yang berasal dari pancreas yaitu, amylase, tripsin,
lipase. Garam empedu meningkatkan penyerapan baik lemak netral maupun asam lemak.
Empedu dihasilkan oleh hati dan disimpan dalam kandung empedu sebelum disekresi ke
dalam usus.

Pada waktu terjadi pencernaan, otot lingkar kandung empedu dalam keadaan
relaksasi .bersamaan dengan itu tekanan dalam kantong empedu akan meningkat dan
terjadi kontraksi pada kantong empedu sehingga cairan empedu mengalir dan masuk ke
dalam duodenum. Rangsangan terhadap saraf simpatis mengakibatkan terjadinya
kontraksi pada kantung empedu.

I. Intestinum minor (Usus Halus)


Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan makanan
yang berpangkal pylorus dan berakhir pada
sekum panjangnya 6 m, merupakan
saluran paling panjang tempat proses
pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan
yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan
mukosa, sebelah dalam lapisan otot
melingkar M.sirkuler, lapisan otot
memanjang M.longitudinal lapisan serosa
sebelah luar).
Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Kelenjar kelenjar usus menghasilkan enzim enzim pencernaan, yaitu :
1. Enterokinase,mengaktifkan tripsinogen
2. Lactase, mengubah laktosa menjadi glukosa
3. Erepsin, mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
4. Maltase, mengubah maltose menjadi glukosa
5. Disakarase, mengubah disakarida menjadi mmonosakarida
6. Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino
7. Sukrase, mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
8. Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

13
Lapisan Usus halus dari dalam keluar:

1. Tunika Mukosa
Banyak terdapat lipatan-lipatan membentuk flika sirkularisdan vili intestinal (jonjot-jonjot) yang
selalu bergerak karena pengaruh hormon jarngan vili kinnin. Vili ini banyak mengandung
pembuluh darah dan limfe. Pada bagian ini terjadi penyerapan lemak yang telah diemulsi
2. Tunika Propia
Bagian dalam dari tunika mukosa terdapat jaringan limfod noduli limpatisi dalam bentuk sendiri-
sendiri dan berkelompok. Tipe kelompok lebih kurang 20 noduli limpatisi. Kumpukan ini
disebut plak peyeri, tanda khas ilenium. Pada penyakit tifus abdomalis plak payeri ini
sering meradang karena invansi kuman Salmonella typhosa
3. Tunika Submukosa
Terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf merupakan anyaman saraf simpatis
4. Tunika Maskularis
Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan otot sirkuler dan otot longitudinal. Diantara keduanya
terdapat anyaman serabut saraf yang disebut fleksus mesenterikus Auerbachi
5. Tunika Serosa
Meliputi seluruh jejunum dan ileum

Mukosa usus halus


Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili
memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh mukosa dan
submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang, vili di
lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan
enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan.

Absorpsi
Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus
melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran llimfe disebelah
dalam permukaan villi usus. Sebuah vilus berisi lacteal, pembulluh darah epithelium dan
jaringan otot yang di ikat bersam oleh jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar
dan di tutupi oleh epithelium. Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan
dengan makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan
melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh kapiler darah di vili dan oleh ven
porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Fungsi usus halus:
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.

14
2. Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
a. lactase mengubah lactase menjadi monosakrida
b. maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
c. sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

BagiandariUsusHalus
Usushalusterdiridaribagian-bagianberikutini:
1. Deudenum: bentuknya melengkung seperti kuku kuda, pada lengkungan ini terdapa
tprankreas. Bagian kanan dari deudenum terdapat bagian tempat bermuaranya saluran
empedu (duktuskholedukus) dan saluran pancreas (duktus pankreatikus) yang dinamakan
papilla vateri. Dinding deudenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung
kelenjar Bunner yang memproduksi getah intestinum.
2. Jejunum: panjangnya 2-3 meter berkelok-kelok terdapat sebelah kiri atas dari intestinum
minor denganperantaraan lipatan peritonium,berbentuk kipas (mesenterium). Akar
mesenterium memungkinkan keluar masuk arteri dan vena mesentrika superior.
Pembuluh limfe dan saraf keruang antara lapisan peritonium yang membentuk
mesenterium penampang jejunum lebih lebar, dindingnya lebih tebal dan banyak
mengandung pembuluh darah.
3. Ilenium: Ujung batas antara jejunum dan ileum tidak jelas, panjangnya kira-kira 4-5
meter. Ilenium merupakan usus halus yang terletak sebelah kanan bawah berhubungan
dengan sekum. Tempat perantara dengan sekumter dapat lubang yang disebut orifisiu
mileosekalis. Ileum diperkuat oleh sfingter dan dilengkapi oleh sebuah katup
valvulasekalis (valvulabauchini) yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolonasen
dens masuk kembali kedalam ileum.

J. Intestinum Mayor (Usus Besar)


Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus
besar dari dalam ke luar :
a. Selaput lender
b. Lapisan otot melingkar
c. Lapisan otot memanjang
d. Jaringan ikat.
Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari
usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
1. Menyerap air dari makanan
2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses

Intestinum mayor terdiri dari :


Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung
pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum
terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga

15
umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup.

Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.

Kolon Transversum
Panjangnya 38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura

Kolon desendens
Panjangnya 25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

Kolon Sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis
sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum

Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal
dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

Anus
Anusmerupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dansebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkterFeses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang mengkibatkan
ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan
otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan tekanan
ditimbulkan oleh otot otot abdomen.

2.3 Proses Pencernaan Makanan

16
Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga
mulut, makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah.

1) Gigi seri berbentuk pahat berfungsi untuk mencengkeram dan memotong makanan.
2) Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan mengoyak
makanan.
3) Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk mengunyah makanan.

Ada dua jenis pencernaan di dalam rongga mulut,yaitu:

1. Pencernaan Mekanis,yaitu penguyahan dengan gigi, pergerakan oleh otot-otot


lidahdan pipi untuk menghancurkan makanan dengan air ludah sehingga
terbentuklah suatu bolus yang agak bulat untuk ditelan.

2. Pencernaan Kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptyalin (suatu
amylase) menjadi maltose. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat
pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga
mulut(pH 6,3-6,8) dan masih bekerja didalam lambung untuk mencernakan zat
pati kia-kira 15 menit sampai asam lambung menurunkan Ph sehingga ptialin
tidak bekerja lagi

Dalam mulut terjadi proses Mengunyah , Pemecahan partikel besar makanan


menjadi partikel kecil dapat ditelan. Gigi untuk mengunyah, memotong, dan menggiling
yang bekerja sama dengan otot rahang dengan kekuatan 27,5-1000 kg pada molar.
Mengunyah merupakan hal yang sangat penting dalam pencernaan. Enzim pencernaan
hanya bekerja pada permulaan partikel

Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Dengan adanya lidah,
dapat mengecap rasa manis, asin, asam, dan pahit. Lidah berfungsi dalam membantu
proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut. Di dalam mulut terdapat enzim
untuk membantu pencernaan. Enzim tersebut dihasilkan oleh kelenjar ludah. Enzimnya
disebut amilase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi
zat gula.

17
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan
disebut proses Menelan (deglusi). Mekanisme kompleks setiap saat melakukan beberapa
fungsi dalam beberapa detik ke dalam traktus untuk mendorong makanan dibagi dalam
beberapa tahap :

a. Tahap volunteer, mencetuskan proses menelan


b. Tahap faring, bersifat volunter dan membantu jalan makanan melalui faring ke tahap
esophagus
c. Tahap esofagus, tahap involunter mempermudah jalannya makanan dari faring ke
lambung

Tahap menelan merupakan suatu gelombang peristaltik cepat berasal dari faring yang
mendorong bolus makanan ke dalam esofagus bagian atas. Seluruh proses terjadi dalam
waktu 2 detik. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan otot
ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan makanan
terdorong hingga masuk ke lambung.

Fungsi motorik lambung meliputi:

1. Menyimpan sejumlah makanan sampai dapat diproses di duodenum


2. Mencampur makanan dengan sekresi lambung sampai membentuk satu campuran
setengah cair
3. Mengosongkan makanan dengan lambat dan lambung ke dalam usus halus pada
kecepatan yang sesuai dan absorpsi yang tepat.

Makanan yang baru terletak dekat permukaan esofagus dan paling akhir terletak dekat
dinding lambung secara progresif menampung sejumlah makanan sampai batas sempurna.

Getah lambung disekresi oleh kelenjar gastrik yang menutupi hampir seluruh dinding
korpus lambung. Saat lambung berisi makanan, gelombang konstriktor peristaltik yang lemah
disebut gelombang pencampur, mulai timbul di bagian tengah dinding lambung dan bergerak
kearah antrum sepanjang dinding lambung sekitar 15-20 detik.

Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna


secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah
protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan
lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida

18
berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses
pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut
menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida.
Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah
mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi.
Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati,
pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu
menghasilkan getah pencernaan.

Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang
berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
Cairan empedu mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahanberikut:
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi
pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar
dalam tubuh
yang beratnya 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk
empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari
darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau
pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta
pengaturan suhu tubuh.

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus.
Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu
sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain
itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan
aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini dikeluarkan

19
oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.

Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke
usus halus. Dalam pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu
dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase
membantu dalam pemecahan pati.

Usus halus merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Usus halus
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di
dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan
proses penyerapan sari makanan. Di dalam usus dua belas jari, terjadi pencernaan
makanan dengan bantuan getah pankreas. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar
pankreas. Getah pankreas mengandung enzim-enzim, seperti enzim amilase, enzim
tripsin, dan enzim lipase.

Usus kosong terdapat di antara usus dua belas jari dan usus penyerapan. Di dalam
usus kosong terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi. Usus kosong memiliki
dinding yang dapat menghasilkan getah pencernaan. Usus penyerapan adalah tempat
penyerapan sari-sari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara
sempurna. Di dalam usus penyerapan terdapat bagian yang di sebut vili. Vili banyak
mengandung pembuluh darah. Vili inilah yang dapat menyerap sari-sari makanan.

Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar
terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.

Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini


dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut,
akan diserap oleh usus kembali. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus
dalam bentuk tinja (feses).Pergerakan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum
sehingga secara normal timbul keinginan untuk defekasi termasuk reflex kontraksi rectum
dan refleksi sfingter anus. Refleks defekasi, bila feses masuk rectum maka peregangan
dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus
mesenterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltik dalam kolon desendens, sigmoid,
dan rectum yang mendorong feses ke anus.

2.4 Masalah Pada Pencernaan

Masalah Pada Usus

20
1. Konstipasi

Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit. Penyebab terjadinya konstipasi adalah


gangguan diet, menurunya asupan cairan, kurangnya latihan, dan obat obatan tertentu.
Tanda tanda konstipasi biasanya meliputi gerakan usus yang tidak teratur ( biasanya
kurang dari setiap 3 hari ), kesulitan mengeluarkan feses, mengedan berlebihan, ketidak
mampuan mengeluarkan feses, dan feses keras ( Eberhardie, 2003 ).

2. Impaksi

Impaksi terjadi karena konstipasi yang tidak teratasi. Impaksi merupakan kumpulan feses
yang mengeras, berada di rektum dan tidak dapat dikeluarkan. Tanda impaksi yang
nampak dengan jelas adalah ketidakmampuan mengeluarkan feses selama beberapa hari,
meskipun telah mencoba untuk buang air besar. Saat diare yang konsistensi fesesnya
seperti lumpur terus terjadi, penderita diduga mengalami inpaksi. Feses yang memiliki
konsistensi cair yang berada lebih tinggi di kolon, mengalir di sekitar masa yang
mengalami impaksi. Kehilangan nafsu makan ( anoreksia ), mual dan atau muntah,
distensi abdomen,kram, nyeri rektal sering dihubungkan dengan keadaan tersebut.

3. Diare

Diare adalah peningkatan jumlah feses, dan pengeluaran feses yang tidak berbentuk atau
cair. Diare sering dihubungkan dengan gangguan yang memengaruhi pencernaan,
arbsorpsi, dan sekresi pada saluran pencernaan. Agen penyebab diare yang paling sering
ditemui adalah Clostridium defficile, yang gejalanya mulai dari diare ringan hingga
kolitis berat. Penularan patogen melalui makanan dapat menyebabkan diare. Tetap
menjaga kebersihan tangan, dan lingkungan dapat mencegah terjadinya diare.

4. Inkontinensia

Inkonteninsia fekal merupakan ketidakmampuan mengontrol pengeluaran feses dan gas


dari anus. Pada beberapa kondisi penderita sadar secara mental, namun secara fisik tidak

21
dapat menahan buang air besar.Keadaan fisik yang mengganggu kondisi atau kontrol
sfingter anal dapat menyebabkan inkontensia.

5. Flatulen

Karena gas berkumpul pada lumen intestinal, dinding usus tegang dan terdistensi
( flatulens ). Keadan ini dapat menyebabkan perut terasa penuh, nyeri, dan kram. Gas
yang berada pada sitem pencernaan biasanya keluar melalui mulut ( sendawa ) dan anus
( flatus ). Namun apabila motilitas usus berkurang akibat obat obatan opiat, anastesi
umum, serta pembedahan abdomen atau imobilisasi maka kondisi flatulens menjadi
cukup parah karena menyebabkan distensi abdomen dan nyeri tajam yang berat.

6. Hemoroid

Hemoroid adalah keadaan vena yang berada pada lapisan rektum berdilatasi dan
menggelembung. Hemoroid dapat terjadi internal maupun eskternal. Hemoroid eksternal
dapat dilihat dengan jelas, yaitu jika terjadi penonjolan pada kulit. Jika vena yang
terdapat pada rektum mengeras, kemungkinan vena akan berwarna agak keungu unguan
( trombosis ). Hal ini menyebabkan nyeri dan seringkali vena harus diangkat. Hemoroid
internal memiliki membran mukosa luar. Meningkatnya tekanan vena akibat penderita
mengedan saat buang air besar, kehamilan, gagal jantung, dan penyakit liver kronis dapat
menyebabkan hemoroid.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem yang terdiri dari saluran
pencernaan dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap
makanan. Sistem pencernaan makanan terdiri atas saluran pencernaan makanan dan
organ-organ pencernaan tambahan. Alat-alat pencernaan kita terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut,
tekak,kerongkongan,lambung,usus halus,usus besar dan berakhir pada anusatau poros
usus. Sedang kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah,kelenjar lambung,kelenjar
usus,hati dan pancreas.

3.2 Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan kepada para pembaca khususnya
Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang sistem dan proses
pencernaan karena sangat bermanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan.
Disamping dapat untuk menambah ilmu pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan
sebagai acuan dalam keperawatan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.2006.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Jakarta :EGC

Syaifuddin.2011. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan


Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC

Watson,Roger.2002.Anatomi Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. Jakarta :EGC

http://chemedu09.wordpress.com/2012/01/12/proses-pencernaan-makanan/ diakses pada tanggal


17 September pukul 18.20

24

You might also like