You are on page 1of 10

ANALGESIK - ANTIPIRETIK

. ANTI INFLAMASI NON STEROID ( A I N S )

. NON STEROID ANTI INFLAMATION ( N S A I D )

. CYCLO OXYGENASE INHIBITOR ( C O X - INHIBITOR )

Heterogen
Perbedaan : secara kimia
Persamaan : efektifitas, efek samping
Prototipe : aspirin

MEK. KERJA : menghambat sintesa prostaglandin dengan


menghambat enzim siklooksigenase /
cyclooxygenase

ASAM KARBOKSILAT :
- Asam asetat - Asam propionat
- Asam salisilat - Asam fenamat

ASAM ENOLAT :
- Derivat pirazolon - Derivat oksikam

Asam asetat :
- asam fenil asetat : diklofenak. Fenklofenak
- asam aseta inden/indol : indometasin,
sulindak, tolmetin
Asam salisilat :
- aspirin, benorilat, diflunisal, salsalat

Asam propionat :
- tiaprofenat, fenbufen, fenoprofen,
flurbiprofen, - ibuprofen, ketoprofen,
naproksen

Asam fenamat :
- mefenamat - meklofenamat

Pirazolon :
- aza propazon - fenilbutazon -
oksifenbutazon

Oksikam
- piroksikam - tenoksikam

Derivat Para amino fenol :


- asetaminofen ( para setamol )
- fenasetin

PARASETAMOL

Farmakodinamik :
. mengurangi nyeri ringan sampai sedang
. menurunkan suhu melalui efek sentral
. anti inflamasi : lemah
. penghambat sintesa
prostaglandin yang lemah, sehingga efek iritasi
terhadap lambung : kurang

Farmakokinetik :
. absorbsi per oral : cepat
. C max jam, t 1-3 jam

.
. metab : hepar
. eksresi : ginjal

Indikasi : analgesik- antipiretik

Dosis : tablet 500 mg


dewasa : 300 mg 1 gram /kali,
maksimum 4 gram/ hari
anak 6 12 tahun :
150 300 mg/kali, maks 1,2 gram/hari 16
tahun : 60 - 120 mg/kali, 3 smp 5 kali sehari
bayi < 1 tahun : 60 mg/kali, 3 smp 5 kali sehari

Efek samping :
. reaksi alergi : eritem, urtikaria
. ( fenasetin ) dpt menimbulkan anemia
hemolitik pd pemakaian kronik krn . mekanisme
autoimun . defisiensi
enzim G6PD .
metabolit yang abnormal . nefropati
analgesik, terutama dosis besar dan lama

Toksisitas :

Akut : * akibat dosis toksik >>>> Nekrosis hati


, dosis tunggal 10 -15 gram
( 200 250 mg/kgbb ).
* nekrosis tubuli renalis

BIOSINTESA PROSTAGLANDIN

TRAUMA / LUKA PADA SEL : >>>>>>gangguan pada


membran >>>>>> fosfolipid, oleh enzim
fosfolipase >>>> asam arakidonat
asam
arakidonat, oleh enzim siklo
oksigenase>>>>>prostaglandin G2 (PG G2)

PG G2, oleh
enzim peroksidase >>>>> PG H2, oleh enzim tromboksan
sintetase>>>>> Tromboksan A2 ( TX A2 )

Pada trombosit , TX A2 : menstimulasi agregasi trombosit


(Pada endotel , PGH 2 oleh enzim tromboksan
sintetase - Prostasiklin
( PGI 2 ) PGI 2 : menghambat agregasi
trombosit

KHUSUS PARASETAMOL :

Hambatan biosintesa PG hanya pada lingkungan yang kadar


peroksid nya rendah, mis : di hipotalamus !

Pada lokasi inflamasi, banyak peroksid


yang dihasilkan oleh lekosit, sehingga efek anti inflamasi
parasetamol kurang.
Farmakodinamik N SAID :

* INFLAMASI , mediator kimia dilepaskan a.l :


- histamin
- 5 hidroksi
triptamin ( 5 HT ) -
bradikinin -
leukotrien ( IL-1 )
- prostaglandin ( PG) ! ! N
SAID , hanya menghambat PG.
Bila obat menghambat PG, leukotrien, dll >>>>
sangat potent !

* RASA NYERI, PG : hanya berperan


pada nyeri kerusakan jaringan /
inflamasi. :
sensitisasi reseptor nyeri thd stimulasi mekanik
atau kimia.

* DEMAM : ( suhu badan diatur oleh keseimbangan


antara PRODUKSI dan HILANGNYA PANAS.)
Pada demam,
keseimbangan tsb terganggu. Diawali dengan
pelepasan ZAT PIROGEN ENDOGEN :
SITOKIN / INTERLEUKIN 1 ( IL1 ),
memacu produksi PG ( PG E2 ) yang
berlebihan di hipotalamus >>>>
DEMAM !
NSAID menghambat produksi PG
E2 ini .

Efek analgesik :
nyeri ringan - sedang : sakit kepala,
mialgia, atralgia, nyeri inflamasi.

Efek analgesik lebih lemah


dari efek analgesik opiat , tidak adiksi.
Efek antipiretik
menurunkan suhu pada saat demam.
( fenilbutason dan anti
rematik lain ) tidak efektif sebagai
antipiretik !
Efek anti inflamasi
bersifat simptomatis, tidak memperbaiki
jaringan. Mencegah kerusakan.
Pada gangguan
muskuloskeletal : - arthritis
rheumatoid -
osteoarthritis -
spondilitis , dll

EFEK
SAMPING :
-
tukak lambung ( sering ! ).
Mekanisme : iritasi lokal,
iritasi sistemik -- melalui
hambatan thd PG E2, shg
dinding lambung tdk dilapisi lagi
oleh MUKUS yg berfungsi sbg
proteksi thd asam lambung.
- hambatan
sintesa TX A2 -- menghambat agregasi trombosit,
masa perdarahan memanjang. Efek ini
telah - dimanfaatkan utk terapi
profilaksis trombo-emboli.
- reaksi hipersensitif :
urtikaria, rhinitis vasomotor

SALI
SILAT ASAM
ASETILSALISILAT / ASETOSAL / ASPIRIN

. iritatif
. anti inflamasi yang baik, dosis 4
gram perhari, per oral,
dewasa. ( asam salisilat sangat iritatif,
shg hanya utk obat luar ) ! ,
derivatnya yang dipakai secara sistemik adalah ester
salisilat --- Asetosal .

Efek terhadap pernafasan :


merangsang
pernafasan, krn gangguan keseimbangan
asam basa darah.
Dosis terapi : meningkatkan konsumsi O2
meningkatkan produksi
CO2 , ( akan
merangsang pernafasan,shg
pengeluaran CO2 melalui alveoli
bertambah dan PCO2 dlm plasma
berkurang ).

Efek Urikosurik :
Sangat ditentukan besarnya dosis.
Dosis kecil 1 g 2 g sehari menghambat eksresi
asam urat, shg kadar asam urat meningkat.
Dosis 2
g 3 g sehari tidak merubah eksresi a.urat
Dosis 5 g atau lebih sehari, meningkatkan eksresi
asam urat di urine, shg kadar asam urat di
darah berkurang .
( dosis kecil : menghambat sekresi di
tubuli dosis besar : menghambat
reabsorbsi, shg eksresi meningkat )

Efek terhadap
darah :

Masa perdarahan memanjang, akibat hambatan


TXA2, ( agregasi trombosit dihambat ),
dengan dosis 650 mg aspirin
dapat memperpanjang masa perdarahan
2 kali lipat.
Efek terhadap hati dan
ginjal
Hepatoksis, berkaitan dosis ( bukan akibat reaksi
imun ). Menurunkan fungsi ginjal pd kead
Hipovolemia.

FARMAKOKINETIK SALISILAT :

Absorbsi :
peroral :
baik, per
rektal : lambat dan tidak sempurna, shg tdk
dianjurkan kulit yang sehat : cepat ,
terutama bila dipakai
sbg obat gosok / salep.
Metabolisme / Biotransformasi : di hati
Eksresi : ginjal, sbgn kecil keringat

Sediaan Aspirin ( asam


asetil salisilat )
. tab 100
mg utk anak, 500 mg dewasa. .
metil salisilat / minyak wintergreen hanya utk obat
luar/salep . dlm btk bubuk sebagai keratolitik
dosis disesuaikan dgn peny.

INDIKASI :

-
Antipiresis ,
dosis. dewasa 325 650 mg per oral tiap 3
-4 jam .anak 15 20 mg/kgbb
tiap 4 6 jam, dosis total
maksimal 3,6 g per hari. - Analgesik,
nyeri
kepala, nyeri haid, neuralgia, mialgia.
dosis = antipiresis.

- Demam reumatik akut,


dewasa 5 8 g perhari,
diberikan 1 g /kali anak 100
-125 mg/kgbb/hari, tiap 4 6 jam
selama seminggu, kemudian tiap minggu
dosis diturunkan sampai 60
mg/kgbb/hari.
- Artritis reumatoid,
dosis 4 6
g/hari.
PENGGUNAAN
LAIN :
Aspirin , mencegah - trombus koroner
- trombus vena dalam
melalui efek
hambatan agregasi trombosit.
dosis
325 mg/hari ,tiap hari dpt mengurangi
insidens infark miokard, kematian pada angina
tidak stabil.

SALISILAMID

- amida asam
salisilat -
analgesik, antipiretik mirip asetosal tapi lebih
lemah, krn mengalami metab lintas
pertama, shg hanya sbgn yg masuk sirkulasi
sebagai zat aktif -
dewasa 300 600 mg/hari, 3 4 kali
anak 65 mg/kgbb/hari, 6 kali/hari.

DIFLUNISAL

You might also like