Professional Documents
Culture Documents
Kelompok : 5 (Lima)
Anggota Kelompok :
Kasus:
Pasien Tn.R (24 tahun) terlibat perkelahian dan masuk ke IGD dengan luka pada
abdomen dengan diameter tusukan 5 cm. Tampak keluar darah segar dari area tusukan.
Pasien dengan GCS 10 (E2, V3, M5) delirium, suhu 350C, nadi: 130x /menit, TD: 90/70
mmHg, CRT >2 detik, akral dingin, mukosa bibir kering, ekstremitas tampak pucat.
Tidak ada sumbatan jalan nafas. RR: 35 x/menit, suara napas vesikuler, SpO2: 85%.
Berat badan pasien 60 kg.
Keluarga : pak..pak...tolong .
Perawat 1 : jalan nafas clear tidak ada sumbatan jalan nafas. suara nafas vesikuler,
RR: 30x/menit, pengembangan dinding dada simetris.
Perawat 2 : TD: 70/palpasi mmHg, CRT: 3 detik, akral dingin, ekstermitas tampak
pucat. kesadaran delirium (E:2; V:3; M:5), AVPU: responds to painful
stimuli.
Perawat 3 : luka tusuk di abdomen kuadran 4 sudah dilakukan heacting dok, dengan
jahitan dalam tadi 10 dok, dan jahitan luarnya 6 dok dan diameter
Perawat 2 : pak, tensi pasien sekarang 90/60 mmHg, nadi melemah pak 67x/menit,
akral dingin dan pasien masih belum sadar.
dok ini keadaan pasien makin menurun, apakah kita langsung pasang bed
side monitor dok supaya bisa memantau keadaan jantungnya juga. Dan
perdarahanya tadi 1.300 dok sudah dilakukan Heacting tadi dan ini
hasil darah tadi, Hb dan Hematoktit nya turun dok Hbnya 8 g/dl dan
hematocrit 40%. Jadi apakah kita perlu tambahan darah dok.
Dokter : oh iya, perlu itu. Langsung saja pasang bed side monitor dan tambah
darah pasien melihat dari perdarahannya tadi jadi kita siapkan saja 2 kolf.