You are on page 1of 5

Annisa Luthfiani

3415140720

Kelas merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat mereka tumbuh dan berkembang
baik secara fisik, intelektual maupun emosional. Oleh karena itu lingkungan kelas harus sehat
dan baik. Syarat-syarat kelas yang sehat dan baik:

- Rapi, bersih, sehat dan tidak lembab


- Cukup cahaya dan sirkulasi udara
- Sirkulasi udara cukup dengan ventilasi yang cukup
- Peralatan dalam keadaan baik, cukup jumlahnya, dan ditata dengan rapi
- Dapat memberikan keleluasaan gerak, komunikasi pandangan dan pendengaran
- Daun jendela tidak menggangu lalu lintas
- Ruang kelas tidak terlalu padat dan jumlah siswa sesuai dengan luasnya kelas. Sebuah
kelas dikatakan layak jika memiliki kepadatan minimal 1,75 m2/siswa
- Tingkat kebisingan maksimal sekitar 45 dB

Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola
kelas. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi
belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas
yaitu:

1. Visibility (Keleluasaan pandang)


2. Accesibility (Mudah dicapai)
3. Fleksibilitas (Keluwesan)
4. Kenyamanan
5. Keindahan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan tempat duduk:

1. Ukuran bentuk kelas


2. Bentuk serta ukuran bangku dan meja
3. Jumlah siswa dalam kelas
4. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
5. Jumlah kelompok dalam kelas
6. Komposisi siswa dalam kelompok

Bentuk-bentuk pengelolaam tempat duduk:

1. Formasi huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat meilhat guru
dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan
langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran
kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke
berbagai arah dengan seperangkat materi.
2. Formasi Corak Tim

Mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran atau oblong di ruang kelas agar


memungkinkan anda untuk melakukan interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi
mengelilingi meja-meja untuk susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas
untuk melihat anda, papan tulis atau layar.
3. Meja konferensi

Ini terbaik jika meja relative persegi panjang. Susunan ini mengurangi pentingnya
pengajar dan menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat membentuk
perasaan formal jika pengajar ada pada ujung saja.
4. Lingkaran
Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk
interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi
kelompok penuh.

5. Kelompok dalam kelompok

Susunan ini memungkinkan anda melakukan diskusi fishbowl atau untuk menyusun
permainan peran, berdebat atau observasi aktivitas kelompok.
6. Workstation

Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, aktif dimanan setiap peserta didik
duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas tepat setelah didemonstrasikan.
7. Breakout Grouping

Ruangan kelas besar, meletakkan meja dan kursi dimana kelompok kecil dapat
melakukan aktivitas belajar didasarkan pada tim. Tempatkan kelompok tidak terlalu jauh
tetapi juga tidak terlalu dekat

8. Susunan chevrown

Susunan bentuk V, mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan
lebih memungkinkan untuk melihat peserta didik lain dari pada baris lurus, ada pusat
tanap jalan tengah
9. Kelas tradisional

Meja kursi menghadap ke depan, mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan


untuk memungkinkan penggunaan teman belajar.
10. Auditorium
Susunan tempat duduk seperti susunan kursi-kursi di auditorium membentuk setengah
lingkaran

Kelebihan dari penataan tempat duduk yang efektif

1. Aksesibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia
2. Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas
3. Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antar guru dan siswa maupun antar siswa
4. Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerja sama secara perorangan, berpasangan,
atau kelompok

You might also like