Professional Documents
Culture Documents
A. Identitas Klien
Nama : Sdr. Y
Usia : 19
No. RM : 26610
Data Pengkajian
Sdr. Y mengalami KLL. Pada waktu kejadian tidak sadar. Perkiraan waktu dari tempat
kejadian sampai Rumah Sakit 30 menit. Tiba IGD jam 07.12, diukur nilai GCS = 8
(E2M4V2). Pada jam 07.35 dilakukan pengukuran GCS, dengan nilai GCS = 13 (E3M5V5).
Sdr. Y mengalami luka pada dahi kiri sepanjang 7 cm, kompresi pada os cranium regio
frontal sinistra (terlihat LCS), fraktur mandibula, perdarahan hidung dan mulut, luka bibir
atas dan bawah, 2 gigi seri tanggal, cruris sinistra mengalami VE dan VL. TD:160/110
mmHg.
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : ada luka di dahi kiri sepanjang 7 cm, kompresi pada os cranium regio
frontal, fraktur mandibula.
2. Mata : hematom pada palpebra kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik.
3. Hidung : ada perdarahan, teraba krepitasi.
4. Mulut : ada perdarahan, muntah darah, luka bibir atas dan bawah, 2 gigi seri
tanggal.
Pe = sonor
A = vesikuler
Pe = redup
A = S1 dan S2 reguler
P = tympani
C. RENCANA KEPERAWATAN
Dx 1. perfusi jaringan cerebral tidak efektif b.d penurunan suplai O2 ke jaringan cerebral.
Tujuan: setelah dilalukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam diharapkan perfusi jaringan
serebral kembali normal.
KH:
d. GCS 13
Intervensi:
a. pantau status neurologist secara teratur, catat adanya nyeri kepala, pusing.
R/ mengkaji adanya kecendeungan pada tingkat kesadaran dan resiko TIK meningkat.
d. Pantau input dan output cairan, perhatikan urin output, membrane mukosa dan turgor
kulit.
e. Kolaborasi pemberian O2
- ventilasi adekuat
KH:
Intervensi:
b. Kaji adanya tanda-tanda distress pernafasan (dysnea, nafas cuping hidung, retraksi
dada).
f. Kolaborasi pemberian O2
Intervensi:
e. anjurkan klien untuk meningkatkan sistem imun tubuh dengan nutrisi dan hidrasi yang
adekuat.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan kebutuhan
dasar klien terpenuhi.
Intervensi:
6. Tinjuan Pustaka
A. DEFINISI
Cidera kepala adalah gangguan traumatic dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai
perdarahan interstisial dalam subtansi otak tanpa didikuti terputusnya kontinuitas otak
(Smehzer & Bare, 2001).
Cidera kepala adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan integritas kepala, tulang
tengkorak dan jaringan yang ada di dalamnya (Hudak & Gallo, 1997).
B. ETIOLOGI
C. KLASIFIKASI
1. mekanisme
a. trauma tumpul (kecepatan tinggi: tabrakan mobil, kecepatan rendah, terjatuh, dipukul)
3. morfologi
a. Fraktur tengkorak
disfungsi neurologis sementara dan dapat pulih atau tanpa hilangnya kesedaran, tanpa disertai
kerusakan jaringan otak.
2) contusio cerebri
3) hematoma epidural
suatu akumulasi darah pada ruang antara tulang tengkorak bagian dalam dan lapisan
meninges paling luar (durameter).
4) hematoma subepidural
akumulasi darah dibawah lapisan meninges duramater dan di atas lapisan arachoid yang
menutup otak. Pasien yang akut menunjukkan gejala dalam 24-28 jam setelah cidera.
D. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis dari cidera kepala menurut Hudak & Gallo, 1997 adalah:
a. GCS 13-15
e. hematoma
a. GCS 9-12
b. kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.
a. GCS 3-8
c. contusio cerebral
Penurunan kesadaran merupakan tanda trauma kepala. Saat ini penilaian penurunan
kesadaran dinilai memakai Glasgow Coma Scale (GCS), yang terdiri dari 3 komponen:
1. E: Eyes (1-4)
4: membuka spontan
2. V: Verbal (1-5)
4: bicara kacau
2: mengerang, merintih
4: menghindari nyeri
3: fleksi abnormal
2: ekstensi abnormal
B. FOKUS PENGKAJIAN
a. Aktifitas istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
Tanda : cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, binggung, depresi, dan impulsif.
d. Eliminasi
e. Makanan cairan
Perubahan pupil (respon thd cahaya, simetri), deviasi pada mata, ketidakmampuan mengikuti.
Kehilangan penginderaan, spt pengecapan, penciuman, dan pendengaran. Wajah tidak simetri,
gg lemah, tidak seimbang, sangat sensitive terhadap sentuhan & gerakan, kehilangan
sebagian tubuh. Kesulitan dalam menentukan posisi tubuh.
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala dengan intensitas & lokasi yag berbeda, biasanya lama.
Tanda : wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat,
gelisah tidak bisa istirahat, merintih.
h. Pernafasan
i. Interaksi sosial
Referensi
Hudak & Gallo. 1997. Keperawatan kritis: pendekatn holistik. Edisi VI. Volume II. EGC.
Jakarta.
Mansjoer dkk. 2000. Kapita selekta kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 2. Media Aesculapius.
Jakarta.
Price & Wilson. 2006. Patofisiologi:konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Volume II.
EGC.Jakarta
Smeltzer & Bare. 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Volume 3. EGC.
Jakarta.