Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan
asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu
rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan
terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal.
Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak
nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang
menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam
tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita
artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada
biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka
nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia
gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini
memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, seperti infeksi,
daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan
meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja
jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan
jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan
darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak
ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar
80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi
B. RUMUSAN MASALAH
a. pengertian anemia ?
b. penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil ?
c. faktor resiko anemia pada ibu hamil ?
d. bagaimana cara penaganannya ?
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus
anemia selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya komplikasi
lebih lanjut
b. Tujuan Khusus
Mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
Mengetahui tanda dan gejala anemia dalam kehamilan
Mengetahui epidemiologi anemia dalam kehamilan
Mengetahui etiologi anemia dalam kehamilan
Mengetahui patofisiologi anemia dalam kehamilan
Mengetahui klasifikasi anemi dalam kehamilan
Mengetahui penatalaksanaan anemia dalam kehamilan
C. MANFAAT
Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah perkembangan
penyakit ke arah yang lebih buruk untuk memperbaiki kualitas hidup
klien seperti untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kerusakan
jaringan, keparahan dan komplikasi penyakit, mencegah serangan
ulang dan memperpanjang hidup.
Contoh pencegahan tersier pada anemia ibu hamil diantaranya yaitu
mempertahankan kadar hemoglobin tetap dalam batas normal,
memeriksa ulang secara teratur kadar hemoglobin, mengeliminasi
H. JENIS-JENIS ANEMIA
K. PENGOBATAN ANEMIA
1. Anemiadefisiensi Zat Besi
Penatalaksaan :
a. Skrining rutin
Pada kunjungan awal, tanyakan tentang riwayat anemia atau
masalah pembekuan darah sebelumnya.
Minta hitung darah lengkap pada kunjungaan awal.
4. Anemia: Pernisiosa
Penatalaksanaan
a) Kaji diet pasien terhadap produk hewani. Bila asupan dietnya
kurang sumber-sumber vitamin B12 berikan konseling gizi.
b) Berikan 1 cc (1000 ng) vitamin B 12 parenteral per IM setiap
bulan.
c) Tawarkan rujukan ke ahli gizi.
d) Ulangi hitung sel darah lengkap dalam 1 bulan.
Kondisinya membaik bila
o Morfologi normal
o Kadar Ht meningkat
Bila tidak ada perubahan, konsultasikan ke dokter.
5. Anemia Sel Sabit
Penatalaksanaan
2008).
secara global adalah 51%, dan angka tersebut terus meningkat hingga
8%.
Mengwi. Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat diamati
(Arisman, 2010).
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian distribusi Anemia Ringan pada ibu bahas
resiko rendah.
2. Gambaran kejadian Anemia pada ibu hamil terbanyak pada
Paritas rendah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka
disarankan :
1. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya pendewasaan
kehamilan karena telah benar didapatkan pada ibu dengan
usia <20 dan >35 tahun cukup beresiko untuk terjadinya
Anemia yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap
kehamilan.
2. Pada ibu hamil trimester 2 dan 3 perlu perhatikan khusus
dalam pemberian Fe untuk mengimbangi terjadinya
hemodilusi.
3. Khusus pada ibu hamil dengan paritas >4 sebaiknya
mengikuti program Keluarga berencana untuk meningkatkan
kesehatan reproduksi pada ibu, guna mencegah terjadinya
anemia yang secara tidak langsung dapat menimbulkan
berbagai komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kasdu, Dini. 2004. Gizi Ibu Hamil Agar Bayi Cerdas. Jakarta :
Bina Citra.