You are on page 1of 14

No Data Etiologi Masalah Diagnosa Keperawatan Nama

1. DS: Hiperadrenokortikoid
Klien mengeluh Kelebihan volume 1. Kelebihan volume cairan Zuz. Sten
sering merasa cairan berhubungan dengan
pusing retensi natrium dan air
Produksi kortisol
DO : akibat kortisol meningkat
2.
Perubahan haluaran
urine Ketidakseimbangan
elektrolit
TTV :

TD: 150/90 mmHg


Kadar kortisol dalam
N: 100x/mnt
darah meningkat
R: 20x/menit
SB : 37o C
Retensi natrium
BB : 76 kg

Penumpukan cairan

Kelebihan volume
cairan
ANALISA DATA

Nama : Ny. Ani Diagnosa : Sindrom cushing

Umur/ Jenis kelamin : 36 tahun/ perempuan Ruang : Gd.Teratai RS. L


Nama : Ny. Ani Diagnosa : Sindrom cushing

Umur/ Jenis kelamin : 36 tahun/ perempuan Ruang : Gd.Teratai RS. L

No Data Etiologi Masalah Diagnosa Keperawatan Nama


2. DS : 4. Gangguan rasa nyaman5. Gangguan rasa nyaman Zus.Sten
Hiperadrenokortikoid nyeri punggung nyeri punggung
Klien mengatakan
berhubungan dengan
tulang Produksi kortisol cedera akibat jatuh.
punggungnya
Menekan pengangkutan
terasa nyeri
as.amino
terutama bila ia
membungkuk Konsentrasi as.amino
atau berdiri intrasel

terlalu lama Sentesis protein


Skala nyeri 4
DO : Metabolisme protein
TTV :
TD: 150/90 mmHg Tubuh kekurangan protein

N: 100x/mnt
Atropi tulang
R: 20x/menit
SB : 37o C Osteoporosis

BB : 76 kg
Trauma jatuh

3. Gangguan rasa nyaman


nyeri punggung

Nama : Ny. Ani Diagnosa : Sindrom cushing

Umur/ Jenis kelamin : 36 tahun/ perempuan Ruang : Gd.Teratai RS. L

No Data Etiologi Masalah Diagnosa Keperawatan Nama


3. DS : Hiperadrenokortikoid Intoleransi aktifitas 6. Intoleransi aktivitas Zus. Sten
berhubungan dengan atrofi
Klien mengeluh otot-
Produksi kortisol otot akibat sintesis protein
ototnya sangat lemah
dan ia cepat merasa di otot menurun
lelah Menekan pengangkutan
as.amino
DO :
- Kemampuan Konsentrasi as.amino
intrasel
berdiri dari posisi
duduk terbatas Sentesis protein
- Aktivitas dibantu
keluarga dan Metabolisme protein

perawat tirah Tubuh kekurangan protein


baring
Atropi otot
/imobilisasi
Lemah

Intoleransi aktifitas

Nama : Ny. Ani Diagnosa : Sindrom cushing

Umur/ Jenis kelamin : 36 tahun/ perempuan Ruang : Gd.Teratai RS. L

No Data Etiologi Masalah Diagnosa Keperawatan Nama


4. DS: Hiperadrenokortikoid Gangguan citra tubuh 7. Gangguan citra tubuh Zus.Sten
Klien mengatakan berhubungan dengan
tubuhnya semakin Produksi kortisol obesitas, jerawat dan moon
gemuk face
Glukosa

DO : Insulin tidak efektif

IMT 29,6875 dari TB


160 cm gliserol
- adanya moon face
- buffalo hump, Asam lemak
- obesitas
kortisol memobilisasi
as.lemak
TTV :
TD: 150/90 mmHg
As.lemak di plasma
N: 100x/mnt
R: 20x/menit Penumpukan lemak

SB : 37o C Distribusi lemak sentral


BB : 76 kg
Obesitas trunkus

Ganggan citra diri


PRIORITAS MASALAH

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air akibat kortisol meningkat
2. Gangguan rasa nyaman nyeri punggung berhubungan dengan cedera akibat jatuh.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atrofi otot akibat sintesis protein di otot menurun
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan obesitas, jerawat dan moon face
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. Ani Diagnosa : Sindrom cushing

Umur/ Jenis kelamin : 36 tahun/ perempuan Ruang : Gd.Teratai RS. L

N Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o Keperawatan
1. Setelah dilakukan MANDIRI MANDIRI
DS: 8. Kelebihan volume tindakan keperawatan 1. Observasi masukan 1. Menunjukan status
Klien mengeluh cairan berhubungan dan haluaran, catat volume sirkulasi,
selama 1x24 Jam
sering merasa keseimbangannya. terjadinya perbaikan
dengan retensi dengan volume cairan Timbang berat badan atau perpindahan
pusing natrium dan air tiap hari cairan, peningkatan
dalam batas normal
DO : BB sering
akibat kortisol KH: menunjukkan retensi
Perubahan haluaran meningkat - volume cairan stabil, cairan lanjut
urine
pemasukan dan
2. Pantau tekanan darah 2. Peningkatan tekanan
TTV : pengeluaran seimbang, darah biasanya
berhubungan dengan
berat badan stabil, TTV
TD: 150/90 mmHg kelebihan volume
rentang normal cairan tetapi mungkin
N: 100x/mnt
tidak terjadi karena
-TD: 120/80
R: 20x/menit perpindahan cairan
-N: 80x/mnt keluar area vaskuler
SB : 37o C
-R: 20x/mnt
BB : 76 kg 3. Perpindahan cairan
3. Observasi derajat
- SB : 37o C pada jaringan sebagai
perifer atau sentral
akibat retensi natrium
- BB : 60 kg yang mengalami
dan air, penurunan
edema dependen
albumin dan
penurunan ADH.
4. Pantau albumin
serum dan elektrolit 4. Penurunan albumin
(khususnya kalium serum memperngaruhi
dan natrium) tekanan osmotic
koloid plasma,
mengakibatkan
5. Batasi natrium dan pembentukan edema
cairan sesuai indikasi
5. Natrium mungkin
dibatasi untuk
meminimalkan retensi
cairan dalam area
ekstravaskuler
KOLABORASI

KOLABORASI
1. Kolaborasi
dengan dokter 1. Menekan produksi
dalam pemberian kortisol sehingga
obat sintesis protein dapat
ditingkatkan,
mengurangi retensi
natrium, edema dapat
. diminimalisir

N Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o Keperawatan
2. Setelah dilakukan MANDIRI MANDIRI
DS: Klien 9. Gangguan rasa tindakan keperawatan 1. Observasi tekanan 1.Homeostasis tubuh sangat
mengatakan tulang nyaman nyeri selama 1x24 Jam darah klien dipengaruhi oleh kondisi stres
punggung akibat nyeri yang dirasakan.
punggungnya terasa diharapkan nyeri yang
Tekanan darah biasanya
nyeri terutama bila berhubungan dengan dirasakan bisa meningkat pada kondisi
ia membungkuk atau cedera akibat jatuh. berkurang bahkan hilang 2. Observasi klien agar tersebut
berdiri terlalu lama dengan KH: mampu menggambarkan
Skala nyeri 4 2. Tindakan yang akan
- klien mampu PQRS, hal apa yang dilakukan bisa tepat sesuai
mengeskpresikan rasa memicu nyeri, di daerah target
DO :
nyeri telah berkurang mana nyeri itu dirasakan,
TTV : dengan skala nyeri 2 seberapa nyeri (kita bisa
TD: 150/90 mmHg -TD: 120/80 memberi skala nilai nyeri
N: 100x/mnt -N: 80x/mnt kepada klien )
R: 20x/menit -R: 20x/mnt
SB : 37o C - SB : 37o C 3. Hindari gerakan
BB : 76 kg - BB : 60 kg berlebih yang mampu
3. Meminimalisir rasa nyeri
memicu rasa nyeri
yang dirasakan sehingga
homeostasis tetap stabil

4. Ajarkan klien untuk


distraksi, pengalihan rasa
nyeri dengan istirahat
atau berkomunikasi 4. Meminimalisir rasa nyeri
dengan klien yang dirasakan dengan tidak
fokus pada rasa nyeri
melainkan pada kegiatan lain
KOLABORASI
1. Tindakan
kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian
analgetik
KOLABORASI
2. Tindakan 1.Menekan rasa nyeri
kolaboratif untuk dengan obat analgetik
foto rontgen
seperti asam mefenamat
apabila nyeri
masih dirasakan
mungkin ada
perubahan posisi
tulang akibat
2. Mengantisipasi tindakan
jatuh dan butuh
tindakan lanjut. tepat selanjutnya untuk
mengurangi nyeri dengan
melihat area yang terasa
nyeri

.
N Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o Keperawatan
3. MANDIRI MANDIRI
DS: Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Batasi aktivitas 1. Menurunkan
berhubungan dengan klien permintaan untuk
Klien mengeluh otot- tindakan keperawatan
atrofi otot akibat metabolisme
ototnya sangat lemah sintesis protein di selama 1x24 Jam pembentukan energi
dan ia cepat merasa otot menurun oleh tubuh saat
diharapkan klien
lelah beraktivitas
mampu beraktivitas
2. Menilai kadar kortisol
DO : (mobilisasi) dengan 2. Observasi kadar yang ada di dalam
- Kemampuan berdiri TTV dalam rentang kortisol klien darah, sehingga
dengan mempunyai acuan
dari posisi duduk normal pemeriksaan untuk menurunkan
terbatas KH: laboratorium kadar kortisol
- Aktivitas dibantu darah
- klien mampu untuk
keluarga dan 3. Perlu dilatih untuk
bergerak dari tidur 3. Latih klien untuk meningkatkan
perawat tirah baring bergerak secara kekuatan otot klien
hingga duduk sampai bertahap dari dan menilai sejauh
/imobilisasi berjalan secara bertahap posisi berbaring, mana gerakan yang
miring ke kanan dapat dilakukan
TTV : -TD: 120/80
dan ke kiri
TD: 150/90 mmHg
-N: 80x/mnt dilanjutkan posisi
N: 100x/mnt duduk, berdiri
-R: 20x/mnt
dan berjalan
R: 20x/menit
- SB : 37o C
SB : 37o C
- BB : 60 kg
BB : 76 kg

-
KOLABORASI KOLABORASI
1. Tindakan 1. Menekan produksi
kolaboratif kortisol sehingga
sintesis protein dapat
pemberian obat ditingkatkan,
mengurangi retensi
natrium, edema dapat
. diminimalisir
N Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o Keperawatan
4. DS: Setelah dilakukan MANDIRI MANDIRI
Klien mengatakan 10. Gangguan citra tindakan keperawatan 1. Bina hubungan saling 1. Dengan hubungan
tubuhnya semakin tubuh berhubungan percaya saling percaya, klien
selama 1x24 Jam
akan dapat
gemuk dengan obesitas, diharapkan klien mengungkapkan
jerawat dan moon perasaannya dan
mampu
DO : masalahnya
face mengeskpresikan diri
IMT 29,6875 dari TB 2. Observasi tingkat 2. Mengidentifikasi luas
dan mampu menerima
pengetahuan pasien masalah dan perlunya
160 cm kondisi dengan intervensi
tentang kondisi dan
- adanya moon face KH: pengobatan
- buffalo hump,
- obesitas Klien tidak mengeluh, 3. Diskusikan arti 3. Beberapa pasien
perubahan pada memandang situasi
klien mampu
TTV : pasien sebagai tantangan,
TD: 150/90 mmHg berkoordinasi atau beberapa sulit
menerima perubahan
N: 100x/mnt bekerjasama dengan
hidup/penampilan
R: 20x/menit perawat dalam tindakan peran dan kehilangan
kemampuan control
keperawatan, klien dapat
SB : 37o C membicarakan diri tubuh sendiri
BB : 76 kg sendiri secara positif.

4. Jelaskan apa yang


menyebabkan
pertambahan berat
badan, jerawat dan 4. Penting sebagai
- TTV rentang normal moon face yang edukasi agar klien
-TD: 120/80 sedang dialami mampu mengubah
pola pikirnya
-N: 80x/mnt 5. Hindari faktor risiko
-R: 20x/mnt pemicu kenaikan
kortisol
- SB : 37o C
5. Kenaikan kortisol
- BB : 60 kg semakin membuat
kondisi klien menurun
KOLABORASI

1. Anjurkan orang
terdekat KOLABORASI
memperlakukan
pasien secara normal
dan memberi
dukungan suportif 1. Menyampaikan
(tidak merendahkan) harapan bahwa klien
mampu untuk
menjalani situasi, tidak
. akan ada yang berubah
perhatiannya kepada
klien dan membantu
untuk
mempertahankan
perasaan harga diri
dan tujuan hidup

You might also like