You are on page 1of 16

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA

TN H DENGAN TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB

DI RT 1 KEC. MANDAI KABUPATEN MAROS

TANGGAL 10 22 FEBRUARI 2014

A. PENGKAJIAN KELUARGA

1. Biodata

Nama KK : Tn H

Umur : 39 tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Pengasilan : Rp.2.000.000-/bulan

Nikah/lamanya : 1x / 4 tahun

Alamat : Dusun Bugis

2. Daftar Anggota Keluarga

N Statu
Nama Umur Hubungan Keluarga Pend KB Ket
o s kes
1 Tn H 39 thn Suami SM Baik
A

2 Ny T 34 thn Istri SM Baik


A

3 AnakR 6 thn Anak TK Baik

4 BayiK 11 bln Anak - Baik

5 Ipar 16 tnh Ipar SMP Baik

3. Genogram

Keterangan:

= Laki-Laki

= Perempuan
= garis sedarah
= garis serumah

1. Sifat keluarga
1) Tipe keluarga merupakan keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, 2
orang anak dan saudara/ipar.
2) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami yang paling
dominan.
3) Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis.
4) Cara mengatasi masalah bila ada perselisihan dalam keluarga adalah
menenangkan situasi kemudian musyawarah dan mencari solusinya.
2. Kebiasaan sehari-hari
1) Pola makan
Kebiasaan makan 2x sehari dengan makanan pokok nasi, lauk pauk,
sayuran, kadang-kadang buah dan susu. Keadaan fisik anggota
keluarga tidak ada yang kurus dan tidak ada yang kegemukan.
2) Istrahat dan tidur
Kebiasaan tidur anggotakeluarga baik dan teratur, dimana tidur siang kira-
kira 60 menit mulai pukul 13.00 14.00 wita kecuali kepala keluarga
yang jarang tidur siang berhubung karena pekerjaan . istrahat/tidur
malam keluarga mulai 21.00 05.00 wita.
3) Rekreasi
Keluarga jarang mengadakan rekreasi secara khusus, waktu senggang
digunakan untuk istrahat dan kumpul-kumpul dengan orang tua dan
saudara-saudaranya sambil menonton TV atau mendengar radio.
4) Pekerjaan sehari-hari
Tuan A bekerja sehari-hari sebagai petani dan ny R sebagai ibu rumah
tangga sesuai dengan kemampuannya dan mengurus anak-anak. Ibu
dibantu oleh adiknya untuk menjaga anak-anaknya dan membantu ibu
didapur.
5) Kebersihan diri
Kebersihan diri anggota keluarga cukup baik, mandi 2x sehari dengan
sabun, mengosok gigi selesai makan dengan pasta gigi
4. Faktor sosial, ekonomi, dan budaya
a. Peranan anggota
1) Ayah sebagai pencari nafkah.
2) Ibu mengatur urusan rumah tangga dan mengasuh anak.
b. Penghasilan dan pengeluaran
1) Penghasilan setiap bulan rata-rata Rp. 2.000.000,-
2) Pengeluaran dalam keluarga setiap bulan tidak tetap.
3) Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari.
c. Hubungan keluarga dan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat setempat cukup baik dalam arti
anggota keluarga berinteraksi cukup baik denagn masyarakat setempat.
5. Faktor lingkungan
a. Rumah
1. Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah semi
permanen dengan ukuran 4 x 5m.
2. Denah Rumah

Ket :
A= kamar tidur
B= Dapur & tempat makan
C A1
C= WC
D= Ruang tamu
E= Teras
A2 = SPAL
= Pekarangan

3. Ventilasi rumah kurang sehingga pertukaran udara keluar masuk


kurang untuk ruangan rumah.
4. Ruangan dalam rumah kurang mendapat cahaya sinar matahari.
5. Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik.
6. Pekarangan rumah sedikit dan tidak dimanfaatkan.
7. Keluarga tidak mempunyai kamar mandi dan WC.

b. Sumber air bersih


1. Sumber air bersih berasal dari sumur gali.
2. Keadaan air sumur agak keruh, tidak berbau dan tidak berwarna.
3. Keluarga meminum air yang sudah dimasak.
c. Tempat pembuangan
1) Keluarga BAB di WC
2) Sampah dibuang kesawah, kadang-kadang dibakar.
3) SPAL keluarga adalah SPAL terbuka, sehingga airnya terpecik
ke mana-mana.
d. Fasilitas hiburan
Keluarga memiliki TV dan radio sebagai sarana hiburan dan
informasi bagi keluarga.
e. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
1. Fasilitas social keluarga tersedia disekitar rumah misalnya
warung.
2. Transportasi dengan menggunakan kendaraan umum.
3. Fasilitas kesehatan puskesmas cukup dengan rumah.
6. Riwayat kesehatan
1. Riwatyat kesehatan keluarga sekarang
1) Tn H
Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.
2) Ny T
Sebagai ibu rumah tangga , Ny T dalam keadaan sehat dan
tidak ada keluhan.
3) Anak pertama dan kedua dalam keadaan kondisi sehat dan tidak
ada keluhan.
2. Keluarga berencana
Setelah melahirkan anak kedua, ibu belum pernah menggunakan
alat kontrasepsi.
3. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik anak-anak Tn H cukup, secara sepintas anak-
anak tampak sehat. Demikian pula nafsu makan keluarga baik,
anak kedua masih menetek pada ibunya (ASI).

4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Thn Umur Jenis persalinan J Keadaan bayi Nifas


kehamilan persalinan Tempa Penolon K Mati/hidup disusui
t g
1 2011 9 bln Pervagina PKM bidan L hidup iya norma
m l
2 2013 9 bln pervagina PKM bidan P hidup iya Norm
m al

5. Riwayat penyakit yang pernah diderita keluarga


Tn H dan keluarganya tidak pernah ada riwayat menderita
penyakit menular, seperti TBC, hepatitis, AIDS/HIV dan penyakit
kusta.

7. Pengkajian psikososial
a. Status
Tingkat emosi keluarga cukup baik, bila ada keluarga dalam
keluarga diselesaikan dengan baik. Emosi ibu dalam kondisi stabil.
b. Konsep diri
Bapak dan ibu baik. Bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan
ramah.
c. Pola interaksi/komunikasi
Interaksi antara anggota keluarga cukup baik, bahasa yang dipakai
sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan terkadang bahasa bugis.
d. Pola pertahanan dalam keluarga
Sebagai kepala keluarga, suami cukup disegani oleh anak-anaknya.
Apabila ada masalah selalu dimusyawarakan bersama, namun hasil
akhir selalu dilimpahkan keputusan kepada suami.
8. Pengkajian pengetahuan keluarga tentang
a. Keluarga berencana
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana masih kurang.
b. Kesehatan lingkungan
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan sangat kurang.
9. Harapan keluarga kepada bidan
Keluarga sangat berharap dapat dibantu dalam mengatasi masalah
kesehatan dalam keluarganya.
10. Pemeriksaan fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan keluarga maka dilakukan
pemeriksaan fisik anggota keluarga dengan hasil :
a) Tn H
TB :170 BB :62
TD :130/90 N :84
S :37C P :21
b) Anak R
TB :60 cm BB :18 kg
TD : N :
S :37C P :
c) Bayi K
TB : BB :9 kg
TD : N :
S :36C P :
e) Ny T
1) Keadaan umum ibu baik, emosi stabil
2) Kesadaran komposmentis
3) TB :157 BB :57 kg
4) Tanda-tanda vital :
a. TD :120/90 mmhg
b. N :81x/mnt
c. P :23x/mnt
d. S :37C
5) Kepala : Bersih dan rambut tidak rontok
6) Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema
7) Mata : Konjungtiva merah muda, selera putih
jernih
8) Telinga : Tampak bersih, simetris kiri dan kanan
9) Leher : Tidak ada pembesaran kel. Tyroid, tidak
ada pembesaran
kel. Limfe, dan tidak ada pembesaran vena
jugularis.
10) Payudara : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
pembengkakan pada
payudara, putting susu terbentuk dan tidak
ada nyeri tewkan dan massa.
11) Abdomen : Tanpa striae albicans, otot perut kendor,
tidak ada luka
bekas operasi.
12) Vulva dan perineum : Tidak ada oedema dan varices.
13) Anus : Tidak ada hemorrhoid.
14) Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
oedema dan
varices, reflex patella kiri dan kanan
: +/+
B. PRIORITAS MASALAH
Untuk mengatasi masalah keluarga Tn H secara keseluruhan tidak
mungkin, oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan yang mengancam kehidupan dan mengancam kesehatan keluarga
yang menjadi prioritas masalah.
Agar dapat melakukan prioritas masalah keluarga secara tetap maka dilakukan
pembobotan masalah dengan criteria sbagai berikut :
Table 3 : criteria pembobobtan masalah
Ibu belum ber-KB

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Adanya keinginan ibu untuk
untuk diubah mengetahui KB secara menyeluruh
3 Potensi pencegahan 1/3 x 1 1/3 Memberikan penyuluhan tentang
keluarga berencana (KB)
4 Penonjolan masalah 0/1 x 1 0 Keluarga menyadari perlu
mengatasi masalah tersebut
Total Skore 3

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas


masalah kesehatan dan keperawatan keluarga Tn H dapat disusun sebagai
berikut :
Ibu tidak pernah ber-KB

C. DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL

Ibu tidak pernah ber-KB

DS:

1. Ibu mengatakan sejak melahirkan anak pertama sampai sekarang tidak


pernah ber-KB

2. Ibu mengatakan tidak tahu tentang manfaat ber-KB

DO:

1. Jarak dari anak pertama dan kedua berdekatan, yaitu 1 tahun

2. Ibu tidak dapat menyebutkan manfaat KB dan hanya tahu beberapa jenis
KB

Analisa dan interpretasi data

a. Ibu tidak pernah KB sejak melahirkan anak pertama sampai sekarang


dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat KB.
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB disebabkan oleh tingkat
pendidikan ibu yang rendah dan kurangnya informasi secara
penyuluhan kesehatan tentang KB dari tenaga kesehatan yang terkait.

D. DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

E. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung dalam melakukan tindakan segera dan
kolaborasi

F. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Ibu belum pernah ber-KB

a. Tujuan : Ibu mau ber-KB


b. Kriteria
1) Ibu mengerti tantang KB
2) Ibu telah menggunakan salah satu alat kontrasepsi
c. Intervensi
1) Berikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat KB.
Rasional : Dengan penjelasan tentang KB, maka diharapkan
keluarga dapat mengerti tentang pentingnya menjadi akseptor KB.
2) Berikan penyuluhan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi.
Rasional : Agar ibu dapat memilih salah satu alat kontrasepsi yang
diinginkan

G. IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Ibu tidak pernah ber-KB

a) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat dan pentingnya KB


Hasil : Ibu mengerti dan bersedia memakai KB
b) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang jenis alat kontrasepsi
Hasil : ibu mengerti dan mencoba menggunakan salah satu kontrasepsi

H. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN


Tanggal 21 februari 2014

Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
KELUARGA TN H DENGAN TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB

DI RT I KEC. MANDAI KABUPATEN MAROS

TANGGAL 21 FEBRUARI 2014

IDENTITAS SUAMI / ISTRI

Nama KK : Tn H

Umur : 39 Tahun

Suku : Bugis
Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Pengasilan : Rp.2.000.000-/bulan

Nikah/lamanya : 1x / 4 tahun

Alamat : Dusun Bugis

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan belum menggunakan alat kontrasepsi apapun.

2. Keluarga Tn H tidak ada yang mengeluh sakit

DATA OBJEKTIF (O)

Ibu belum mempunyai kartu keluarga berencana

ASSESMENT

Calon akseptor KB, keluarga sehat dan linkungan kurang bersih

PLANNING

1) Meminta persetujuan keluarga setiap akan melakukan asuhan

Hasil : Keluarga terutama ibu sangat kooperatif dan memberikan respon


positif

2) Memberikan konseling tentang keluarga berencana

Hasil : Ibu bersedia menggunakan metode kontrasepsi suntik


3) Menganjurkan kepada keluarga agar tetap mempertahankan keadaan
kesehatannya

Hasil : Ibu bersedia

4) Mengucapkan terima kasih kepada keluarga Tn H atas kerjesamanya dalam


melakukan asuhan kebidanan komunitas.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keluarga Berencana

Sasaran : Keluarga Tn. H

Pelaksanaan : Tanggal 19 Februari 2014

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah keluarga imam desa

Tujuan Umum : Menginformasikan dan memperkenalkan tentang keluarga


berencana (KB)
Tujuan khusus : Pada akhir penyuluhan keluarga Tn. dapat mengerti
dan dapat menjelaskan :

1. Pengertian Keluarga Berencana


2. Tujuan Keluarga Berencana
3. Manfaat Keluarga Berencana
4. Jenis jenis alat kontrasepsi

Materi :

1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
3. Manfaat KB
4. Jenis jenis alat kontrasepsi

Metode : Ceramah

Evaluasi : Setelah melakukan penyuluhan , ibu mampu menjelaskan


tentang :

1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
3. Manfaat KB
4. Jenis jenis alat kontrasepsi

KELUARGA BERENCANA

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Adalah usaha pengaturan jumlah kehamilan dari perbaikan kesejahteraan


(keadaan kesehatan ekonomi) keluarga dan bangsa pada khususnya dan umat
manusia pada umumnya.

Tujuan Keluarga Berencana (KB)

a. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta kelurga dalam rangka
mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (NKKBS)

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga untuk menggunakan alat


kontrasepsi

2. Menurunkan jumlah kelahiran bayi

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat/keluarga dengan penjarangan


kelahiran

Manfaat Keluarga Berencana (KB)

a. Untuk Ibu

Memberikan kemungkinan untuk memulai menjarangkan kehamilan dan


menetapkan umur berapa ia ingin melahirkan anak. Hal ini bermanfaat berupa:

1. Perbaikan kesehatan badaniah, mencegah kehamilan yang berulang dalam waktu


yang

terlalu pendek dan mencegah keguguran.

2. Meningkatkan kesehatan mental, dan emosi, waktu untuk mengasuh anak yang
lain,

istirahat dan melakukan kegiatan.

b. Untuk bayi yang akan lahir

1) Tumbuh secara wajar selama dalam kandungan

2) Perkembangan mental dan emosi yang lebih baik


3) Waktu lebih banyak diberikan ibu untuk anak

4) Pemberian kesempatan pendidikan lebih baik

c. Untuk ayah

1. Perbaikan kesehatan fisik tidak terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan hidup

2. Memperbaiki kesehatan mental dan emosi, mengurangi kecemasan yang lebih


banyak

d. Untuk anak yang lain

1) Perkembangan fisik yang lebih baik

2) Perkembangan mental dan emosi lebih baik dan pemeliharaannya lebih


baik

3) Perkembangan pendidikan yang lebih baik, sumber pendapatan tidak habis


sekedar untuk mempertahankan hidup

e. Untuk seluruh keluarga

1) Meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta emosisetiap keluarga.

2) Memberikan contoh yang nyata bagi generasi yang akan dating

3) Mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pendidikan

4) Memberikan sumbangan yang lebih banyak untuk kesejahteraan


lingkungan

Jenis jenis kontrasepsi :

a. Cara kontrasepsi sederhana :


Tanpa alat / obat (car tradisional)

Senggama terputus
Pantang berkala

Memakai alat atau obat

Kondom
Diafragma Cap
Cairan berbusa dan tablet berbusa (Vagina Tablet)
b. Metode modern

Tidak permanen

Pil
Suntikan
Implant (susuk)
IUD (Spiral)

Permanen

Tubektomi (untuk wanita)


Vasektomi (untuk laki-laki)

You might also like