Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Gejala utama :
Gangguan perkembangan belajar khas adalah suatu gangguan pada pola normal
kemampuan penguasaan keterampilan, yang terganggu sejak stadium awal dari
perkembangan (spesific developmental disorders of scholastic skills). Gangguan
dalam belajar ini tidak merupakan hasil langsung dari gangguan yang lain (seperti
retardasi mental, deficit neurologis yang besar, masalah visus dan daya dengar yang
tidak terkoreksi atau gangguan emosional), walaupun mungkin terdapat bersamaan
dengan kondisi tersebut.
KRITERIA DIAGNOSTIK
1. Secara klinis terdapat derajat hendaya yang bermakna dalam keterampilan skolastik
tertentu (beratnya hendaya dinilai dari: ukuran skolastik, gangguan perkembangan
yang mendahului, masalah yang terkait, pola, dan respons).
2. Hendaya-nya harus dalam arti bahwa tidak semata-mata dapat dijelaskan dari
retardasi mental atau hendaya ringan dalam intelegensi umum, sebab IQ dan kinerja
skolastik tidak persis berjalan bersamaan/parallel.
3. Hendaya-nya harus dalam arti bahwa tidak semata-mata dapat dijelaskan dari
retardasi mental atau hendaya ringan dalam intelegensi umum, sebab IQ dan kinerja
skolastik tidak persis berjalan bersamaan/parallel.
4. Harus tidak ada factor luar yang dapat menjadi alasan untuk kesulitan skolastik
(misalnya kesempatan belajar, system pengajaran, pindah sekolah, dan sebagainya)
5. Tidak langsung disebabkan oleh hendaya visus atau pendengaran yang tidak
terkoreksi
Gambaran utama dari gangguan ini adalah hendaya yang khas dan bermakna
dalam perkembangan kemampuan mengeja tanpa riwayat gangguan membaca khas,
yangukan disebabkan oleh rendahnya usia mental, pendidikan sekolah yang tidak
adekuat, masalah ketajaman penglihatan, pendengaran, atau fungsi neurologis, dan
juga bukan didapatkan sebagai akibat gangguan neurologis, gangguan jiwa, atau
gangguan lainnya. Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna dibawah tingkat
yg seharusnya sesuai usianya, inteligensia umum, dan tingkat sekolahnya.
Ciri-cirinya adalah
Gangguan ini meliputi hendaya yang khas dalam kemampuan berhitung yang
tidak disebabkan oleh retardasi mental atau tingkat pendidikan di sekolah yang tidak
adekuat. Kekurangannya ialah pada penguasaan pada kemampuan dasar berhitungan
yaitu tambah, kurang, kali, bagi. Kemampuan berhitung anak harus secara bermakna
lebih rendah dari tingkat yang seharusnya dicapai sesuai dengan usianya, intelegensia
umum, tingkat sekolahnya. Namun kekmampuan membaca dan mengeja dalam batas
normal sesuai dengan umur mental anak
Merupakan kategori sisa gangguan yang batasannya tidak jelas. Hendaya pada
kemampuan berhitung , membaca, atau mengeja secara bermakna. Tetapi bukan
sebagai akibat dari retradasi mental, pengajaran yang tidak adekuat, atau efek
langsung dari tajam penglihatan, pendengaran dan fungsi neurologis.
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, R. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III.
Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Atma Jaya