You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn A

DENGAN GANGGUAN PERSESI SENSRI HALUSINASI PENDENGARAN


DI WISMA ANTAREJA RUMAH SAKIT JIWA Prof.Dr SOEROJO
MAGELANG

Ruang rawat : ANTAREJA


I. Identitas
Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Cirebon
No. Register : 115948

Identitas Penaggung Jawab


Nama : Tn. S
Umur : 30 tahun
Hubungan dengan klien : kakak kandung klien
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Cirebon
Hubungan dengan Klien : Kaka

II. Alasan Masuk


Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. Soerojo Magelang diantarkan oleh
keluarganya. Karena tidak bisa tidur, marah-marah, mudah tersinggunng, merusak alat rumah
tangga, bicara dan tertawa sendiri dan sring endengar suara bisikan-bisikan

III. Faktor Predisposisi


1. Riwayat penyakit
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, dan juga pernah dirawat
dirumah sakit jiwa dr indrawan tegal. Dengan keluhan dan massalah yang sama ujar
keluarga pasien.
2. Riwayat pengobatan
Klien pernah mengalami pengobaan sebelumnya namun dalam pengobatan kurang
berhasil karena tidak kontrol dan minum obat
3. Riwayat keluarga

1
Keluarga klien mengatakan didalam keluarga tidak ada yanga mengalami gangguan
jiwa seperti dialami klien
4. Riwayat tumbuh kembang
Klen tidak memiliki riwayat fisik
5. Riwayat trauma
Klien mengatakan tidak pernah mengalami traumaatau cidera bagian kepala maupun
organ tubuh lainnya

IV. Faktor presipitasi


Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya daan klien pernah mengalami
pengobatan sebelumnya, namun pengobatan klien putus.

V. Pemerikasaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
2. Vital sign
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36 C
RR : 20 x/menit
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Keluhan fsik
Klien mengatakan tidak ada keluhan ditubuhnya

VI. Pengkajian Psikososial

1. Genogram

Keterangan :

: laki-laki

2
: perempuan
: meninggal
: klien
: tinggal serumah

2. Konsep diri
Citra diri : klien mengatakan tidak ada masalah tidk ada yang tidak disukai oleh klien .
klien mensyukuri kondisi tubuhnya dan klien mengatakan paling suka dengan bibirnya
karena seksi ujarnya.
Identitas diri : klein mengatakan anakterakhir dari 6 bersaudara dalam keluarga, klien
mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dan juga saudara-saudaranya.
Peran diri: klien mengatakan didalam keluarganya klien berperan sebaggai anak dan
harus mengikuti organisasi sosial yang berada di desa nya, klien setiap harinya
membantu orang tua
Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang kerumahnya.
Harga diri : klien mengatakan menerima keadaannya sekarang dan selalu mensyukuri
nya, orang yang paling dekat dengan klien adalah ibunya.

3. Hubungan sosial
Klien mengatakan menjalani hubungan dengan orang lain secara baik, peran serta klien
dalam masyarakat sebelumnya sakit klien ikut dalam kumpulan teman sebayanya. Tetapi
setelah klien keluar dari rumah sakit klien lebih sering memanfaatkan waktunya untuk bertani
di sawah membantu orang tuanya. Klien mengatakan malu waktu untuk berinteraksi dengan
orang tua lain.
4. Spiritual : klien mengatakan beragama islam lien meyakin kebesaran tuhannya serta klien
menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya.

VII. Status Mental


1. Penampilan
Klien berpakaian rapi, rambut pendek, dan mandi 2 kali sehari, klien mengatakan
memakai pakaian yang disediakan oleh RSJ
2. Pembicaraan
Berbicara pelan dan terkadang jarang atau kurang bisa dipahami karen klien
menggunakan bahasa daerahnya
3. Aktifitas motorik

3
Klien beraktivitas sesuai dengan apa yang di jadwalkan dengan bimbingan dan
melamun, menyendiri.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan senang saat ini karena banyak teman dan terkadang rasa sedih
kangen dengan orang tua.
5. Afek
Sesuai dengan keadaan
6. Interkasi selama wawancara
Klien aktif dan selalu menjawab pertanyaan yang di tanyakan.
7. Persepsi : halusinasi pendengaran
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya, klien
mendengar bisikan-bisikan menyuruh untuk selalu berati-hati dan jangan mencoba-coba
unntuk selingkuh, mendengar suara lebih dari lima kali, dan di dengar saat sendiri
8. Tingkat kesadaran
Klien masih bingung dengan waktu, tempat dan orang yang ada disekitarnya.
9. Pola pikir
Dilakukan oleh klien tampak ragu-ragu dalam mengungkapkan apa yang dirasakan tetapi
klien mampu mendiskripsikan apa yang sesungguhnya terjadi .
10. Isi pikir
Isi pikir non realistik karena klien hanya mendengar suara yang ada tanpa ada wujudnya .

11. Tingkat kesadaraan


Klien sadar mengenai tanggal, waktu, daan tempat saat ini
12. Memori
Daya ingaat jangka pendek dan panjang klien masih bagus dan klien masih ingat kejadian
kemari dan masa lalu.
13. Tingkat konsentrasi
Klien sulit atau susah untuk berkonsentrasi
14. Daya tilik diri
Klien tau dan sadar bahwa dirinya sedang berda di RSJ magelamg dan klien tidak tahu
kalau dirinya itu sedang menderita sakit jiwa.

VIII. Kebutuhan perencanaan pulang


1. Kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan
Kebutuhan klien dari segi makanan, minuman, keamanan, berpakaian, serta perawatan
kesehatan klien telah disediakan oleh petugas RSJ.
2. Kegiatan hidu klien sehari-hari
Perawatan diri
Klien mampu makan, mandi, BAB/BAK secara mandiri terkadang masih
memerlukan bimbingan terutama dalam hal penampilan.
Nutrisi
Klien makan 3 x/hari, akan terapi nafsu makan klien menurun, saat klien
makan klien hanya sedikit mengambil makanannya.
Pola tidur

4
Pola tidur klien cukup baik, klien tidak ada masalah dalam gangguan pola
tidur. Klien tidur dan bangun sesuai denga jadwal.
3. Klein belum mampu dalam membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri dan
mengatur penggunaan obat.
4. Klien memiliki sistem pendukung dan motifasi yang baik dari keluarganya, tetapi respon
atau tanggapan klien kurang baik. Karena klien menganggap yang membuat dirinya
seperti sekarang adalah orang tuanya.

IX. Aspek Medik


Diagnosa medik : skezofrenia tak terinci F.20.3
Terapi medik :
- RPD ( Respireedone ) 2x2 mg
- Thr ( Trihexypenidile )

X. Mekanisme koping
Meknisme koping klien terhadap upaya pengalihan stres tidak baik. Klien tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain dan klien tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya.
Masalah keperawatan
Kegiatan klien masih memerlukan bimbingan dari RSJ

5
ANALISA DATA
Nama Klien : NY. W No. Register : 115948
Ruang : Wisma Arimbi Dx.Medis : Skizofrenia Paranoid
No Hari/tgl/jam Data Fokus Diagnosa Paraf
Keperawatan
1 Kamis Data Subjektf : Gangguan persepsi
Klien mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruh untuk selalu berhati hati sensori halusinasi
dan jagan coba-coba untuk selingkuh.
Klien mengatakan mendegar suara dalam sehari lebih dari 5x
Klien mengatakan mendegar suara saat sendiri
Data Objektif :
- Klien tampak bingung
- Verbal terbatas
- Kontrol mata tidak fokus

2 Kamis Data Subjektf : Resiko perilaku


26/02/2015 Klien mengatakaan marah marah dan membanting peralatan rumah kekerasan
10.32 WIB Rumah tangga sesekali saat mendegar suara suara bisikan itu
Data Objektif :
- Ekpresi muka klien tampak tegang
- Kontak mata klien tajam
- Nada bicara klien tinggi

3 Kamis Data Subjektf Isolasi sosial


26/02/2015 Klien mengatakan malu untuk berinteraksi dengan orang lain
10.32 WIB
6
Data Objektif
- Klien tampak melamun
- Klien tampak menyendiri

DAFTAR MASALAH

Nama Klien : NY. A No. Register : 115948


Ruang : Wisma antareja Dx.Medis : Skizofrenia Paranoid

Hari/tgl/jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi Paraf


Kamis Gangguan persepsi sensori : halusinasi 26/02/2015
26/02/2015
10.32 WIB
Kamis Resiko perilaku kekerasan 26/02/2015
26/02/2015
10.32 WIB
Kamis Isolasi sosial 26/02/2015
26/02/2015
10.32 WIB

7
POHON MASALAH

Efeect : resiko tinggi perilaku kekerasan

Core problem : perubahan persepsi sensori halusinasi

Causa : Isolasi sosial

Diagnosa
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial : menarik diri

8
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PPENDENGARAN

Tanggal Dx keperawatan Perencanaan


Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan persepsi TUM : Kkien dapat 1. Klien menunjukkan tanda 1. Bina hubungan saling
sensori : halusinasi mengontrol halusinasi tanda percaya kepada perawat: percaya dengan
pendengaran yang dialaminya. - Ekspresi wajah bersahabat menggunakan komunikasi
TUK 1 : - Menunjukkan rasa senang terapeutik:
Klien dapat membina - Ada kontak mata - Sapa klien dengan ramah
- Mau berjabat tangan dan baik verbal maupun
hubungan saling percaya.
- Mau menyebutkan nama
non verbal
- Mau menjawab salam
- Perkenalkan nama, nama
- Mau duduk berdampingan
panggilan dan tujuan
dengan parawat
- Bersedia mengungkapkan perawat berkenalan
- Tanyakan nama lengkap
masalah yang di hadapi.
dan nama panggilan
yang disukai klien.
- Buak kontrak yang jelas
- Tunjukkan sikap
jujurdan menempati janji
setiap kali interaksi
- Tunjukkan sikap empati
dan menerima apa
adanya
- Beri perhatian kepada
klien dan perhatiakn
kebutuhan dasar klien
- Tanyakan perasaan klien
masalah yang dihadapi

9
klien.
- Dengarkan dengan
penuh perhatian ekspresi
perasaan klien.

TUK 2 : 1. Klien mampu menyebutkan : 1. Adakan kontak sering dan


Klien dapat mengenal - Isi singkat secara bertahap
halusinasinya - Waktu 2. Observasi tingkah laku klien
- Frekuensi terkait dengan
- Situasi dan kondisi yang halusinasinya, jika
manimbulkan halusinasi menemukan klien yang
sedang halusinasi:
- Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
halusinasi dengar
- Jika klien menjawab
ya,tanyakan apa yang
sedang di alaminya
- Katakan bahwa perawat
percaya klien mengalami
hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi )
- Katakan bahwa ada klien
lain yang mengalami hal
10
yang sama.
- Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
jika klien sedang tidak
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
- Isi, waktu, dan frekuensi
terjadi halusinasi
(pagi,siang, malam, atau
sering , kadang-kadang).
- Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi.
2. Klien mampu menyatakan 3. Diskusikan dengan klien apa
perasaan dan responnya saat yang dirasakan jika terjadi
mengalami halusinasi: halusinasi da beri
- Marah kesempatan untuk
- Takut mengungkapkan
- Sedih perasaannya.
- Senang 4. Diskusikan dengan klien apa
- Cemas
yang dilakukan untuk
- Jengkel
mengatasi perasaan tersebut
5. Diskusikan dengan klien
tentang dampak yang akan
dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
TUK 3: 1. Klien mampu menyebutkan 1. Identifikasi bersama klien
11
Klien dapat mengontrol tindakan yang biasanya cara atau tindakan yang
halusinasinya dilakukan untuk dilakukan jika terjadi
mengendalikan halusinasinya halusinasi (marah, tidur,
2. Klien mampu menyebutkan menyibukkan diri dll).
cara baru mengontrol 2. Diskusikan cara yang
halusinasi digunakan klien:
3. Klien mampu dapat memilih - Jika cara yang digunakan
dan memperagakan cara adaftif beri pujian
mengatasi halusinasi - Jika carayang digunakan
4. Klien mampu malaksanakan maladaftif diskusikan
carayang telah dipilih untuk kerugian cara tersebut.
mengendalikan halusinasinya. 3. Diskusikan cara baru untuk
5. Klien mampu mengikuti terapi memutus / mengontrol
aktifitas kelompok. timbulnya halusinasi:
- Katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
( saya tidak mau
mendengar padasaat
halusinasi).
- Menemui orang lain
( perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
- Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari yang
telah disusun
- Meminta keluarga /
12
teman/ perawat menyapa
jika sedang
berhalusinasi.
4. Bantu klien memilih
carayang sudah di anjurkan
dan latih untuk mencobanya.
5. Berikesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
6. Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil beri pujian
7. Anjurkan klien mengikuti
terapi aktifitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi
persepsi.
TUK 4 : 1. Keluarga menyatakan setuju 1. Buat kontrak dengan
Klien dapat dukunga dari untuk mengikuti pertemuan keluarga untuk pertemuan
keluarga dalam dengan perawat ( waktu, tempat dan to[ik)
mengontrol 2. Keluarga mampu menyebutkan 2. Diskusikan dengan keluarga
halusinasinya. pengertian, tanda dan gejala, ( pada saat pertemuan
proses terjadinya halusinasi keluarga/ kunjungan rumah)
dan tindakan untuk - Pengertian halusinasi
mengendalikannya. - Tanda dab gejala
halusinasi
- Proses terjadinya
halusinasi
- Cara yang dapat
dilakukan klien dan
13
keluarga untuk memutus
halusinasi.
- Obat-obatan halusinasi
- Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
di rumah ( beri
kegiatan.jangan biarkan
sendiri,makan bersama,
bepergian bersama,
memantau obat-obatan
dan cara pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi).
- Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara
mencari bantuan jiak
halusinasi tidak dapat di
atasi dirumah.
TUK 5 : 1. Klien mampu menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien
Klien dapat - Manfaat minum obat tentang manfaat dan
menanfaatkan obat - Kerugian tidak minum obat kerugian tidak minum obat,
dengan baik. - Nama, warna, dosis, efek nama, warna, dosis, cara,
terapi dan efek samping efek terapi dan efek samping
obat. penggunaan obat.
2. Klien mampu 2. Pantau klien saat menggukan
mendemontrasikan obat
penggunaan obat dengan benar 3. Beri pujian jika klien
3. Klien mampu menyebutkan menggunakan obat dengan
14
akibat berhenti minum obat benar
tanpa konsultasi dokter. 4. Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter
5. Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jka terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan.

15
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : NY. W No. Register : 116771


Ruang : Wisma Arimbi Dx.Medis : Skizofrenia Paranoid
Hari/tanggal/ja Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
m
Jumat/ Halusinasi 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi S : klien mengatakan mendengar suara-suara
27 feb 2015 SP 1 klien yang membisikkan nya. Di saat sedang
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
10:00 WIB sendiri dan melamun dan klien sering
klien
membanting alat-alat saat mendengar suara.
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi
O : klien mampu mendemonstrasikan
klien
4. Mengientifikasi frekuensi menghardik secara mandiri.
halusinasi klien A : klien kompeten sp 1 terapi
5. Mengidentifikasi situasi yang
P : lanjut ke sp II
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien
terhadp halusinasi
7. Melatih pasien cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik
8. Membimbing pasien memasukan
ke dalam jedwal harian
Sabtu/ Halusinasi 1. Memvalidasi masalah dan latih S : klien mengatakan telah mampu
28 feb 2015 Sp II sebelumnya menghardik saat ada suara suara dan

16
10:15 WIB 2. Melatih klen cara halusinasi mengatakan senang
dengan berbincang- bincang O : klien dapat mengontrol halusinasi
dengan orang lain dengan bercakap-cakap
3. Membimbing pasien memasukkan
A : klien kompeten Sp II tercapai
dalam jadwal kegiatan harian.
P : lanjut SP III
Senin/ Halusinasi 1. Memvalidasi masalah dan latih S : klien telah bercakap-cakap untuk
1 maret 2015 Sp III sebelumnya menghilangkan halusinasi
2. Melatih klen cara halusinasi
10:20 WIB O : klien mampu mengontrol halusinasi
dengan kegiatan
dengan aktivitas sehari-hari
3. Membimbing pasien memasukkan
A : klien kompeten Sp III
dalam jadwal kegiatan harian.
P : lanjut ke SP IV

17

You might also like