Professional Documents
Culture Documents
Ferina Evangelin
11 2015 283
Pendahuluan
Sepsis adalah respon imun sistemik terhadap infeksi yang berdampak buruk dan dapat
berujung pada sepsis berat atau syok sepsis. Sepsis berat adalah adanya gangguan fungsi
organ akut sekunder akibat adanya infeksi. Sedangkan syok sepsis adalah sepsis berat disertai
hipotensi yang tidak membaik dengan resusitasi cairan. Sepsis dan sepsis berat adalah
masalah kesehatan yang besar di dunia, membunuh jutaan orang, dan menyebabkan satu dari
setiap empat kematian. Seperti penyakit berat lainnya, kecepatan diagnosis dan ketepatan
pengobatan sangat berperan dalam harapan hidup pasien.1
IDSA (Infectious Diseases Society of America) adalah salah satu badan dunia yang
memberikan rekomendasi dalam pengobatan berbagai penyakit infeksi, termasuk sepsis.
Terakhir, rekomendasi sepsis yang diberikan adalah tahun 2008 dan 2013. Baru-baru ini,
pada tahun 2016, IDSA menerbitkan rekomendasi pengobatan sepsis yang baru,
memperbaharui rekomendasi sebelumnya. Rekomendasi pengobatan sepsis ini mencakup
berbagai hal, seperti screening, resusitasi, pemberian cairan, steroid dan vasopressor.1,2
Diagnosis1
1. Sebaiknya dilakukan kultur mikroba sebelum dosis pertama pemberian antibiotik jika
tidak memperlambat pemberian antibiotik lebih dari 45 menit.
2. Jika dicurigai disebabkan oleh infeksi jamur, maka dapat digunakan pemeriksaan
beta-D-glucan dan anti-mannan antibody.
1. Antimikroba sebaiknya diberikan dalam waktu tidak lebih dari satu jam setelah
diagnosis sepsis dibuat.
2. Pemilihan :
4. Kombinasi :
a. Untuk infeksi akibat mikroba yang Multi Drug Resistant seperti Acinetobacter
dan Pseudomonas, sebaiknya gunakan antibiotik kombinasi. Untuk pasien
sepsis dengan gagal napas dan syok sepsis, sebaiknya gunakan kombinasi
antara Extended Spectrum Beta Lactam dengan Aminoglycoside atau
Fluoroquinolone. Untuk pasien syok sepsis akibat infeksi Streptococcus
pneumoniae, sebaiknya kombinasi beta-lactam dengan macrolide.
5. Durasi pemberian antimikroba biasanya 7 10 hari, tetapi dapat lebih panjang bila
terjadi pada pasien dengan defisiensi imun.
7. Antimikroba sebaiknya tidak diberikan pada sepsis yang penyebabnya bukan infeksi.
Referensi
1. Dellinger RP, Levy MM, Rhodes A, Annane D, Gerlach H, Opal SM. Surviving sepsis
campaign: international guidelines for management of severe sepsis and septic shock:
2012. Crit Care Med. 2013;41(2):580-637.
3. Barlam TF, Cosgrove SE, Abbo LM, Macdougall C, Schuetz AN, septimus EJ,
Srinivasan A, et all. Implementing an antibiotic stewardship program: Guidelines by
the infectious disease society of America and the society for healthcare epidemiology
of America. Clinical infectious disease advance access published April 13, 2016.
Infectious Diseases Society of America. Downloaded from
http://cid.oxfordjournals.org/ at IDSA member on April 28, 2016.